Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN EKG DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


RS PERMATA MEDIKA
ƒ
Inisial pasien : Tn. J (51 tahun)
Diagnosa Medis : PPOK
Tanggal tindakan: Selasa, 5 Maret 2013
pukul 11.40 WIB

A. Diagnosa Keperawatan
Dx. Keperawatan : Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Perubahan
Kontraktilitas.
DS :
a. Keluarga klien mengatakan klien sudah memiliki penyakit paru sejak11
tahun yang lalu.
b. Keluarga klien mengatakan sebelum berangkat ke IGD,
klienmengeluh napas terasa sesak dan dada terasa nyeri.
DO :
a. KU lemah, kesadaran somnolenb.
b. GCS 7 (E2M3V2)
c. TD 140/100 mmHg, HR 132 kali/menit, RR 38 kali/menit, T 36,40C
d. Kulit tampak sianosis dan akral teraba dingin.

B. Dasar Pemikiran
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis
yangditandai dengan batuk produktif dan dispnea dan terjadinya obstruksi
salurannafas sekalipun penyakit ini bersifat kronis dan merupakan ganbungan
dariemfisema, bronchitis kronis maupun asma (Rab, 2010). Beberapa
komplikasidari PPOK dapat menyerang fungsi jantung antara lain gagal jantung
dan cardiacdisritmia. Gagal jantung ini berhubungan dengan bronchitis kronis
dan emfisemaberat. Gagal jantung terutama terjadi pada cor-pulmonal (gagal
jantung kananakibat penyakit paru) dimana klien mengalami dyspnea berat.
Pada kasus PPOK,hasil pembacaan EKG ditemukan deviasi aksis kanan,
peninggian gelombang P(asma berat), disritmia atrial (bronchitis) ,peninggian
gelombang P pada lead II,III, AVF (bronchitis,emfisema) dan aksis vertical
QRS(emfisema). PemeriksaanEKG pada Tn.J (51 tahun) bertujuan untuk
mengetahui kemungkinan terjadinyakomplikasi pada organ jantung karena klien
masuk IGD dengan KU lemah,kesadaran somnolen, GCS 7 (E2M3V2),
mengalami sesak, nyeri dada danriwayat PPOK yang cukup lama yaitu 11
tahun.

C. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan


Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah EKG. EKG ini dilakukan
terutama untuk mengetahui sejauh mana iskemik atau infark yang dialami Tn. J.
Pemeriksaan EKG 12 Lead :
a. Sandapan I : merekam beda potensial antara tangan kanan dengantangan
kiri, dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan(+).
b. Sandapan II : merekam beda potensial antara tangan kanan dengankaki kiri,
dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
c. Sandapan III : merekam beda potensial antara tangan kiri dengankaki kiri,
dimana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
d. Sandapan aVR: merekam potensial listrik pada tangan kanan, dimanatangan
kanan (+), tangan kiri dan kaki membentuk elektroda indeferen.
e. Sandapan aVL: merekam potensial listrik pada tangan kiri, dimanatangan
kiri (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
f. Sandapan aVF: merekam potensial listrik pada kaki kiri, dimana kakikiri
(+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen

D. Prinsip Tindakan Yang Dilakukan


Prinsip yang perlu diperhatikan adalah :
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi
d. Prosedur pemeriksaan EKG:
1. Persiapan alat
a) Sandapan EKG
b) Mesin print EKG
c) Kertas perekaman hasil EKG
d) Gelly/ alkohol
e) Kassa
2. Prosedur tindakan
a) Jaga privasi klien.
b) Pastikan alat tidak rusak, sehingga dapat memengaruhi
kualitasgambaran EKG.
c) Jelaskan pada pasien tujuan EKG dan alasan klien harus di EKG
d) Pastikan penempatan elektroda tepat.
e) Pastikan elektroda dan kulit kontak dengan baik, sehingga
tidakterlepas ketika ditengah-tengah perekaman EKG, gunakan gel
f) Minta klien untuk tidak berbicara dan bergerak ketika perekaman
EKG
g) Tanyakan dan observasi adanya penggunaan bahan logam pada
klienselama perekaman EKG
h) Anjurkan untuk melepas bahan-bahan yang terbuat dari logam,
sepertijam, cincin, anting, dsb.

E. Analisa Tindakan Keperawatan


Pada pasien PPOK dapat terjadi komplikasi pada organ jantung
sepertigagal jantung kanan dan cardiac disritmia. Oleh karena itu perlu
dilakukanpemeriksaan penunjang dengan melakukan pemeriksaan EKG untuk
mengatahuikemungkinan terjadinya komplikasi pasien. Pemeriksaan EKG dapat
memberikangambaran irama jantung dan mengetahui kelainan atau masalah
yang terjadi padajantung.
Prosedur tindakan pemeriksaan EKG telah sesuai dengan prinsip
danprosedur. Perawat melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan
menggunakan12 lead EKG. Sebelum dilakukan pemeriksaan, perawat
menganjurkan klienuntuk tidak berbicara selama pemeriksaan dan
anggota tubuh klien tidakmenyentuh benda yang dapat menimbulkan
medan listrik karena juga akanmempengaruhi hasil EKG.

F. Bahaya Yang Dapat Terjadi


a. Bahaya yang dapat terjadi jika tindakan tidak dilakukan : Pemasangan
sandapan yang tidak tepat dapat mempengaruhi hasil rekaman EKG. Posisi
klien harus nyaman dan jangan sampai anggota tubuh klien menyentuh
benda yang dapat menimbulkan medan listrik karena juga akan
mempengaruhi hasil EKG. Penjelasan yang kurang adekuat pada klien dapat
menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada klien, sehingga klien dapat
mengalami takikardi. Hal ini dapat mempengaruhi hasil EKG.
b. Efek samping tindakan: -

G. Hasil Yang Didapat dan Maknanya


S:-
O:
a. KU lemah, kesadaran somnolen
b. GCS 7 (E2M3V2)
c. TD 110/80 mmHg, HR 132 kali/menit, RR 42 kali/menit, T 36,4 Oc
d. Kulit tampak sianosis dan akral teraba dingin

H. Tindakan Keperawatan Lain Untuk Mengatasi Diagnosa Keperawatan Diatas


a. Mandiri:
1) Observasi KU klien secara periodik
b. Kolaboratif
1) Pemeriksaan laboratorium kimia klinik (serum)
I. Kepustakaan
Brunner & Suddarth. 2017. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi
8.Jakarta: EGC.
Kusyati, Eni dkk. 2015. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan
Dasar.Semarang:Kilat Press.

J. Evaluasi Diri
Proses pemeriksaan EKG dilakukan secara mandiri dengan lancar mulai
persiapan alat hingga pembacaan hasil pengukuran. Pemantauan KU dan tanda-
tanda hiperglikemi atau hipoglikemi dan perbaikan kondisi harus
terusdiperhatikan untuk pengukuran ulang/lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai