A. Diagnosa Keperawatan
Dx. Keperawatan : Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Perubahan
Kontraktilitas.
DS :
a. Keluarga klien mengatakan klien sudah memiliki penyakit paru sejak11
tahun yang lalu.
b. Keluarga klien mengatakan sebelum berangkat ke IGD,
klienmengeluh napas terasa sesak dan dada terasa nyeri.
DO :
a. KU lemah, kesadaran somnolenb.
b. GCS 7 (E2M3V2)
c. TD 140/100 mmHg, HR 132 kali/menit, RR 38 kali/menit, T 36,40C
d. Kulit tampak sianosis dan akral teraba dingin.
B. Dasar Pemikiran
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis
yangditandai dengan batuk produktif dan dispnea dan terjadinya obstruksi
salurannafas sekalipun penyakit ini bersifat kronis dan merupakan ganbungan
dariemfisema, bronchitis kronis maupun asma (Rab, 2010). Beberapa
komplikasidari PPOK dapat menyerang fungsi jantung antara lain gagal jantung
dan cardiacdisritmia. Gagal jantung ini berhubungan dengan bronchitis kronis
dan emfisemaberat. Gagal jantung terutama terjadi pada cor-pulmonal (gagal
jantung kananakibat penyakit paru) dimana klien mengalami dyspnea berat.
Pada kasus PPOK,hasil pembacaan EKG ditemukan deviasi aksis kanan,
peninggian gelombang P(asma berat), disritmia atrial (bronchitis) ,peninggian
gelombang P pada lead II,III, AVF (bronchitis,emfisema) dan aksis vertical
QRS(emfisema). PemeriksaanEKG pada Tn.J (51 tahun) bertujuan untuk
mengetahui kemungkinan terjadinyakomplikasi pada organ jantung karena klien
masuk IGD dengan KU lemah,kesadaran somnolen, GCS 7 (E2M3V2),
mengalami sesak, nyeri dada danriwayat PPOK yang cukup lama yaitu 11
tahun.
J. Evaluasi Diri
Proses pemeriksaan EKG dilakukan secara mandiri dengan lancar mulai
persiapan alat hingga pembacaan hasil pengukuran. Pemantauan KU dan tanda-
tanda hiperglikemi atau hipoglikemi dan perbaikan kondisi harus
terusdiperhatikan untuk pengukuran ulang/lebih lanjut.