NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
ASMI FARWATI
080201117
PEMBERIAN BUAH PEPAYA TERHADAP TEKANAN
DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN
YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada
Program Pendidikan Ners - Program Studi Ilmu Keperawatan
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Disusun Oleh :
ASMI FARWATI
080201117
HALAMAN PERSETUJUAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
ASMI FARWATI
080201117
Oleh:
iii
INTISARI
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
dikategorikan sebagai the silent disease. Hipertensi bisa dikendalikan dengan pengobatan
herbal, salah satunya dengan buah pepaya karena pepaya memiliki kandungan kalium dan
antioksidan (vitamin C) yang dapat menurunkan tekanan darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian buah pepaya dapat
berpengaruh terhadap tekanan darah penderita hipertensi.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperiment dengan
rancangan pretest-postest tanpa kelompok kontrol. Populasinya adalah kelompok dewasa
yang berjumlah 34 orang dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampilan
Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 10
orang. Analisis data menggunakan rumus Paired t-test.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan nilai p untuk tekanan darah sistolik yaitu
0.019 dan nilai p untuk tekanan darah diastolik yaitu 0.496 dengan taraf signifikan 0.05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pepaya dapat menurunkan tekanan darah
sistolik, tetapi tidak dapat menurunkan tekanan darah diastolik.
Kesimpulan dan Saran: Mengacu pada hasil penelitian ini, maka masyarakat dapat
memanfaatkanya sebagai informasi dan menjadikan pepaya sebagai salah satu terapi
penurunan tekanan darah, bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperbanyak responden dan
menggunakan kelompok kontrol.
1
Judul Skripsi
2
PPN-PSIK STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PPN-PSIK STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
iv
ABSTRACT
1
Title of the Thesis
2
Student of School of Nursing, ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
3
Lecturer of School of Nursing, ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
v
PENDAHULUAN merupakan penyakit urutan pertama (163
pasien atau 56,99%) dengan total jumlah
Hipertensi adalah penyakit kelainan kunjungan pada bulan Oktober 2011
jantung dan pembuluh darah yang sebanyak 286. Menurut kader Puskesmas
ditandai dengan peningkatan tekanan Ngampilan, puskesmas juga telah
darah. Hipertensi tak ubahnya bom waktu memiliki program kesehatan untuk
karena tidak mengirimkan sinyal-sinyal menanggulangi hipertensi yaitu
bahaya terlebih dahulu (Marliani, 2007). penyuluhan kesehatan, tetapi kegiatan
Penyakit ini dikategorikan sebagai the tersebut belum terlaksana secara optimal.
silent disease karena penderita tidak Hipertensi yang tidak terkontrol
mengetahui dirinya mengidap hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi.
sebelum memeriksakan tekanan darahnya Adapun komplikasi yang dapat terjadi
(Shadine, 2010). yaitu pada otak yang meliputi stroke dan
Hampir 1 miliar orang atau sekitar demensia, pada mata yaitu kebutaan,
seperempat dari seluruh populasi orang pada jantung dan pembuluh darah yaitu
dewasa di seluruh dunia menyandang arteriosklerosis, aterosklerosis,
tekanan darah tinggi. Jumlah ini aneurisma, penyakit pada arteri
cenderung meningkat, bahkan koronaria, hipertropi pada bilik kiri
diperkirakan jumlah penderita hipertensi jantung, gagal jantung dan gagal ginjal
ini akan meningkat menjadi 1,6 miliar (Marliani, 2007).
jiwa menjelang tahun 2025 (Junaidi, Selain pengobatan secara
2010). farmakologi, hipertensi juga bisa
Hipertensi merupakan penyebab dikontrol melalui pengobatan non
kematian nomor 3 setelah stroke dan farmakologi, salah satu pengobatan non
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari farmakologi adalah dengan menggunakan
populasi kematian pada semua umur di tanaman obat. Pengobatan hipertensi
Indonesia (Depkes RI, 2008). Adanya menggunakan tanaman obat dilakukan
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) berdasarkan konsep yang mencakup
Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan empat sisi, yaitu penurunan tekanan
prevalensi hipertensi secara nasional darah, perbaikan kerusakan atau
mencapai 31,7% (DINKES, 2011). ketidakberesan organ yang menjadi
Data yang diperoleh dari Dinas penyebab, pengobatan atau pencegahan
Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa komplikasi dan penyertanya, serta
Yogyakarta (2011) menunjukkan bahwa pemeliharaan lingkungan tubuh dalam
pola penyakit pada semua golongan umur kondisi tekanan darah normal (Andrianto,
telah mulai didominasi oleh penyakit- 2011).
penyakit degeneratif, misalnya penyakit Salah satu alternatif pengobatan
kardiovaskuler. Salah satu penyakit yang non farmakologi pada pasien hipertensi
termasuk gangguan sistem adalah pemberian buah pepaya masak
kardiovaskuler adalah hipertensi atau sebanyak 200 gram. Dari segi kandungan
tekanan darah tinggi. Sedangkan menurut mineral, buah pepaya masak memiliki
hasil survei kesehatan daerah (Surkesda) kandungan kalium sebesar 257 mg/100 g
pada tahun 2007 menunjukan bahwa dan sangat sedikit natrium sebesar 3
provinsi DIY masuk dalam lima besar mg/100 g (Suryani, 2011). Kalium
provinsi dengan kasus hipertensi berfungsi mempertahankan
terbanyak. keseimbangan cairan intrasel. Menurut
Menurut data yang diperoleh dari Kowalski (2010) Rasio kalium terhadap
studi pendahuluan di Puskesmas natrium yang ideal adalah lima banding
Ngampilan Yogyakarta, hipertensi satu. Selain itu, pepaya juga megandung
1
2
antioksidan yang tinggi yaitu vitamin C. merokok dan Diabetes Mellitus dapat
Pepaya merupakan sumber vitamin C dikendalikan, sedangkan stres dan pola
yang baik, sehingga mampu mencegah konsumsi garam, olahraga, kadar
kerusakan sel yang disebabkan oleh kolesterol tinggi dan fungsi ginjal
radikal bebas dan sebagai donor elektron. menurun diabaikan.
Kerjasama vitamin E, vitamin C dan Peneliti melakukan intervensi
betakaroten akan mempermudah berupa pemberian pepaya kepada
pelumpuhan radikal bebas penderita hipertensi di Wilayah Kerja
(Kumalaningsih, 2006). Puskesmas Ngampilan Yogyakarta
Berdasarkan studi pendahuluan sebanyak 200 gram yang dikonsumsi
yang telah dilakukan oleh peneliti pada pada sore hari sebelum makan antara jam
tanggal 18 November 2011 di Puskesmas 16.00-18.00 selama 7 hari, dengan tujuan
Ngampilan Yogyakarta terdapat 163 untuk mengetahui apakah pepaya dapat
orang yang mengalami hipertensi pada mempengaruhi tekanan darah penderita
bulan Oktober 2011. Padahal, melihat hipertensi. Sedangkan, tekanan darah
karakteristik dan kondisi yang ada pada adalah angka yang ditunjukkan dari hasil
Wilayah Kerja Puskesmas Ngampilan, pemeriksaan tekanan darah dengan
pepaya sebagai salah satu alternatif menggunakan tensimeter raksa.
pengobatan non farmakologi yang sangat Pengukuran tekanan darah dilakukan
dimungkinkan untuk dimanfaatkan oleh untuk mengetahui tekanan darah antara
masyarakat setempat, mengingat sebelum dan setelah diberikan buah
harganya yang murah, terjangkau, dan pepaya. Perlakuan akan dilakukan selama
banyak tersedia di wilayah ini. 7 hari. Sedangkan, pengukuran pretest
Berdasarkan pertimbangan di atas, dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00-
maka peneliti tertarik untuk meneliti 18.00 hari ke 0 dan pengukuran posttest
lebih lanjut bagaimana pemberian buah dilakukan pada hari ke 8. Skala data
pepaya terhadap tekanan darah penderita menggunakan skala interval. Populasi
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas dalam penelitian ini adalah semua
Ngampilan Yogyakarta. penderita hipertensi yang berusia 45-59
tahun yang berjumlah 34 orang
METODE PENELITIAN berdasarkan data yang diperoleh dari
Jenis penelitian yang dilakukan Puskesmas Ngampilan Yogyakarta pada
adalah Quasi Eksperiment, yaitu bulan Oktober 2011. Teknik pengambilan
eksperimen semu karena syarat-syarat sampel yang digunakan adalah Teknik
sebagai eksperimen tidak cukup memadai Non Probability Sampling dengan
(Setiadi, 2007). Rancangan yang metoda sampling jenuh yaitu mengambil
digunakan adalah one group pretest - semua anggota populasi menjadi sampel
postest tanpa kelompok kontrol yaitu (Total Sampling). Dalam penelitian ini
rancangan penelitian dimana peneliti menggunakan 10 responden. Alat dan
melakukan observasi pertama (pretest) bahan yang digunakan adalah
yang memungkinkan peneliti dapat Spigmomanometer (tensimeter raksa),
menguji perubahan-perubahan yang neraca/timbangan, pepaya (200 gram),
dapat terjadi setelah adanya eksperimen lembar penelitian, timbangan berat
atau perlakuan (posttest) (Setiadi, 2007). badan, pengukuran tinggi badan,
Variabel bebas adalah buah pepaya dan kuisioner. Metode pengolahan data
variabel terikat adalah tekanan darah meliputi lima langkah, yaitu:
penderita hipertensi, serta variabel penyuntingan (editing), pengkodean
penggangu adalah usia, alkohol, obesitas, (coding), transfering, tabulasi
3
4
5
6
7
8
9
Departemen Kesehatan RI. Hipertensi Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan Riset
Penyebab Kematian Nomor Tiga Keperawatan. Surabaya: Graha Ilmu.
dalam www.depkes.go.id, diakses
pada tanggal 2 November 2011 jam Shadine, M. 2010. Mengenal Penyakit
11.30 am. Hipertensi, Diabetes, Stroke dan
Serangan Jantung. KEENBOOK.
Dinas Kesehatan DIY. 2011. Profil
Kesehatan Provinsi D.I.Yogyakarta Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia
Tahun 2010. Yogyakarta. dari Sel ke sistem, alihbahasa Pendit,
Brahm U, dari judul aslinya The
Blood Pressure Cure: 8 Weeks to
Lower Blood Pressure without
10