Anda di halaman 1dari 4

6.

Hasil dan Analisis Data Praktikum

Sebelum memulai mengidentifikasi berat molekul protein, terlebih dahulu


menghitung nilai konsentrasi pada masing-masing sampel yang akan digunakan.
Perhitungan ini menggunakan alat Nanodrop 2000, dengan hasil sebagai berikut:

Gambar 6.1 Hasil pengujian protein dengan Nanodrop 2000


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2018)

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kelompok 1 memiliki data


sebanyak 2 sampel (K1.A dan K1.B) sebagai berikut:

Tabel 6.1 Kandungan konsentrasi protein


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2018)

Sample Protein conc. Unit A280 260/280 Sample Type


K1.A 16.795 mg/ml 16.795 1.55 1 Abs = 1 mg/mL
K1.B 12.551 mg/ml 12.551 1.57 1 Abs = 1 mg/mL
Dari kedua data tersebut yang memiliki nilai konsentrasi terbesar adalah
pada sampel K1.A sebesar 16.795.

Gambar 6.2 Gel Elektrofosesis


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2018)

Berdasarkan perhitungan berat molekul protein, dapat diketahui bahwa


perhitungan berat molekul protein dengan mencari nilai panjang a dan b
berdasarkan pada pita yang terlihat pada gel dengan menggunakan penggaris.
Perhitungannya dimulai dari sumuran ke pita yang pertama sebagai nilai a1, jarak
antara sumuran dan pita kedua sebagai nilai a2, dan selanjutnya. Selanjutnya hasil
dimasukkan dan di hitung lebih lanjut menggunakan Ms. Excel.

Tabel 6.2 Perhitungan Rf dan logBM menggunakan Ms. Excel


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2018)

No A B Rf BM logBM
1. 0,3 5,5 0,05 198 2,30
2. 0,6 5,5 0,11 62 1,79
3. 0,8 5,5 0,15 49 1,69
4. 1,1 5,5 0,20 38 1,58
5. 1,5 5,5 0,27 28 1,45
6. 2,8 5,5 0,51 18 1,26
7. 4 5,5 0,73 14 1,15
Keterangan:

a = Hasil perhitungan jarak antara sumuran dengan pita

b = Jarak dari sumuran ke daerah RBS


Perhitungan Rf dengan rumus berikut:

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑢𝑚𝑢𝑟𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑝𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠


𝑅𝑓 =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑢𝑚𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑅𝐵𝑆

Perhitungan logBM dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan


memasukkan nilai a dan b serta nilai Rf. Dari perhitungan ini di dapatkan hasil
dalam tabel koefisien sebagai berikut:

Tabel 6.3 Nilai Koefisien SPSS


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2018)

Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

Rf -1.341 .356 -.860 -3.768 .013

(Constant) 1.990 .131 15.238 .000

Grafik 6.1 Koefisien SPSS


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2018)
Dari grafik tersebut didapatkan sebuah persamaan:

Y= ax+b

Dari persamaan tersebut, dapat digunakan untuk mendapatkan nilai logBM


otot dengan cara memasukkan persamaan tersebut dalam Ms. Excel. Nilai a dan b
yang telah dimasukkan sesuai dengan data yang telah didapatkan pada awal
perhitungan, dimana koefisien a sebesar -1,341 dan koefisien b sebesar 1,990.
Sedangkan untuk nilai X yang dimasukkan masing-masing nilai Rf. Nilai Y yang
didapatkan digunakan sebagai nilai logBM otot. Untuk mengetahui berat molekul
protein, maka nilai logBM harus di antilog-kan terlebih dahulu. Sehingga akan
didapatkan hasil seperti berikut:

Tabel 6.4 Nilai Berat Molekul Protein


(Sumber: Dokumen Pribadi, 2018)

antilog BM
No A B Rf BM logBM logBM otot
otot/BM
1. 0,3 5,5 0,05 198 2,30 1,92 83
2. 0,6 5,5 0,11 62 1,79 1,84 70
3. 0,8 5,5 0,15 49 1,69 1,79 62
4. 1,1 5,5 0,20 38 1,58 1,72 53
5. 1,5 5,5 0,27 28 1,45 1,62 42
6. 2,8 5,5 0,51 18 1,26 1,31 20
7. 4 5,5 0,73 14 1,15 1,01 10
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa berat molekul protein terbesar
terdapat pada pita yang pertama, yaitu sebesar 83. Sedangkan untuk berat molekul
protein terkecil pada pita ketujuh, sebesar 10. Dari sini dapat diketahui bahwa
semakin jauh jarak antara sumuran pada pita, maka berat molekul proteinnya akan
semakin menurun (ringan).

Anda mungkin juga menyukai