Anda di halaman 1dari 7

JURNAL BELAJAR

KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH)


Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd

Nama : Aini Fathiyyatur Rohmah


NIM : 160341606035
Kelas :B
Prodi : S1 Pendidikan Biologi
Hari / tanggal : Selasa – Kamis/ 12 September – 14 September 2017
Topik : Praktikum dan Presentasi Filum Platyhelmintes, Nematelmintes, dan
Annelida

I. Konsep Belajar

Nematelmintes

Klasifikasi Ciri Umum Struktur Anatomi Proses Fisiologi Habitat

Kelas Nematoda Sistem Respirasi

Kelas Sistem Pencernaan


Nematomorfa
Sistem Ekskresi

Sistem Koordinasi

Sistem Reproduksi
II. Bukti Belajar
2.1 Klasifikasi
1. Kelas Nematoda
Nematoda mempunyai kutikula
tubuh yang transparan.
memiliki mulut dan lubang ekskresi,
alat reproduks pada jantan dengan
testis dan betina dengan ovarium.
Umur cacing pada umumnya
mencapai 10 bulan. Contoh anggota
Gambar 1. Struktur tubuh (Ascaris
Nematoda, antara lain yaitu Ascaris
lumbricoides)
lumbricoides (cacing pern pada
Sumber :
manusia), Anguila aceti (cacing cuka), http://ascarislumbricoides.org/
Enterobim vermicularis atau Oxyuris vermicularis (cacing kreim pada
manusia), Oxyuris equi (cacing kremi pada kuda. Necator americanus atau
Ancylostoma duodenale (cacing tambang pada manusia), Wuchereria
bancrofti (cacing yang menyebabkan penyakit elefantiasis pada manusia,
Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia), Loa lee (cacing mata pada
manusia), dan Heterodera radicicote (cacing yang menyebabkan
puru/bengkak pada akar tanaman).

2. Kelas Nematomorfa
Nematomorfa adalah cacing
yang mempunyai dun di kepala.
Hidup dalam usus Vertebrata dan
biasanvii melekat pada dinding
usus dengan belalai bengkok
berkan duri. Cacing ini memiliki
sebuah alat pencernaan makanan
yang sempurna dan alat
Gambar 2. Struktur tubuh (Trichuris sp.)
reproduksinya terpisah.
Sumber : Craig, C.F., et al. 1970. Craig
Nematomorfa memiliki hospes and Faust’s Clinical Parasitology.
intermedier, yakni bangsa Michigan
Crustacea (udang : Leadan
& Febiger
Insecta (serangga),
CDC.Clonorchis
misalnya Neoechi norhynchus emydis yang menyerang penyakit kura-kura,
dan bulus.

2.2 Ciri Umum


1. Merupakan cacing dengan tubuh bulat panjang seperti benang dengan
kedua ujung tubuh yang runcing
2. Memiliki tiga lapisan tubuh (Triploblastik) yaitu lapisan tubuh luar
(ektoderm), tengan (mesoderm), dan lapisan tubuh dalam (Endoderm).
3. Tubuhnya memiliki rongga, namun bukan rongga tubuh sejati sehingga
rongga ini disebut Pseudoaselomata.
4. Kulitnya halus, licin, tidak berwarna dan dilapisi oleh kutikula yang
berfungsi melindunginya dari enzim pencernaan inang.
5. Sistem pencernaannya sudah lengkap

2.3 Struktur Anatomi


 Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut kerongkongan, usus
sampai anus. Beberapa jenis diantaranya memiliki kait.
 Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi.
 Saluran peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempunyai cairan
yang fungsinya menyerupai darah.
 Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan
yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan
saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari
kitin. Hewan ini tidak berkembangbiak secara aseksual
 Tubuh tidak bersegmen dan tertutup kuticula.
 Merupakan hewan triploblastik pseudoselomata
 Sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang
dihubungkan enam serabut saraf kebagian anterior dan posterior.

2.2 Proses Fisiologi


2.2.1 Sistem Respirasi
Tidak ada, sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi
secara difusi, yaitu dengan mekanisme pertukaran zat dari tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah.
2.2.2 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan dari nemathelminthes terdiri atas mulut, faring,
usus, dan anus. Makanan masuk ke dalam tubuh melalui muluth pada
bagian depan tubuh, kemudian masuk ke faring, dan dicerna di usus,
setelah dicerna, sari makanan tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh cairan pada rongga tubuh pseudoaselomata, kemudian sisa-sisa
makanan akan dikeluarkan melalui anus.

2.2.3 Sistem Ekskresi


Sistem eksresi terdiri atas 2 saluran utama yang akan bermuara
pada sebuah lubang ditubuh bagian ventral.

2.2.4 Sistem Koordinasi


Memiliki sistem saraf cicin yang mengelilingi esofagus dan
memiliki 6 cabang saraf utama.

2.2.5 Sistem Reproduksi


Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual,
sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan
betina terpisah pada individu yang berbeda, artinya setiap individu
hanya memiliki satu organ kelamin. Fertilisasi (pertemuan sperma dan
ovum) terjadi di dalam tubuh, kemudian akan menghasilkan telur yang
sangat banyak (ribuan). Kumpulan telur ini akan membentuk kista yang
dapat bertahan hidup pada keadaan lingkungan yang buruk.

2.3 Habitat
Nemathelminthes ada yang hidup bebas, ada pula yang parasit pada
manusia. Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat di tanah becek dan di
dasar perairan, berperan untuk menguraikan sampah organik, sedangkan yang
parasit akan hidup di tubuh inangnya dan memperoleh makanan dengan
menyerap nutrisi dan darah dari inangnya. Hampr seluruh hewan dapat menjadi
inang bagi Nemathelminthes
III. Relevansi
Berikut ini merupakan relevansi saya dalam mengikuti perkuliahan perkenalan dan
kontrak kuliah.
Sebelum Sesudah
Sebelum saya mengikuti perkuliahan ini Nematelmintes diklasifikasikan
saya belum mengerti klasifikasi filum menjadi 2 kelas, yaitu :
Nematelmintes 1. Kelas Nematoda
2. Kelas Nematomorfa
Sebelumnya saya belum mengetahui ciri - Merupakan cacing dengan tubuh bulat
umum Nematelmintes panjang seperti benang dengan kedua
ujung tubuh yang runcing
- Memiliki tiga lapisan tubuh
(Triploblastik)
- Tubuhnya memiliki rongga, namun
bukan rongga tubuh sejati sehingga
rongga ini disebut Pseudoaselomata.
- Kulitnya halus, licin, tidak berwarna
dan dilapisi oleh kutikula yang
berfungsi melindunginya dari enzim
pencernaan inang.
- Sistem pencernaannya sudah lengkap
Sebelumnya saya belum mengetahui - Saluran pencernaan sempurna mulai
mengenai struktur anatomi dari mulut kerongkongan, usus
Nematelmintes sampai anus. Beberapa jenis
diantaranya memiliki kait.
- Sistem respirasi melalui permukaan
tubuh secara difusi.
- Saluran peredaran darah tidak ada,
tetapi cacing ini mempunyai cairan
yang fungsinya menyerupai darah.
- Alat kelamin terpisah, cacing betina
lebih besar dari cacing jantan dan
yang jantan mempunyai ujung
berkait. Gonad berhubungan dengan
saluran alat kelamin, dan telur dilapisi
oleh kulit yang terbuat dari kitin.
Hewan ini tidak berkembangbiak
secara aseksual
- Tubuh tidak bersegmen dan tertutup
kuticula.
- Merupakan hewan triploblastik
pseudoselomata
- Sistem saraf berupa cincin saraf yang
mengelilingi esofagus yang
dihubungkan enam serabut saraf
kebagian anterior dan posterior.

Sebelumnya saya belum tahu mengenai Proses fisiologis Nematelmintes


proses fisiologis Nematelmintes menyangkut :
1. Sistem Respirasi
2. Sistem Pencernaan
3. Sistem Ekskresi
4. Sistem Koordinasi
5. Sistem Reproduksi

Sebelumnya saya belum tahu mengenai Nemathelminthes ada yang hidup


habitat Nematelmintes bebas, ada pula yang parasit pada
manusia. Nemathelminthes yang hidup
bebas terdapat di tanah becek dan di
dasar perairan, berperan untuk
menguraikan sampah organik,
sedangkan yang parasit akan hidup di
tubuh inangnya dan memperoleh
makanan dengan menyerap nutrisi dan
darah dari inangnya. Hampr seluruh
hewan dapat menjadi inang bagi
Nemathelminthes
IV. Identifikasi Masalah
1. Pada Cacing planaria dan cacing tanah bisa melakukan fragmentasi, bagaimana
proses tersebut terjadi?
Jawaban :

2. Bagaimana perbedaan dan persamaan antara antara filum Plathyhelmintes dan


Nemathelmintes?
Jawaban :

V. Elemen yang menarik


Elemen menarik selama mengikuti perkuliahan yang bertopik materi dan
pengamatan Nematelmintes adalah mengetahui berbagai bentuk dari contoh filum
Nematelmintes. Kami juga mendapat pengetahuan mengenai cara hidup beberapa
spesiesnya pada berbagai tempat melalui video yang diberikan.

VI. Refleksi Diri (Umum)


Pembelajaran terkesan menyenangkan karena dibimbing oleh dosen model dan
asisten dosen yang memiliki metode pembelajaran yang baru setiap minggunya.
Sehingga mahasiswa tidak merasa bosan terhadap metode pembelajaran yang sama.

VII. Refleksi Diri (Khusus)


Dalam proses pembelajaran ini saya merasa sedikit berat, karena belum memahami
secara menyeluruh mengenai materi Nematelmintes. Serta saya kesulitan
menemkan sumber- sumber yang digunakan untuk mencari materi

VIII. Daftar Rujukan


Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology.
Kastawi, Yusuf,dkk.2005. Zoologi Invertebrata.Malang:UM Press.
Suhardi.1983.Evolusi Avertebrata.Jakarta: UI.
Timothy et al 2004;. Willems et al 2006;. Larsson dan Jondelius.2008.
http://budisma.net/2015. Diakses pada tanggal 11 September 2017
http://ascarislumbricoides.org/. Diakses pada tanggal 11 September 2017

Anda mungkin juga menyukai