Pengaruh Pemberian Arak terhadap Kerusakan Gaster Tikus Putih Galur Wistar
(Rattus Novergiccus) Jantan
ABSTRAK
Tukak gaster merupakan bentuk kelainan gangguan abdomen yang diakibat dari
konsumsi alkohol. Arak merupakan contoh minumam yang mengandung alkohol.
Konsumsi arak dapat menginduksi terjadinya gastritis subkronis. Induksi dari
gastritis diakibatkan aktifasi dari ekspresi TNFα diikuti dengan apoptosis pada
mukosa gaster. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian arak
terhadap tingkat kerusakan gaster tikus putih galur wistar (Rattus novergicus)
jantan. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
rancangan pretest - postest only group design. Penelitian dilakukan selama 30
hari. Sampel penelitian berjumlah 20 ekor tikus putih galur wistar jantan yang
berumur 8 - 12 minggu dengan berat ± 250 gram. Tikus dibagi menjadi 4
kelompok yaitu kelompok Kontrol diberi aquadest, kelompok Perlakuan 1 (P1)
diberi arak dengan kadar alkohol 31,8%, kelompok Perlakuan 2 (P2) diberi arak
dengan kadar 46,1%, dan kelompok Perlakuan 3 (P3) diberi arak dengan kadar
58,3%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan adanya perbedaan yang
bermakna antara ketiga kelompok perlakuan, karena ditemukan adanya
kerusakan mukosa gaster akibat pengaruh arak.
Permasalahan penelitian yaitu apakah bagian akhir dari esofagus dan awal dari usus
ada pengaruh pemberian arak terhadap tingkat halus. Gaster merupakan ruang berbentuk
kerusakan pada mukosa gaster. kantung mirip huruf J, berada di bawah
Tujuan dari penelitian ini untuk diafragma, terletak pada regio epigastrika,
mengetahui adanya pengaruh pemberian arak regio umbilikalis, dan hipokondriaka kiri pada
terhadap tingkat kerusakan gaster tikus putih regio Secara anatomi, gaster memiliki lima
galur wistar (Rattus novergicus) jantan. bagian utama, yaitu kardia, fundus, corpus,
Manfaat dari penelitian ini diharapkan antrum, dan pylorus. Kardia adalah daerah
dapat untuk (1). Memberikan informasi kecil yang berada pada hubungan
tentang akibat pengaruh konsumsi minum arak gastroesofageal (gastroesophageal junction)
pada kadar tertentu dapat menimbulkan dan terletak sebagai pintu masuk ke gaster.
pengaruh pada mukosa gaster, (2). Sebagai Fundus adalah daerah berbentuk kubah
referensi untuk penelitian lain yang yang menonjol ke bagian kiri di atas kardia.
berhubungan dengan pengaruh pemberian arak Corpus adalah suatu rongga longitudinal yang
terhadap tingkat kerusakan gaster tikus putih berdampingan dengan fundus dan merupakan
galur wistar (Rattus novergicus) jantan. bagian terbesar dari badan gaster. Antrum
adalah bagian gaster yang menghubungkan
Kajian Pustaka corpus ke pilorus dan terdiri dari otot yang
Gaster kuat. Pilorus adalah suatu struktur tubular
Anatomi Gaster yang menghubungkan gaster dengan
Gaster merupakan organ pencernaan duodenum dan mengandung spinkter pilorus
yang paling melebar, dan terletak di antara (Tortora, Derrickson, 2009).
anemia difesiensi besi. Disamping itu penyulingan arak dilakuan kurang lebih 10
pendarahan dapat memunculkan gejala jam. Arak hasil penyulingan mampu
hematemesis dan melena. Pada pendarahan memproduksi kadar alkohol mulai dari 30%,
akut dapat mengakibatkan terjadinya 35% hingga 50%. Arak ini juga dapat
kekurangan volume cairan (Vakil, 2010). dibedakan menjadi beberapa tingkatan kelas
Arak kadar alkohol. Untuk kelas satu memiliki
Pengertian Arak kadar alkohol antara 35 - 50 %, untuk kelas
Arak atau dieja arrack adalah minuman kedua memiliki kadar alkohol 30 % sedangkan
beralkohol suling jenis minuman keras yang untuk kelas ketiga memiliki kadar alkohol 25
biasanya diproduksi di negara-negara Asia %. Hal-hal yang mempengaruhi kadar alkohol
Tenggara dan Asia Selatan. Arak terbuat dari dalam arak berbeda-beda tergantung pada
fermentasi nira kelapa, tebu, biji-bijian pohon tempat pengambilan tuak, lama tuak
(misalnya beras, beras merah) atau buah, sadapan di fermentasi dan alat penyulingan
tergantung pada negara atau wilayah asalnya tuak. Pada penelitain ini arak yang digunakan
(Astina, 2004). adalah arak yang terbuat dari tuak yang
Arak jenis nira kesusuan diambil dari disadap dari pohon kelapa. Konsentrasi arak
mayang palem kelapa (atau dari palem enau yang digunakan adalah 31,8%, 46,1% dan
atau nipah) sebelum bunga tersebut mekar. 58,3% yang termasuk kedalam arak kelas 1
Nira tersebut segera terfermentasi menjadi dan kelas 2 (Darmono. 2000).
minuman beralkohol ringan yang disebut "tuak Dampak dari Alkohol dan Arak
nira", yang kemudian disuling dalam tong Alkohol yang terkandung dalam
yang terbuat dari kayu (biasanya halmilla atau minuman merupakan penekan susunan saraf
jati). Produk akhir adalah minuman keras pusat, disamping itu juga mempunyai efek
dengan rasa yang biasanya digambarkan yang berbahaya pada pankreas, saluran
sebagai "diantara wiski dan rum". Minuman pencernaan, otot, darah, jantung, kelenjar
ini umumnya disuling menjadi berkadar endokrin, sistem pernafasan, perilaku dan
alkohol antara 33% dan 50%. Arak kelapa efek-efek terhadap organ tubuh yang lainnya,
secara tradisional dikonsumsi sendiri maupun sekaligus sebagai penyebab terjadinya sindrom
dikombinasi dengan bir jahe, minuman ringan alkohol fetus (Dreisbach, 2011)
soda yang populer di Sri Lanka. Minuman ini Alkohol yang dikonsumsi akan
juga dapat dicampur dalam koktail sebagai diabsorpsi termasuk yang melalui saluran
pengganti porsi yang diperlukan untuk rum pernafasan. Penyerapan terjadi setelah alkohol
atau wiski. Arak juga sering dikombinasikan masuk kedalam lambung dan diserap oleh usus
dengan mixer populer seperti cola, air soda, kecil. Hanya 5-15% yang diekskresikan secara
dan air jeruk nipis (Carmiel, 2013). langsung melalui paru-paru, keringat dan urin
Kandungan arak merupakan hasil (Adiwisastra, 2007).
destilasi dari nira kelapa, bila dikonsumsi Timbulnya keadaan yang merugikan
dapat sebagai penghangat badan terutama di pada pengkonsumsi alkohol diakibatkan oleh
daerah pegunungan. Kadar etanol yang tinggi alkohol itu sendiri ataupun hasil
dapat diperoleh dalam arak dengan beberapa metabolismenya. Didalam alkohol terdapat
kali destilasi untuk tujuan bahan bakar. Telah etanol mempunyai efek toksik pada tubuh baik
dilakukan penentuan kadar etanol dalam arak secara langsung maupun tidak langsung.
yang beredar di pasaran dengan kadar etanol Akibat yang ditimbulkan etanol akan menekan
sekitar 20,08 – 70,08% (b/v) (Astina, 2004). sistem saraf pusat secara tidak teratur
Pembuatan arak diawali dari tuak yang tergantung dari jumlah yang dicerna, dikatakan
matang yang telah disadap. Tuak hasil sadapan pula bahwa efek etanol secara akut akan
ini kemudian ditampung kedalam gentong menimbulkan oedema pada otak serta oedema
plastik selama 3 sampai 4 hari hingga tuak pada saluran gastrointestinal (Darmono. 2000).
terasa kecut. Tuak diproses bersamaan dengan
serabut kelapa di dalam gentong yang tertutup Metode Penelitian
sebagai proses fermentasi. Setelah dirasa Penelitian ini merupakan penelitian
cukup, tuak dimasukkan kedalam rangkaian eksperimental dengan menggunakan
pengarakan yang terdiri dari tiga buah kaling rancangan Post Test Only Control Group
atau guci. Masing-masing guci berisi 4 ember Design, secara randomisasi terdiri dari 4
tuak dengan daya tampung 5 liter. Proses kelompok perlakuan dan dilakukan di
80 INOVASI, Volume XIX, Nomor 2, Juli 2017
laboratorium hewan coba biokimia Unair perlakuan 1 (P1) diberikan arak sebanyak 1
selama 30 hari. ml/hari dengan kadar 31,8%, kelompok,
Populasi dan Sampel perlakuan 2 (P2) diberikan arak sebanyak 1
Populasi dalam penelitian ini adalah ml/hari dengan kadar 46,1%, kelompok,
tikus putih galur wistar (Rattus novergicus) perlakuan 3 (P3) diberikan arak sebanyak 1
jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan ml/hari dengan kadar 58,3%.
eksklusi sebagai berikut: Setelah perlakuan selama 30 hari, tikus
Kriteria Inklusi pada penelitian ini: (a). Tikus dianastesi dengan cara dimasukan kedalam
berjenis kelamin jantan, (b). Umur 8-12 toples berisi kapas yang mengandung eter.
minggu, (c). Tikus dengan berat 200 gram, (d). Kemudian masing-masing tikus dibedah diatas
Kondisi sehat (aktif dan tidak cacat) papan menggunakan alat bedah untuk
Kriteria Eksklusi pada penelitian ini : (a).Tikus mengambil organ gaster yang diteliti. Setelah
cacat atau ada luka pada tubuh, (b). Bobot itu organ gaster dibersihkan dengan normal
tikus mengalami penurunan, (c). Tikus tidak salin, kemudian dilakukan pengamatan pada
mau makan selama penelitian tiap-tiap organ gaster sesuai kelompok
Variabel Terikat pada penelitian ini ; perlakuan dan dibandingkan dengan kelompok
Kerusakan mukosa gaster. kontrol. Skor atau nilai berdasarkan jumlah
Variabel Bebas pada penelitian ini : Pemberian tukak gaster yaitu bila ditemukan gaster
arak yang berbahan kelapa normal maka skor = 1, bila ada bintik
Cara kerja perdarahan maka skor = 2, bila ditemukan
Penelitian ini menggunakan 20 ekor jumlah tukak gaster ada 1–3 buah maka skor =
tikus putih galur wistar (Rattus novergicus) 3, bila ditemukan jumlah tukak gaster ada 4–6
jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok buah maka skor = 4, bila ditemukan jumlah
perlakuan dan satu kelompok kontrol, yang tukak gaster ada 7–9 buah maka skor = 5, bila
masing-masing perlakuan terdiri dari lima ekor jumlah tukak gaster ada >9 buah maka skor =
tikus, diberikan selama 30 hari. Kelompok 6 (Yesi, 2012)
Gambar 3. Diagram Perbandingan Skor Keruskan Mukosa Gaster Pada Kelompok Kontrol
dan Perlakuan 1
Putu, Pengaruh Pemberian Arak Terhadap Kerusakan Gaster Tikus Putih Galur 81
Gambar 4. Diagram Perbandingan Skor Keruskan Mukosa Gaster Pada Kelompok Kontrol
dan Perlakuan 2
Gambar 5. Diagram Perbandingan Skor Keruskan Mukosa Gaster Pada Kelompok Kontrol
dan Perlakuan 3
Pada uji normalitas Kolmogorov maka H0 ditolak (0,003 < 0,05). Maka
Smirnov memberikan kesimpulan bahwa kesimpulan yang diperoleh adalah tidak semua
distribusi dari data mengenai kerusakan dari proporsi memiliki median yang sama,
mukosa gaster adalah tidak normal karena nilai untuk mengetahui populasi-populasi mana
signifikansi 0,50 (p = α). Maka dilanjutkan yang berbeda dapat dilakukan uji
dengan uji Kruskal Wallis. Pada Signifikasi perbandingan berganda Mann-Whitney,
data dari uji Kruskal-Wallis adalah 0,003, berikut hasilnya:
Pada Tabel 1 di kelompok perlakuan 1 yaitu sampel yang memperoleh skor 1 dan 3 sampel
kelompok tikus yang diberikan arak yang memperoleh skor 3. Dengan gambaran
konsentrasi 31,8% menunjukkan hasil: 2 sebagai berikut:
2. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai Info Pom. 2014. Topik Sajian Utama: Menilik Regulasi
referensi mengenai pengaruh pemberian Minuman Beralkohol di Indonesia. Badan
arak terhadap tingkat kerusakan gaster Pengawas Obat dan Makanan Republik
tikus putih galur wistar (Rattus Indonesia. InfoPom – Vol. 15 No. 3 Mei – Juni
novergicus) Jantan. 2014.
3. Mencari kemungkinan ada kerusakan pada Sanusi, I. A. 2011. Tukak Lambung Dalam,
organ lain akibat pengaruh pemberian Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta:
arak. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Saputri, F. C., Sari, S. P., & Mun'im, A. 2008.
Daftar Pustaka Perkembangan Metode Induksi
Adiwisastra A. 2007. Keracunan, Sumber, Tukak Lambung. Majalah ilmu
Bahaya serta Penanggulangannya. kefarmasian, 84-90.
Penerbit Angkasa. Bandung. Gerrard J. Tortora, Bryan Derrickson, 2006,.
Albert, B., Johnson A., Lewis J.,2007, Principles of Anatomy and Physiology.
Molecular Biology of the Cell.London. Willey International Edition.
Garland Science. Vakil, N. 2010. Peptic Ulcer Disease,
Astina, I Nyoman Gede. 2004. Pengertian Bar Sleisenger and Fodtran's
dan Minuman. Sekolah Perhotelan Bali. Gastrointetinal and Liver Disease:
Carmiel-Haggai M, Cederbaum AI, Nieto N. Pathophysiology/ Diagnosis/
2013. Binge etanol exposure increases Management.
liver injury in obese rats. Valle J.D. 2005. Peptic Ulcer Disease and
Gastroenterology 2013; 125(6):1818-33. Related Disorders. In Harrison’s:
Darmono. 2000. Toksisitas Alkohol. Principles Of Internal Medicine. 16th
http://www.geocities.com/kuliahfarm/fa ed. New York: Mc Graw Hill. p. 1746-
rmasi_forensik/alkohol.doc. Diakses 15 1762.
September 2006 Yesi Astri, Truly Sitorus, Joseph I. Sigit,
Fadlina C., Purnasari S.,dan Mun’im A. 2008. Muchtan Sujatno. 2012. Toksisitas Akut
Pengembangan Metode Induksi Tukak per Oral Ekstrak Etanol Daun Dewa
Lambung. Majalah Ilmu Kefarmasian. (Gynura pseudochina (Lour.) DC)
5(2):84-90. terhadap Kondisi Lambung Tikus Jantan
dan Betina Galur Wistar.