PEMBAHASAN
Pabrik Besi Siku yang berada di dalam satu gedung dengan pabrik
Besi Beton, selesai pembangunannya pada bulan Juli 1977. Dengan selesainya
pabrik besi siku tersebut, maka seluruh pembangunan pabrik baja yang
mulanya merupakan proyek bantuan Rusia sudah dapat diselesaikan.
Selanjutnya PT. Krakatau Steel melaksanakan pembangunan pabrik-pabrik
baru sebagai perluasan usaha. Sebagai tujuan pendirian PT. Krakatau Steel,
maka pabrik-pabrik yang dibangun adalah yang terpadu yaitu dapat mengolah
biji besi sampai dengan produk-produk jadi dari baja.
Dasar penentuan lokasi pendirian pabrik besi baja, antara lain :
· Adanya cikal bakal industri baja (Trikora)
· Letak geografis (pinggir laut)
· Tersedianya tanah yang cukup luas
· Tersedianya air yang cukup banyak
· Kondisi sosial budaya daerah
· Daerah tandus (bukan agraris)
· Tersedianya tenaga kerja
Visi
“Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di
dunia”
Misi
“Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran
bangsa”
Falsafah Perusahaan
“Partnership for Sustainable Growth”
6
Gambar 2. Peta
Pabrik Besi Spons HYL III ini merupakan sebuah pabrik (chemical
plant) yang menangani proses pengolahan biji besi (pellet) menjadi besi
spons. Pabrik peleburan besi dan baja, antara lain :
a. SSP I (Slab Steel Plant I)
Bagian pabrik yang memproduksi baja lembaran (slab).
b. SSP II (Slab Steel Plant II)
8
``
Perlengkapan utama dari pabrik HSM (Hot Strip Mill) antara lain:
· Lima buah finishing stand yang dilengkapi dengan alat ukur untuk
mengontrol secara otomatis yaitu mengukur lebar, tebal dan temperatur strip.
· Sebuah for high finishing stand yang dilengkapi dengan ukur flange edger
roll dan water desclaler dengan tekanan air 400 bar.
· Sebuah dapur pemanas yang berkapasitas 300 ton /jam dengan bahan bakar
gas alam.
· Sebuah down coiler lengkap dengan conveyer.
· Dua jalur mesin pemotong yang digunakan untuk :
1. Pemotong stiling atau recoiling untuk strip tebalnya ±10 mm yang
pengoperasiannya dikendalikan oleh komputer.
2. Pemotong dan triming plat dengan tebal 4 – 25 mm.
Strip Mill (HSM). Kemudian hasil dari pabrik Hot Strip Mill (HSM)
ditipiskan kembali melalui proses pendinginan pada Tandem Cold Reduction
Mill sampai 92% dari hasil ketebalan semula. Sebelum melakukan penipisan
lembaran baja tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu kedalam tangki yang
berisi HCI. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemanasan dengan sistem
BAF dan CAL, hasil lembaran baja tersebut diratakan dengan temper mill
sesuai dengan permintaan konsumen.
-
B. Landasan Teori
Dinas roll shop divisi wire rod mill merupakan dinas yang bertugas dan
bertanggung jawab menangani semua roll beserta komponen pendukung yang ada
di divisi wire rod mill. Terdapat lima subdit bagian yg bertanggung jawab di dinas
roll shop antara lain adalah: Roll Turning Shop, Bearing Shop, Preparation &
Recondition Shop, Guide Shop dan Handling and Assy shop yang kelima subdit
tersebut dibawahi oleh satu supervisor.
Ampere : 59 A 30Kw
Voltage : 300V
2. Pahat Bubut
Mesin bubut WDK 300 & mesin bubut WDK 400 menggunakan pahat
insert tool. Karena menyesuaikan kondisi roll yang bagian pass nya berbentuk
box, oval dan round sehingga pahat yang tepat digunakan adalah pahat insert
tool. Alasan pemilihan pemakaian pahat insert tool adalah karena sebagian
besar bentuk pas roll sebagai lintasan reduksi bar (billet) yang sebagian besar
memiliki radius.
b. Macam-macam roll
1) Roll Pre Roughing Mill (PRM)
Fungsi roll stand pre roughing mill adalah untuk mereduksi bar yang
masih berbentuk box / balok. Terdapat empat roll stand PRM yaitu:
PRM 1, PRM 2, PRM 3, PRM 4.
25
C. Proses Pembubutan
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Memeriksa keadaan mesin.
b. Check diameter roll yang akan dikerjakan.
c. Dial indicator harus bersih sebelum & sesudah dipakai.
d. Level roll harus sama, ±1 strip.
e. Tebal pembubutan diameter untuk mesin WDK 300 adalah max 3mm,
sedangkan untuk mesin WDK 400 adalah max 5mm.
f. Template automatic harus benar-benar level dijembatannya, sehingga hasil
pembubutan barel sama.
g. Mesin tidak boleh ditinggalkan saat operasi.
h. Speed & RPM harus seimbang sesuai dengan tabel yang ada.
i. Penyetelan lampu tracer dan template harus sama jaraknya & center.
j. Clamp harus kuat/dikunci agar tidak terjadi gesekan antara clamp dengan
neck roll.
k. Baut L yang sudah aus harus diganti.
l. Kunci L yang sudah aus harus digerinda agar normal kembali.
m. Pisau pahat yang sudah tidak tajam/pecah harus diganti.
n. Posisi kunci dengan kepala baut harus tepat untuk menghindari slip.
o. Pemasangan clamp di neck roll diberi jarak.
p. Dudukan clamp di neck roll harus pas pada posisi chuck head stock.
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari
karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat,benda panas,cairan
kimia dll..
b. Helm Pelindung
c. Sarung Tangan
d. Kaca Mata
bb. Bila sudah memakan sebagian diameter, gunakan tracer automatic dengan
cara matikan tombol auto, majukan tracer hinggal lampu menyala, jangan
lupa untuk dikunci, kemudian ganti arah pisau, dan spindle auto, tekan
tombol auto kembali.
cc. Tunggu.
dd. Check pass groove hasil pembubutan dengan templates.
ee. Bila diameter kurang/tidak sesuai pass groove, masukan kembali tebal
pemakanan. Kemudian arahkan auto dengan mengubah arah pemakanan
pisau. Bila sudah memakan beberapa diameter lakukan auto tracer kemudian
ganti tombol copyng arah tersebut. Arahkan spindle ke auto kemudian tekan
tombol auto.
ff. Tunggu.
gg. Bila sudah sesuai, kikis sisi roll agar tidak terlalu tajam. matikan off putaran
roll.
hh. Buka clamping saw box head stock.
ii. Turunkan roll tersebut dengan menggunakan crane.
jj. Buka clamp roll.
kk. Bersihkan mesin dengan majun & kuas, serta diberi oli.
ll. Masukan alat kerja yang sudah dipakai.
mm. OFF kan mesin kemudian cabut sekring lampu penerangan.
nn. Buat laporan kerja pada hari tersebut.
oo. Isi record sheet No. Rs/WR01/501.