Anda di halaman 1dari 7

Istilah-istilah dalam Tambang Bawah Tanah

 Shaft (sumuran) Adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang


bawah tanah dengan permukaan berfungsi sebagai jalan pengangkutan
karyawan, alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
 Tunnel (terowongan) Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar
yang menembus bukit.
 Adit Adalah suatu lubang bukaan mendatar/hampir mendatar yang
menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan hanya
menembus sebelah bukit saja.
 Drift Adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat endapan bijih
dan arah sejajar dengan jurus/dimensi terpanjang dari endapan bijihnya.
 Cross cut suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang atau memotong
jurus endapan bijih, suatu lubang bukaan yang menghubungkan shaft dengan
endapan bijih suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/memotong jalan
pengangkutan
 Raise
Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level bawah
kelevel atas.
 Winze Suatu lubang bukaan vertikal /agak miring yang dibuat dari level atas
ke level bawahnya.
 Blind shaft Adalah raize/winze yang berfungsi sebagai shaft, tetapi tidak
menembus sampai kepermukaan bumi.
 Stope Adalah suatu tempat atau ruangan dimana endapan bijih sedang
ditambang tetapi bukan tempat penggalian yang dilakuakan selama
devolopment.
 Shaft collar Adalah bagian paling atas suatu shaft yang diperkuat dengan
beton, kayu/babu/timber.
 Underhand stoping Yaitu suatu cara penambangan dimana arah
penggalian/penambangan maju ke bawah.
 Overhand stoping Yaitu cara penambangan yaitu arah penggaliannya
horizontal.
 Rill stoping Cara penambangan yang merupakan variasi overhand stoping
dimana bentuk atapnya tidak rata tapi bertangga-tangga, bila rata disebut; Falt
Back Stoping.
 Spalling Yaitu retakan-retakan kecil pada dinding stope, biasanya karena
getaran-getaran peledakan.

Stope dengan Penyanggahan Alamiah :


♣ Gophering adalah cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil yaitu
lebih dari 3 meter, bentuknya tidak teratur dan terpisah-pisah tapi batuannya
keras dan bijihnya memiliki nilai tinggi.
Penambangan metode gophering yang baik dilakukan dengan ketentuan:
 Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah,
dan dapat dibuat datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak
lurus/vertikal sesuai dengan kebutuhan.
 Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan, disarankan
diameter > 100 cm.
 Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o )
dan diusahakan tidak membuat jalan masuk pada lereng yang curam.
 Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila
diperlukan dapat dipasang suatu sistem penyanggaan yang harus dapat
menjamin kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk dengan
kemiringan > 60o disarankan untuk selalu memasang penyangga ).
 Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati,
kihiang, rasamala, dll ). Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga
yang digunakan disarankan tidak kurang dari 7 cm. Jarak antar
penyangga disarankan tidak lebih dari 0.75 x diameter bukaan
( tergantung kelas kayu penyangga yang digunakan dan kekuatan batuan
yang disangga ).
 Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjamin kebutuhan
minimal 2 m3 /menit, bila perlu dapat menggunakan blower / kompresor
untuk men-supply kebutuhan oksigen ke dalam lubang
 Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan
paritan diarahkan menuju ke kolam pengendap dengan pengendapan
dilakukan bertahap, bila perlu dapat menggunakan pompa air
submersible untuk membuang genangan air dari dalam lubang.

Gambar 1
Gophering

♣ Underground glory hole adalah suatu sistem penambangan yang merupakan


kombinasi antara open pit dengan underground.
♣ Room dan pillar, metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan
pilar-pilar batubara sebagai penyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan
pada daerah dimana penurunan (subsidence) tidak diijinkan. Layout Metode
Room and Pillar dapat dilihat pada Gambar 12. Penambangan ini dapat
dilaksanakan secara manual maupun mekanis.

Gambar 2
Metode Room and Pillar
♣ Sub level stoping adalah sistem dimana dibuat sublevel-sublevel dengan jarak
tertentu. Pada metode ini, blok bijih dibagi sepanjang jurus cebakan, dan
diantara 2 buah stope yang terbentuk dipisahkan oleh pillar. Ketinggian stope
dibatasi oleh kekuatan batuan dan lebar stope yang kadang-kadang mencapai
500 feet. Sub level stoping termasuk kedalam penyanggaan yang dilakukan
secara overhand. Dengan menggunakan pillar buatan dari waste rock dan
stull timber yang menyanggan dan melintang pada Sub level stoping dipasang
pada geometri yang sistematis.berfungsi sebagai berpijak pekerja dan
sebagai peluncur bijih, membentuk corong dan manway lining, dan sebagai
penyangga lekat.

Gambar 3
Metode Sub Level Stoping

Stope dengan Penyanggahan Buatan


1. Shrinkage stoping diterapkan untuk badan bijih yang besar, kemiringan 50˚-
90˚ ( sleeply ).metoda ini terletak antara kelas open stope dan filled stope.Bijih
dihancurkan secara metoda overhand dan dibiarkan terkumpul dalam stope.
Mengingat bijih akan mengembang dila dihancurkan makia sekitar 35% dari
volume batuan yang dihancurkan setiap peledakan harus diambil untuk
memberikan ruangan yang cukup dagi pekerja untuk bekerja diantara bagian
atas bijih lepas dengan atap. Apabila bijihnya lemah, maka bagian atap diatas
pekerja dapat disangga dengan baut batuan selama penambangan. Dinding
stope secara otomatis akan disangga oleh bijih lepas sampai kegiatan
penambangan bijih selesai. Selanjutnya bijih diambil secara keseluruhan,
membentuk stope yang kosong. Dalam kasus ini membetuk open stope atau
metode shrinkage stoping general.Apabila dikhawatirkan akan terjadi
keruntuhan, dan hal ini tidak diinginkan, maka stope dapt diisi oleh wate yang
berasal dari stope atau kegiatan diatasnya,dalam kasus in membentuk filled
stope atau metode shrinkage and fill. Development yang dilakukan mirip
dengan sublevel stoping, kecuali tidak mempunyai sublevel.Penambangan
bijih dilakukan pada sayatan horizontal dimulai dari bagian bawah mengarah
ketas melalui suatu manway.Manway dibuat dekat pillar vertical yang
memisahkan stope yang berdekatan.Pillar vertical berukuran lebar diatas 40
feet Pada shrinkage stoping, ore di angkut di horizontal slice, dimulai dari
bawah stope dan terus maju ke atas. Bagian dari ore yang hancur
ditinggalkan di stope yang telah ditambang, yang berfungsi sebagai platform
kerja untuk menambang ore bagian atas dan untuk mensupport dinding-
dinding stope. Melalui blasting, batuan menambah volume yang didudukinya
sekitar 50%, oleh karena itu 40% dari ore yang telah di blasting harus diambil
secara kontinyu selama penambangan untuk menjaga supaya keseimbangan
headroom antara atas dan bawah ore yang telah diblasting. Ketika stope telah
maju ke batas atas dari stope yang direncanakan, hal ini dihentikan, dan
sisanya yang 60% dari ore dapat di ambil. Ore body yang lebih kecil dapat
ditambang dengan satu stope, area yang lebih besar dari ore body dibagi atas
beberapa stope yang terpisah oleh pillar untuk menstabilkan hanging wall.
Pillar biasanya dapat diambil setelah penambangan yang reguler selesai.
Shrinkage stoping dapat dipakai pada ore body dengan :
 Dip yang tegak atau >70%
 Ore nya kuat
 Hanging wall dan foot wall stabil secara komparatif
 Ore body homogen
 Ore tidak dipengaruhi storage di stope (seperti sulfida ore yang cenderung
terbakar dan terpisah ketika terekspos ke udara.
Development untuk shrinkage stoping terdiri atas :
 Drift pengangkutan sepanjang bagian bawah stope
 Crosscut ke ore di bagian bawah stope.
 Finger raise dan cones dari crosscut ke undercut
 Undercut atau lapisan bawah stope 5-10 m di atas drift pengangkutan.
 Raise dari level pengangkutan melalui undercut ke level utama untuk
menyediakan akses dan ventilasi ke stope.
Keuntungan metode Shrinkage stoping :
 Investasi yang kecil terhadap alat-alat/mesin-masin karena membutuhkan
sedikit alat-alat.
 Ore dapat langsung didumping secara langsung ke alat angkut melalui
chute.
 Mengeliminasi hand-loading.
 Dapat langsung berproduksi
 Mining Recovery tinggi
2. Cut and Fill stoping adalah sistem penggaliannya dimana broken orenya
dikeluarkan seluruhnya dan diganti dengan fiiling material.
3. Square set stoping adalah cara penambangan dengan menyangga secara
sistematism, setiap bagian yang telah ditambang dengan timber yang
berbentuk kubus atau empat persegi panjang. Pada metoda ini, bakas
penambangan secara sistematis disngga dengan timbering.Fungsi utma dari
dari suatu squre set adalah sebagai penyangga sementara terhadap dinding
dan atap satu suatu daerah bekas peledakan dan sebagai jalan masuk
kedaerah kerja.
4. Stull stoping : cara penambangan dimana dinding tempat penggalian (stopes)
disangga dengan penyangga kayu dari foot wall langsung ke hanging wall.
Penyangga tersebut disebut : stull. Stull stoping termasuk kedalam
penyanggaan yang dilakukan secara overhand.Dengan menggunakan pillar
buatan dari waste rock dan stull timber yang menyanggan dan melintang pada
stope.stull dipasang pada geometri yang sistematis.berfungsi sebagai berpijak
pekerja dan sebagai peluncur bijih,membentuk corong dan manway lining,dan
sebagi penyangga lekat.
5. Long Wall Mining
Pada metode ini, penambangan dilakukan setelah terlebih dulu membuat 2
buah lorong penggalian pada suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu
terhubung dengan lorong peranginan utama (main shaft in-take), berfungsi
untuk menyalurkan udara segar serta untuk pengangkutan batubara. Lorong
ini sebut dengan main gate. Sedangkan lorong satunya lagi yang disebut
dengan tail gate terhubung dengan lorong pembuangan utama (main shaft
out-take/exhaust), berfungsi untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang
serta untuk pengangkutan material ke lapangan penggalian (working face).
Gambar 4
Metode Long Wall
DAFTAR PUSTAKA

http://id-id.connect.facebook.com/note.php?note_id=158648194185525
http://mineraltambang.com/pertambangan-metode-ghopering.html
http://reokta.wordpress.com/category/think/
http://bosstambang.com/Minerals/metode-tambang-batubara.html
http://pocongkesurupan.blogspot.com/2010/01/underground-mining-
unsupported-methods.html

Anda mungkin juga menyukai