Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pemetaan Geologi merupakan salah satu kegiatan dengan memetakan suatu


daerah untuk mendapatkan informasi geologi seperti litologi batuan penyusun,
struktur geologi yang bekerja, serta kondisi geomorfologi pada daerah tersebut.
Kegiatan pemetaan geologi akan menghasilkan deskripsi satuan batuan serta
penyebaran litologi, aktivitas geologi yang mengontrol geomorfologi, dan struktur
geologi yang dapat menceritakan sejarah geologi pada daerah penelitian.

Pemetaan geologi ini dilakukan pada daerah yang berada pada terrain Woyla yang
tersusun pada satuan vulkanik yang berumur Tersier hingga Kuarter, dimana pada
Lembar Tanjung Karang terdiri dari 2 Formasi, yaitu Formasi Tarahan berumur
Paleosen - Oligosen, dan Formasi Endapan Gunung Api Muda yang berumur
Plistosen - Holosen. Daerah penelitian tersebut berada pada Merabung,
Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Seperti yang diketahui bahwa Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu


daerah yang memiliki potensi Sumberdaya Alam yang dapat dimanfaatkan
sebagai wadah eksplorasi pertambangan mineral dan galian tambang (Alghifary
dkk., 2020). Namun daerah tersebut masih sedikit informasi geologi, untuk
melakukan program rencana, dan pelaksanaan eksplorasi sumberdaya lebih lanjut.
Oleh karna itu dibutuhkan data geologi yang lebih rinci dan terbaru sebagai
penunjang dan pendukung yang akan digunakan sebagai informasi pada daerah
tersebut. Informasi geologi yang dibutuhkan pada daerah penelitian berupa
identifikasi data dengan melakukan pemetaan secara detail dengan skala 1:12.500
yang akan mengahasilkan kondisi geologi daerah penenlitian seperti stratigrafi,
geomorfologi, struktur geologi, dan sejarah geologi dalam bentuk peta.

Adanya penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam pemanfaatan eksplorasi


sumberdaya alam selanjutnya, dan memberikan informasi geologi kepada
masyarakat sekitar, dan dapat menjadi referensi peneliti selanjutnya. Berdasarkan

1
tinjauan diatas maka menjadi suatu alasan dilakukannya penelitian dengan judul
“Geologi Daerah Merabung, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten
Tanggamus, Provinsi Lampung”

I.2 Tujuan

I.2.1 Tujuan Umum

Untuk memenuhi syarat kelulusan Sarjana Program Studi Teknik Geologi


Institut Teknologi Sumatera

I.2.2 Tujuan Khusus

a. Menentukan Satuan Geomorfologi pada daerah penelitian

b. Menentukan satuan batuan pada daerah penelitian

c. Menganalisis Struktur geologi pada daerah penelitian

d. Menjelaskan sejarah geologi pada daerah penelitian

I.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
dimana metode deskriptif merupakan metode pemetaan geologi dengan skala
1:12.500 serta kajian laboraturium untuk menganalisis data geologi permukaan.
Dalam melakukan pengerjaan pemetaan geologi, yang dibagi lagi menjadi
beberapa tahap agar lebih sistematis, dimana tahap tahap tersebut meliputi tahap
persiapan, tahap pemetaan, tahap pengolahan data dan analisis data, serta hasil
dan tahap penyajian laporan. Berikut merupakan alir dari tahapan penelitian

2
Gambar I.1 Diagram Alir

I.3.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal sebelum dilakukan penelitian,dimana


tahap ini terbagi menjadi 3 kegiatan, yaitu menentukan lokasi penelitian,
peminjaman alat, dan survey lapangan penelitian. Tahap persiapan ini bertujuan
untuk mempermudah konsep pemetaan geologi yang akan dilakukan. Awal dari
tahap persiapan ini dilakukan penentuan lokasi pemetaan terlebih dahulu, dengan
mencari daerah yang memiliki standar untuk dilakukannya pemetaan geologi,
dimana daerah tersebut memiliki minimal 3 satuan litologi penyusun, yang belum
dilakukan penelitian 5 tahun sebelumnya, dan memiliki kondisi geologi yang baik.
Ketika sudah mendapatkan lokasi penelitian, maka dilakukan pengurusan
administrasi untuk pemninjaman alat pada saat akan melakukan survey lapangan
dan pemetaan
3
geologi berlangsung, seperti palu dan kompas, serta pengurusan administrasi
perizinan untuk dilakukannya pemetaan geologi pada daerah Merabung,
Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Selanjutnya melakukan survey lapangan, dimana sebelum dilakukan survey
dilakukan pembuatan peta observasi yang terdiri dari data shp kontur, data shp
sungai, dan data shp toponimi pada daerah penelitian terlebih dahulu, tujuan dari
survey ini untuk mengetahui secara langsung akses jalan pada daerah penelitian,
dan mengetahui kondisi geologi di lapangan. Setelah semuanya dilakukan maka
dilanjutkan persiapan sebelum melaksanakan pemetaan, dengan menyiapkan palu
geologi, kompas geologi, larutan Hidrogen Klorida (HCl), loop, komperator, buku
lapangan, alat tulis, spidol, plastik sampel, sepatu boots, dan alat keselamatan
lainnya yang akan digunakan pada saat dilapangan.

I.3.2 Tahap Pemetaan

Tahapan ini merupakan tahap pemetaan geologi lapangan. Dalam melakukan


pemetaan geologi dilakukan pengamatan geomorfologi bentang alam daerah
penelitian dan menganalisa bentuk lahan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi terjadinya kondisi bentang alam sekarang pada daerah penelitian
tersebut, lalu melakukan pengumpulan data singkapan dengan cara menentukan
titik singkapan berdasarkan skala peta 1:12.500 dan mendeskripsi kondisi sampel
batuan secara mikroskopis untuk menentukan nama batuan tersebut serta
pengambilan data struktur yang berlangsung pada saat pengumpulan data
singkapan yang di dapat di lapangan yaitu berupa data kekar berpotongan atau
shear joint pada singkapan, dengan cara mengukur kedudukannya dengan
menggunakan kompas geologi, pengambilan data struktur ini bertujuan untuk
mengetahui mekanisme tektonik yang dulu terjadi pada daerah penelitian.

I.3.3 Tahap Pengolahan data dan Analisis Data

Pada tahap pengolahan data dilakukan pembuatan peta morfografi dan peta
morfometri untuk mendapatkan nama satuan geomorfologi dari daerah tersebut
yang menghasilkan peta geomorfologi dengan menggunakan klasifikasi Van
Zuidam (1985), selanjutnya terdapat juga analisis petrografi, setelah dilakukan
pengamatan sayatan maka dapat diketahui lebih pasti jenis litologi dan mineral,

4
indeks bias, belahan, bentuk mineral, dan warna mineral dari batuan tersebut yang
tersebar luas dari daerah penelitian, analisis ini digunakan dibawah mikroskop
polarisasi yang dilakukan di Laboraturium untuk mendapatkan nama satuan dari
daerah penelitian, setelah mendapatkan nama satuan batuan dihasilkan peta
lintasan yang selanjutnya akan di dapatkan peta geologi, dan didapatkan sejarah
geologi dari daerah penelitian, lalu terdapat juga analisis dinamik pada daerah
penelitian yang dilakukan pada 2 singkapan pada lokasi daerah penelitian, dimana
2 singkapan tersebut merupakan titik singkapan yang berada pada Selatan, pada
daerah penelitian tepatnya pada singkapan tuf yang merupakan singkapan dari
Formasi Tarahan yang memiliki umur Tersier, analisis ini dilakukan dengan
metode dinamik, yang dilakukan di perangkat lunak Dips 7.0 tujuan dari analisis
struktur untuk mengetahui Sigma 1, Sigma 2, Sigma 3 yang bekerja pada daerah
penelitian, acuan untuk analisis struktur ini menggunakan klasifikasi Anderson
(1951) untuk dapat mengasumsikan nama jenis sesar pada daerah penelitian yang
diaplikasikan juga pada peta geologi, selain itu analisis struktur yang dilakukan
melalui penginderaan jauh dengan menggunakan data DEMNAS untuk
mengetahui arah tegasan utama dari punggungan dan lembahan pada daerah
penelitian

I.3.4 Hasil dan Penyusun Laporan

Dari analisis tersebut di dapatkan hasil berupa peta lintasan dengan skala 1:12.500
memuat titik lokasi pengamatan yang di dapatkan pada daerah penelitian, peta
geologi, peta geomorfologi dengan skala 1:12.500 memuat informasi morfologi,
morfometri dan morfogenesa daerah penelitian, lalu peta geologi dengan skala
1:12.500 dan sejarah geologi yang memuat informasi pesebaran serta batas batuan
pada daerah penelitian dan cerita geologi dari daerah penelitian. Dimana seluruh
peta merupakan hasil analisis secara komprehensif yang dituang dalam sebuah
naskah skripsi tugas akhir yang di interpretasi dengan prosedur penulisan tugas
akhir.

5
I.4 Lokasi Penelitian

Daerah penelitian berada pada Daerah Merabung, Kecamatan Kelumbayan Barat,


Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung (Gambar 1.2). Geografis daerah
penelitian memiliki batas koordinat yang tertera pada tabel I.1 dimana luas daerah
penelitian 3x3 atau 9 km2. Lokasi penelitian dapat dicapai dengan menggunakan
kendaraan roda dua dan roda empat dengan akses jalan perkampungan dan
perkebunan warga, namun untuk menjangkau singkapan batuan dari titik satu ke
titik lainnya diperlukan dengan berjalan kaki, jarak daerah penelitian dapat
dijangkau dalam waktu ±2,5 jam dari pusat kota yaitu Bandar Lampung.
Topografi dari daerah penelitian adalah perbukitan rendah sampai perbukitan
tinggi, dengan elevasi dari 100 – 500 m

Gambar I.2 Peta Indeks Penelitian

Tabel I.1 Batas Koordinat Lokasi Penelitian

Sistem Koordinat dan Zona WGS 1984 UTM Zone 48S

Luas (3x3 km) atau 9km2

Batas Utara 48 M 9377638 UTM

Batas Selatan 48 M 9374635 UTM

Batas Barat 48 M 502067 UTM

Batas Timur 48 M 505071 UTM

6
I.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini berfokus pada pemetaan geologi Daerah
Merabung, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus, Provinsi
Lampung, dengan skala 1:12.500. Adapun batasan masalah pada penelitian ini :

1. Analisis Geomorfologi yang mencakup morfografi, morfometri, dan pola aliran


sungai
2. Menentukan satuan litologi pada saat melakukan pemetaan lapangan serta
melakukan pengamatan mikroskopis di laboraturium yang berasal dari sampel
batuan tersebut
3. Melakukan analisis dinamik pada struktur geologi daerah penelitian yang
berasal dari data kekar (shear joint) dan penentuan tegasan utama melalui
analisis kelurusan
4. Penentuan batas geologi berdasarkan sebaran litologi batuan
5. Analisis stratigrafi untuk menjelaskan urutan umur batuan dari yang paling tua
hingga muda pada daerah penelitian, berdasarkan dengan Peta Geologi Lembar
Tanjung Karang (Mangga dkk, 1993)
6. Analisis sejarah geologi mengenai peristiwa sebelumnya pada daerah
penelitian yang menyebabkan terjadinya fitur – fitur geologi pada daerah
penelitian.

I.6 Sistematika Pembahasan

Penulisan naskah skripsi terbagi menjadi 5 bab, meliputi :

1. Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang, tujuan, metode


penelitian, lokasi, batasan masalah, dan sistematika penelitian
2. Bab II Geologi Regional, membahas tentang fisiografi, tatanan tektonik, dan
stratigrafi regional yang berasal dari studi literatur untuk memberikan
gambaran kondisi geologi pada daerah penelitian
3. Bab III Geologi Daerah Penelitian, membahas geomorfologi, stratigrafi dan
struktur geologi. Pada pembahasan geomorfologi penulis akan membahas
tahapan geomorfik dan pola aliran sungai pada daerah penelitian.
Pembahasan

7
stratigrafi menjelaskan umur dari tiap satuan batuan, dan pembahasan struktur
menjelaskan hasil dinamik dari data struktur pada daerah penelitian
4. Bab IV Sejarah Geologi, membahas tentang urutan pembentukan geologi
pada daerah penelitian dari awal mulai pengendapan batuan terjadi, struktur
geologi yang terjadi, serta tektonik yang sebelumnya pernah terjadi pada
daerah penelitian
5. Bab V Kesimpulan, menjelaskan keluaran hasil akhir berupa poin-poin
analisis penelitian yang menjawab tujuan.

Anda mungkin juga menyukai