Anda di halaman 1dari 3

Total cadangan batubara di Air Laya adalah 249,360 juta ton.

Kualitas batubara

yang terdapat pada Tambang Air Laya pada umumnya adalah Sub-Bituminus (SRC)

Penambangan yang dilakukan di wilayah PTBA Tanjung Enim yang terdiri dari

Tambang Air Laya dan Non Air Laya hingga saat ini menggunakan sistem “tambang

terbuka” (Open Pit-Strip Mine).

Metode penambangan yang digunakan pada Tambang Air Laya adalah

“Continuous Mining” (penambangan berkelanjutan) dengan alat gali dan muat (digging

and loading) menggunakan Bucket Wheel Exavator (BWE) serta dibantu metode

peledakan untuk membongar material yang keras (>5.500 MPa). Sebagai alat

angkut/transportasi digunakan jaringan Belt Conveyor (Conveyors System).

Untuk Tambang Non Air Laya, Pre-Bench dan Tambang Air Laya Utara Extension

menggunakan metode penambangan “Konvensional” (Shovel and Truck). Sebagai alat

gali dan muat digunakan Power Shovel (Back Hoe) yang dibantu Bulldozer Ripping

(penggaruan). Selain itu juga digunakan metode peledakan untuk membongkar batubara

maupun lapisan interburden yang memiliki kuat tekan diatas 5500 kPa. Metode

peledakan yang digunakan adalah hole by hole untuk detonator nonel dan row by row

untuk detonator listrik. Metode ini dipilih dengan tujuan untuk mengurangi efek getaran

(vibrasi) terhadap lereng-lereng tambang terutama didaerah final slope dan untuk

memperbaiki / memperkecil ukuran butir hasil pembongkaran.Sebagai alat angkut

digunakan gabungan antara Dump Truck dan Conveyors System. Mekanisme dari

seluruh rangkaian penambangan tersebut diperlihatkan dalam bagan alir penambangan


sampai Bituminus (LMC).Pada beberapa tempat terutama pada Pre-Bench

kualitas batubaranya mencapai Antracite (ANC), hal ini karena pengaruh

intrusi batuan beku yang muncul sampai permukaan.

Jenis atau kualitas batubara yang diproduksi oleh PTBA-UPT

dibedakan berdasarkan permintaan pasar (konsumen) yang akan

menggunakan produk tersebut yaitu:

1. Batubara Antracite (ANC), yaitu batubara yang mempunyai nilai TM

<18%(ar), VM < 15% (db) dan CV > 7500 Kcal/kg (adb). Jenis ini

digunakan sebagai bahan bakar pada peleburan timah, besi, alumina,

nikel (Aneka Tambang) dan sejenisnya.

2. Batubara Lumut (LMC), yaitu batubara yang mempunyai nilai TM <15%

(ar), VM > 23% (adb) dan CV > 6500 Kcal/kg (adb). Batubara jenis ini

dipakai untuk blending (menaikkan kadar/kualitas) dan juga digunakan

sebagai bahan bakar pabrik semen atau dieksport.

3. Batubara Uap (Steam Coal/SRC), yaitu batubara yang mempunyai nilai

TM 7%- 28%(ar), VM 15%-40% (ar) dan CV 5000-6500 Kcal/kg (ar).

Batubara jenis ini digunakan untuk bahan bakar PLTU, briket, pabrik

kertas, industri kecil dan sejenisnya.

2.1.1. Hidrogeologi

Aliran pengisian akuifer berasal dari sebelah barat yang berasal dari

Sungai Klawas yang mengalir kearah timur menuju Sungai Enim melewati

Sungai Klawas di Tambang Air Laya Utara Extension serta dari sebelah

selatan Tambang Air Laya yang terjadi karena adanya rekahan akibat intrusi
magma, oleh karena itu arah aliran menuju kedua arah yaitu ke utara

melalui Air Laya menuju Sungai Klawas dan kearah timur

Siklus aktivitas metode C&F melibatkan langkah-langkah berikut:

a) ledakan bor dari irisan horizontal bijih, biasanya dengan tebal tiga atau empat kaki,
menghilangkan atap lombong;

b) pemuatan dan pengangkutan bijih, dihilangkan secara mekanis dari lombong untuk
orepass, dan kemudian ke cakrawala transportasi yang lebih rendah;

c) penghapusan fragmen lepas ("cumi-cumi") oleh peledakan dan plafon penopang /


penguat;

d) mengisi lantai lombong (backfilling) dengan lapisan material komposit yang bervariasi
dan setebal bijih langit-langit yang dibongkar.

Anda mungkin juga menyukai