BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. ANATOMI
Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta
ascendens. Kemudian, aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aorta
sebelum melanjutkan diri sebagai aorta descendens. Peredaran darah ekstremitas
bawah disuplai oleh arteri femoralis, yang merupakan kelanjutan dari arteri iliaka
eksterna (suatu cabang arteri iliaka communis, cabang terminal dari aorta
abdominalis). Selanjutnya arteri femoralis memiliki cabang yaitu arteri profunda
femoris, sedangkan arteri femoralis sendiri tetap berlanjut menjadi arteri poplitea.
Arteri profunda femoris sendiri memiliki empat cabang arteri perfontrantes. Selain
itu juga terdapat artei circumflexa femoris lateral dan arteri circumflexa femoris
medial yang merupakan percabangan dari arteri profunda femoris. Arteri poplitea
akan bercabang menjadi arteri tibialis anterior dan arteri tibialis posterior. Arteri
tibialis anterior akan berlanjut ke dorsum pedis menjadi arteri dorsalis pedis yang
dapat diraba di antara digiti 1 dan 2. Arteri tibialis posterior akan membentuk
cabang arteri fibular/peroneal, dan arteri tibialis posterior pedis sendiri tetap
berjalan hingga ke daerah plantar pedis dan bercabang menjadi arteri plantaris
medial dan arteri plantaris lateral. Keduanya akan membentuk arcus plantaris
yang mendarahi telapak kaki. Sedangkan di daerah gluteus, terdapat arteri gluteus
superior, arteri gluteus inferior dan arteri pudenda interna. Ketiganya merupakan
percabangan dari arteri iliaca interna.
Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melalui
vena saphena magna di bagian anterior medial tungkai bawah. Vena saphena
magna tersebut akan bermuara di vena femoralis. Sedangkan vena saphena parva
yang berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan bermuara pada vena
poplitea dan berakhir di vena femoralis. Vena tibialis anterior dan vena tibialis
posterior juga bermuara pada vena poplitea. Dari vena femoralis, akan berlanjut
ke vena iliaca externa lalu menuju vena iliaca communis dan selanjutnya vena
cava inferior. Selain itu terdapat juga vena glutea superior, vena glutea inferior
dan vena pudenda interna di daerah gluteus, yang bermuara ke vena iliaca interna.
2. 2 PATOLOGI
Trombus merupakan suatu unsur benda yang tersusun dari unsur-unsur
darah didalam pembuluh darah atau jantung sewaktu masih hidup. Unsur-unsur
tersebut adalah trombosit, fibrin, eritrosit, dan leukosit. Adanya trombus ini dapat
menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Macam-Macam Trombus
2. 3 KONTRAS MEDIA
Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan kedalam
tubuh pasien untuk membantu pemeriksaan radografi, sehingga media yang
dimasukkan tampak lebih radioopaque atau lebih radiolucent pada organ tubuh
yang akan diperiksa
2. Dalam konsentrasi yang rendah telah dapat membuat perbedaan densitas yang
cukup.
2.4 Sinar-X
Sinar- X merupakan gelombang elektromagnetik, dimana dalam proses
terjadinya memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut didasarkan
pada energi kinetik elektron. Sinar-X yang terbentuk ada yang memiliki energi
rendah sekali sesuai dengan energi elektron pada saat timbulnya sinar-X. Juga ada
yang berenergi tinggi, yakni berenergi sama dengan energi kinetik elektron pada
saat menumbuk target anode.
Terbentuknya sinar-X dapat terjadi apabila partikel bermuatan, elektron
misalnya, mengalami perlambatan yang diakibatkan adanya interaksi dengan
suatu material. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian disebut sebagai
sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X bremsstrahlung memiliki energi yang tinggi,
yang besarnya sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada awal
terjadinya perlambatan.
Selain itu sinar-X juga dapat terbentuk melalui proses perpindahan
elektron dari tingkat energi tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah.
Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti itu mempunyai energi yang sama
dengan perbedaan energi antara kedua tingkatan elektron. Energi tersebut
merupakan besaran energi yang khas untuk setiap jenis atom. Sehingga sinar-X
yang terbentuk disebut sinar-X karakteristik.
Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung
sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua
elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur bagian pesawat sinar-X.
Tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas yang terdapat
filamen. Filamen tersebut berfungsi sebagai katode dan target yang berfungsi
sebagai anode.
2.5 CT Scan
CT Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar-X, komputer dan
televisi. Prinsip kerjanya yaitu berkas sinar-X yang terkolimasi dan adanya
detektor. Didalam komputer terjadi proses pengolahan dan perekonstruksian
gambar dengan menerapkan prinsip matematika atau yang lebih dikenal dengan
rekonstruksi algoritma. Setelah proses pengolahan selesai maka data yang telah
diperoleh berupa data digital yang selanjutnya diubah menjadi data analog untuk
ditampilkan kelayar monitor. Gambar yang ditampilkan dalam layar monitor
berupa informasi anatomis irisan tubuh. Pada CT Scan prinsip kerjanya hanya
dapat men-scaning tubuh dengan irisan melintang tubuh. Namun dengan
memanfaatkan teknologi komputer maka gambaran axial yang telah didapatkan
dapat direformat kembali sehingga didapatkan gambaran koronal, sagital, oblik,
diagonal bahkan bentuk 3 dimensi dari obyek tersebut.
2.5.1. Generasi Pertama
akan berakibat kualitas gambar lebih optimal. Ada 2 tipe detektor yaitu solid state
dan isian gas.
2.6.2 Range
Range adalah perpaduan/kombinasi dari beberapa slice thickness.
Pemanfaatan range adalah untuk mendapatkan ketebalan irisan yang berbeda pada
satu lapangan pemeriksaan.
berukuran 512 x 512 yaitu 512 baris dan 512 kolom. Rekonstruksi matriks
berpengaruh terhadap resolusi gambar. Semakin tinggi matriks yang dipakai maka
semakin tinggi resolusinya.
2.7 MSCT
sekitar tahun 1971 CT Scan masih menggunakan satu detektor atau Mono Slice
(irisan) sehingga belum bisa membaca dengan baik bagian dalam tubuh manusia.
Barulah pada tahun 2000-an, tercipta Multi Slice CT Scan atau biasa disebut
MSCT yang memiliki irisan berlapis banyak, di antaranya jenis 4, 8, 16, 32, 40,
dan 64 slice. Alat ini memiliki kecepatan rotasi yang lebih tinggi sehingga dapat
merekonstruksi irisan gambar semakin baik.
Awal tahun 2000 alat ini hanya menggunakan 4 slice atau detektor (light
speed plus). Setahun kemudian baru menggunakan delapan detektor (light speed
ultra). Pada akhir tahun 2002 alat ini menggunakan 16 detektor (light speed pro)
dan pada akhir 2004 menggunakan 64 detektor. Bahkan hingga tahun ini
teknologinya terus berkembang pesat hingga 128 slice yang berarti menggunakan
128 detektor.
c. Volume
Ketika Injection rate (Flowrate) ditingkatkan pada jumlah volume media
kontras yang sama, puncak penyangatan media kontras akan meningkat dan
waktu pencapaiannya lebih cepat. Tidak hanya meningkatkan penyangatan
kontras media pada arteri saja tapi dengan flowrate yang tinggi juga akan
memberikan informasi/gambar yang menampilkan vase arteri dan vase vena pada
saat bersamaan dengan baik
Penyuntikan dengan kecepatan tinggi perbedaan penyangatan media
kontras beberapa phase sangat mencolok memungkinkan pengambilan scan
dengan phase yang berbeda-beda (multi phase) misal pada pemeriksaan abdomen
(Liver, Pancreas dan Ginjal) deteksi kelainan lebih baik.
juga untuk memanfaatkan media kontras yang masih ada di tabung injector (atau
di conector) dan media kontras yang masih ada di vena peripheral (di lengan atau
NaCl (Saline) juga dapat menambah puncak penyangatan media kontras dan
efesiensi penggunaan media kontras. Selain juga dapat mengurangi adanya artifact
emboli).
Densitas film adalah ukuran tingkat kegelapan dari suatu film. Secara teknik,
hal ini disebut transmitted density yang terjadi pada film berbahan dasar
transparan yang diukur sejak saat cahaya ditransmisikan melewati film. Densitas
yang masuk ke film (I0) terhadap intensitas cahaya yang keluar melewati film (It).
D=log I0 It
Densitas film diukur dengan alat yang disebut densitometer. Secara sederhana,