OLEH :
BIMO WICAKSONO
C0A017001
ADMINISTRASI KEUANGAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ISI
A. Pengertian Kepribadian
Menurut Koetjaraningrat, Pengertian Kepribadian adalah beberapa ciri watak yang
diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah laku,
sehigga individu memiliki identitas khusu yang berbeda dengan orang lain.
Menurut Cuber, Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang
tamapak dan dapat dilihat oleh seseorang.
Menurut M.A.W.Browen, Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang
meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
Menurut Theodore R. New Combe, Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap/
prespositons) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Menurut Yinger, Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seseorang individu
dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
Pada fase ketiga terjadi perkembangan yang relative tetap, yaitu dengan terbentuknya
perilaku-perilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Setelah
kepribadian terbentuk secara permanen, maka dapat diklasifikasikan tiga tipe kepribadian,
yaitu kepribadian normative, kepribadian otoriter, dan kepribadian perbatasan.
1) Kepribadian normative
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadianyang ideal, dimana seseorang mempunyai
prinsip-prinsip yang kuat untuk menerapkan nilai-nilai sentral yang ada dalam dirinya
sebagai hasil sosialisasi pada masa sebelumya. Seseorang memiliki kepribadian normative
apabila terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap dirinya dan perlakuan terhadap
orang lain sesuai dengan tata nilai yang ada di dalam masyarakat. Tipe ini ditandai dengan
kemampuan menyesuaikan diri yang sangat tinggi dan dapat menampung banyak aspirasi
adri orang lain.
2) Kepribadian Otoriter (Otoriter Man)
Tipe ini terbentuk melalui proses sosialisasi individu yang lebih mementingkan
kepentingan diri sendiri dari pada kepentingan orang lain.
3) Kepribadian Perbatasan
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang relative labil di mana cirri khas dari
prinsip-prinsip dan perilakunya seringkali mengalami perubahan-perubahan, sehingga
seolah-olah seseorang itu mempunyai lebih dari satu corak kepribadian. Seseorang
dikatakan memiliki kepribadian perbatasan apabila orang ini memiliki dualism budaya,
misalnya karena proses perkawinan atau karena situasi tertentu hingga mereka harus
mengabdi pada dua struktur budaya yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
.Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang. Tetapi, dapat kita pahami bahwa kepribadian adalah
sesuatu yang menggambarkan ciri khas (keunikan) dari seseorang, yang
membedakan orang tersebut dari orang lain.
.Kepribadian memiliki beberapa aspek, yaitu: karakter, temperamen, sikap,
stabilitas emosi, responsibilitas, dan sosiabilitas, dimana keenam hal
tersebut berkaitan erat dengan kepribadian.
Hal-hal yang berperan penting dalam membentuk sebuah kepribadian
adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
Macam-macam kepribadian juga dapat dibedakan secara spesifik,
seperti pengamat, perfeksionis, dan lain-lain. Ada pula yang membaginya secara
tidak spesifik, seperti tipe melankolik, flegmatik, dan lain sebagainya.
Usaha-usaha untuk menyingkap kepribadian banyak dilakukan dengan cara
sederhana, seperti melihat garis tangan, keadaan/struktur wajah, dan lain-lain
Dengan kata lain kepribadan juga merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem
psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik
terhadap lingkungan, atau dengan kata lain kepribadian merupakan keseluruhan cara
dimana seseorang individu berekasi dan berinteraksi dengan individu lain.