Anda di halaman 1dari 2

STEP III

1. Sesak nafas dibagi menjadi:


a. Dispnea akut
Sesak napas yang berlangsung kurang dari 1 bulan
b. Dispnea kronik
Sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan

Penyebab sesak nafas:

a. Allergen
b. Aktivitas fisik yang berat
c. Hipertensi
d. Edem paru
e. Trauma, tersedak, tercekik

2. Hubungan riwayat merokok dan lingkungan kerja terhadap keluhan yang


diderita.
Kebiasaan merokok penting untuk diketahui dalam beberapa kasus
gangguan pernapasan. Dikatakan pada kasus bahwa penderita memiliki
riwayat merokok kurang lebih 30 tahun, denga jumlah rokok 12 batang
sehari. Dalam pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan apakah
penderita merupakan perokok aktif, perokok pasif, atau bekas perokok,
Menurut data dalam scenario, penderita dikategorikan sebagai bekas
perokok karena telah berhenti selama kurang lebih 2 tahun. Kemudian
derajat berat merokok dapat menggunakan Indeks Brinkman (IB) dengan
menghitung jumlah rokok dalam tahun.
Ringan : 0-199
Sedang : 200-600
Berat : >600
Pada penderita= 12 x 30= 360 termasuk bekas perokok sedang.
Mekanisme perusakan saluran nafas oleh rokok dan polusi:
Inhalasi berbahaya (irritant) oleh penderita → inflamasi → mediator
inflamasi: CD4 + T Limfosit, makrofag dan neutrophil → mekanisme
perlindungan dan perbaikan (e.g. batuk) → bila gagal, terjadi kerusakan
jaringan paru → destruksi parenkim paru, hipersekresi mucus,
penyempitan saluran pernapasan (menyebabkan wheezing) → irreversible

3. Bentuk dada normal dan abnormal


a. Bentuk dada normal:
Memiliki diameter antero-posterior : transversal = 1:2
Bentuknya menyerupai gambar apel 2 dimensi
b. Bentuk dada abnormal:
1) Barrel chest
Diameter AP : transversal= 1:1
2) Pigeon chest
Diameter AP > transversus
Sternum ½ ke distal melengkung ke anterior
Bagian lateral dinding thoraks kompressi ke medial
3) Funnel chest
AP mengecil
Bagian distal dari sternum terdorong ke dalam/mencekung
4) Flat chest
Diameter AP memendek

Anda mungkin juga menyukai