Wheezing adalah suara pernapasan frekuensi tinggi nyaring yang terdengar di
akhir ekspirasi, suara seperti musikal bernada tinggi dan kontiniu (EBM Physical Diagnosis 3E, 2012). Hal ini karena saluran napas biasanya dilatasi selama inspirasi dan menyempit selama ekspirasi. (Wilkins' Clinical Assessment in Respiratory Care 7E, 2014). Mekanisme Wheezing Suara wheezing terjadi akibat getaran dari dinding saluran napas yang menyempit selama udara lewat melewatinya dengan kecepatan tinggi. (Wilkins' Clinical Assessment in Respiratory Care 7E, 2014)
Pada wheezing terdapat dua jenis suara wheezing berdasarkan letak
obstruksinya yaitu:
1. Wheezing pada obstruksi saluran napas intrathorakal, dan
2. Wheezing pada penyempitan ekstratorakal.
Wheezing yang terjadi akibat obstruksi saluran napas intrathorakal terutama
pada ekspirasi karena saluran napas, sesuai dengan perubahan intrathorakal, cenderung melebar pada inspirasi dan menyempit pada ekspirasi . Peningkatan resistensi intrathorakal biasanya terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan bronkus karena tekanan dari luar, kontraksi otot bronkus, penebalan lapisan mukus, atau sumbatan lumen oleh mucus, hal ini benyak terjadi pada asma atau bronchitiskronis. Obstruksi intrathorakal terutama mengganggu proses ekspirasi karena saat inspirasi tekanan intrathorakal menurun sehingga melebarkan jalan pernapasan. Perbandingan waktu ekspirasi dan inspirasi akan meningkat. Ekspirasi yang terhambat akan melebarkan duktus alveolus menurunkan elastisitas paru (meningkatkan komplians), dan bagian tengah pernapasan akan terdorong kearah inspirasi (barrel chest). Hal ini meningkatkan kapasitas residu fungsional dan dibutuhkan tekanan intrathorakal untuk melakukan ekspirasi karena komplians dan resistensi meningkat. Akibatnya, terjadi penekanan bronkiolus sehingga tekanan jalan napas semakin meningkat. Obstruksi akan menurunkan kapasitas pernapasan maksimal (V max) dan FEV1. Jika wheezing yang terdengar pada saat inspirasi menunjukkan adanya penyempitan saluran napas ekstrathorakal, misal pada trakea bagian atas atau laring. Peningkatan resistensi ekstrathorakal, misalnya pada kelumpuhan pita suara, edemaglotis, dan penekanan trakea dari luar(tumor/struma). Pada trakeomalasia, dindingtrakea melunak dan mengalami kolaps saat inspirasi.