Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LaKIP) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
tahun 2017. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam melaksanakan
fungsi dan kewajibannya dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
unit organisasi secara transparan, serta memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
atas capaian sasaran strategis Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, kendala serta langkah
perubahan, dan rencana ke depan agar dapat memberikan gambaran yang obyektif terkait kinerja Direktorat
Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017. Capaian sasaran kegiatan dapat tercermin dalam analisis
indikator kinerja yang diukur atas dasar penilaian indikator keberhasilan, sebagaimana telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017.
Dengan tersusunnya LaKIP ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran
dan pemangku kepentingan pada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman yang telah bekerjasama
melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan hingga tercapaianya kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman. Semoga laporan kinerja akuntabilitas ini dapat memberikan manfaat dan memberikan informasi
pertanggung jawaban kepada publik atas penyelenggaraan fungsi unit kerja Pemerintah dalam rangka
terwujudnya good government.
Dwityo A. Soeranto
NIP. 196109301989031001
6 LaPORAN Kinerja
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 7
Daftar Isi
8 LaPORAN Kinerja
Daftar Isi
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 8
DAFTAR GAMBAR 10
DAFTAR TABEL 11
BAB I PENDAHULUAN 14
1.1 Tugas Dan Fungsi 15
1.2 Struktur Organisasi 15
BAB V PENUTUP 63
5.1 Kesimpulan 65
5.2 Rencana Tindak Lanjut 65
LAMPIRAN 67
10 LaPORAN Kinerja
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat KIP 17
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat 19
Gambar 2.1 Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya 22
Gambar 3.1 Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian 30
Gambar 3.2 Komposisi ASN berstatus PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31
Gambar 3.3 Komposisi ASN berstatus Non PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31
Gambar 3.4 Komposisi Total ASN Direktorat KIP Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan 31
Gambar 4.1 Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 37
Gambar 4.2 Tingkat Kepulangan Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 37
Gambar 4.3 Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya Tahun 2016-2019 41
Gambar 4.4 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun 2015-2017 46
Gambar 4.5 Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman di 19 Lokasi Tahun 2017 48
Gambar 4.6 Kinerja Output Pendukung Indikator Jumlah Kab/Kota yang Mempunyai
Program Sesuai RPIJM Tahun 2017 59
Gambar 4.7 Kinerja Output Pendukung Indikator Konsistensi Penyelenggaraan
Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Tahun 2017 59
Gambar 4.8 Kinerja Output Pendukung Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Tahun 2017 60
Gambar 5.1 Capaian Kinerja Pelaksanaan Output Direktorat KIP Tahun 2017 65
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 11
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP 24
Tabel 2.2 Cakupan Evaluasi 27
Tabel 3.1 Barang Milik Negara Direktorat KIP 32
Tabel 3.2 Rincian Pagu Awal Direktorat KIP 33
Tabel 3.3 Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA. 2017 34
Tabel 4.1 Workshop/Pelatihan yang Diselenggarakan Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP Tahun 2017 38
Tabel 4.2 Rincian Keikutsertaan SDM Direktorat KIP pada Pendidikan/Diklat Tahun 2017 38
Tabel 4.3 Rincian Penerima Manfaat Pelaksanaan Workshop Persiapan Pelaksanaan Kegiatan P2PIP
Provinsi Tahun 2017 39
Tabel 4.4 Pedoman Pendukung Tata Laksana Direktorat KIP Tahun 2017 40
Tabel 4.5 Daftar Arsip Inaktif 40
Tabel 4.6 Pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi TA 2017 53
Tabel 4.7 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57
Tabel 4.8 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57
Tabel 4.9 Penyerapan Anggaran Terhadap Pencapaian Indikator Kinerja Outcome
Direktorat KIP Tahun 2017 58
Tabel 4.10 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017
terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 59
Tabel 4.11 Sandingan Capaian Output
Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 60
Tabel 4.12 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017
terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 61
12 LaPORAN Kinerja
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 13
Bab I
Pendahuluan
14 LaPORAN Kinerja
Pendahuluan
L
aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi dan pengawasan dalam bidang Cipta Karya
Pemerintah (LaKIP) Direktorat KIP dengan mengedepankan prinsip keterpaduan,
disusun untuk memberikan gambaran inklusifitas, dan berkelanjutan;
yang jelas dan transparan sebagai 2. Melaksanakan keterpaduan pembangunan
bentuk pertanggungjawaban atas infrastruktur permukiman serta penataan
pelaksanaan kegiatan dan capaian bangunan dan lingkungan berdasarkan
kinerja yang telah dilaksanakan penataan ruang dan Wilayah Pengembangan
selama 1 (satu) tahun, serta sebagai alat untuk Strategis (WPS);
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Direktorat 3. Menyediakan infrastruktur air minum dan
KIP kepada masyarakat dan stakeholders lainnya. sanitasi di perkotaan dan perdesaan dalam
rangka pemenuhan target RPJMN 2015-2019;
Rencana Strategis Ditjen. Cipta Karya 2015 – 4. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah
2019 mengamanatkan bahwa Ditjen. Cipta serta mendorong kemitraan dengan masyarakat
Karya melaksanakan Program Pembinaan dan dan dunia usaha dalam penyelenggaraan
Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan pembangunan infrastruktur permukiman;
tingkat keberhasilan pelaksanaan program yang 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana
dijabarkan dalam 3 (tiga) sasaran program, yaitu: yang efektif dan SDM yang profesional dengan
1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan menerapkan prinsip good governance.
kebutuhan air minum bagi masyarakat dengan
indikator kinerja cakupan pelayanan akses air Dalam rangka pencapaian sasaran program
minum; tersebut di atas, Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya
2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan melaksanakan beberapa beberapa fungsi sebagai
kebutuhan hunian dan permukiman yang layak berikut:
dengan indikator kinerja penurunan luasan 1. Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan
permukiman kumuh; Pengembangan Permukiman.
3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan 2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan
akses sanitasi bagi masyarakat dengan indikator Pelaksanaan Penataan Bangunan Gedung.
kinerja cakupan pelayanan akses sanitasi. 3. Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan
Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta
Berdasarkan arahan kebijakan dalam Renstra Ditjen. Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur
Cipta Karya tahun 2015 – 2019 serta memperhatikan Sanitasi dan Persampahan.
peluang dan tantangan yang ada dalam 4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan
pembangunan infrastruktur permukiman, maka misi Pengembangan Sumber Pembiayaan dan
yang akan dicapai oleh Ditjen. Cipta Karya dalam Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem
periode lima tahun ke depan adalah: Penyediaan Air Minum.
1. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan, 5. Dukungan Manajemen Bidang Permukiman.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 15
Gambar 1.1.
Struktur Organisasi Direktorat KIP
Direktorat Keterpaduan
Infrastruktur Permukiman
Sub Direktorat Sub Direktorat Sub Direktorat Sub Direktorat Sub Direktorat
Keterpaduan Keterpaduan Keterpaduan Pengelolaan Data Pemantauan
Perencanaan dan Pembiayaan Pelaksanaan dan Sistem Informasi dan Evaluasi
Kemitraan
2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satker. Karya tahun berikutnya dengan mengacu pada
P2PIP Pusat dibantu oleh 4 (empat) PPK, yaitu: RPI2JM serta melakukan pemutakhiran data hasil
a. PPK Pembinaan Teknis; pembangunan bidang Cipta Karya;
b. PPK Perencanaan; g. Memantau dan melaporkan pemenuhan
c. PPK Pengendalian; komtimen pemerintah daerah (DDUB,
d. PPK Pengelolaan Hibah; ketersediaan lahan, dsb) untuk kepentingan
e. PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi pembangunan infrastruktur permukiman;
h. Melakukan koordinasi dan pemantauan secara
Struktur satuan kerja tersebut tertuang dalam berkala terhadap pelaksanaan pembangunan
Keputusan Menteri PUPR Nomor 1059/KPTS/M/2016 fisik tahun berjalan dari seluruh satuan kerja di
tanggal 30 Desember 2016, tentang Pengakatan tingkat provinsi dan kabupaten / kota secara
Atasan/Atasan Langsung/Pembantu Atasan berkala;
Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan i. Memfasilitasi tersedianya data pelaporan
Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan e-procurement, e-monitoring, Sistem Akuntansi
Kementerian PUPR . Indonesia (SAI), dan SIMAK BMN, SIMEK, serta
pelaporan lainnya di tingkat satuan kerja Provinsi
Sesuai Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Cipta dan Kabupaten / Kota;
Karya No. 02/SE/DC/2016, tentang Pedoman j. Memfasilitasi publikasi dan informasi kegiatan
Penetapan Struktur Organisasi Satuan Kerja di Ditjen. Ditjen. Cipta Karya di Provinsi dan Kabupaten /
Cipta Karya, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Kota.
Satuan Kerja dan PPK P2PIP melaksanakan tugas
teknis sebagai berikut: Struktur organisasi pada Satker P2PIP digambarkan
a. Sinkronisasi program-program Keciptakaryaan; sebagai berikut:
b. Melakukan fasilitasi kepada pemerintah
daerah (Pemda) dalam penguatan kapasitas
perencanaan dan penyusunan program;
c. Mendampingi pelaksanaan penyusunan
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten/Kota
Bidang Cipta Karya serta melakukan fasilitasi
reviu RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta Karya dan
menyampaikan kepada Direktorat KIP;
d. Menyampaikan informasi program yang
berpotensi untuk didanai oleh Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dan sumber
dana lainnya serta memfasilitasi penyiapan
pelaksanaannya;
e. Fasilitasi pelaksanaan kegiatan DAK Sanitasi dan
Air Minum dan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
f. Melakukan verifikasi usulan berdasarkan prioritas
dan pemutakhiran data usulan program Cipta
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 19
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat
Pengolah Monev & Pelaporan Pengolah Monev & Pelaporan Pengolah Monev & Pelaporan Pengolah Monev & Pelaporan PPK Randal Sumsel PPK Randal Kaltim PPK Randal Maluku
PPK Randal Babel PPK Randal Kaltara PPK Randal Maluku Utara
PPK Randal Lampung PPK Randal Sulut PPK Randal Papua
Pemantau Kinerja Pengolah Data Monev Pengolah Data Monev Pemantau Kinerja PPK Randal Banten PPK Randal Gorontalo PPK Randal Papua Barat
Pengolah Data Monev Pengadministrasi Umum Pengadministrasi Umum Pengolah Data Monev Perencana Program
Penata Teknis dan Kegiatan
(33 Provinsi) (33 Provinsi)
Pengadministrasi Umum Pengadministrasi Umum Penata Keuangan Pengolah Monev & Pelaporan
(33 Provinsi) (33 Provinsi)
Pengadministrasi Umum
(33 Provinsi)
Bab II
Perencanaan Kinerja
22 LaPORAN Kinerja
Perencanaan Kinerja
P
erencanaan Kinerja merupakan pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk
salah satu aspek dari Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani oleh
penyelenggaraan Sistem Direktur KIP dan Direktur Jenderal Cipta Karya.
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP). Aspek 2.1 Rencana Strategis
ini menggambarkan kualitas Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra)
dokumen perencanaan yang Kementerian PUPR 2015-2019, Ditjen. Cipta Karya
berorientasi pada hasil yang harus dicapai mendukung pencapaian sasaran strategis (SS 9)
dalam kurun waktu 1-5 tahun, sesuai dengan ‘Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur
tugas dan fungsi unit organisasi, dengan dasar permukiman’ dimana pada pelaksanaannya,
mempertimbangkan perkembangan lingkungan sasaran strategis tersebut selanjutnya
strategis organisasi bersangkutan. menjadi sasaran dari Program Pembinaan dan
Pengembangan Infrastruktur Permukiman, yaitu
Perencanaan kinerja Direktorat KIP, dituangkan ‘Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses
dalam bentuk Rencana Anggaran dan permukiman yang layak’ 1.
Gambar 2.1.
Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya
Stakeholders
Customers/
Internal
Process
Learning &
Growth
1 Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 50/SE/Dc/2016 Tentang Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015 - 2019
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 23
Dalam mendukung pencapaian sasaran program dan Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem
tersebut, Ditjen Cipta Karya menyelenggarakan Informasi.
internal process yang efektif dan efisien dengan
dukungan proses learning and growth yang Pencapaian sasaran kegiatan tersebut diukur
berkelanjutan. Sasaran kegiatan Ditjen. Cipta Karya dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang dapat dicapai
pada tahap internal process dan learning and growth melalui output sebagai berikut:
diturunkan dari sasaran strategis (SS) 5, SS 11, SS 12, a. Indikator kinerja Jumlah Kab./Kota yang
dan SS 15 yang terdapat pada Renstra Kementerian mempunyai program sesuai RPIJM dicapai
PUPR. Berkaitan dengan itu, maka sasaran kegiatan melalui output perencanaan dan kemitraan
internal process yang dilakukan oleh Ditjen. Cipta infrastruktur permukiman serta perencanaan
Karya adalah: dan pengendalian program bidang
1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, permukiman;
pemrograman, dan penganggaran (SS 5) b. Indikator kinerja Konsistensi Penyelenggaraan
2. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM
(SS 11) dicapai melalui pencapaian output sebagai
Pada tahap learning and growth, terdapat 2 sasaran berikut:
yang dituju oleh Ditjen. Cipta Karya, yaitu: • Pembiayaan Infrastruktur Permukiman;
1. Meningkatnya SDM yang kompeten dan • Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman;
berintegritas (SS 12) • Perencanaan dan Pengendalian Program
2. Meningkatnya pengelolaan sarana dan Bidang Permukiman.
prasarana dan teknologi informasi (SS 15) c. Indikator kinerja Tingkat Akuntabilitas Kinerja
dicapai melalui output sebagai berikut:
Sasaran-sasaran kegiatan tersebut selanjutnya • Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan
didistribusikan secara merata kepada seluruh Bidang Permukiman;
unit kerja dan SDM di lingkungan Ditjen. Cipta • Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
Karya. Pada Direktorat KIP di tahap internal process, Bidang Permukiman.
sasaran kegiatan ‘meningkatnya keterpaduan
perencanaan, pemrograman, dan penganggaran’ 2.2 Perjanjian Kinerja
(SS 5) dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Perencanaan dan Kemitraan, Sub Direktorat dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
Keterpaduan Pembiayaan, dan Satker. P2PIP. tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan
Sasaran kegiatan ‘meningkatnya pengendalian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
dan pengawasan’ (SS 11) dilaksanakan oleh Sub Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa Perjanjian
direktorat Keterpaduan Pelaksanaan dan Sub Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan
Direktorat Pemantauan dan Evaluasi. penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi
kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
Pada tahap learning and growth, sasaran kegiatan melaksanakan program/kegiatan, disertai dengan
‘Meningkatnya SDM yang kompeten dan indikator kinerja pada satu tahun anggaran. PK
berintegritas’ (SS 12) dilaksanakan oleh Sub Bagian Direktorat KIP Tahun Anggaran 2017 disusun untuk
Tata Usaha, sedangkan ‘Meningkatnya pengelolaan memenuhi target sasaran kegiatan yang tertuang
sarana dan prasarana dan teknologi informasi’ di dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya dengan
(SS 15) dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha pembiayaan yang bersumber dari APBN TA. 2017.
24 LaPORAN Kinerja
Setelah ditetapkannya Daftar Isian Pelaksanaan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak”,
Anggaran (DIPA) sebagai landasan pelaksanaan dengan target outcome 500 kab/kota mempunyai
kegiatan tahun 2017, Bapak Direktur KIP bersama program sesuai RPIJM, konsistensi penyelenggaraan
dengan Bapak Direktur Jenderal Cipta Karya infrastruktur permukiman terhadap RPIJM sebesar
menandatangani PK sebagai bentuk komitmen 78%, dan tingkat akuntabilitas kinerja sebesar 84%”.
Direktorat KIP dalam mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang efektif, transparan, dan akutabel, Dokumen PK tahun anggaran 2017 yang disusun
serta berorientasi hasil, yang diimplementasikan oleh Direktorat KIP telah selaras dengan dokumen
melalui pemanfaatan alokasi anggaran untuk Renstra Ditjen. Cipta Karya, dan menjadi acuan
pelaksanaan perencanaan, pemantauan, dan penyusunan sasaran kerja eselon III, dan eselon IV,
pengendalian, serta evaluasi kinerja penyelenggaraan hingga staf di lingkungan Direktorat KIP.
infrastruktur bidang permukiman.
Pada tahun 2017, Direktorat KIP menyelenggarakan
Pada awal tahun anggaran 2017, besaran dana beberapa kegiatan dan komponen rinci tertuang
yang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan dalam Rencana Aksi atas rencana kinerja selama
dan menjadi tanggung jawab Direktorat KIP adalah tahun berjalan, termasuk target capaian secara
sebesar Rp. 246.654.658.000,-. Pemanfaatan anggaran periodik. Selain itu, rencana aksi digunakan sebagai
tersebut untuk memenuhi komitmen Direktorat arahan dan pengorganisasian kegiatan Direktorat
KIP dalam memenuhi pencapaian sasaran strategis KIP, selanjutnya diselenggarakan pemantauan
yang berorientasi hasil, yaitu “Mendukung terjadinya pencapaian secara berkala terhadap target dalam
peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan rencana aksi tersebut.
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP
Sasaran target
No Indikator Kinerja volume SATUAN
Strategis
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
1 Mendukung Outcome
terjadinya
- Jumlah kab/kota yang mempunyai program sesuai RPIJM 500 kab/kota
peningkatan
kontribusi - Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM 78 %
terhadap
- Tingkat Akuntabilitas Kinerja 84 %
pemenuhan
kebutuhan Output
hunian dan
1 Layanan Perkantoran 12 Bulan
permukiman
yang layak 2 Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan
huni
3 Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan
4 Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan
5 Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan
6 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman 8 Laporan
7 Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman 64 Laporan
Output Tambahan
8 Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan
9 Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan
Sumber: Perjanjian Kinerja Direktorat KIP, 2017
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 25
5. Rincian Output Subdit. Pengelolaan Data dan proses pengukurannya. Hal tersebut bertujuan
Sistem Informasi untuk menjamin konsistensi penggunaan indikator
Penyelenggaraan Pengelolaan Data dan Sistem kinerja yang terukur (measurable). Metode
Informasi Infrastruktur Permukiman merupakan pengukuran sasaran kegiatan prioritas adalah
salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi sebagai berikut:
tugas Subdit Pengelolaan Data dan Sistem 1. Indikator kinerja ‘Jumlah Kab./Kota yang
Informasi. Subdit ini memiliki output yaitu mempunyai program sesuai RPIJM’ merupakan
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi dengan turunan Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya
sub-output sebanyak 8 laporan yang terdiri dari: (cascade) yang diukur dari jumlah Kab./Kota
• Pengelolaan Data sebanyak 5 laporan yang memiliki kesesuaian RKAKL terhadap
• Pengembangan Sistem Informasi sebanyak RPIJM Bidang Cipta Karya Kab./Kota 2017.
3 laporan,
Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui unit
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan satuan kerja P2PIP memberikan pembekalan
beberapa paket dengan memanfaatkan dan pemahaman bagi seluruh personil dalam
anggaran sebesar Rp. 11.751.165.000,- penyusunan Memorandum Program Provinsi
serta Kab./Kota. Direktorat KIP, melalui subdit.
6. Rincian output unit Satker. P2PIP Keterpaduan Perencaaan dan Kemitraan
Penyelenggaraan Perencanaan dan melakukan konsolidasi melalui proses
Pengendalian Bidang Infrastruktur Permukiman updating dan verifikasi dokumen RPIJM Kab./
merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP Kota Bidang Cipta Karya, serta merumuskan
yang menjadi tugas Unit Satker. P2PIP. Unit program prioritas bidang Cipta Karya di tingkat
satker ini memiliki output yaitu Perencanaan Pusat, Provinsi maupun Kab./Kota dalam
dan Pengendalian program pembinaan dan Memorandum Program Provinsi, sehingga
pengembangan infrastruktur permukiman dapat diketahui jumlah Kab./Kota yang memiliki
dengan sub-output Perencanaan dan kesesuaian RKAKL terhadap RPIJM Bidang Cipta
Pengendalian Program Bidang Permukiman Karya Kab./Kota.
adalah 64 laporan yang terdiri dari :
• Perencanaan Program Infrastruktur 2. Indikator kinerja ‘Konsistensi Penyelenggaraan
Permukiman Bidang Cipta Karya Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM’
• Pengendalian Program Infrastruktur diukur dengan membandingkan jumlah
Permukiman Bidang Cipta Karya kegiatan yang berasal dari RPIJM Kab./Kota
terhadap jumlah kegiatan yang ada di dalam
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan DIPA/RKAKL, dengan rumus sebagai berikut:
beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan
anggaran sebesar Rp. 134.549.481.000,-.
penilaian yang diberikan oleh Inspektorat b. Adanya upaya peningkatan kualitas evaluasi;
Jenderal (Itjen.) Kementerian PUPR, terhadap c. Adanya peningkatan kinerja organisasi.
penyelenggaraan SAKIP Ditjen. Cipta Karya.
Tahun 2017 diperkirakan tingkat akuntabilitas Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui
kinerja Ditjen. Cipta Karya adalah sebesar 84%. Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi
Angka ini ditetapkan berdasarkan proyeksi telah mengembangkan SIMEKA untuk
atas penilaian yang dilakukan oleh Itjen. pada mengumpulkan data dan informasi dalam
penyelenggaraan SAKIP Tahun 2016 dengan rangka memperbaiki kualitas pelaporan kinerja.
asumsi:
a. Adanya perbaikan atas kualitas pelaporan Komponen evaluasi dokumen LaKIP sesuai
kinerja, terutama dalam menyajikan dengan Permen PAN RB Nomor 12 Tahun 2015
informasi kinerja; tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi
SAKIP adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Cakupan Evaluasi
No Komponen Sub Komponen Bobot (%)
1. Perencanaan Kinerja a. Renstra (Pemenuhan Renstra, Kualitas Renstra, dan Implementasi Renstra) 30.00
b. Perencanaan Kinerja Tahunan (Pemenuhan RKT, Kualitas RKT, dan Implementasi RKT)
Sumber: Permen PAN RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP
28 LaPORAN Kinerja
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 29
Bab III
Kapasitas Organisasi
30 LaPORAN Kinerja
Kapasitas Organisasi
D
alam rangka melaksanakan Kementerian PUPR Pusat maupun di Satker. P2PIP di
tugas dan fungsinya, Unit 33 Provinsi. Berdasarkan status kepegawaian, ASN
kerja direktorat Keterpaduan yang terdapat di Direktorat KIP terdiri dari 2 (dua)
Infrastruktur Permukiman kelompok, yaitu kelompok dengan status Pegawai
didukung oleh unsur manajerial Negari Sipil (PNS) sebanyak 288 orang (32,65%) dan
yang terdiri dari sumber daya kelompok dengan status Non Pegawai Negeri Sipil
manusia (man), modal (money), (Non-PNS) sebanyak 594 orang (67,35%).
bahan (material), alat (machines), dan metode
(method) untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja Direktorat KIP telah memiliki Sumber Daya
dalam rangka mendukung capaian sasaran strategis Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dalam
unit organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya. melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal tersebut
karena adanya dukungan Non-PNS yang mengisi
3.1 Sumber Daya Manusia kebutuhan sumberdaya pada jabatan tertentu.
Pada tahun 2017, pelaksanaan tugas dan fungsi Adapun Jabatan tersebut dapat dilihat pada pohon
Direktorat KIP telah didukung oleh 882 orang jabatan masing-masing sub unit Kerja Direktorat
Aparatur Sipil Negara (ASN) baik yang berkantor di KIP.
Gambar 3.1
Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian
PNS Daerah
7%
Selain itu, Jabatan Penyusun Bahan Publikasi juga Penganggaran (SIPPa), Aplikasi Sistem Manajemen
memiliki SDM beragam namun memiliki SKP yang Kinerja (SIMEKA), Aplikasi Program Hibah Air Minum
sama. Hal tersebut dikarenakan tidak tertibnya dan Sanitasi (Prohamsan), Aplikasi Monitoring Sistem
penetapan nama jabatan dengan peraturan yang Informasi Manajemen (SIM), SIM Revisi Anggaran,
berlaku dan penempatan SDM tidak sesuai dengan SIM Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) CK,
tingkat pendidikannya. Ketidaktertiban penetapan
Tabel 3.1
nama jabatan tersebut berakibat pula pada tidak Barang Milik Negara Direktorat KIP
teridentifikasinya jabatan Non-PNS dengan jumlah
Satker. Satker.
yang cukup besar. No Sarana dan KIP P2PIP Satuan
Prasarana
Jumlah
3.2 Sarana dan Prasarana
1. Peralatan Dan Mesin
Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
- Alat Angkutan
tugas dan fungsi Direktorat KIP merupakan aset 34 38 Unit
Darat Bermotor
Barang Milik Negara (BMN). Sarana dan prasarana - Alat Bengkel Tak
7 - Buah
tersebut dalam keadaan layak pakai dan sudah sesuai Bermesin
fungsinya. Direktorat KIP melalui Sub bagian Tata - Alat Pengolahan 13 2 Buah
Usaha melaporkan aset BMN yang dimiliki kepada - Alat Kantor 248 96
Ditjen. Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan
- Alat Rumah Tangga 542 234 Buah
tiap semester. Pelaporan tersebut dilakukan secara
- Alat Studio 89 28 Buah
online melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). - Alat Komunikasi 48 8
sebanyak 3 unit, sedangkan lainnya masih dalam - Komputer Unit 377 130 Unit
proses penghapusan. - Peralatan Komputer 1053 84 Buah
Selain Sarana dan Prasarana yang tergolong - Alat Eksplorasi
1 - Buah
Topografi
dalam BMN, Direktorat KIP memiliki sembilan (9)
- Alat Eksplorasi
sistem aplikasi yang dibangun untuk menunjang Geofisika
- 6 Buah
pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sistem aplikasi - Alat SAR - 6 Buah
tersebut adalah Data Ware House (DWH) KIP, Website - Alat Peraga
KIP, Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pelatihan dan - 6 Buah
Percontohan
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 33
- Alat Angkutan
3 - Unit
Alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk kegiat
Darat Bermotor
an Direktorat KIP TA. 2017 adalah sebesar Rp.
- Alat Kantor 286 33
246.652.658.000,- yang selanjutnya menjadi acuan
- Alat Rumah Tangga 985 67 Buah dalam penyusunan Penetapan Kinerja (PK) awal
- Alat Studio 8 7 Buah 2017.
- Alat Komunikasi 5 - Buah
- Komputer Unit 15 28 Buah Dalam perkembangannya, terjadi beberapa
- Peralatan Komputer 1 6 Buah kali penyesuaian anggaran (Revisi) untuk
- Bahan Perpustakaan
2 - Buah mengakomodasi kebutuhan pemotongan belanja
Tercetak
Sumber : Bagian Tata Usaha Dit. KIP 2017
negara sesuai instruksi Kementerian Keuangan
dengan memperhatikan kondisi fiskal negara yang
Tabel 3.2
Rincian Pagu Awal Direktorat KIP
No output Volume satuan dana
I Satker Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 91.746.082.000
Output Penting 54.276.041.000
a. Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan 8.651.696.000
b. Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan 10.025.223.000
c. Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan 9.793.558.000
d. Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan 9.250.000.000
e. Pengeloaan Data dan Sistem Informasi Permukiman 8 Laporan 12.767.497.000
f. Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan 3.788.067.000
Output Tambahan
a. Layanan Perkantoran 37.470.041.000
b. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
c. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
II. Satker Perencanaan dan Pengendalian
Program Infrastruktur Permukiman 64 Laporan 154.906.576.000
Total 246.652.658.000
Sumber : DIPA Direktorat KIP TA. 2017
34 LaPORAN Kinerja
terbatas. Selama tahun 2017, Direktorat KIP yang Pagu tersebut terdiri dari Satker KIP sebesar Rp.
terdiri dari Satker. KIP dan Satker. P2PIP mengalami 94.133.629.000,- dan Satker P2PIP sebesar Rp.
empat kali revisi. Pada revisi terakhir pagu anggaran 151.320.397.000,-. Perubahan pagu tersebut tidak
mengalami perubahan semula (pagu awal) Rp. mempengaruhi output Direktorat KIP. Riwayat pagu
246.652.658.000,- menjadi Rp. 245.454.397.000,. Direktorat KIP TA. 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA. 2017
Alokasi Dana 2017 (x1.000)
No Satker / Output Revisi 1 Revisi 2 Revisi 3 Revisi 4
Pagu Awal (1 Agustus) (14 Agustus) (14 November) (5 Desember)
I Satker KIP 91,746,082 91,746,082 86,499,169 93,127,814 94,133,629
Output Penting
5. Pengeloaan Data dan Sistem Informasi 12,767,497 12,767,497 11,751,165 11,751,165 11,751,165
Permukiman Pengelolaan
Bab IV
Akuntabilitas Kinerja
36 LaPORAN Kinerja
Akuntabilitas Kinerja
A
kuntabilitas kinerja adalah 4.1 Dukungan Sumber Daya
perwujudan kewajiban suatu Direktorat KIP sebagai salah satu direktorat dalam
instansi pemerintah untuk organisasi Ditjen. Cipta Karya, melaksanakan
mempertanggungjawabkan kegiatan terkait modal organisasi dengan sasaran
keberhasilan/kegagalan kegiatan “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
pelaksanaan program dan Tugas Teknis Lainnya”. Sasaran kegiatan tersebut juga
kegiatan yang telah diamanatkan harus dicapai oleh seluruh unit kerja dalam organisasi
para pemangku kepentingan, dalam rangka Ditjen. Cipta Karya. Dalam rangka pencapaian
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran kegiatan tersebut, pelaksanaan dan output
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui yang dicapai oleh Direktorat KIP akan dijelaskan
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun lebih lanjut pada sub bab berikut ini.
secara periodik. Setiap entitas akuntabilitas kinerja
menyusun dokumen perjanjian kinerja kemudian 4.1.1
Peningkatan Kualitas SDM
melakukan pengukuran capaian kinerjanya. Direktorat KIP
Pada tahun 2017 Direktorat KIP telah
Direktorat KIP sebagai salah satu entitas akuntabilitas melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya
kinerja melakukan pemantauan kinerjanya secara peningkatan kualitas SDM dalam rangka
berkala dengan menggunakan beberapa alat antara mendukung pencapaian tujuan organisasi
lain, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 82/ seperti dijelaskan pada bagian berikut.
SE/DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Manfaat
Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan, A. Pemberlakuan Aplikasi Sistem
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 83/ Informasi Kehadiran
SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Upaya peningkatan kualitas tata
Keterpaduan Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan, kelola pemerintahan yang baik
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 85/SE/ memerlukan penegakkan disiplin melalui
DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Satuan pemberlakuan bukti kehadiran dengan
Kerja pada Ditjen. Cipta Karya, serta didukung sistem menggunakan presensi elektronik yang
informasi manajemen Evaluasi Kinerja (SIMEKA) dan terintegrasi dengan jaringan internet
E-Monitoring. Analisis dan evaluasi kinerja dilakukan dan peralatan biometric finger print secara
secara berjenjang, mulai dari penggunaan sumber elektronik. Presensi elektronik tersebut
daya sebagai input atau modal organisasi (learning berlaku bagi seluruh ASN Direktorat KIP,
and growth perspective), hingga proses bisnis dalam baik yang berkantor di Kementerian
menghasilkan output (internal perspective) yang PUPR Pusat maupun unit Satker. P2PIP di
mendukung capaian sasaran program kegiatan yang 33 Provinsi.
dihasilkan oleh unit organisasi Ditjen. Cipta Karya
(customer/stakeholder perspective). Biometric Finger print merupakan sarana
presensi elektronik yang bekerja secara
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 37
online dan digunakan untuk memantau Direktorat KIP melalui Subdit. Pengelolaan
tingkat kehadiran dan kedisiplinan SDM Data dan Sistem Informasi mengelola
Direktorat KIP. Data yang dihasilkan sistem tersebut. Dengan menggunakan
alat tersebut, digunakan untuk alat tersebut, data pola kehadiran
memberikan hak dan ‘hukuman’ pada SDM dalam rangka pelaksanaan
SDM bersangkutan, melalui perhitungan fungsi Direktorat KIP dan pencapaian
tunjangan kinerja. Penggunaan sistem sasaran kegiatan KIP pada tahun 2017
presensi dengan menggunakan sistem menunjukan bahwa tingkat kehadiran
tersebut telah diberlakukan Direktorat Pegawai negeri sipil (PNS) Direktorat KIP
KIP sejak tahun 2016, bertujuan untuk sangat beragam. Secara garis besar, pola
mencatat tingkat ketaatan SDM kehadiran terlihat sama (berbanding
dalam mematuhi ketentuan jam kerja. lurus) dengan pola waktu meninggalkan
Pemberlakuan presensi elektronik kantor (pulang). Diagram pada Gambar
tersebut tertuang dalam Surat Edaran 4.1 dan 4.2 menunjukan bahwa pada
Dirjen Cipta Karya No. 80 Tahun 2016 bulan Mei-Juni, kehadiran PNS rata-rata
tentang Pedoman Pengelolaan Sistem melebihi ketentuan waktu yang telah
Informasi Kehadiran Pegawai Ditjen. diatur, dan tingkat kepulangan di atas
Cipta Karya. Sistem presensi/kehadiran pukul 18.30 rendah karena merupakan
dengan biometric finger print dapat bulan Ramadhan. Sedangkan pada bulan
mengantisipasi tingkat kecurangan yang tertentu, tingkat kepulangan di atas
sering terjadi seperti manipulasi dan pukul 18.30 cenderung tinggi karena
kecurangan data kehadiran SDM. adanya peningkatan aktivitas pekerjaan.
Sumber : Subdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Direktorat KIP, 2017
Sumber : Subdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Direktorat KIP, 2017
38 LaPORAN Kinerja
dengan status 9 (sembilan) dalam proses berkas arsip Direktorat KIP adalah
legalisasi menjadi SE Dirjen Cipta Karya terbatasnya ruang penyimpanan berkas
dan 1 (satu) sudah disahkan menjadi SE arsip, serta belum tersedianya tenaga
Dirjen Cipta Karya, yaitu Rencana Induk pengelola arsip. Untuk mengatasi
Pengembangan Teknologi Informasi dan masalah tersebut, Subbag. Tata Usaha
Komunikasi dalam rangka memperkuat telah memanfaatkan gedung arsip
pelaksanaan proses bisnis Direktorat KIP. Kintaka yang berlokasi di Citereup, Jawa
Judul pedoman tersebut dapat dilihat Barat, sebagai tempat penyimpanan
pada Tabel 4.4. arsip Direktorat KIP, sedangkan tenaga
Tabel 4.4.
pengelola arsip disediakan melalui
Pedoman Pendukung Tata Laksana Direktorat KIP melalui pemberdayaan dan peningkatan
Tahun 2017 kompetensi SDM dengan jabatan
No Unit Kerja Judul Pedoman KetERANGAN Pengadministrasi Umum.
1. Subdit. 1. Panduan Umum Konsep
Keterpaduan Kemitraan dalam
Perencanaan Mendorong Gerakan 100- Pada bulan Maret 2017, Subbag. Tata
dan Kemitraan 0-100 Bidang Cipta Karya
Usaha telah melakukan koordinasi
2. Panduan Umum Konsep
Kemitraan Antar penataan arsip Direktorat KIP, dan telah
Pemerintah Daerah
menghasilkan 14.610 daftar arsip inaktif
3. Panduan Umum Konsep
Kemitraan Pusat- yang tersimpan di gedung arsip Kintaka,
Pemerintah Desa
dengan rincian sebagaimana terdapat
4. Panduan Umum Kemitraan Konsep
Melalui Corporate Social
pada Tabel 4.5.
Responcibility (CSR)
Tabel 4.5.
5. Panduan Umum Konsep Daftar Arsip Inaktif
Kemitraan Melalui
Kerjasama Pemerintah Jumlah Daftar
dengan Badan Usaha No Unit Kerja
(KPBU) Arsip inAktif
Konsep 1 Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan
6. Panduan Umum 797
Kemitraan Melalui Kemitraan
Kerjasama Pemerintah
dalam Kedermawanan 2 Subdit. Keterpaduan Pemrograman dan
Sosial 1,953
Penganggaran
2. Subdit. 1. Petunjuk Teknis Konsep 3 Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan 583
Keterpaduan Pelaksanaan Anggaran
Pelaksanaan Tahun Berjalan Ditjen 4 Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem
Cipta Karya 249
Informasi
3. Subdit. Penge 1. Rencana Induk SE
lolaan Data 5 Subdit. Pemantauan dan Evaluasi 616
Pengembangan Teknologi
dan Sistem Informasi dan Komunikasi
Informasi 6 Subbag. Tata Usaha 8,633
4. Satker. P2PIP 1. Pedoman Tata Kelola Konsep 7 Satker. Perencanaan & Pengendalian 4,863
Satker. P2PIP Perencanaan dan
Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman
Infrastruktur Permukiman
Sumber: Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP, 2017
2. Petunjuk Teknis Konsep
Administrasi Keuangan 4. Konsolidasi Penyusunan SKP
dan Pengelolaan BMN
Direktorat KIP merupakan koordinator
Sumber: Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP, 2017
penyusunan SKP berbasis kinerja pada
3. Penataan Arsip Direktorat KIP Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya,
Salah satu tantangan dalam pengelolaan pelaksanaannya dilakukan oleh Subdit.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 41
Gambar 4.3.
Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya 2016-2019
2016 2017 2018 2019
1. Melakukan kegiatan Standarisasi Data. 1. Identifikasi Produsen Data untuk 1. Pengembangan lanjutan 1. Membangun geoportal untuk
2. Penyusunan instrumen pengumpulan pengumpulan data sesuai dengan Perangkat Bussiness Intelligence mendukung Satu Peta.
data infrastruktur Bidang Cipta Karya. instrumen pengumpulan data. dalam Data Warehouse. 2. Pembangunan Database dalam
3. Pengembangan Data Warehouse Cipta 2. Penyusunan Meta data menuju 2. Pembangunan Database rangka Big Data di Direktorat
Karya. Satu data. Standarisasi Data dan Metadata. Jenderal Cipta karya.
PENGELOLAAN 3. Konsolidasi Kebijakan Satu Data di 3. Penyusunan Tata Kelola data 3. Interoperabilitas data infrastruktur
DATA tingkat Pusat sampai ke Daerah. infrastruktur permukiman Bidang permukiman Bidang Cipta Karya.
Cipta Karya. 4. Konsolidasi Kebijakan Satu data
4. Konsolidasi Kebijakan Satu data statistik dan data spasial di tingkat
statistik dan data spasial di tingkat Pusat sampai ke Daerah.
Pusat sampai ke Daerah.
1. Pengembangan Aplikasi SIMEKA. 1. Pengembangan SIMSPAM, SIMPLP, 1. Pengembangan Aplikasi SIMSPAM, 1. Pengembangan Aplikasi
2. Pembangunan Aplikasi PHLN. SIPKP, SIBPB. SIMPLP, SIPKP, SIBPB. SIMSPAM, SIMPLP, SIPKP, SIBPB.
3. Pembangunan Aplikasi Revisi 2. Pengembangan SIM Kehadiran 2. SIM Kehadiran Pegawai Ditjen 2. Pengembangan SIM Kehadiran
Anggaran. Pegawai Ditjen Cipta Karya. Cipta Karya diintegrasikan dengan Pegawai Ditjen Cipta Karya.
4. Pembangunan Aplikasi SIMPLP. 3. Pembangunan Digital Filing. e-kinerja. 3. Pengembangan Sistem
5. Sinkronisasi SIMSPAM 4. Pembangunan Sistem Sinkronisasi 3. Pengembangan Sistem Sinkronisasi Server.
APLIKASI 6. Pengembangan Aplikasi SIPPA. Server. Sinkronisasi Server. 4. Integrasi Aplikasi ke dalam Data
7. Pembangunan SIM Knowledge 5. Integrasi Aplikasi ke dalam Data 4. Integrasi Aplikasi ke dalam Data Warehouse Cipta Karya.
Management. Warehouse Cipta Karya. Warehouse Cipta Karya.
8. Pengembangan SIM Kehadiran 5. Pembuatan aplikasi Monitoring
Pegawai Ditjen Cipta Karya. dan Controlling perangkat keras
dan lunak di Unit Kerja dan 33
Provinsi DItjen Cipta Karya.
42 LaPORAN Kinerja
1. Pemasangan CCTV di 9 lokasi 1. Optimalisasi Jaringan fiber optik. 1. Pemeliharaan Jaringan fiber optik. 1. Pemeliharaan Jaringan fiber optik.
Strategis. 2. Pemasangan alat pengendali 2. Pemeliharaan alat pengendali 2. Pemeliharaan alat pengendali
2. Pemeliharaan jaringan Komunikasi jaringan komunikasi data. jaringan komunikasi data. jaringan komunikasi data.
data. 3. Penambahan kapasitas bandwitch 3. Penambahan kapasitas bandwitch 3. Penambahan kapasitas bandwitch
jaringan komunikasi data. jaringan komunikasi data. jaringan komunikasi data.
4. Pemeliharaan jaringan komunikasi 4. Pemeliharaan jaringan komunikasi 4. Pemeliharaan jaringan komunikasi
data untuk Finger Print. data untuk Finger Print. data untuk Finger Print.
5. Pemasangan jaringan komunikasi 5. Pemeliharaan jaringan komunikasi 5. Pemeliharaan jaringan komunikasi
data untuk Sistem Sinkronisasi. data untuk Sistem Sinkronisasi. data untuk Sistem Sinkronisasi.
6. Pemasangan jaringan Video 6. Pemeliharaan jaringan Video 6. Pemeliharaan jaringan Video
Conference di Unit Kerja dan 33 Conference di Unit Kerja dan 33 Conference di Unit Kerja dan 33
provinsi di Ditjen Cipta Karya. provinsi di Ditjen Cipta Karya. provinsi di Ditjen Cipta Karya.
PERINGKAT 7. Pemasangan CCTV di 2 lokasi Venue 7. Pemeliharaan CCTV di 2 lokasi 7. Pemeliharaan CCTV di 2 lokasi
TIK Asian Games. Venue Asian Games. Venue Asian Games.
8. Pemeliharaan perangkat CCTV di 9 8. Pemeliharaan perangkat keras 8. Pemeliharaan perangkat keras
lokasi strategis. untuk mendukung Situation Room untuk mendukung Situation Room
9. Penyediaan perangkat keras untuk Ditjen CIpta Karya. Ditjen CIpta Karya.
mendukung Situation Room Ditjen 9. Pemeliharaan firewall untuk 9. Pemeliharaan firewall untuk
CIpta Karya. keamanan jaringan komunikasi keamanan jaringan komunikasi
10. Pemasangan firewall untuk data. data.
keamanan jaringan komunikasi 10. Pemeliharaan Ruang Network 10. Pemeliharaan Ruang Network
data. Operating Center (NOC). Operating Center (NOC).
11. Rehabilitasi Ruang Network 11. Pemeliharaan jaringan komunikasi 11. Pemeliharaan jaringan komunikasi
Operating Center (NOC). data di Ditjen Cipta Karya. data di Ditjen Cipta Karya.
12. Peremajaan jaringan komunikasi
data di Ditjen Cipta Karya.
1. Surat Edaran Dirjen CIpta karya 1. Sosialisasi Surat Edaran Dirjen Cipta 1. Sosialisasi Rencana Induk 1. Sosialisasi Review Surat Edaran
tentang Tata Kelola TIK. Karya tentang Tata Kelola TIK. Pengembangan TIK 2016-2019. Dirjen Cipta Karya tentang Tata
2. Peningkatan kualitas Manajemen SDM 2. Penyusunan Rencana Induk 2. Review Surat Edaran Dirjen Cipta Kelola TIK. (untuk Kebijakan Satu
SDM TIK. Pengembangan TIK 2016-2019. Karya tentang Tata Kelola TIK. Data)
3. Pendampingan Teknis TIK. 3. Peningkatan kualitas manajemen (untuk Kebijakan Satu Data) 2. Peningkatan kualitas manajemen
MANAJEMEN SDM TIK. 3. Peningkatan kualitas manajemen SDM TIK.
TIK 4. Pendampingan Teknis TIK. SDM TIK. 3. Pendampingan Teknis TIK.
4. Pendampingan Teknis TIK. 4. Audit Internal Tata Kelola TIK.
5. Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan TIK 2020-2024.
Sumber: SE Dirjen Cipta Karya No. 21/SE/DC/2017 tentang Rencana Induk Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Ditjen. Cipta Karya Tahun 2016-2019
Realisasi kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun beragam yang dapat dilihat pada Gambar
2016 adalah 75,65% (BB), lebih rendah dari 4.4.
target 84,00%. Realisasi kinerja tersebut Gambar 4.4.
menunjukkan bahwa kinerja organisasi Tingkat AKuntabilitas Kinerja
Ditjen. Cipta Karya Tahun 2015-2017
Ditjen. Cipta Karya “sangat baik”, dengan
intepretasi bahwa Organisasi Ditjen. Cipta 82
80.02
Karya telah akuntabel, berkinerja baik dan 80
telah memiliki sistem manajemen kinerja 78
yang sangat baik. Apabila dibandingkan 76
dengan realisasi kinerja tahun 2015, 74 75.65
capaian tahun 2016 lebih tinggi sebesar 72 72.81
2,84%. 70
68
Pada lingkungan Direktorat KIP, upaya 2014 2015 2016
peningkatan akuntabilitas kinerja pada tahun Tingkat Akuntabilitas Kinerja
2017, dilakukan diantaranya melalui kegiatan:
Sumber: Hasil evaluasi Itjen. Kementerian PUPR, 2015-2017
1. Sosialisasi terkait SAKIP dan fasilitasi tata
cara penyusunan Laporan Kinerja (LaKIP) Tingkat akuntabilitas tahun 2016 lebih rendah
kepada seluruh entitas akuntabilitas apabila dibandingkan dengan tahun 2014,
kinerja. hal tersebut karena belum terselesaikannya
2. Pengembangan SIMEKA sebagai aplikasi reviu Renstra Ditjen. Cipta Karya dan belum
dalam pelaksanaan SAKIP pada unit terjabarkannya cascading kinerja dari tingkat
organisasi Ditjen. Cipta Karya. manajerial hingga individu, serta belum
3. Mendorong penyelesaian reviu tersusun petunjuk pelaksanaan reward and
Renstra Ditjen. Cipta Karya, dengan punishment. Berdasarkan permasalahan
memperhatikan: tersebut, berikut adalah rencana tindak
a. indikator kinerja yang berbasis lanjut yang direkomendasikan oleh Itjen.
outcome; Kementerian PUPR untuk meningkatkan nilai
b. penyelarasan antara Renstra penyelenggaraan SAKIP Ditjen. Cipta karya:
dengan kegiatan pemrograman dan 1. Perencanaan Kinerja
penganggaran; Mengesahkan Revisi Rencana Strategis
c. cascading kinerja dari tingkat Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 hasil reviu.
manajerial hingga tingkat individu. 2. Pengukuran Kinerja
4. Menyediakan data yang akurat atas a. Berkoordinasi dengan Satminkal
selisih realisasi terhadap target Renstra lain yang terhubung dalam sistem
2015 yang merupakan kontribusi non- SIMEKA sehingga aplikasi SIMEKA
APBN. dapat berjalan optimal untuk
5. Pemantauan pelaksanaan pelelangan mengukur kinerja di lingkungan
dini. Ditjen. Cipta Karya;
b. Melakukan reviu atas indikator kinerja
Pada periode 2014-2016, tingkat akuntabilitas kegiatan pada tiap unit Eselon ll yang
kinerja Ditjen. Cipta Karya memiliki nilai yang
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 47
Gambar 4.5.
Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman di 19 Lokasi Tahun 2017
100
tinggi
Gabungan 19 Kawasan di Kab/Kota
75
50
25
rendah
0
KEBUTUHAN Upaya Rencana Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan
KETERPADUAN Merencanakan KEGIATAN PEMBIAYAAN KEGIATAN PEMBIAYAAN
Keterpaduan
perencanaan keterpaduan
PELAKSANAAN keterpaduan
Pemahaman pentingnya
keterpaduan infrastruktur
permukiman Pertimbangan 3 dari 4 Faktor
Upaya merencanakan 1. Efisiensi 1. Anggaran
keterpaduan menjadi 2. Teknis 2. Partisipasi
dokumen perencanaan 3. Manfaat 3. Sinergy Dokumen Perencanaan Sumber pembiayaan sesuai
4. Diskresi 4. Percepatan Kurdang Diacu perencanaan, namun masih banyak
5. Lainnya 5. Lainnya tergantung pembiayaan dari Pusat
100
tinggi
75
50
25
rendah
0
Keberfungsian Pemanfaatan Keberlanjutan Keterkaitan Fungsi Keterkaitan Fungsi
Infrastruktur Infrastruktur dengan Infrastruktur dengan Infrastruktur
Permukiman Permukiman PUPR lain Non-PUPR
Kondisi infrastruktur berfungsi dan terawat serta sering/rutin Peran organisasi pengelola Infrastruktur permukiman terkait fungsi dengan
(intensif) dimanfaatkan dan partisipasi masyarakat (1) Infrastruktur PUPR lain: jalan, drainase premer,
rendah dan tergantung perumahan
biaya OP pemda (2) Infrastruktur non-PUPR: kesehatan, pendidikan,
ekonomi, sosial, agama,dll
Berdasarkan grafik dari hasil analisis belum terpadunya rencana dan pelaksanaan
tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa pembangunan infrastruktur permukiman
pemahaman keterpaduan stakeholder secara keseluruhan.
sangat tinggi dengan upaya dalam
menuangkan keterpaduan dalam dokumen Dalam hal pelaksanaan pembiayaan,
perencanaan. Namun pada rencana kegiatan, sumber pembiayaan telah sesuai dengan
rencana pembiayaan, hingga pelaksanaan perencanaan. Sumber pembiayaan sebagian
pembiayaan memiliki nilai yang terus besar masih menggunakan sumber dana
menurun. Hal tersebut mengindikasikan APBN, namun sudah terdapat upaya untuk
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 49
sebesar 82% dari total 60 Instrumen, perdesaan, dan sebesar Rp.148,851 Milyar
masih diperlukan penguatan kerjasama untuk 48.270 RT di 52 Kabupaten/Kota
dan sinergitas antara pusat, provinsi, untuk hibah air limbah setempat.
kota/kab maupun sektor terkait dalam
sinkronisasi kebutuhan data. Adapun profil pelaksanaan Program
Hibah Air Minum dan Sanitasi TA 2017
3. Dukungan Kegiatan Pengendalian di adalah sebagai berikut :
33 Unit Kerja PPK Perencanaan dan Tabel 4.6.
Pengendalian Provinsi Pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan
Beberapa dukungan Satker. P2PIP Sanitasi TA 2017
terhadap kegiatan pengendalian di 33 Air Minum Air Limbah Air Limbah
No Uraian Perkotaan Perdesaan Setempat
Provinsi terhadap Hasil Pelaksanaan
1 Target 241.496 SR 40.350 SR 48.270
Kegiatan IBM, adalah sebagai berikut: SPPH (154 Kab/ (74 Kab/ (52 Kab/Kota)
a. Sebanyak 69% Kegiatan IBM Kota) Kota)
maupun kunjungan lapangan ke beberapa pencapaian indikator pada aspek implementasi dan
lokasi PSN terkait bidang Cipta Karya. Salah manfaat.
satunya adalah kunjungan lapangan ke
PSN Proyek Kerjasama Pemerintah dengan 4.3.1 Penyerapan Anggaran
Badan Usaha (KPBU) Sistem Pengembangan Pada tahun anggaran 2017, realisasi
Air Minum (SPAM) Umbulan di Pasuruan penyerapan anggaran terhadap pagu
Jawa Timur bersama dengan TPE-PSN. Hasil APBNP adalah sebesar 95,39%, dan realisasi
dari pertemuan rutin maupun kunjungan penyerapan anggaran terhadap pagu efektif
lapangan tersebut menjadi laporan langsung adalah 94,77%. Perhitungan PMK tersebut
yang diserahkan kepada Menteri PUPR dilakukan dengan menggunakan data yang
sebagai tindak lanjut percepatan PSN. terdapat pada laporan e-Monitoring per
tanggal 31 Desember 2017.
Kunjungan lapangan akan dilanjutkan pada
tahun 2018 dengan sasaran lokasi PSN Pelaksanaan DIPA/RKAKL 2017 Direktorat
yang merupakan proyek prioritas. Proyek KIP, terdapat perubahan anggaran (revisi)
prioritas tersebut meliputi Pembangunan sebanyak 4 (empat) periode sehingga
PLBN Terpadu dan Infrastruktur Permukiman pagu awal Direktorat KIP sebesar Rp
di Kawasan Perbatasan sesuai dengan 246.652.658.000,- berubah menjadi Rp
Inpres No. 6 Tahun 2015 serta Dukungan 245.454.397.000,- (penurunan 0,24% dari
Pengembangan Kawasan Pariwisata (KSPN) pagu awal). Perubahan pagu anggaran
dan Pembangunan SPAM Regional sesuai tersebut terjadi karena adanya penghematan
dengan Inpres No. 3 Tahun 2016 tentang berdasarkan dengan Inpres No. 4 tahun 2017
Percepatan Pelaksanaan PSN. tentang Efisiensi Belanja Barang K/L dalam
Pelaksanaan APBN TA. 2017.
4.3 Realisasi Anggaran
Untuk memudahkan analisis terhadap pelaksanaan Efisiensi belanja barang terdiri dari perjalanan
anggaran, maka digunakan pendekatan Peraturan dinas, paket meeting, honorarium tim/
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 249 Tahun kegiatan, belanja operasional perkantoran,
2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja belanja jasa, belanja pemeliharaan, serta
Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran belanja barang operasional, dan non
Kementerian Negeri/Lembaga. Berdasarkan operasional lainnya.
peraturan tersebut, evaluasi dan analisis anggaran
dapat dilihat dari aspek implementasi yang Direktorat KIP mengalami self blocking
meliputi penyerapan anggaran; konsistensi antara sebesar Rp 9.632.772.000,- pada bulan Juli –
perencanaan dan implementasi; pencapaian Agustus, sehingga besaran pagu Direktorat
keluaran; dan efisiensi; serta aspek manfaat. KIP per tanggal 14 Agustus mengalami
penurunan sebesar Rp. 241.405.745.000,-
Hasil analisa menggunakan PMK tersebut, dengan rincian sebagaimana dijelaskan pada
didapatkan nilai hasil evaluasi sebesar 89,70% tabel 4.7 di bawah ini.
dengan intepretasi baik. Nilai tersebut diperoleh dari
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 57
Tabel 4.7
Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun terdapat anggaran yang tidak terserap,
2017 Direktorat KIP
karena adanya sisa dana swakelola, kegiatan
Nilai pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp.
No Subdit Penghematan
6.481.727.000 pada:
1. Perencanaan dan Kemitraan 856.119.000
1. Satker. KIP sebesar Rp. 4.982.131.000,-
2. Keterpaduan Pembiayaan 992.035.000
3. Keterpaduan Pelaksanaan 969.111.000 2. Satker. P2PIP sebesar Rp. 1.499.596.000,-
4. Pemantauan dan Evaluasi 915.324.000
5. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi 1.016.331.000 Perubahan pagu tersebut tidak
6. Perencanaan dan Pengendalian 4.509.008.000 mempengaruhi target output pada Direktorat
7. Tata Usaha 374.844.000
KIP. Realisasi output dan anggaran Direktorat
Sumber : Prohamsan, 2016
KIP tertinggi adalah pada output Pengelolaan
Pada bulan September – November terdapat Data dan Sistem Informasi Infrastruktur
penambahan anggaran pada Direktorat KIP Permukiman sebesar 99,83% dan output
sebesar Rp. 8.434.460.000,- dengan rincian Pembiayaan Infrastruktur Permukiman
sebagai berikut : sebesar 99,36% sementara penyerapan
1. Percepatan penarikan PHLN sebesar Rp. anggaran terendah adalah output
6.628.645.000,- ; Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur
2. Revisi Reguler terbagi Direktorat KIP Permukiman sebesar 88,81%. Hal tersebut
sebesar Rp. 1.005.815.000,- dan Satker disebabkan karena Subdit. Keterpaduan
P2PIP sebesar Rp. 800.000.000,-. Perencanaan dan Kemitraan tidak dapat
Perubahan tersebut menjadikan pagu akhir melakukan penyerapan secara maksimal,
(revisi keempat) Direktorat KIP sebesar Rp terutama pada komponen perjalanan dinas
245.454.397.000,-. dan honorarium. Persentase realisasi per
output dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah
Pelaksanaan DIPA/RKAKL tahun 2017, ini.
Tabel 4.8
Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP
Output Dana (dalam ribu)
Output
PK Realisasi Satuan Pagu Awal Pagu Realisasi %
Output Penting
1 Perencanaan dan Kemitraan 7 7 Laporan 8.651.696 7.795.892 6.923.229 88,81
Infrastruktur Permukiman
2 Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 7 Laporan 10.025.223 9.283.189 9.223.584 99,36
3 Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 9 Laporan 9.793.558 16.208.648 15.848.489 97,78
4 Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur 6 6 Laporan 9.250.000 8.334.672 7.978.399 95,73
Permukiman
5 Pengelolaan Data dan Sistem 8 8 Laporan 12.767.497 11.751.165 11.730.944 99,83
Informasi Infrastruktur Permukiman
6 Perencanaan dan Pengendalian 64 64 Laporan 154.906.576 151.320.768 147.472.752 97,46
Program Bidang Permukiman
Output Tambahan
7 Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 6 Laporan 3.788.067 3.413.222 3.386.587 99,22
8 Layanan Internal (Overhead) 1 1 Layanan 2.261.000 2.261.000 2.141.571 94,72
9 Layanan Perkantoran 12 12 Bulan 35.209.041 35.085.841 29.440.907 83,91
TOTAL PAGU 246.652.658 245.454.397 234.146.462 95,39
Sumber : Hasil olahan e-monitoring, status 31 Desember 2017
58 LaPORAN Kinerja
Tabel 4.9
Penyerapan Anggaran Terhadap Pencapaian Indikator Kinerja Outcome Direktorat KIP Tahun 2017
Realisasi
no Sasaran Kegiatan/IKU Indikator Kinerja Output Pagu Dana
Dana (Rp.) %
Perencanaan, Pemrograman, dan Pengendalian Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan
1 Jumlah Kebupaten/Kota yang memiliki Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7.795.892.000 6.923.229.000 88,81
RPIJM Berkualitas
2 Konsistensi Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengendalian Bidang Permukiman 151.320.768.000 147.472.752.000 97,46
Infrastruktur Permukiman terhadap
RPIJM Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 9.283.189.000 9.223.584.000 99,36
3 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 8.334.672.000 7.978.399.000 95,73
antara rencana dan realisasi cukup kecil capaian Direktorat KIP hingga tahun 2017
pada setiap triwulannya. Selisih antara telah berkontribusi sebesar 64,3%.
rencana dan realisasi yang paling besar 2. Konsistensi Penyelenggaraan Infra
terjadi pada akhir triwulan III (akhir bulan struktur Permukiman terhadap RPIJM
September) sebesar 4,12%. Apabila Indikator kinerja tersebut didukung
dibandingkan terhadap target Renstra oleh pelaksanaan output Pembiayaan
Direktorat KIP sebagaimana tergambar Infrastruktur Permukiman, Pelaksanaan
dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya periode Infrastruktur Permukiman, serta
2015-2019, kinerja pelaksanaan output Perencanaan dan Pengendalian Program
Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Bidang Permukiman dengan realisasi fisik
hingga tahun 2017 adalah sebanyak 30 output di akhir triwulan 4 sebesar 95,6%
Laporan atau sebesar 94,0% dari target (Status 29 Desember 2017).
32 Laporan selama 5 (lima) tahun.
Gambar 4.7.
Gambar 4.6. Kinerja Output Pendukung Indikator Konsistensi
Kinerja Output Pendukung Indikator Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman
Jumlah Kab/Kota yang Mempunyai Program Terhadap RPIJM Tahun 2017
Sesuai RPIJM Tahun 2017
Tabel 4.10.
Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017
terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019
Capaian 2017 Target
Output Satuan 2016 Target Capaian Kinerja 2015-2019
Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman Laporan 24 7 7 100% 44
Sumber: E-Monitoring, status: 29 Desember 2017 pukul 15.00
60 LaPORAN Kinerja
Tabel 4. 11
Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya
2015-2019
Capaian 2017 Target
Output Satuan 2016 Target Capaian Kinerja 2015-2019
Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Laporan 33 7 7 100% 44
Perencanaan & Pengendalian Program Bidang Permukiman Laporan 139 64 64 100% 320
Sumber: E-Monitoring, status: 29 Desember 2017 pukul 15.00
Apabila dibandingkan terhadap target efisiensi sebesar 3,51% atau sebesar Rp.
Renstra Direktorat KIP sebagaimana 861,037,401,- dengan realisasi 64 laporan.
tergambar dalam Renstra Ditjen. Cipta Lebih rinci penjelasan mengenai hal ini dapat
Karya periode 2015-2019, kinerja dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
pelaksanaan output Pemantauan dan Keuangan.
Evaluasi serta output Pengelolaan Data
dan Sistem Informasi terdapat pada Tabel 4.3.5 Aspek Manfaat
4.12. berikut ini. Pencapaian kinerja sasaran Direktorat KIP
Tabel 4.12.
Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019
Bab V
Penutup
64 LaPORAN Kinerja
Penutup
D
irektorat KIP merupakan salah Pemrograman” pada proses internal peta strategi
satu unit kerja di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. Realisasi pencapaian sasaran
Ditjen. Cipta Karya yang kegiatan tersebut adalah:
memiliki tugas dan fungsi 1. Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program
sebagaimana tercantum sesuai RPIJM sebanyak dengan target 500 Kab./
dalam Peraturan Menteri PUPR Kota, telah tercapai 77,32%;
No.15 tahun 2015 tentang 2. Tingkat konsistensi penyelenggaraan
Organsasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR yang infrastruktur permukiman terhadap RPIJM
dilaksanakan untuk mewujudkan sasaran strategis sebesar 73,0% dari target 78,0%;
Ditjen. Cipta Karya dalam program pembinaan 3. Tingkat Akuntabilitas Kinerja sebesar 75,65% dari
dan pengembangan infrastruktur permukiman, target 84,0%.
yaitu meningkatnya cakupan pelayanan dan akses
permukiman yang layak. Sementara, Realiasasi anggaran Direktorat KIP adalah
sebesar Rp234.146.463.000,- (95,39%) dari pagu
Kontribusi Direktorat KIP terhadap Sasaran strategis efektif sebesar Rp245.652.658.000,-.
tersebut selanjutnya didistribusikan secara merata
kepada seluruh SDM Direktorat KIP, melalui Beberapa kendala/permasalahan yang muncul
penyusunan indikator kinerja individu. Sasaran dalam upaya pencapaian sasaran tersebut
kegiatan ‘meningkatnya keterpaduan perencanaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
pemrograman dan penganggaran’ dilaksanakan 1. Beberapa Kab/Kota pemekaran baru belum
oleh Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan memiliki RPIJM;
Kemitraan, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, 2. Pemerintah Daerah belum seluruhnya dapat
dan Satker P2PIP. Sasaran kegiatan ‘meningkatnya melakukan reviu RPI2JM, karena belum tersedia
pengendalian dan pengawasan’ dilaksanakan dana APBD II untuk kegiatan tersebut;
oleh Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan dan 3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia masih
Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi. Sasaran kurang untuk beberapa kompetensi yang
kegiatan ‘Meningkatnya SDM yang kompeten dan dibutuhkan;
berintegritas’ dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata 4. Readiness criteria sebagai persyaratan usulan
Usaha, sedangkan ‘Meningkatnya pengelolaan RKAKL belum dipenuhi hingga batas waktu yang
sarana dan prasarana dan teknologi informasi’ ditentukan;
dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Sub 5. Terdapat kegiatan penanganan kawasan
Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi. strategis nasional yang menjadi prioritas, yang
tidak/belum terdapat dalam RPIJM seperti:
Direktorat KIP bertanggung jawab atas sasaran a. Pembangunan pos lintas batas Negara
kegiatan “Perencanaan, Penganggaran, dan (PLBN);
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 65
b. Kawasan Perbatasan;
c. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; Tabel 5.1.
Capaian Kinerja Pelaksanaan Output
d. Dukungan Asean Games XVIII; Direktorat KIP Tahun 2017
e. Pembangunan sistem penyediaan air minum
(SPAM) regional;
f. Pembangunan bangunan gedung hijau;
g. SPAM di Kota Binaaan;
h. SPAM di pulau terluar dan/atau pelabuhan
perikanan;
i. Tempat pemrosesan akhir (TPA) Sampah
Regional;
j. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Sumber: Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 dan LaKIP Dit. KIP Tahun 2015
Limbah (IPAL) Regional;
k. Pembangunan infrastruktur permukiman di Secara umum, seluruh unit kerja Direktorat KIP Tahun
kawasan kampung nelayan; 2017 mampu menyelesaikan target outputnya.
l. Penanganan permukiman kumuh; dan
m. Program PISEW di 400 kecamatan; 5.2 Rencana Tindak Lanjut
n. Program Padat Karya Sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun
6. Masih diperlukan penyesuaian nomenklatur berikutnya, maka perlu memperhatikan dan
dalam dokumen RPIJM dengan nomenklatur menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut:
dalam DIPA/RKAKL 2017; 1. RPIJM perlu diperbaiki melalui penguatan Pemda
7. Koordinasi antara Satker. P2PIP Provinsi, Satker. serta sosialisasi;
Sektor Provinsi dan Pemerintah Daerah belum 2. Meningkatkan pengawalan readiness criteria
maksimal; sehingga penyelenggaraan infrastruktur per
8. Anggaran pembangunan belum dapat mukiman dalam RKAKL dapat konsisten terhadap
memenuhi usulan kegiatan sesuai dokumen RPIJM Kabupaten/Kota;
RPIJM Kabupaten/Kota, karena sebagian kegiatan 3. Dukungan sistem database Kabupaten/Kota
tahun 2017 diprioritaskan pada kebijakan terkait penyelenggaraan infrastruktur per
Direktif Presiden, sehingga tingkat konsistensi mukiman secara online, sehingga dapat
penyelenggaraan infrastruktur permukiman atau terintegrasi ke dalam SIPPa;
kesesuaian RKAKL dengan RPIJM Kabupaten/Kota 4. Mengembangkan indikator kinerja individu
TA. 2017 belum sesuai dengan target sasaran. (pegawai) unit kerja Direktorat KIP sebagai ukuran
kontribusi dalam mendukung pencapaian
5.1 Kesimpulan indikator kinerja kegiatan Direktorat KIP;
Capaian kinerja sasaran kegiatan Direktorat KIP 5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
tahun 2017 adalah sangat memuaskan, dengan rata- melalui pemetaan kompetensi pegawai,
rata capaian fisik sebesar 100% dan rata-rata capaian penyeragaman job description atau penetapan
anggaran sebesar 92,08%. Hal ini didukung oleh indikator kinerja individu;
kinerja pelaksanaan output seluruh unit kerja pada 6. Meningkatkan kapasitas Satker. P2PIP Provinsi
Direktorat KIP. Capaian kinerja pelaksanaan output dalam berkoordinasi dan mengkonsolidasikan
terdistribusi sebagai berikut: perencanaan dan pengendalian penyelenggara
an infrastruktur permukiman.
66 LaPORAN Kinerja
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 67
Lampiran
68 LaPORAN Kinerja
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 69
4. Peta Strategi 73
7. Sertifikasi 83
9. Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya 90
2. Realisasi PK 2017
ASPEK
MANFAAT
CAPAIAN HASIL target realisasi realisasi capaian
(outcome) Direktorat Outcome outcome outcome / target hasil
Jumlah Kab/kota yang memiliki RPI2JM berkualitas (Kab/kota) 500 472 0.94
KIP Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman permukiman terhadap RPI2JM (%) 78 73 0.94 92.65
Tingkat akuntabilitas kinerja (%) 84 75.56 0.90
4. Peta Strategi
Meningkatnya kehandalan infratsruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan:
Customers/Stakeholders
kedaulatan pangan, ketahanan air, dan kedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya saing; layanan
infrastruktur dasar; dan keseimbangan pembangunan antar daerah, antar sektor dan antar tingkatan pemerintah
sehingga dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat.
SP 2. Meningkatnya kontribusi
terhadap pemenuhan
kebutuhan hunian dan
permukiman yang layak
SK 1. Meningkatnya SK 2. Meningkatnya
keterpaduan perencanaan, kualitas pengendalian dan
penganggaran dan pengawasan
pemrograman
Learning & Growth
Persentase dalam RPIJM yang Persentase penyerapan Persentase ketidak patuhan Persentase penyelesaian Tingkat akuntabilitas kinerja Persentase LHP yg
terakomodasi di dalam DIPA anggaran dan pencapaian pelaporan pelaksanaan tahapan integrasi sistem DJCK ditindaklanjuti
output belanja kegiatan yg ditindaklanjuti informasi DJCK
Tingkat akuntabilitas kinerja Persentase
Persentase kelengkapan data Direktorat KIP ketepatan waktu
penyelesaian
base per sektor usulan keputusan
kepegawaian
Tingkat
ketepatan waktu
penyampaian
Laporan
Kasubdit. Keterpaduan Kasubdit. Kasubdit Kasubdit. Pengelolaan Data Kasubdit. Keuangan (SAI)
Perencanaan dan Kemitraan Keterpaduan Pembiayaan Keterpaduan Pelaksanaan dan Sistem Informasi Pemantauan dan Evaluasi
Persentase dalam RPIJM yang Persentase penyerapan Persentase ketidak patuhan Persentase penyelesaian Tingkat akuntabilitas kinerja Kasubbag
terakomodasi di dalam DIPA anggaran dan pencapaian pelaporan pelaksanaan tahapan integrasi sistem DJCK Tata Usaha
output belanja kegiatan yg ditindaklanjuti informasi DJCK Persentase LHP yg
Jumlah kemitraan Tingkat akuntabilitas kinerja ditindaklanjuti
pembangunan infrastruktur Persentase realisasi pembiyaan Jumlah pedoman dan juknis Persentase kelengkapan data Direktorat KIP
yang direalisasikan lainnya pembangunan yang tersusun base per sektor Persentase
infrastruktur permukiman ketepatan waktu
penyelesaian
usulan keputusan
Kasi Kasi Kasi Kasi Pengembangan Kasi kepegawaian
Keterpaduan Perencanaan Keterpaduan Pembiayaan I Keterpaduan Pelaksanaan I Sistem Informasi Pemantauan dan Evaluasi I
Tingkat
Persentase dalam RPIJM yang Persentase penyerapan Jumlah petunjuk teknis Persentase penyelesaian Tingkat akuntabilitas kinerja ketepatan waktu
terakomodasi di dalam DIPA anggaran dan pencapaian keterpaduan pelaksanaan yang tahapan integrasi sistem DJCK penyampaian
output belanja bidang PKP tersusun informasi DJCK Laporan
Jumlah pedoman dan dan PBL Persentase rata-rata capaian Keuangan (SAI)
manual keterpaduan rencana Jumlah fasilitasi keterpaduan Jumlah fasilitasi sistem dan Tingkat akuntabilitas kinerja
pembangunan unfrastruktur Persentase realisasi pembiyaan yang dilksanakan teknologi informasi Direktorat PKP dan BPB serta Tingkat
permukiman yang tersusun lainnya bidang PKP dan PBL Satker terkait ketepatan waktu
penyampaian
Laporan
pengelolaan BMN
Kasi Kasi Kasi Kasi Kasi
Fasilitas Kemitraan Keterpaduan Pembiayaan II Keterpaduan Pelaksanaan II Pengelolaan Data Pemantauan dan Evaluasi II Persentase
Jumlah kemitraan Persentase penyerapan Persentase ketidak patuhan Persentase kelengkapan data Tingkat akuntabilitas kinerja penyelesaian
tatalaksana
pembangunan infrastruktur anggaran dan pencapaian pelaporan pelaksanaan base per sektor Direktorat KIP kearsipan
yang direalisasikan output belanja bidang SPAM kegiatan yg ditindaklanjuti
dan PPLP Jumlah Pedoman Pengelolaan Persentase rata-rata capaian Persentase
Jumlah pedoman dan manual Jumlah pedoman pelaksanaan data Tingkat akuntabilitas kinerja pemenuhan
keterpaduan perencanaan dan Persentase realisasi pembiyaan keterpaduan yang tersusun Direktorat PSPAM dan PPLP sarana dan
kemitraan yang tersusun. lainnya bidang pengembangan serta Satker terkait prasana
SPAM dan PPLP perkantoran
IKU Direktur KIP yang menjadi IKU Direktur Jenderal CK IKU Kasubdit/Kasubbag yang menjadi IKU Direktur KIP IKU Kasi yang menjadi IKU Kasubdit (Dari Satu Kasi)
IKU Direktur KIP yang TIDAK menjadi IKU Direktur Jenderal IKU Kasubdit/Kasubbag yang TIDAK menjadi IKU IKU Kasi yang menjadi IKU Kasubdit (Gabungan IKU Kasi-Kasi)
IKU Kasi yang TIDAK menjadi IKU Kasubdit
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 77
Pengintegrasi Perencanaan
Program
Pengintegrasi Perencanaan
Program
1.2. Kasi Fasilitas (1). Jumlah kemitraan Penyusun Program dan Persentase berkas bahan investasi Satuan: berkas
Kemitraan pembangunan Rencana Anggaran yang disiapkan tepat waktu
infrastruktur yang
direalisasikan
(2). Jumlah pedoman dan Jumlah berkas bahan kerjasama luar Satuan: berkas
manual keterpaduan negeri yang disiapkan
perencanaan dan
kemitraan yang
tersusun
(2). Persentase realisasi Jumlah berkas bahan kerjasama luar Satuan: berkas
pembiyaan lainnya negeri yang disiapkan
bidang PKP dan PBL.
Jumlah dokumen usulan program Satuan: Dokumen
dalam MP yang diperiksa
(2). Jumlah fasilitasi Jumlah konsep MoU yang disusun Satuan: Konsep
keterpaduan yang
dilaksanakan Penyusun Program dan Jumlah berkas bahan fasilitasi Satuan: berkas
Rencana Anggaran penyiapan program CSR yang
disiapkan
Pengolah Data dan Jumlah konsep kontrak yang disusun Satuan: Konsep surat
Anggaran
Jumlah konsep SK yang disusun Satuan: Konsep surat
3.2. Kasi Keterpaduan (1). Persentase ketidak Penyusun Program dan Jumlah dokumen laporan Konsolidasi Satuan: dokumen
Pelaksanaan II patuhan pelaporan Rencana Anggaran Data MP yang diperiksa
pelaksanaan kegiatan
yg ditindaklanjuti
Pengolah Data dan Jumlah konsep kontrak yang disusun Satuan: Konsep surat
Anggaran
Jumlah konsep SK yang disusun Satuan: Konsep surat
Pengolah Data dan Jumlah konsep laporan peta tematik Satuan: Konsep Laporan
Informasi dan GIS yang disusun
4.2. Seksi (1). Persentase Pengolah Data dan Jumlah konsep artikel yang disusun Satuan: Konsep Artikel
Pengembangan penyelesaian tahapan Informasi untuk buletin
Sistem Informasi integrasi sistem
informasi DJCK
(2). Jumlah fasilitasi Jumlah konsep naskah hasil peliputan Satuan: Konsep Berita
sistem dan teknologi yang disusun untuk buletin
informasi
Jumlah konsep naskah produk Satuan: Konsep
publikasi yang disusun
(2). Persentase rata-rata Jumlah konsep laporan kinerja yang Konsep PK dan LAKIP
capaian Tingkat disusun DJCK
akuntabilitas kinerja
Direktorat PKP dan Pengevaluasi Program dan Jumlah dokumen laporan kinerja yang Dokumen kinerja dari
BPB serta Satker terkait Kebijakan diperiksa Subdit/Subbag/Satker.
6. Subbag Tata Usaha (1). Persentase LHP yg Analis Kepegawaian Jumlah berkas daftar gaji dan gaji Satuan: Berkas;
ditindaklanjuti terusan yang disiapkan 1 (satu) pegawai =
1 (satu) berkas
(2). Persentase ketepatan Jumlah berkas daftar lembur yang Satuan: Berkas;
waktu penyelesaian disiapkan 1 (satu) pegawai =
usulan keputusan 1 (satu) berkas
kepegawaian
(3). Tingkat ketepatan Jumlah berkas daftar honor, TKK, dan Satuan: Berkas;
waktu penyampaian Uang Makan yang disiapkan 1 (satu) pegawai =
Laporan Keuangan 1 (satu) berkas
(SAI)
(4). Tingkat ketepatan Jumlah berkas daftar gaji susulan, gaji Satuan: Berkas;
waktu penyampaian terusan dan uang duka/wafat yang 1 (satu) pegawai =
Laporan pengelolaan disiapkan 1 (satu) berkas
BMN
(5). Persentase Jumlah konsep surat SKPP Pegawai, Satuan: Konsep surat
penyelesaian pensiun dan pegawai pindah yang
tatalaksana kearsipan disusun
Penata Keuangan Jumlah berkas daftar gaji dan gaji Satuan: Berkas;
terusan yang disiapkan 1 (satu) pegawai = 1
(satu) berkas
7. Sertifikasi
84 LaPORAN Kinerja
Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang dikenal sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB) merupakan agenda pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, serta kualitas lingkungan hidup. SDGs ini
juga lebih menekankan pembangunan yang melibatkan dengan prinsip no one left behind, dengan
maksud tidak ada masyarakat yang terpinggirkan dan tidak menjadi bagian dari pembangunan
berkelanjutan.
86 LaPORAN Kinerja
Direktorat Jenderal Cipta Karya mendorong kolaborasi dan kemitraan pembangunan infrastruktur
permukiman dengan multipihak yaitu melalui, fasilitasi, dialog, pihak-pihak diluar pemerintahan
untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan infrastruktur permukiman serta mendorong
kolaborasi dan kemitraan dalam membangun infrastruktur permukiman dengan pihak-pihak yang
peduli pada peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial.
88 LaPORAN Kinerja
Sumber: http://ciptakarya.pu.go.id/v5/berita/detail/7345
Lebih lanjut upaya menurut Dwityo,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) berupaya untuk menggali
potensi filantropi dengan berbagai cara
diantaranya mendorong tiap kabupaten/kota
menyusun daftar kegiatan bidang Cipta Karya
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 89
Tahun 2017 ini, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) mendapat peringkat pertama
dalam lomba penggunaan aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) untuk Kementerian PUPR.
Oleh karena itu, perlu ditingkatkan penggunaannya melalui Satker Perencanaan dan Pengendalian
(Randal) dan 33 PPK Randal seluruh provinsi di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubdit terbantu dengan adanya aplikasi TNDE ini
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Ditjen karena bisa menyampaikan disposisi di mana
Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Murni Edi, pun dan kapan pun dengan akses internet
pada acara Peningkatan Kapasitas Petugas saja. Lanjut Sri Murni, dengan aplikasi TNDE
Pengelolaan TNDE di lingkungan Direktorat kinerja kita bisa lebih efesien dan optimal
Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, di dalam segi administrasi. Dalam acara ini hadir
Bandung, Rabu (06/12/2017). “Di KIP kita sudah pula narasumber dari Biro Umum, Sekretariat
seluruhnya menggunakan aplikasi TNDE dalam Jenderal Kementerian PUPR, Budi Hermawan
pengelolaan data surat masuk dan surat keluar. yang menjelaskan mengenai kebijakan TNDE di
Hal tersebut perlu dicontoh dan dilanjutkan Kementerian PUPR. Budi sangat mengapresiasi
oleh Randal agar dapat diimplementasikan prestasi Direktorat KIP sebagai peringkat
dengan baik,” kata Sri Murni dalam pertama dalam penggunaan TNDE.
sambutannya. Sri Murni menegaskan, sangat (tym/danang/randaljabar/ari).
90 LaPORAN Kinerja
Penilaian Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Setelah dilakukan pengisian melalui SIMEKA
Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya selama bulan Agustus hingga Desember tahun
dilakukan terhadap PPK Randal dan 4 Unit Satker 2017 dan diselenggarakannya workshop di
Provinsi yang meliputi Satker PKP, PBL, PSPAM, 5 wilayah, maka didapatkan hasil penilaian
dan PSPLP pada masing-masing provinsi. evaluasi satuan kerja sebagai berikut.
Gambar 1
Evaluasi PPK Randal
Gambar 2
Evaluasi Satker PKP
Gambar 3
Evaluasi Satker PBL
Gambar 4
Evaluasi Satker PSPAM
Gambar 5
Evaluasi Satker PSPLP
Gambar 6
Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Sumatera
Gambar 7
Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Jawa
Gambar 8
Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Bali dan Kalimantan
Gambar 9
Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Sulawesi
Gambar 10
Evaluasi PPK Randal dan Unit Satker Provinsi Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap baik, dengan rata-rata nasional sebesar 80,68%.
hasil penilaian evaluasi satuan kerja, terdapat Nilai tersebut dapat dikatakan memuaskan
beberapa kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu karena interval ambang batas memuaskan
sebagai berikut: diatas 70%. Seluruh provinsi memiliki rata-rata
a. Berdasarkan aspek pengisian data, rata-rata nilai evaluasi baik dengan interval nilai diatas
pengisian data PPK Randal dan Unit Satker 64,32% hingga 97,55%. Terdapat 34 Unit Satuan
Provinsi seluruh Indonesia termasuk tinggi, yaitu Kerja memiliki nilai sangat memuaskan dengan
sebesar 93,8%. Sebanyak 27 provinsi memiliki nilai diatas 90%. Diperlukan perhatian khusus
rata-rata keterisian sangat memuaskan dengan kepada 2 Provinsi yang memiliki nilai rata-rata
nilai lebih dari 90% dan terdapat 6 provinsi yang seluruh Unit Satker Provinsi dibawah 70% yaitu
memiliki rata-rata keterisian memuaskan dengan Aceh sebesar 64,69% dan Kalimantan Tengah
interval keterisian 70% hingga 90%. Sebanyak sebesar 64,32%.
150 dari 165 Unit Satuan Kerja telah menginput c. Berdasarkan tahapan manajemen dan indikator,
seluruh data sehingga terdapat 15 Unit Satuan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan
Kerja perlu melengkapi data dalam SIMEKA. ke depan adalah aspek-aspek dengan nilai cukup
Selain itu terdapat satu Unit Satker Provinsi yang rendah, yaitu: a) Pemenuhan readiness criteria;
masih belum melakukan penginputan data yaitu b) Kondisi prasarana kerja; serta c) Pelaksanaan
PSPLP Kalimantan Timur. pelelangan, progres pelaksanaan fisik dan
b. Berdasarkan nilai evaluasi, secara umum PPK progres penyerapan keuangan.
Randal dan Unit Satker Provinsi memiliki nilai yang
96 LaPORAN Kinerja
Gambar 1.
Hasil Penilaian Proses Keterpaduan
Gambar 2.
Keterpaduan Rencana Kegiatan
Gambar 3.
Keterpaduan Rencana Pembiayaan
Gambar 4.
Keterpaduan Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 5.
Keterpaduan Pelaksanaan Pembiayaan
Tabel 1.
Permasalahan Pelaksanaan Kegiatan Keterpaduan
PROVINSI Kabupaten/Kota Permasalahan
Sulawesi Selatan Kota Makassar • Keterbatasan lahan untuk pembangunan
infrastruktur; dan
• Keterbatasan pembiayaan.
Tabel 2.
Pemantauan Outcome Infrastruktur Permukiman di Lokasi Survei
NO PROVINSI Kabupaten/Kota Permasalahan
1 Padang Kawasan Lubuk Lintah • Jalan Lingkungan.
2 Bandar Lampung Kawasan Campang Jaya • Jalan Lingkungan; dan
• Drainase.
3 Sukoharjo Kawasan Sonorejo • Jalan lingkungan; dan
• Drainase.
4 Bantul Kawasan Sonorejo • Jalan Lingkungan;
• Drainase; dan
• Air Limbah IPAL Komunal.
5 Banda Aceh Kawasan Aleu Naga dan • Jalan Lingkungan; dan
lembaro Skep • Drainase.
6 Bengkulu Kawasan Rawa Makmur • Jalan Lingkungan;
• Drainase;
• Air Limbah IPAL Komunal; dan
• SR.
7 Pontianak Kawasan Tambelahan Sampit • Jalan lingkungan.
8 Palangkaraya Kawasan Danau Seha • Jalan Lingkungan;
• Tempat pembuangan sampah sementara; dan
• Sarana penanggulangan kebakaran.
9 Samarinda Kawasan Sungai Karang Mumus • Jalan Lingkungan.
10 Makassar Kawasan Pampang • Jalan Lingkungan; dan
• Drainase.
11 Kota Banjar Baru Kawasan Kemuning • Jalan Lingkungan; dan
• Tempat Sampah.
12 Kota Manado Kawasan Maasing • Jalan Lingkungan.
13 Kota Kupang Kawasan Oesapa • Jalan Lingkungan.
14 Kota Ternate Kawasan Dufa-Dufa • RTH; dan
• Jalan Lingkungan.
15 Kota Denpasar Kawasan Sidakara • Jalan Lingkungan; dan
• Drainase Lingkungan.
16 Kota Malang Kawasan Sukun • Jalan Lingkungan;
• Drainase Lingkungan;
• RTH;
• Jembatan;
• IPAL; dan
• Air Minum.
17 Kota Ambon Kawasan Nusaniwe • Jalan Lingkungan;
• MCK Komunal;
• Talud; dan
• Drainase.
18 Kabupaten Manokwari Kawasan Sawaibu • RTH;
• Jalan Lingkungan; dan
• MCK Komunal.
19 Kota Jayapura Kawasan Imbi • Jalan Lingkungan; dan
• Air Bersih.
Sumber: Hasil Survei Pemantauan Keterpaduan 2017
104 LaPORAN Kinerja
Gambar 6.
Hasil Penilaian Pemantauan Outcome
Gambar 7.
Keberfungsian Infrastruktur Permukiman
Gambar 8.
Penggunaan Infrastruktur Permukiman
Gambar 9.
Keberlanjutan Infrastruktur Permukiman
Gambar 10.
Keterkaitan dengan Infrastruktur Non-PUPR