bernama Clara, jatuh cinta pada Dika teman sekelasnya. Namun cintanya bertepuk sebelah
tangan, setelah mengetahui bahwa sang pujaan hati ternyata malah menyukai salah satu guru
mereka, Ibu Stefani. Selain itu, sikap dingin Dika terhadapnya membuat Clara merasa tidak
diinginkan. Clara pun memutuskan untuk menjauhi sang pujaan hati. Namun sikap itu tidak
membuat cinta Clara padam terhadap Dika. Tak berlangsung lama, sekolah kedatangan seorang
guru baru yang ternyata adalah mantan kekasih Ibu Stefani, dan mereka masih saling mencintai...
Nah,, kira-kira bagaimana kisah selanjutnya... apakah kedatangan sang guru baru
membawa sebuah pengaruh baik bagi kisah cinta Clara, atau malah sebaliknya...?
Simak juga bagaimana kelakuan kocak dari teman kelas mereka...
Untuk mengetahui kisah selanjutnya, saya mengajak teman-teman semua untuk mengikuti
adegan demi adegan dalam drama yang berjudul “AKU, DIA , DAN MEREKA“ yang
diperankan oleh saya sendiri Indah Asa sebagai narator, dan :
Irene Son Berperan Sebagai Clara
Louis Ernesto Kefi Berperan Sebagai Dika
Imaculada Kefi Berperan Sebagai Ibu Stefani
Gregorian Baria Berperan Sebagai Pak Bryan
Irene Metboki Berperan Sebagai Pricilla
Imelda Sonbay Berperan Sebagai Imel
Kresensia Widodo Berperan Sebagai Leni
Maria Nahak Berperan Sebagai Rina
Damita Usnaat Berperan Sebagai Rani
Josef Pareira Berperan Sebagai Reno
Gregorius Bukifan Berperan Sebagai Christian
Kaitanus Parera Berperan Sebagai Roy
Jefrianus Suni Berperan Sebagai Evan
Jonas Araujo Berperan Sebagai Andre
“Aku, Dia, & Mereka”
Adegan 1
(Buka Tirai)
Mentari pagi mengiringi langkah kaki seorang gadis menuju sekolah tempat yang wajib
ia datangi setiap hari.
Sambil berjalan menuju kelas, sesekali ia bernyanyi kecil...
Sesampainya di depan kelas, tampak suara berisik mulai terdengar... Tak lain adalah
suara ribut anak-anak kelas Xe... kelasnya sendiri...
Sebelum masuk kelas, ia diam-diam mengintip kedalam kelas. . didapatinya keadaan
seperti biasa...
Rina, Rani, dan Reno sedang asyik berbincang dengan suara tertawa melengking... Leni,
Imel dan Pricilla sedang asyik membahas soal... Christian dan Andre sibuk dengan ceritanya...
Dika, duduk sendiri dengan tangan terlipat rapih diatas meja, mengalas kepalanya..
Roy dan Evan pun turut mengambil bagian dalam keributan pagi itu...
Clara memecah keributan...
Clara : Haaaiiii......s’lamat pagi teman-teman........ (Senyum) J
Seisi penghuni kelas terdiam saat mendengar sapaannya... lalu menatap ke arah Clara...
Langkahnya terhenti dan raut wajahnya berubah... Pricilla dan Imel mencoba memecah
keheningan saat itu.
Pricilla : Hai juga... semangat s’kali kamu pagi ini. (sedang duduk, menoleh ke
arah Clara)
(Sebelum Clara menjawab, kelas pun kembali ribut.)
Clara : yaa, sudah seharusnya seperti itu kan...
Imel : Ya..ya..ya... cepat duduk sana...
Clara : hmm... (sedikit cemberut)
Pricilla : Kemari,, duduk disini...
Clara : Okay...
Pricilla : Liburan mu kemarin bagaimana... ada yang wo0w...?(tersenyum
geli) heheheh
Ibu Stefani : Ssst... sssttt. Sstt..... diaaam... semuanya.. (sambil memukul meja)
Rina ..kalau benar begitu, baguslah... (tersenyum)ceritamu dapat kamu
lanjutkan saat jam istirahat... okay..
Saat itu Dika masih tertidur pulas di atas meja... dan Clara mencoba
membangunkannya..
Clara : sst, Dika bangun... sstt.. (dengan nada suara lembut dan pelan)
Suara Ibu Stefani terhenti saat pandangannya mengarah pada seorang siwa yang sedang
tertidur di kelas...
Kepala anak itu pun terangkat perlahan... Ia menoleh pada arah datangnya suara...
dan......
Ibu Stefani : Dika... mimpi apa kamu sampai tertidur pulas pagi-pagi begini...?
Ibu Stefani : Nah, baik anak-anak... pagi ini pelajaran biologi kita akan masuk
pada bab yang ke enam ‘KEANEKARAGAMAN HAYATI’... (mulai
berdiri)
Adegan 2
Di kantin sekolah..... saat jam istirahat...
(Buka Tirai)
Tampak ramai murid berdatangan...
Rina,Rani, dan Reno sedang asyik bercerita sambil menikmati jajanan...
Rani : Rina, mana tanda tangan Justin Bieber yang tadi kamu bilang
itu.....? (penasaran)
Rina : e.. e.. hmm oyaa... a gue lupa tadiii.. (panik) tapi benar-benar ada
lhoo... (meyakinkan)
Reno : hhmm,, Lupa..? apa nggak ada.. hayooo (senyum geli)
Rani : hahahah... pasti bohong....
Rina : Eeeehh... jangan ngomong sembarangan yeaaahh.... gak percaya
besok gue bawa... liat ajaah... Itu kan menyangkut Idola guee...
masa’ sih gue bohong... apa kata Justin Bieber nanti...? hahahah
(tertawa lepas)
R+R : Hhahahhah...
Reno : Kita liat ajaa...
Tiba-tiba Dika melintasi tempat dimana mereka bertiga duduk...
Rina : eh,,, eh,, Ada Dika (memperbaiki dandanannya)
Reno memperhatikan Dika dengan lirikan sinis... karena memang Dika adalah cowok
yang paling disukai gadis-gadis di sekolah itu...
Rina : Haiii Dika... (menatap Dika)
Disusul Rani...
Rani : stt. Stt. Dika... (menggoda)
Namun Dika tetap melintas dengan cueknya, seolah-olah tak ada apapun yang
mengganggunya...
Rani : ckckck... cueknya... (menggeleng-geleng kepala)
Adegan 3
(Buka Tirai)
Saat sepi di lorong sekolah...
Semua murid dan guru sudah pulang, kecuali tampak seorang siswa sedang menyandar pada
tembok lorong sekolah...
Dan tiba-tiba Ibu Stefani muncul dari sisi lain, menuju anak itu...
Langsung diketahui bahwa itu adalah Dika...
Ibu Stefani : Mengapa setiap saya pulang selalu ada kamu di sini...?
(Tutup Tirai)
Tak disangka, memang ada sesuatu yang aneh diantara mereka...
Dika sudah lama memendam perasaan cinta kepada Ibu Stefani, namun perasaan itu sampai
sekarang belum ia utarakan. Inilah asalan mengapa Dika selalu bersikap cuek dengan gadis-
gadis yang menyukainya.
Ia sudah sering menunggui Ibu Stefani yang memang selalu pulang paling akhir agar
bisa pulang bersama... Ibu Stefani yang awalnya merasa itu hal yang wajar, kini malah merasa
tidak nyaman... bagaimana tidak, seorang muridnya selalu menunggui untuk pulang bersama
juga selalu memperhatikannya dengan cermat saat mengajar... hal yang wajar... namun apa
artinya jika hal itu terjadi terus-menerus? Sedikit terlintas di pikiran Ibu Stefani mungkinkah
anak itu mempunyai perasaan spesial untuknya?
Sebelum hal itu benar terjadi, Ibu Stefani segera memutuskan mengambil tindakkan...
(Buka Tirai)
Ibu Stefani : Saya bisa pulang sendiri... kamu tidak perlu menunggui saya lagi...
Dika : Mengapa...?
Ibu Stefani : Ya... saya bisa pulang sendiri (sedikit bingung menjawab)
Ibu Stefaani langsung pergi... Dika tidak dapat berkata apa-apa... sepertinya ia
telah mengerti maksud perkataan ibu Stefani tadi... Dika hanya tertunduk pasrah melihat
kepergian ibu Stefani...
(Tutup Tirai)
Adegan 4
Hari berikutnya... disekolah...
Suara gaduh terdengar seperti biasa dikelas Xe... tampaknya hari ini guru mata pelajaran kimia
tidak masuk sekolah...
(Buka Tirai)
Semua murid kelas Xe berada di dalam kelas...
Seperti biasa murid-murid sibuk dengan kesibukannya... bercerita... tertawa ria... ada juga yang
serius...
Imel : Apa?
Leni : ee.. e... mm (kebingungan)
Mulai dari jam mata pelajaran pertama sampai istirahat, tidak ada guru yang masuk ke kelas
Xe...
Adegan 5
(Buka Tirai)
Di perpustakaan...
Saat itu Clara dan Pricilla sedang merapihkan buku-buku yang berserakan diatas meja...
Tiba-tiba terdengar suara ibu Stefani memanggil Clara...
“Clara................. Clara......... “
Clara terjatuh... tanpa sengaja ia menabrak seorang pria yang berpenampilan rapih...
Clara : ee.. tidak.. maaf, saya yang salah tidak memperhatikan jalan..
Clara berdiri sambil menunduk..
Pak Bryan masih diam di tempat... dengan pikiran sepertinya suara yang barusan
memanggil Clara sudah tidak asing di telinganya.. kemudian ia berbalik ke arah Clara berlari..
Dilihatnya Clara sedang berbincang dengan seorang wanita yang ternyata memang sudah tidak
asing baginya..
(Tutup Tirai)
Kriingggg...¯¯ bell tanda jam istirahat telah selesai...
Adegan 6
(Buka Tirai)
Di kelas Xe... jam pelajaran bahasa Inggris...kali ini suasana kelas tampak tenang...
walaupun tanpa guru...
Waktu itu Dika duduk tenang sambil melipat tangan... sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu
dengan serius... di tengah ketenangan itu, Clara memperhatikannya...
Lalu memberanikan diri untuk meyapa Dika dengan duduk di bangku kosong sebelah Dika...
Clara : Heii... (tersenyum,,,memukul pelan tangan Dika sambil duduk)
Dika : Mau apa duduk di situ...? (dengan dinginnya,tanpa melihat Irson)
Clara : Hmm,, memangnya salah ya kalau saya duduk di sini...?
Dika : (menggeleng)
Clara : Bangku ini kan kosong...
Walaupun bersikap cuek, Dika tetap menanggapi dengan sedikit menggeleng, namun
wajahnya terlihat tampak gelisah... Kali ini entah mengapa guru bahasa inggris juga tak
kunjung masuk kelas...
Memanfaatkan kesempatan itu, Clara mulai bertanya-tanya pada Dika...
Clara : Em,m... kamu lagi mikirin apa...? kok wajah kamu aneh begitu...
(sedikit senyum)
Dika : Aneh...? (menatap Clara)
Tatapan Dika itu membuat Clara menjadi gugup... dan Clara mulai mengalihkan
perhatian Dika...
Clara : e. e. tugas bing mu yang dikerjakan liburan kemaren sudah selesai
yah...? (gugup)
Dika tidak menjawab pertanyaannya... ini membuat Clara semakin terpuruk... dan
kemudian,,,
Dika : Sebenarnya apa tujuan mu duduk di sini...?
Mendengar Dika bertanya seperti itu,dengan semangat Clara berbalik dan menjawab..
Clara : iaaa.. boleh...
Dika : hm.. menurutmu, haruskah menyatakan perasaan pada orang yang
tidak seharusnya...?
Clara diam sejenak... mencerna pertanyaan Dika dengan baik...
Dan kemudian Clara menjawab dengan memperjelas pertanyaan Dika...
Clara : Apa maksudmu kamu menyukai seseorang yang seharusnya tidak boleh
kamu sukai..?
Dika : Ya...
Clara kembali diam... pikirannya mulai terganggu dengan pertanyaan... “siapakah
orang itu?” “apa berada di sekolah ini?”...
Kemudian Clara menjawab dengan bijak..
Clara : Siapapun dia, dan apapun yang terjadi.. nyatakan perasaanmu
selagi masih ada kesempatan... Jangan ditunda... (tersenyum) J
Dika : Baik... thanks.... (senyum,,,,,,melihat Clara)
Clara pun membalas dengan senyum.... Tiba-tiba...
Rina : Hellloooww......... lagii ngomong apa...? Justin Bieber yah... serius
amat..(suara nyaring... sinis)
Clara dan Dika hanya terdiam, dan tersenyum lagi...
Pak Bryan : Ok. Baik... berhubung waktu kita tinggal sedikit saja, jadi saya belum
bisa mulai mengajar hari ini...
Reno : Yesss...
Pak Bryan : Hmm,, pelajaran kalian yang terakhir sudah sampai bagian yang
mana...
Imel : Narrative Text Pak...
Christian : yes..
Murid : Ia pak...
Pak Bryan : Good Afternoon... (langsung keluar kelas)
Adegan 7
(Buka Tirai)
Ditempat lain dan masih di sekolah, Clara dan Pricilla sahabatnya belum pulang
sekolah... mereka masih sempat duduk di bangku taman sekolah... pikiran Clara terus
terganggu dengan pertanyaan Dika tadi... Ia sudah menceritakan semuanya kepada Pricilla...
Clara : hahah.. apaan sih... hm.. tapi menurut kamu, Dika orangnya
bagaimana?
Clara : heheh.. ia.. sepertinya begitu... baru mendengar dia bicara satu
kalimat saja, sudah buat penasaran... apa kalimat selanjunya...
Pricilla : hallo...
Hm.. iaia.. daaah..
Pricilla : eh.. sorry ya.. saya harus pulang duluan.. Cindy sudah menunggu di
depan...
Kini Clara sendirian.. kemudian ia berpikir untuk segera pulang juga karena sekolah
semakin sepi...
(Tutup Tirai)
Adegan 8
(Buka Tirai)
Ibu Stefani : Mau mengajak pulang bersama...? (sambil melipat tangan, dengan
raut wajah kurang bersahabat)
Ibu Stefani : baik, saya juga ingin mengatakan sesuatu pada kamu..
Lalu apa yang ingin kamu katakan pada saya..?
Dika : Saya suka ibu.. saya tahu ibu sendiri.. apa ibu mau jadi kekasih
saya..?
Sulit dipercaya... Dika berani mengungkapkan perasaannya... ibu Stefani terdiam
sejenak dan kemudian berkata...
Ibu Stefani : h... saya mengerti.. terima kasih untuk perasaan mu..
Tapi saya minta maaf, saya tidak bisa menerima perasaanmu... saya
lebih membutuhkan seorang pria... bukan seorang anak laki-laki..
Ibu Stefani : ya.. benar.. ...tapi saya cuma bisa bilang maaf..
Dan mulai saat ini, saya harap tidak ada perbincangan seperti ini..
jangan menunggu lagi setiap hari.. lakukan hal yang wajar seperti
temanmu yang lain... itu yang ingin saya katakan padamu..
Dika : tapi...
Ibu Stefani : anggap saja semuanya ini tidak pernah terjadi... permisi(segera
berlalu)
Saat itu keadaan Dika menjadi semakin terpuruk.. seiring berlalunya sosok ibu Stefani
dari hadapannya...
Adegan 9
(Buka Tirai)
Clara : hm..
Pak Bryan : tidak masalah kan..? setiap orang berhak menyukai siapa saja..
Clara : tapi..
Clara : Ibu Clara pun tadi begitu tegas menolaknya.. bagian itu saya suka..
(tersenyum) J
Pak Bryan : (tersenyum) Itulah Stefani.. sejak dulu sampai sekarang tidak pernah
berubah..
Clara : sejak dulu...? apa pak Bryan sudah lama mengenal Ibu Stefani..
Pak Bryan kemudian menceritakan masa lalunya dengan Ibu Stefani yang pernah
menjadi kekasihnya..
Pak Bryan : Dulu kami pernah berpacaran.. kurang lebih 4 tahun.. sejak SMA
kelas 1. kami saling mencintai.. (tersenyum) Ketika tamat SMA
orang tua Stefani ingin ia melanjutkan sekolah di Jogja
sedangkan orang tua saya ingin saya lanjut di Bandung, bersama
kakak saya... akhirnya kami terpisah.. 1 tahun kami menjalani
hubungan jarak jauh.. awalnya tidak terlalu sulit, namun semakin
hari kami semakin sibuk dengan urusan masing-masing, hingga
komunikasi kami sempat terputus 2 bulan. Kami merasa hubungan
ini semakin sulit, dan akhirnya kami putuskan untuk berpisah.. sejak
saat itu sampai sekarang kami benar-benar putus komunikasi..
Clara : Tunggu pak..
Apa sejak putus sampai selesai kuliah, kalian tidak pernah
bertemu..?
Pak Bryan : Pernah.. hanya sekali saat ada seminar untuk mahasiswa se-
Indonesia di Jakarta.. kebetulan waktu itu saya adalah salah satu
mahasiswa utusan dari kota Bandung..
Clara : Terus...?
Pak Bryan : Pertemuan itu pun tak berarti apa-apa.. hanya sekedar saling
bertegur sapa..
Clara : oyaa.. m m,apa sampai sekarang pak Bryan masih punya perasaan
dengan Ibu Stefani..?
Pak Bryan : Saya tidak tahu... bahkan saya tidak mengerti perasaan saya
sendiri..
Clara : (tersenyum) J
(Tutup Tirai)
Adegan 10
Hari berikutnya... di sekolah... kelas Xe
(Buka Tirai)
Semua murid duduk dengan tenang.. Jam pelajaran pertama, bahasa Inggris..
Pak Bryan masuk kelas...
Pak Bryan : O.K. .. in this morning we will learn about the "Narrative text"
So, what is the “narrative text...?”
Evan : (mengangkat tangan) Narrative Text is ...................
Selama pelajaran berlangsung, sesekali Clara melirik Dika...
Raut wajah Dika terlihat sedih... sepertinya ia masih memikirkan kejadian kemarin...
Pak Bryan : Open your book on page 21... read the story and answer the
question..
Kriiiingg....¯¯
Pak Bryan : ooh.. the time is over... pertanyaan itu dijadikan pr...
Setelah saya keluar, kalian jangan pergi kemana-mana karena ada hal
yang akan diberitahukan kepada kalian... Understand..??
Rina : What...??
Rani : Acara apa..?
Rani dan Rina diam... saling melirik lalu dengan tegas berkata..:
Rani : Cepat !!
R+R+R : Yeeeess....!!!
Imel : Masa untuk ulang tahun sekolah kita hanya menampilkan drama saja..?
Leni : Ia buu...
Ibu Stefani : Ia, seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya.. waktu
persiapannya hanya 2 hari, bagi sebagian orang hal ini sulit
bukan...? sebenarnya kami ingin sekali Clara menyanyikan sebuah
lagu di acara itu namun, apakah Clara bersedia..?
Murid : Yyeeeesssss...
Ibu Stefani : (berdiri) begitu bel istirahat, kalian semua tolong berkumpul di
ruang seni untuk tahu lebih jauh mengenai acara ini... (keluar kelas)
Adegan 11
Di taman..
(Buka Tirai)
Clara : sst.. lagi galau yaah...? semakin hari tampang mu semakin aneh... J
Dika : Malas..
Clara : kenapa...?
Dika : Semuanya sudah selesai...
Clara : Maksudnya..?
Dika : Terus..?
Clara : Kamu jangan sedih.. Dunia mu belum berakhir tanpa Ibu Stefani ..
selain Ibu Stefani, masih banyak gadis seumuran kamu di luar
sana.. yang bisa mengerti perasaan mu dan...
Clara : Sebagai teman, saya hanya ingin memberikan saran dan pendapat..
Dika : Mulai sekarang, apapun itu jangan ikut campur dengan urusan
saya..Ini hidup saya, biarkan saya mengaturnya sendiri..
Hati Clara cukup sakit mendengar Dika berkata demikian, kemudian menjawab..
Clara : (tertunduk) Baik, jika itu mau mu... saya tidak akan ikut campur lagi
dengan urusanmu.. tapi perlu kamu tahu, saya melalukannya karena saya
peduli dan karena saya... saya...
Belum selesai Clara berbicara, Dika sudah terlanjur pergi.. padahal Clara ingin sekali
mengatakan bahwa ia menyukai Dika...
Sedih dan sepi menemani Clara yang duduk di bangku taman sendirian..
Perasaannya hancur seiring kepergian sang pujaan hati dari tempat itu...
Perasaan cinta yang selama ini ia pendam tak dapat diungkapkan...
Yang ada hanya kekecewaan dan kekesalan..
Orang yang disukai & dicintai tak mengerti..... bahkan tak peduli apa yang ia rasakan..
Pak Bryan : sedang apa kamu sendirian disini...? (tanpa menatap Clara)
Pak Bryan : ok.. sebelumnya saya akan menggambarkan sedikit tentang drama
ini.. Judulnya “Aku, Dia, dan Mereka” ...
Rina : Huuuu.. Wo0w..
Pak Bryan : Ceritanya tentang kisah seorang gadis SMU yang jatuh cinta dengan
teman sekelasnya... beberapa kali ia menunjukkan perhatiannya
kepada laki-laki itu, namun dia tak kunjung sadar akan perasaan
gadis. Orang itu justru merasa terganggu dengan perhatian sang
gadis. Ternyata laki-laki itu jatuh cinta pada orang lain..
Sang gadis pada akhirnya menyadari itu dan berusaha menjauh dari
sang pujaan hati. Cinta laki-laki itu pun ternyata bertepuk sebelah
tangan juga, orang lain yang ia cintai ternyata mencintai orang lain
juga..Laki-laki itu pun hanyut dalam kesendirian... kini ia turut
merasakan apa yang dirasakan gadis yang mencintainya saat itu..
setiap hari laki-laki itu selalu memikirkan sang gadis.. hingga timbul
perasaan cinta.. ia pun memberanikan diri meminta maaf pada sang
gadis atas sikapnya.. sang gadis yang masih mencintainya pun
memaafkan. Seiring berjalannya waktu, keduanya pun menjadi
sepasang kekasih... Sang gadis yang sempat patah hati itu sangat
bahagia akhirnya Ia berhasil meluluhkan sang pujaan hati...
Inilah kisah cinta pertamanya semasa SMA yang baginya terasa
begitu indah..
Pricilla : ohh... kisah yang indah...
Reno : Jadi, kira-kira yang jadi cowoknya siapa pak...?
Pak Bryan : begini,, saya baru disini.... jadi saya tidak begitu paham dengan
karakter kalian masing-masing... namun, beberapa hari terakhir
saya sudah memperhatikan beberapa orang yang menurut saya bisa
menjadi pemeran utama dalam drama ini...
Untuk peran utama laki saya percayakan pada Christian...
Reno : haah... (heran)
Pak Byan : Baiklah... apa boleh buat kalau kamu tidak mau...
Kemudian pandangan pak Bryan terhenti pada Dika yang sedang duduk melipat
tangan...
Clara menjadi bingung... ia sudah dipilih untuk menyanyi di acara itu, namun ia juga
ingin sekali mengambil bagian dalam drama itu, karena kisah drama itu menarik baginya...
Murid-murid pun mulai protes..
Evan : Ia pak... Clara sudah dipilih untuk menyanyi, masa Ia juga harus menjadi
pemeran utama...
Pak Bryan : Ya, tidak masalah... setelah menyanyi, ia bisa bermain drama...
Ibu Stefani : Tidak bisa pak... bagaimanapun masih ada murid yang lain disini..
Pak Bryan : Baik,, untuk anak perempuan, siapa yang bersedia...? katakan saja ..
Pak Bryan : Pertemuan kita hari ini berakhir... besok kita lanjutkan dengan
mulai berlatih..
Murid : Ia Pakk...
Adegan 13
Di ruang guru ...
(Buka Tirai)
Sementara semua guru sudah pulang... Ibu Stefani duduk sendirian di mejanya...
Ia terlihat tidak bersemangat...
Pak Bryan yang ternyata belum pulang juga, masuk ke dalam ruangan...
Ibu Stefani tampaknya masih kesal dengan sikap Pak Bryan tadi...
Pak Bryan : Jujur saja... semua terlihat dari raut wajah mu...
Ibu stefani : Sejak dulu sampai sekarang sama saja... tidak berubah...
Pak Bryan : Ya..That’s Me... saya yang dulu, sama dengan saya yang sekarang...
begitu pun dengan... dengan...
Sebenarnya Pak Bryan ingin mengatakan “Begitupun dengan perasaan saya kepada
kamu....” namun ia merasa ini belum saatnya.... kemudian...
Pak Bryan : Saya tidak bisa meninggalkan seorang wanita sendirian di tempat
yang sepi... jika sebenarnya kamu tidak ingin pulang bersamaan
dengan saya, silahkan kamu pulang duluan...
Ibu Stefani : (berdiri) baik, selamat siang... (mengambil tas,langsung pergi)
(Tutup Tirai)
Sebenarnya pak Bryan dan ibu Stefani masing-masing masih saling mencintai...
Namun karena sudah sekian lama terpisah, tanpa komunikasi dan kini bertemu kembali mereka
merasa canggung satu sama lain... tampak sulit bagi mereka untuk sekedar akrab sebagai teman
guru...
Adegan 14
Keesokan harinya,, di sekolah...
(Buka Tirai)
Ibu Stefani : Ya.. harus begitu.. masa pagi-pagi sudah letih... hhh
Nah, bagaimana apa hari ini siap untuk latihan...?
Roy : Ia bu...
(Tutup Tirai)
Adegan 15
Di ruang seni...
(Buka Tirai)
Tampak masing-masing sibuk dengan urusannya... Clara dan Reno sedang bernyanyi bersama...
Rina sedang melatih akting bersama Rani.. Leni,Imel, dan Pricilla sedang berceritera...
Dan murid laki-laki lainnya juga sedang belajar berakting...
Ibu Stefani yang sedang duduk, kemudian berdiri dan mondar-mandir gelisah menunggu
ponselnya... kemudian Roy datang..
Roy : Maaf bu.. sudah saya cari di sekitar meja ibu, tetapi hp ibu tidak ada...
Roy : Ia bu...
Ibu Guru : Ya terima kasih.. silahkan bergabung dengan teman yang lain...
Pak Bryan : Good Morning Every body... (sambil membawa naskah drama)
Pak Bryan : Sorry, I’m late because................because satu dan dual hal... hhhh
(senyum) => (murid-murid juga tersenyum)
Oya.. ini naskah dramanya... (sambil membagikan naskah) tolong di baca
.. untuk pemeran tambahan dan figuran sudah saya sesuaikan, jadi
silahkan dihafalkan..
Pak Bryan : (tampak kecewa) hm, baik... (sambil merogoh saku) ini hp mu, tertinggal
di kamar mandi, Ibu Siska yang menitip pada saya...(langsung berbalik,
pergi)
Belum sempat mengucap terima kasih, Pak Bryan sudah terlanjur pergi...
Ibu Stefani merasa bersalah karena sudah bersikap cuek pada pak Bryan yang sepertinya sudah
mulai mengakrabkan diri dengannya...
Di sisi lain, pak Bryan menyuruh Rina untuk menunjukkan aktingnya... namun apa yang
terjadi...???
Pak Bryan : Rina, coba kamu berakting seperti di naskah bagianending. Raut wajah
Bahagia....
Rina : Saya minta maaf pak... hampir semua adegan dapat saya lakukan,,
namun adegan terakhir ini terasa sulit sekali... entah mengapa saya
tidak bisa melakukannya ...
Pak Bryan : Bagaimana bisa...? ini adalah bagian ending yang menarik, dan
kamu tidak dapat melakukannya... (kecewa)
Rina : Sekali lagi saya minta maaf pak... kalaupun saya harus diganti, saya
bersedia..
(Tutup Tirai)
Adegan 16
Di taman...
(Buka Tirai)
Ibu Stefani : maaf karena telah membuat waktu persiapannya yang semakin
pendek dengan hal seperti ini... andai saja sejak kemarin saya
menyetujui Clara menjadi pemeran utama... L
Pak Bryan : No problem Stefani... jadi maksudnya kamu sekarang sudah setuju Clara
jadi
pemeran utama..?
Ibu Stefani : Yeah.. thats right... and thanks karena sudah kembalikan hp saya...
Adegan 17
Buka Tirai)
Pak Bryan dan Ibu Stefani kembali kedalam ruang seni...
Ibu Stefani menuju ke arah Reno dan Clara...
Ibu Stefani : Bagaimana latihan kalian...? apa sudah mantap...?
Ibu Stefani : ee... boleh, tapi besok saja... saya percaya kalian...
Dan Clara, saya mengijinkan kamu untuk bergabung dalam drama...
di sana kamu akan menggantikan Rina...
Ibu Stefani : Ya, benar... sekarang kamu boleh pergi bergabung dengan mereka...
Ibu Stefani : haha... ayo, kita juga pergi melihat latihannya... (bangkit berdiri &
pergi)
Pak Bryan : Nah baik semuanya, saya dan ibu Stefani sudah memustuskan
untuk mengganti Rina dengan Clara...
Pak Bryan : Saya mengerti apa yang kalian maksud... memang Clara sudah
dipilih untuk menyanyi... Tetapi diantara murid perempuan disini
tidak ada yang bersedia...Di sisi lain, Clara juga punya bakat dalam
hal ini... otomatis yang bisa diharapkan hanya Clara... dia pun
menyetujuinya...
semuanya terdiam...
Evan : Baiklah pak,, kami semua mengerti... untuk itu, mari kita mulai
latihannya... dari pada membuang-buang waktu....
Mereka pun mulai membahas satu per satu adegan dalam drama tersebut...
Hingga pada akhirnya...
Pak Bryan : Jadi, pada adegan 22 nanti setelah Dika menyatakan cinta,
perasaanmu haruslah sangat bahagi... saat itu kamu akan
duduk di sebuah bangku di taman....
(mulai mengangkat sebuah bangku dan menata seolah-olah sedang
di atas panggung)..saat Clara duduk sendirian, nah kalian semua
langsung datang menghampirinya dari belakang... tapi satu
persatu...
Pak Bryan : Ok.. baik (sambil melihat jam) latihan hari ini cukup sampai disini.
Besok kita bertemu disini lagi...
Pak Bryan : jangan lupa berlatih lebih keras... waktu kita tinggal satu hari lagi....
Semua murid dan ibu Stefani bergegas keluar ruangan... pak Bryan keluar paling
terakhir...
(Tutup Tirai)
Adegan 18
Di ruang guru...
(Buka Tirai)
Kembali seperti kemarin... Ibu Stefani sendiri di dalam ruang guru...
Pak Bryan datang menghampiri...
Ibu Febi : Ya.. dengan sendiri, saya bisa mengingat kembali hal apa yang telah
saya lakukan seharian ini... apakah semuanya berjalan dengan
baik... ataukah sebaliknya...
Pak Bryan : Lalu bagaimana dengan hari ini...? berjalan dengan baik...?
Ibu Stefani : Sepertinya begitu... hari ini saya merasa ada sesuatu yang telah
lama hilang, dan hari ini, sesuatu itu telah kembali...
Sulit di percaya... saat pak Bryan mengatakan itu, Ibu Stefani jadi salah tingkah...
Konflik antara Pak Bryan dan Ibu Stefani akhirnya selesai.... Tapi masih ada yang belum
selesai... apa itu...?
Tetap saksikan drama kami untuk mengetahui kelanjutannya.... ^^
Adegan 19
Di sekolah...
(Buka Tirai)
Di depan ruang guru... ibu Stefani yang masih rapih dengan tas jinjingnya berdiri sambil
melihat jam tangannya... ia menunggu seseorang.. kemudian datang pak Bryan,,
Ibu stefani : Tak masalah...(melipat tangan)... hal ini pun tidak pernah berubah...
Tampaknya Dika sudah melupakan yang pernah terjadi antara ia dan Ibu Stefani...
Pak Bryan : saya sedikit mengubah dialog naskah bagian terakhir antara kamu
dan Clara... jadi ini (sambil memberikan naskah yang sejak tadi di
pegang)naskahnya, karena hanya ada satu, silahkan kalian lihat
bersama...
Dika : hah..
Adegan 20
(Buka Tirai)
Clara : Ya...?
Clara : (saling lirik dengan Reno) hm... baiklah, kemari duduk di sini...
(menunjuk bangku kosong di sebelahnya)
Mereka berdua melihat bersama naskah itu...... terkadang mereka tertawa bersama....
Terlihat akrab.... Dika yang biasanya terlihat kaku dengan keadaan... kini mulai terbiasa...
Karena merasa di cueki,, Reno akhirnya pergi meninggalkan Dika dan Clara
sendiri........
Kesempatan tersebut, Dika gunakan untuk membicarakan satu hal...
Dika : Clara...
Clara : iaa...
Dika : Saya minta maaf,, telah menyakiti perasaanmu saat di taman waktu
itu...
Dika : Tapi,, saat itu, sepertinya ada yang ingin kamu katakan... apa itu?
Clara : hm...
Dika : saya....
Murid : Moorrniiiinggg....
Pak Bryan : Bagaimana latihan kalian...... kami sengaja masuk terlambat agar
kalian bisa latihan sendiri...
Andre : Ia buu..
Ketika berjalan menuju arah Ibu Stefani,, tiba-tiba Pak Bryan mengambil kursi itu dan
menaruhnya untuk ibu Stefani....
Rina : cie.. ciee...
Murid : hahahahha
Dika : Tapi...
Ibu Stefani : tidak salah memilih kalian berdua..... kalian terlihat begitu serasih...
Andai saja, kalian benar-benar pacaran...
Reno : ia pak..
Pak Bryan : Yaa... bagus... terus berlatih dengan waktu yang tersisa ini Reno...
Christian : ia pak..
Pak Bryan : Nanti setelah selesai drama, kamu langsung berdiri didepan
mengambil gambar.. ok..
Christian : ok Paaakk....
Ibu Stefani : Clara... sekarang kamu duduk di sini... lakukan adegan 22...
Leni.. Imel.. semuanya... siap-siap... masuk satu-satu....
Mereka semua berlatih sungguh-sungguh untuk besok.... semuanya tampak lebih baik...
Semoga acara besok dapat berlangsung pula dengan baik...
Ibu Stefani : Latihan kita sampai di sini... semuanya sudah selesai... tinggal kita
menunggu besok... semoga semuanya berjalan dengan lancar
sesuai yang diharapkan... Sebelum kita mengakhiri latihan hari ini,
apakah ada pertanyaan...?
Hari ini Reno, Rani, Rina, Imel dan Leni pulang sekolah bersama... dalam perjalanan...
Reno : aduh.... jadi tak sabar menunggu hari esok..
Leni : amin...!!
Keesokan harinya...
(Buka Tirai)
Hari ini adalah hari dimana perayaan ultah sekolah akan dirayakan... para murid sibuk
membenahi panggung yang akan digunakan... terlihat sosok Reno yang sedang berlatih di
samping panggung... Clara, Pricilla, Leni, Imel sedang menata bunga-bunga di sekitar
panggung....Evan dan Dika mengatur kursi-kursi... Christian dan Andre menata tirai.. lalu
bagaimana dengan Pak Bryan dan Ibu Stefani....?? mereka berdua masing-masing sedang
memberi arahan pada murid-murid... sejam kemudian pukul 08:00.. para tamu undangan telah
berdatangan.. menjelang pukul 09:00 acara diintruksikan untuk segera dimulai...
Saat itu juga Dika mengajak Clara untuk pergi sebentar ke taman....
Dan acara pun dimulai tepat pukul 09:00.. sambutan-sambutan dari berbagai pihak pun
dimulai...
(Tutup Tirai)
Adegan 21
Di taman...
(Buka Tirai)
Sementara acara sambutan berlangsung... Dika dan Clara duduk berdua di bangku taman....
Dika sudah semakin menyukai Clara... Dan ia ingin mengungkapkan itu sebelum mereka
memulai drama....
Clara : apa...???
Tiba-tiba.. dari kejahuan.. muncul sosok 3 orang yaitu Reno,Rina, dan Rani... mereka
bertiga melintas di depan Clara dan Dika.. tapi tak satupun dari mereka menyadari bahwa Dika
dan Clara sedang berdua di taman.. setelah beberapa detik melintas di depan Dika dan
Clara..barulah mereka menyadarinya...
Mereka bertiga kembali pergi.. tidak ada waktu lagi untuk Dika mengungkapkan
perasaannya.. tanpa melanjutkan perbincangan mereka yang terpotong tadi... mereka berdua
segera bergegas kembali ke tempat acara...
Sesampainya di sana...tiba saatnya Clara mengisi acara dengan sebuah lagu.. ketika
hendak naik ke atas panggung....
Dika : S’mangat....!!! J
Clara : baik hadirin dan teman-teman.... lagu yang akan saya bawakan ini
menggambarkan perasaan saya saat ini...
Reno naik ke atas panggung... ia memulai tariannya... tak begitu lama hanya sekejap,
namun cukup menghibur...
Selesai menari.. Reno turun dari panggung, dan mereka semua mempersiapkan drama
mereka yang kemudian akan tampil 15 menit lagi...
Tiba-tiba....
Dika : tidak ada waktu lagi.... yang saya katakankan, ada di adegan 22
nanti...
Clara : ha...??!!
Pak Bryan : Clara... cepat segera naik ke atas panggung...
Drama dimulai... adegan demi adegan dilewati.. hingga pada adegan 22..
Clara sedang menyapu ruang kelas.. dilihat sahabat-sahabatnya yang sedang bersama dengan
kekasihnya masing-masing.. rasanya begitu asik.. sahabat baik telah dimilikinya... namun sosok
seorang kekasih belum pernah hadir dalam hidupnya.. yang ada hanyalah patah hati yang
pernah menghiasi kisah cintanya... dalam kegalauannya.. orang yang membuatnya patah hati
datang menyatakan sebuah kebenaran... sosok seorang laki-laki berdiri di depannya... apa yang
terjadi....????
Dika : Tapi...
Kisahnya pun kini sudah diwarnai dengan perasaan saling mencintai.... betapa
bahagianya, apa yang diharapkannya benar-benar terjadi.. dan pada akhirnya..
(Buka Tirai)
Clara sedang duduk di sebuah bangku di taman,, ditemani alunan musik... sambil
menikmati keadaan itu... teman-teman datang satu persatu.. kemudian ia berdiri dan berkata...
Clara : Terima kasih Tuhan.... Engkau masih menyertai Aku sampai saat
ini... Terima kasih teman-teman telah memberikan warna dalam
hidupku... Aku bahagia dengan ini... akhirnya aku bersama dia cinta
pertamaku yang ku cinta... setelah melewati hari penuh
kesedihan................................... Inilah akhir dari kisah
cintaku..... kisah antara “AKU, DIA, dan MEREKA”
Nah, itulah akhir kisahnya... Kedatangan Pak Bryan, ternyata membawa pengaruh baik bagi
hubungan Clara & Dika.. Pada akhirnya Pak Bryan kembali dengan Ibu stefani dan Clara
jadian dengan Dika...
Ibu Guru dan teman-teman,, demikianlah drama yang kami lakonkan... kurang lebihnya kami
mohon maaf...
Terima kasih telah setia menyaksikan drama kami dari awal hingga akhir...
Semoga drama kami tadi telah berhasil menghibur Ibu Guru dan teman-teman semua....