com/pkmgempolcrb
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 004/MENKES/SKlII/2012
PETUNJUK TEKNIS
PROMOSI KESEHATAN
TAHUN 2014
613
Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
k Jenderal
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 004/MENKES/SKJII/2012
Petunjuk teknis promosi kesehatan rumah sakit
(PKRS),-- Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
2013
ISBN 978-602-235-050-7
ii
iii
A
L-_+_'--__ petunjuk Te{Zl1is Promosi KeSeVClttll1 RumClb SClkit
Rumah Sak it (PKRS). Berbagai upaya yang telah dilakukan
oleh Kemen terian Kesehatan dalam pengembangan PKRS
yaitu pen yusunan buku Petunjuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit, pelatihan tenaga PKRS sejak
tahun 2007, penyusunan Kurikulum dan Modul pelatihan
PKRS dan pengembangan Stan dar PKRS yang diadaptasi
dari WHO.
Sebagai salah satu pelayanan di Rumah Sakit,
kegiatan PKRS diharapkan memiliki salah satu wadah
tersendiri sehingga dapat mengkoordinir kegiatan
kegiatan yang bersifat promotif dan preventif di Rumah
Sakit.
Selanjutnya saya menyambut gembira terbitnya
"Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)"
ini. Upaya ini sungguh sangat sinergis dengan upaya
upaya yang sedang terus dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan guna meningkatkan
kinerja rum ah sakit.
Semoga kehadiran "Petunjuk Teknis Promosi
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)" benar-benar akan
mendorong rumah sakit untuk lebih berorientasi bukan
hanya kepada pasien tetapi juga kepada keluarga pasien,
petugas, dan masyarakat disekitar Rumah Sakit.
Jakarta, September 20 11
I
iv
DAFTAR lSI
A. PERUMAHSAKITAN 01 INDONESIA......... 5
B. REFORMASI PERUMAHSAKITAN 01
Pendaftaran ............................................ 29
AL-__
+-----'- _ petul1juk Te~is Prol11osi Kesebatal1 Rf,1l11ab Sakit
BABV PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN
vi
NOMOR 004/MENKES/SK/II/2012
TENTANG
vii
viii
ix
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasa12
Pasal3
Pasal4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Februari 2012
HAYU SEDYANINGSIH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Februari 2012
AMIR SYAMSUDIN
xi
xii
LAMPIRAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 004/MENKES/SKlII/2012
PETUNJUK TEKNIS
PROMOSI KESEHATAN
xiii
xiv
W
L-+----L__ petul1ju!z Tekl1i.~ Promo i Kesebatal1 RHma& Sakit
A. PERUMAHSAKITAN DI INDONESIA
Rumah sakit dalam bahasa Inggris disebut
hospital. Kata hospital berasal dari kata dalam bahasa
Latin hospitalis yang berarti tamu. Secara lebih luas
kata itu bermakna menjamu para tamu . Memang
menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit adalah
suatu lembaga yang bersifat kedermawanan
(charitable ), untuk merawat pengungsi atau
memberikan pendidikan bagi orang-orang yang kurang
beruntung atau miskin, berusia lanjut, cacat, atau para
pemuda.
Di Indonesia, evolusi rumah sakit dimulai dengan
munculnya rumah sakit-rumah sakit milik misi
keagama a n yang pelayanannya bersifat
kedermawanan . Selanjutnya muncul rumah sakit
rumah sakit milik perusahaan yang dibangun khusus
untuk mela yani karyawan perusahaan (misalnya
perkebunan, pertambangan , dan lain-lain). Setelah itu
lalu muncul rumah sakit-rumah sakit yang berasal dari
praktik pribadi dokter, atau kadang-kadang juga
praktik pribadi bidan, yang mula-mula berkembang
menjadi klinik . Beberapa dasawarsa terakhir,
muncullah rumah sakit-rumah sakit yang dibangun
sepenuhnya oleh pemilik modal yang bukan dokter.
Setel a h kemerdekaan , perumahsakitan di
Indonesia berkembang pesat, sehingga muncul
berbagai macam rumah sakit, baik milik swasta
A<-_+
----'-_ _ petltll1juk TekJ1is Prm'l1osi Kesebatal'l RUWlah akit
10
A. PROMOSIKESEHATAN
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1114jMenkesjSKjVIIIj2005
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.
Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu
menghadapi masalah-masalah kesehatan potensial
(yang mengancam) dengan cara mencegahnya, dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah
terjadi dengan cara menanganinya secara efektif serta
efisien. Dengan kata lain, masyarakat mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
memecahkan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya (problem solving), baik masalah-masalah
kesehatan yang sudah diderita maupun yang potensial
(mengancam ), secara mandiri (dalam batas-batas
tertentu).
Jika definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka
dapat dibua t rumusan sebagai berikut: Promosi
11
12
B. PELUANGPROMOSIKESEHATAN
8anyak sekali tersedia peluang untuk
melaksanakan promosi kesehatan di rumah sakit.
Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai
berikut.
a. Oi dalam gedung
Oi dalam gedung rumah sakit, PKRS dilaksanakan
semng dengan pelayanan yang diselenggarakan
rumah sakit. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa di dalam gedung, terdapat peluang
peluang :
1. PKRS di ruang Pendaftaran/Administrasi,
yaitu di ruang di mana pasien/klien harus
melapor / mendaftar sebelum mendapatkan
pela yanan rumah sakit.
2. PKRS dalam pelayanan Rawat Jalan bagi
Pasien, yaitu di poliklinik-poliklinik seperti'
poliklinik kebidanan dan kandungan,
poliklinik anak, poliklinik mata, poliklinik
bedah, poliklinik penyakit dalam, poliklinik
THT , dan lain-lain.
3. PKRS dalam pelayanan Rawat inap bagi
Pasien, yaitu di ruang-ruang Rawat Oarurat,
Rawat Intensif, dan Rawat Inap.
13
AL-
_+--I-_ _ pctul1juk Tekl1 is Promosi Kesebatal1 RUI1'Iab sakit
b . Di luar gedung
14
c. STRATEGIPROMOSIKESEHATAN
Sebagaimana disebutkan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1193jMenkesjSKjXj2004
tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114jMenkesj
SKjVIIIj2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah, strategi dasar utama Promosi
Kesehatan adalah:
(4) Kemitraan
1. Pemberdayaan
15
AL-_
+---,-_ _ petlA.l1jlA.k Tekl'lls Promo. i l\e. ebatal1 RlA.mab Sakit
16
17
W
L--+----'-__ petuJ1juk Tekni Pyomosi Kesebatan Rumab Sakit
18
2. Bina Suasana
Pemberdayaan akan lebih cepat berhasil bila
diduk u n g dengan kegiatan menciptakan
19
20
21
22
23
W
L-+----1._ _ petvll1jwk Tekl1is Prol11osi Kesebatal1 RVimah Sakit
4. Kemitraan
(1 ) kesetaraan
(2 ) keterbukaan
a. Kesetaraan
24
b. Keterbukaan
Dalam setiap langkah menjalin kerjasama,
diperlukan adanya kejujuran dari masing
masing pihak. Setiap usuljsaranjkomentar
harus disertai dengan itikad yangjujur, sesuai
fakta , tidak menutup-tutupi sesuatu .
c. Salin g mengun tungkan
Solusi yang diajukan hendaknya selalu
me n gandung keuntungan di semua pihak
(win -win solution) . Misalnya dalam hubungan
antara petugas rumah sakit dengan pasien,
maka setiap solusi yang ditawarkan
hend aknya juga berisi penjelasan tentang
keu n tungannya bagi si pasien . Demikian juga
dala m hubungan antara rumah sakit dengan
piha k donatur.
Terdapat tujuh landasan (dikenal dengan
sebutan: tujuh saling) yang harus diperhatikan
dan d i praktikkan dalam mengembangkan
kemitraa n , yaitu:
(1) Salin g memahami kedudukan, tugas, dan
fungsi masing-masing
(2) Salin g mengakui kapasitas dan kemampuan
masing-masing
(3) Sali n g berupaya untuk membangun hubungan
(4) Salin g berupaya untuk mendekati
(5) Salin g terbuka terhadap kritikj saran , serta
mau membantu dan dibantu
25
26
2. Sumber Daya
Sumber daya utama yang diperlukan untuk
penyeleng-garaan PKRS adalah tenaga (Sumber
Daya Manusia atau SDM), sarana/ peralatan
termasuk media komunikasi, dan dana atau
anggaran .
SDM uta ma untuk PKRS meliputi:
(1) Semua petugas rumah sakit yang melayani
pasien (dokter, perawat, bidan, dan lain-lain)
(2) Tenaga khusus promosi kesehatan (yaitu para
pejabat fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat) .
Se mua petugas rumah sakit yang melayani
pasien hendaknya memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam konseling. Jika keterampilan
ini ternyata belum dimiliki oleh para petugas
rumah sakit, maka harus diselenggarakan
program pelatihan/kursus.
Standar tenaga khusus promosi kesehatan
untuk Rumah Sakit adalah sebagai berikut.
27
A
. . _+--I.__ petHl1juk, Tekl'r1s Prol'llosi Ke evaum RItIJ'I'wV "akit
28
BABIV
PELAKSANAAN PROMOSI
KESEHATAN BAGI PASIEN
- - - - - - - - - _ e RUMAH SAKIT
29
A
,--+---,-__ petH~ljHk Tekl1i~ ProltlOsi KcsebclttH1 Rumab Sakit
1. Pemberdayaan
30
31
32
33
1. Pemberdayaan
34
35
36
37
AL-_
+----L_ _ pet14.l1jlAk Tekl1js Promo ·j Ke ebtlttll'l RUl11tlb sakit
38
39
AL-_
+---L__ petHYljuk, TekYlis Promosi KesebtlttlYl RHmab Stlkit
40
41
42
43
44
BABV
PELAKSANAAN PROMOSI
- ...... KESEHATAN BAGI KLIEN SEHAT
45
46
47
B. BINA SUASANA
Pihak yang berpengaruh terhadap klien sehat
terutama adalah para petugas rumah sakit dan
48
49
AL-_
+---L_ _ petul1juk Tekl1i ProJ11osi KesebtlUlJ1 Ruwitlb Stlkit
c. ADVOKASI
Pada umumnya klien sehat datang dari segmen
masyarakat mampu, walaupun tidak tertutup
kemungkinan adanya klien sehat dari segmen
masyarakat miskin. Oleh karena itu, dukungan yang
diharapkan oleh rumah sakit dalam pemberdayaan
klien sehat terutama adalah adanya kebijakan atau
peratu ran perundang-undangan yang dapat menjadi
rambu-rambu perilaku bagi mereka. Misalnya
peratur an tentang menjaga kebersihan lingkungan
rumah sakit, peraturan tentang rumah sakit sebagai
Kawasan Tanpa Rokok, peraturan tentang menjaga
kesopanan dan ketertiban di kawasan rumah sakit,
dan lain sebagainya. Kebijakan atau peraturan
peraturan semacam ini akan lebih kuat pengaruhnya
jika d a tang dari pembuat kebijakan di atas rumah
sakit, seperti misalnya Keputusan Gubernur j
50
51
AL_
+_L--__ petvl.J1jwk TckJttis Promosi Kesebatc!l1 RwwlClb sakit
BABVI
PELAKSANAANPROMOSIKESEHATAN
- - -..... DI LUAR GEDUNG RUMAH SAKIT
52
53
54
55
F. PKRSDITEMPATIBADAH
56
57
W
'---+----l..__ petunjuk Teknis Promo i Kesebatan RVtmab 'akit
BAB VII
LANGKAH-LANGKAH
- - - - - - e . PENGEMBANGAN PKRS
58
59
60
E. Pelaksanaan PKRS
1. Ukuran-ukuran kegiatan
61
62
63
w'----+
----J..._ _ petl4.l1juk Tekl1is Pr0J110ST Kesehatal1 RUl'I1C1h salzjt
64
65
Contoh laporan
Di Instalasi/Unit
Instalasi
Pengelola PKRS
LAPORAN BULAN:
Jumlah
kasus yg di
Jumla h Metode PKRS digunakan Ket
No Kasus intervensi
kasus PKRS
Frek % Metode Frek %
-=
Penyuluhan KLP 25 12,5
Pesan Media 100
66
--'W
petl tJ1juk Teknj, PfOl'J1osi KesebCltl1l'1 RltfJ1'lC!b SClk,jt_ _
1 _+-'
Evaluasi pelaksanaan PKRS perlu dilakukan untuk
mengetahui efektifitas PKRS terhadap indicator
dampak sepe rti PHBS di rumah sakit, angka LOS , BOR,
dan tingkat infeksi nasokomial di rumah sakit.
Evaluasi dapat dilakukan oleh pihak rumah sakit, dan
pihak ketiga, seperti misalnya perguruan tinggi atau
lembaga pen elitian.
67
BAB VIII
- - -..... INDIKATOR KEBERHASILAN
A. INDIKATOR MASUKAN
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa
komitmen, sumber daya manusia, sarana/peralatan,
dan d a na. Oleh karena itu, indikator masukan ini
dapat mencakup:
1. Ada/tidaknya komitmen Direksi yang tecermin
dalam Rencana Umum PKRS.
2. Ada/tidaknya komitmen seluruh JaJaran yang
tercermin dalam Rencana Operasional PKRS.
3. Ada/tidaknya Unit dan petugas RS yang ditunjuk
sebagai koordinator PKRS dan mengacu kepada
standar.
4. Ada/tidaknya petugas koordinator PKRS dan
petugas petugas lain yang sudah dilatih.
5. Ada/tidaknya sarana dan peralatan promosi
kesehatan yang mengacu kepada standar.
6. Ada/tidaknya dana yang mencukupi untuk
penyelenggaraan PKRS.
68
B. INDlKATORPROSES
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS
yang meliputi PKRS untuk Pasien (Rawat Jalan, Rawat
Inap, Pelayanan Penunjang), PKRS untuk Klien Sehat,
dan PKRS d i Luar Gedung rumah sakit. Indikator yang
digunakan d i sini meliputi:
1. Sudahj belum dilaksanakannya kegia tan
(pemasangan poster, konseling, dan lain-lain) dan
atau frekuensinya.
2. Kondisi media komunikasiyang digunakan (poster,
leaflet, giant banner, spanduk, neon box, dan lain
lain), yaitu masih bagus atau sudah rusak.
c. INDlKATOR KELUARAN
Keluaran y ang dipantau adalah keluaran dari
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, baik secara
umum maupun secara khusus. Oleh karena itu,
indikator yang digunakan di sini adalah berupa
cakupan dari kegiatan, yaitu misalnya:
1. Apakah semua bagian dari rumah sakit sudah
tercakup PKRS.
2. Berapa pasienjklien yang sudah terlayani oleh
berbagai kegiatan PKRS (konseling, biblioterapi,
senam, dan lain-lain).
D. INDlKATORDAMPAK
Indikator dampak mengacu kepada tujuan
dilaksanakannya PKRS, yaitu berubahnya
69
AL-__
+----L _ petunju.k Teknis Prowlosi Kesebatal1 Ru.mab Sakit
70
BABIX
- - - - - - - - - - -..... PENUTUP
71