1 Konsep Gender
Gender adalah peran yang dikonstruksikan oleh masyarakat karena tersebut sebagai
perempuan atau laki-laki berdasarkan jenis kelamin, yang di bentuk oleh masyarakat dan
lingkungan serta dipengaruhi oleh masyarakat dan lingkungan sertandi pengaruhi oleh
waktu, tempat, social, budaya, sistem kepercayaan dan situasi politik. Sebagai contoh peran
ini adalah :
a. Tanggung jawab
Laki-laki : Pemimpin RT
Perempuan : Ibu RT
b. Posis
Laki-laki : Diluar Rumah
Perempuan : Didalam Rumah
c. Sifat
Laki-laki : Maskulin
Perempuan : Feminim
d. Profesi
Laki-laki : Presiden, direktur, insinyur, pilot, dokter
Perempuan : Guru, bidan, perawat, pramugari
Seorang anak dilahirkan sebagai anak Laki-laki dan anak Perempuan, dimana SEKS
(Jenis Kelamin Biologis) ditentukan dari adanya penis (laki-laki) atau vagina (perempuan).
Ketika tumbuh besar, ia mulai menyadari fungsi seksualnya. Misalnya, rangsangan
kenikmatan ketika memegang penisnya. Hal ini merupakan awal ia mulai menyadari tentang
SEKSUALITAS. Seorang anak dibesarkan menurut norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Masyarakat menentukan perilaku-perilaku mana saja yang pantas dilakukan oleh
seorang laki-laki atau perempuan. Inilah yang disebut konsep GENDER.
Padahal sebenarnya, karakteristik atau sifat-sifat tersebut dapat dipertukarkan, artinya ada laki-laki
yang emosional, cerewet, lemah lembut, dan ada perempuan yang rasional, sombong, obyektif dan kuat.
Perubahan karakteristik gender antara laki-laki dan perempuan tersebut dapat terjadi dari waktu ke waktu,
dari tempat ke tempat lain, dari kelas ke kelas masyarakat yang berbeda. Misalnya, pada suku tertentu
(Amazon), perempuan lebih kuat dari laki-laki.
Dengan demikian perbedaan seks dan gender adalah :
Sayangnya, gender selama ini dipahami secara keliru dan dianggap sebagai kodrat yang berarti
ketentuan Tuhan. Misalnya, mendidik anak, mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah
adalah konstruksi sosial dan kultural dalam masyarakat tertentu. Padahal peran tersebut dapat
dipertukarkan karena bisa saja dilakukan laki-laki.
Konsep HAM
Hak Asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Hak-hak tersebut telah dibawa sejak lahir dan
melekat pada diri manusia sebagai makhluk Tuhan. Setiap manusia memiliki derajat dan martabat yang
sama . Pada masa yang lalu, manusia belum mengakui akan adanya derajat manusia yang lain sehingga
mengakibatkan terjadinya penindasan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Contoh yang paling
kongkret dapat dilihat pada penjajahan dari satu bangsa ke bangsa yang lain. Indonesia yang dijajah
dengan sangat tidak berperikemanusiaan oleh kaum kolonialisme dengan menindas, dan menyengsarakan
bangsa ini. Sehingga, dilakukan perjuangan terus menerus untuk tetap mempertahankan hak asasi
manusia yang dimilikinya.
Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan
bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak asasi manusia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
39 Tahun 1999, adalah:
1. Hak untuk hidup,
2. Hak untuk berkeluarga,
3. Hak mengembangkan diri,
4. Hak keadilan,
5. Hak kemerdekaan,
6. Hak berkomunikasi,
7. Hak keamanan,
8. Hak kesejahteraan, dan
9. Hak perlindungan
Ciri pokok dari hakikat hak asasi manusia adalah
1. Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. Hak asasi manusia adalah
bagian dari manusia secara otomatis
2. Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras,
agama, etnik, dan pandangan politik.
3. Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi
atau melanggar hak orang lain. Orang tetap memiliki hak asasi manusia meskipun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.
Hak asasi manusia atau biasa disingkat HAM merupakan sebuah hal yang menjadi keharusan dari
sebuah negara untuk menjaminnya dalam konstitusinya. Melalui Deklarasi Universal HAM 10 desember
1948 merupakan tonggak bersejarah berlakunya penjaminan hak mengenai manusia sebagai manusia.
Naskah tersebut meruakan pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia, sehingga tanggal 10
Desmber sering diperingati sebagai hari hak asasi manusia. Isi pokok deklarasi tersebut tertuang pada
Pasal 1 yang menyatakan bahwa “Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-
hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi, hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”.
Hak- hak yang diatur menurut Piagam PBB tentang deklarasi Universal Human Rights 1948 itu adalah
Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat, yaitu:
1. Hak memiliki sesuatu,
2. Hak mendapatkan aliran kepercayaan atau agama
3. Hak untuk hidup,
4. Hak untuk kemerdekaan hidup,
5. Hak untuk memperoleh nama baik,
6. Hak untuk memperoleh pekerjaan,
7. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.