Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RISKY FIRMANSYAH

NIM : 1711316031

VIDEO INKONTINENSIA URIN

1. Pengertian Inkontinensia Urin

Menurut International Continence Sosiety, inkontinensia urine adalah


kondisi keluarnya urin tak terkendali yg dpt didemonstrasikan secara obyektif dan
menimbulkan gangguan hygiene dan social.

Inkontinensia urine merupakan eliminasi urine dari kandung kemih yang


tidak terkendali atau terjadi diluar keinginan (Brunner and Suddarth, 2002).
Inkontinensia urine didefinisikan sebagai keluarnya urine yang tidak
terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan
jumlahnya,yang mengakibatkan masalah social dan higienis pendeitanya (FKUI,
2006).
Inkontinensia urine adalah pelepasan urine secara tidak terkontrol dalam
jumlah yang cukup banyak. Sehingga dapat dianggap masalah bagi seseorang.
Inkontinensia urine adalah ketidakmampuan menahan air kencing.
Inkontinensia urine merupakan salah satu manifestasi penyakit yang sering
ditemukan pada pasien geriatri.
2. Jenis Inkontinensia Urin
a. Inkontinensia Stres
Inkontinensia stres terjadi dengan peningkatan tekanan intra
abdomen yang menambah tekanan kandung kemih.
Oleh karena itu, bersin, batuk, senam / latihan / olahraga atau
perubahan posisi dari kursi atau berbalik dapat menyebabkan kehilangan
sejumlah kecil urine tanpa disadari. Hal tersebut sering terjadi pada wanita
karena kehilangan sensor dasar panggul yang dihubungkan dengan
melahirkan anak, prolaps pelvis seperti sistokel, uretra yang lebih pendek
secara anatomis dan kelemahan sfinkter pada pria, prostatektomi adalah
salah satu penyebab.
b. Inkontinensia urgensi
Inkontinensia urgensi dihubungkan dengan keinginan yang kuat
dan mendesak untuk berkemih dengan kemampuan yang kecil untuk
menunda berkemih.
Pada inkontinensia urgensi, kandung kemih hampir penuh sebelum
dapat mencapai toilet. Sensasi urgensi tersebut disertai dengan frekuensi.
Penyebabnya dihubungkan dengan ketidakstabilan otot detrusor (aktivitas
yang berlebihan) oleh otot itu sendiri atau yang dihubungkan dengan
kondisi sistitis, obstruksi aliran keluar, cedera spinal pada bagian
suprasakral, dan stroke. Antara 40 dan 70% inkontinensia pada lansia
adalah inkontinensia urgensi.
c. Inkontinensia Overflow
Inkontinensia karena aliran berlebihan (overflow) adalah hilangnya
urine yang terjadi dengan distensi kandung kemih secara berlebihan yang
terjadi pada 7 sampai 11% pasien inkontinensia.
Kapasitasnya berlebihan, yang menyebabkan kandung kemih lebih
besar dari pada tekanan resistensi sfingter uretra. Karena otot detrusor
tidak berkontraksi terjadi urin menetes dan penurunan pancaran urine saat
berkemih.
Hal ini disebabkan oleh gangguan transmisi saraf, obstruksi pada
saluran keluarnya urine karena pembesaran prostat atau impaksi fekal.
Residu urine setelah berkemih lebih dari 150-200ml.
d. Inkontinensia Fungsional
Inkontinensia fungsional disebabkan oleh factor-faktor selain dari
fungsi sistem urinaria. Disebabkan faktor eksternal seperti demensia,
gangguan psikologis lain, kelemahan fisik atau imobilitas dan hambatan
lingkungan seperti jarak kamar mandi yang jauh.
e. Inkontinensia Reflex
Keadaan di mana seseorang mengalami pengeluaran urin yang
tidak dirasakan. Inkontinensia tipe ini kemungkinan disebabkan oleh
adanya kerusakan neurologis (lesi medulla spinalis). Inkontinensia refleks
ditandai dengan tidak adanya dorongan untuk berkemih, merasa bahwa
kandung kemih penuh, dan kontraksi atau spasme kandung kemih tidak
dihambat pada interval teratur

Jenis Penyebab Gejala


Inkontinensia 1. Hilangnya tonus otot dasar Kebocoran sejumlah
Stres panggul kecil urine ketika batuk,
2. Prolaps pelvis bangun dan duduk
3. Prostatektomi
Inkontinensia Ketidakstabilan otot detrusor Interval yang sangat
Urgensi pendek antara
kebutuhan utuh
berkemih yang
dirasakan dengan
terjadinya berkemih
Inkontinensia Kandung kemih mengalami Menetes, penurunan
Overflow distensi berlebihan tetapi pancaran
detrusor tidak berkontraksi
Inkontinensia Faktor eksternal seperti toilet Kebocoran atau interval
Fungsional yang jauh dari kamar atau normal, jumlah dan
gangguan kognitif aliran
Inkontinensia Kehilangan sensasi penuh Pengeluaran urin
Reflex kandung kemih atau desakan involunter yang dapat
berkemih sebagian atau komplet. diprediksi tanpa sensasi
dorongan berkemih
atau kandung kemih
penuh.

Anda mungkin juga menyukai