Anda di halaman 1dari 8

466

KEDUDUKAN DAN PERANAN HUKUM ADAT


DALAMPEMBANGUNAN*

~_ _ _ _ _ Oleh : Prof Dr. Soerjono Soekanto, S.H.,M.A. - - -""""1

Pengantar
Kedudukan dan peranan hukum kum malahan mempedambal
adat, dalam pembangunan nasional kan menghalangi proses ne.nh_
di Indonesia, hingga kini masih menjadi nasianal.
permasalahan juga, walaupun sebenar- Masalah-masalah
nya hal itu seyogianya tidak perlu di- timbul, antara lain, U'"l".m ,na ...
permasalahkan lagi. Sebenamya masa- nya komunikasi
lah kedudukan dan peranan hukum an di Indonesia, yang set,enarn,yal
tersebut , justru ditimbulkan oleh ke- bekerjasama. Kurangnya
giatan -kegiatan yang dengan gigihnya dan bahkan miskomunikasi
ingin mempertentangkan hukum adat , pelbagai kalangan tersebut path
dengan, misalnya, hukum tertulis. nya malahan menimbulkan
Padahal, sesungguhnya hukum adat , yang negatif. Ada per·un,darlg-uloo.
kedudukan dan peranannya berdam- yang disusun tanpa kerjasama
pingan dengan hukum tertulis , apalagi kalangan hukum; ada pula
dalam suatu masyarakat , majemuk undangan yang mengatur
seperti Indonesia_ hidupan ata u kepentingan nOl'-Y.
Rupa-rupanya masalah yang dihada- yang hanya disusun oleh
pi dewasa ini tidak hanya menyangkut hukum belaka, dan seterusnya.
kedudukan dan peranan hukum adat, perundang-undangan mengenai
dalam pembangunan nasional. Walau- hatan, umpamanya, seyogyanya _
pun dalam Garis-Garis Besar Haluan sun oleh kalangan kesehatan du
Negara dan REPELIT A IV dengan langan hukum (secara minimal)_
tegas ditentukan kedudukan dan pe- dang-undangan lalu lintasdan
ranan hukum, ~amun dalam kenyataan jalan raya, misalnya,
seringkali timbul keragu-raguan dan susun oleh kalangan hukum
bahkan hukum kadang-kadang di ke- dengan kalangan ahli lalu lintas
sampingkan sarna sekali. Hal ini ter- angkutan jalan raya, dan set"ru"".
utama disebabkim oleh karena ada ang- Kecuali dari hal-hal tersebul
gapan-anggapan tertentu bahwa hu- maka kedudukan dan peranan
agak diremehkan, oleh karena
kelambanan-kelambanan dan
*) Makalah pada Simposiurn Peranan H u~
nya proyeksi ke masa depan.
kum Adat daJarn Pembangunan Nasional
o leh Fakultas Hukum Universitas Udayana, proses penyusunan pelundarlg...11
Bali 28-29 Juni 1985. an yang lamb an jalannya, akan
461
langan relevansinya; demikian pula hal- tu inter subsistem. Demikian pula
nya kalau perundang-undangan terse- halnya dengan bidang hukum yang
but tidak mampu berorientasi ke masa juga merupakan inter subsistem , oleh
depan. Di beberapa lembaga, keduduk- karena ada bidang-bidang politik,
an dan peranan unsur hukum baru ekonomi, sosial dan budaya yang
diperhitungkan, apabila terjadi masa- diatur oleh bidang kehidupan huku m
Iah (hukum); pada umumnya unsur (dengan kode huruf cJ. Dari hasil
te rsebut hanya berperan sebagai unsur visualisasi tersebut akan tampak dengan
represif dan sarna sekali tidak ber- sesungguhnya kedudukan dan peranan
peran dalam kegiatan preventif. Pada- hukum dalam hUbungannya dengan
hal, kalau hukum dipandang dari sudut bidang-bidang kehidupan lainnya da-
pandangan sistem, maka kedudukan lam sistem kemasyarakatan.
dan peranannya dalam sistem kema·
syarakatan, adalah sebagai berikut: Kedudukan dan Peranan Hukum da-
lam Pembangunan Nasional.
Kiranya tidak asing lagi, bahwa
pembangunan nasional merupakan sua-
tu proses perubahan terencana yang
dikehendaki, yang bertujuan untuk
meningkatkan standar kehidupan rna-
syarakat, baik secara material maupun
spiritual. Di Indonesia kedudukan dan
peranan hukum dalam pembangunan
nasional sebenamya sudah jelas. Secara
visual gambarannya adalah, sebagai
berikut:

Bidang-bidang yang diberi nomor 1,2 ,


3,dan 4, adalah masing-masing bidang-
bidang kehidupan politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Keempat bidang
:ersebut dinamakan juga subsistem,
oleh karena keseluruhan bulatan me-
rup akan sistem kemasyarakatan seba-
gai keutuhan. Bidang-bidang kehidup-
an atau subsistem subsistem tersebu t
masing-masing diberi kode huruf a,b,
dan c, Kode huruf a pada bidang 1,2,
3, dan 4 menunjuk pada bidang
politik, ekonomi, so sial dan budaya
yang diatur oleh bidang pertahanan-
"eamanan; dengan demikian bidang
pertahanan-kearilanan merupakan sua-

Oktaber 1985
Hukum den Pemb _ _•
468

Bulatan di sebelah kanan atas merupa· al interaction)


kan sistem kemasyarakatan didalam 3. Menggarap masyarakat (soci4i
mana hukum merupakan inter sub: neering).
sistem. Sistem kemasyarakatan ter· Pengendalian sosial, m"mlperlan.:=-
sebut, baik secara langsung maupun teraksi sosial dan rnenggarap
dengan lingkungan alam membentuk kat .. secara sosiologis merupakan
manusia Indo nesia, yang melaksanakan hukum yang mencakup
pembangunan naional. Di dalam melak· dan peranannya. Stabilitas JmL~.
sanakan pembangunan tersebut, manu- yang merupakan keserasian
sia Indonesia harus menanggulangi lestarian dengan kebaruan ak
masalah·masalah pokok pembangunan, dicapai, dipelihara dan diJ<:emo.
yaitu: melalui pengenoalian sosial,
I. Masalah kebutuhan dasar manusia, an interaksi , dan penggarapa
2. Masalah sumberdaya alam dan pengarahan. Itulah yang mel"JIII
energi; dudukan dan peranan huku
3. Masalah Industrialisasi; pembangunan nasional.
4. Masalah Pertahanan dan Keamanan; Namun perlu dieatat, bah"8
5. Masalah so sial, ekonomi, budaya, mencakup ruang lingkup yq
falsafah, hukum dan Perundang·un. luas. Hukum tidak hanya
dangan. hukum tertulis belaka yang
Masing·masing masalah terse but mem· diidentikan dengan pelrundaJ~'.
punyai matra darat , udara , laut dan an. Hukum sebagai
lingkungan hidup. sistem terdiri dari
Dari gambaran tersebut· kiranya yakni:
sudah jelas kedudukan dan peranan I. Hukum peLun,dan.g·und,,,,,,. .
hukum umumnya dalam pembangunan 2. Hukum adat (hukum
nasional. Masalah·masalah yang harus hukum tidak tertulis)
ditanggulangi dalam pembangunan 3. Hukum Yurisprudensi;
memerlukan keteraturan at au ketertib- 4. Hukum traktat;
an dan ketenteraman. Penyerasian an· 5. Hukum ilmuwan (doktrin .
tara ketertiban dengan ketenteraman Secara terpadu kelima unsur
akan menghasilkan kedamaian yang mempunyai kedudukan dan
menjadi tujuan hukum. Untuk men· dalam pembangunan nasio
capai tujuan tersebut, hukum mem- paduan di sini berarli b
punyai tugas untuk mencapai ke· unsur tersebut secara be,1iaI.
pastian hukum dan kesebandingan hu· mempunyai kedudukan dan
kum yang dalam penyerasiannya akan tertentu. Walaupun
menghasilkan keadilan hukum. Dengan mustahi! bahwa salah sa
berpegang pada tujuan serta tugas lebih diutamakan; akan teap
hukum tersebut, muncullah fungsi tidak mungkin
hukum, yakni: menghilangkan· eksistensi
lainnya.
I. Mengadakan pengendalian sosial
(social control) Kedudukan dan peranan
2. Memperlancar interaksi sosial (soci· Hukum adat biasanya dian!ll!.
469

hukum yang timbul dari masya- ditetapkan dipatuhi_


oleh karena bersumber pada 3. Hukum adat tersebut dianggap
Selain dari itu, hukum sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
dianggap pula sebagai hukum sehingga dari sudut kepentingan pri-
hidup (living law). Akan tetapi badi yang diserasikan dengan ke-
kenyataannya ditelaah dengan pentingan umum, dianggap adi!.
"""KSam,) maka dari sudut ilmu hukum Dengan demikian hukum adat, walau-
dikenal: pun meru~akan hukum yang hidup,
Hukum adat yang hidup hal_ mana lidak selalu dianggap adi\. Oleh karena
dapat diamati dari perilaku sehari- itu, masalah kedudukan dan peranan
hari warga masyarakat. hukum ad at dalam pembangunan
Hukum adat tereatat yakni hukum nasional senantiasa harus dikaitkan
adat yang dieatat oleh para ilmu- dengan masalah keadilan itu, yang
wan yang pernah mengadakan pene· asas-asasnya adalah :
litian. Hukum adat tereatat itu I. apa yang tidak ingin dialami·sendiri,
mungkin merupakan hukum yang janganlah menyebabkan o rang lain
hidup pada saat dieatat , ada ke- mengalaminya
mungkinan bahwa terjadi kesen- 2. apa yang boleh diperoleh, biarkan-
jangan antara hukum .adat yang lah orang lain berikhtiar untuk
tercalat dengan hukum adat yang mendapatkannya.
hidup (hukum adat tereatat -bes- Sel.:ara sosiologis hukum adat yang
chreven adatrechl). adi\ merupakan salah satu sendi ke-
lIukum adat yang didokumentasi- hidupan masyatakat. Hukum adat
kan, y aitu hukum adat yang dieatat yang adil itu, sesuai dengan perkem-
ole h para fungsionaris adat. Ada ke- bangan masyarakat menuju taraf ke-
mungkinan bahwa hukum adat yang hidupan yang lebill linggi, biasanya
didokumentasikan fii pada suatu sa- diabstraksikan, sehingga menjadi pe-
at hanya merupakan patokan-patok- rundang-undangan (hukum terlulis da-
an perilaku yang ideal belaka (hu- lam arti se mpit), hukum yurisprudensi,
kum) adat yang didokumentasikan hukum traktat maupun hukum ilmu-
(gedacumen terd adalrechl)' wan. Dengan demikian , kalau hal itu
Kalau pusat perhatian hanya di- dihubungkan dengan bidang-bidang
pada hukum adat sebagai hu- tatahukum yang ada, maka gambaran-
yang hidup , maka timbul·masalah nya secara ringkas, adalah sebagai
Masalah ilu menyangkut apakah berikut:
adat yang hidup itu senantiasa
Sebab, dalam kenyataan hukum
yang hidup itu mungkin ditaati,
karena:
Diputuskan dan diperiakukan oleh
fungsionaris ad at
Diputuskan dan diperlakukan oleh
kelompok, sehingga untuk memeli-
hara hubungan baik aturan yang

Oklabe, 1985
Hukum dan P., _ _
470

Penjelasan: $Operti C. van VoUenhoven_


l. Bidang tatahukum hukum tatanega- Haar Bzn, Soepomo. So·eklum• • l
ra zairin, dan seterusnya.
2. Bidang tatahukum hukum adminis- hukum terkemuka Lon.
trasi negara umpamanya, dengan tegas men~.
3. Bidang tatahukum hukum harta ke- betapa pentingnya hukum adu
kayaan proses hukum, bahkan di
5. Bidang tatahukum hukum keluarga modern seperti Arnerika
6. Bidang tatahukum hukum waris mengemukakan hal itu dalam
7. Bidang tatahukum hukum pidana. nya yang be~udul The
Hukum pidan. ditemp.tkan pada Law dan Law as [nstnLment
bidang yang paling luas, oleh karena Control and Law as a Fa,ril~r.­
unsur pidana akan terdapat pada Human interaction. yang
bidang-bidang tatahukum lainnya, sing terbit dalam tahun 1969
apabila muncul masalah kesalahan de- Hukum yurisprudensi yang
ngan akibat-akibatnya (biasanya beru- kan keputusari-keputusan
pa sanksi negatif atau hukuman dalam terutama Mahkamah Agung
arti luas). Kode huruf menunjuk pada nya cenderung memberikan
unSUf-unsur sistem hukum, yaknj: an dan peranan yang kuat p:ub
a. Hukum ad at adat sebagai dasar keIPut.uSllnnlye!
b. Hukum traktat asi-variasi meman,g tetjadi,
c. Hukum i1muwan tuk
d. Hukum yurisprude'nsi sebagai berikut:
e. Hukum perundang-undangan. l. Ked ud ukan dan
Dengan demikian tergambar keduduk·
an dan peranan hukum adat dalam undangan. Misalnya,
sistem hukum dan sekaligus dalam Mahkamah Agung nomor
bidang-bidang tatahukum yang di- Sip 1970 yang pada
kenal. menyatakan, bahwa gada
Kedudukan dan peranan hukum pertanian yang beriangsung
adat dalam sistematika visual tersebut atau lebih harus diJ;:enlbaJil
di muka tampaknya tidaklah kalah pada pemiliknya tanpa
pentingnya dengan unsur-unsur sistem uang tebusan, menurut
hukum lainnya. Hukum traktat, misal- 1, Perpu 56/ 1960, bersifat
nya, mengakui pentingnya hukum adat sa dan tidak dapat
dalam hubungan-hubungan interna- hanya karena telah
nasional, justru oleh karena tak ada antara kedua pillak yaIlg ['e".
kekuatan-kekuatan supra nasional yang an.
dapat memaksakan hukum tertentu 2. Kedudukan dan peranan
dalam hubungan-hubungan interna- adat lebill tinggi dari
sional. Hukum ilmuwan juga meng- undangan. Misalnya,
akui hal itu dengan tegas, misalnya, Mahkamah Agung nomor
sebagaimana adanya dalam ajaran- Sip 1972 yang menge:sahl<a.iII
ajaran tokohctokoh ilmu hukum adat Ii tanah tanpa ak!a dari pell."
Peranan Hukum Adat
471

buat akta tanah (dilakukan menu- b. penyempumaan dan pengarahan


rut hukum adat yang "mumi"). lembaga-lembaga hukum adat
3. Memberikan penafsiran baru terha- tradisional sehingga sesuai dengan
dap suatu ketentuan hukum adat, modernisasi
misalnya, Keputusan Mahkamah c. mempeduas berlakunya lembaga-
Agung nomor 110 K/Sip .1960 yang lembaga hukum adat tradisiona.!.
menyatakan bahwa menurut hukum 2. Yang memperkecil dan bahkan
adat seorang janda juga menjadi menghapuskan kedudukan dan pe-
ahli waris dari almarhum suaminya. ranan hukum adat, misa.!nya, Un-
4. Memperlakukan ketentuan hukum dang·undang nomor 2 tahun 1960
adat daerah tertentu untuk seluruh ten tang Perjanjian Bagi Hasil.
Indonesia. Misalnya , Keputusan Walaupun variasi terdapat perihal
Mahkamah Agung menganggap se- kedudukan dan peranan hukum adat
bagai hukum yang hidup di seluruh dalam sistem hukum nasional , seba-
Indonesia, jadi juga di tanah Karo, galmana dijelaskan di atas, namun
bahwa anak perempuan dan anak dari hal-hal tersebut dapat ditarik
laki·laki dari seorang peninggal wa- beberapa kesimpulan. Keslmpulan-ke·
risan, bersama-sama berhak atas simpulan itu ditarik at as dasar esensi
harta warisan dalam arti bahwa hukum ad at yang menjadi dasar
bagian anak laki-laki adalah sarna eksistensinya, yakni:
dengan perempuan. I. Hukum adat pasti ,ada, oleh karena
Dari beberapa keputusan Mahkamah hukum tertutis tidak akan mung-
tersebut dapat diidentifikasikan kin mengatur seluruh kepentingan
masyarakat dan warga-warganya
secara proporsional,
2. Pada masyarakat yang sedang meng-
alami perubahan sosial yang relatif
perundang-un- cepat tetapi ter.rah, peranan hu-
dangan juga terdapat pelbagai kecen- kum adat lebih menonjol daripada
!41elrungan perihal kedudukan dan pera- huKum tertulis.
hukum adat, yang dapat diperinci, 3. Berfungsinya hukum adat tedetak
tebagai' berikut: pada masalah adil-tidak adilnya
. Yang memperkokohkedudukandan hukum adat tersebut, dan bukan
peranan hukum adat misalnya, karen a dipertentangkan dengan hu-
Undang-undang nomor 5 tahun kum tertulis yang dianggap jauh
1960, peraturan pemerintah nomor lebih kuat dengan alasan lebih
20 tahun 1961, Undang·undang menjamin kepastian hukum, pada-
nOmor 1 tahun 1974, dan seterus- hal tugas hukum adalah keadilan
nya. Secara lebih terjabarkan lagi yang merupakan hasil penyerasian
kecenderungan-kecenderungan ada- kepastian hukum dengan keseban-
lah, sebagai berikut: dingan hukum.
a. Penggunaan asas-asas dan lem- 4. Didalam masyarakat majemuk, se-
baga-lembaga hukum adat dalam perti misa.Inya Indonesia, eksisten-
arti tradisional si kebudayaan-kebudayaan khusus

Oktober J 985
Huhum oonP"n"" _ _
472

(sub-cultures) tidak mungkin di- pcibadi, maka kedudukan dan


abaikan, apalagi kalau kebudayaan hukum adat tidak dapat diat,..
khusus itu berkaitan dengan sendi- Misalnya, dalam bidang
sendi masyarakat, seperti misalnya, harta kekayaan perlu dip',rlrllIII
sendi patrilineal, matrilineal dan huhungannya dengan hukum
bilateral dengan segala varlasinya. misalnya. Hukum perburuban
Keb udayaan-kebudayaan khusus itu mengandung aspek hUkunm:~:~::
menimbulkan budaya hukum ter- negara dan hukum harta k,
sendiri yang akhirnya menumbuh- susnya hukum perikatan, tidak
kan bidang-bidang tata hukum yang melepaskan diri dari
mencakup bidang kehidupan priba- menurut hukum adat yang
di, hukum pribadi (personenrecht), nekankan pada tas-irientation
hukum keluarga (farnilierecht), dan clockorientation.
hukum waris (erfrecht). Dalam
bidang-bidang itulah hukum adat Penutup
sebagai hukum yang timbul dari Pada awal tulisan ini telah
masyarakat mempunyai kedudukan kan, bahwa kedudukan dan
dan peranan yang lebih mantap , hukum adat, sebenarnya
apabila dibandingkan dengan hu- dipermasalahkan. Namun, hal
kum tertulis yang lazimnya disusun tru menjadi masalah, oleh
badan-badan tertentu yang diang- eangnya penget.huan me:ng:...i
gap mewakiii rakya!. an yang sebenarnya dan
5. Pola-pola yang dikenal dalam hu- yang kuat sekali untuk
kum adat, dapat dipergunakan un- modernisasi, pad.hal salah
tuk melembagakan hukum tertulis modern adalah berlakunya
yang biasanya dianggap "asing", tulis, oleh karena hukum fe, flU"
oleh karen a berasal dari luar kalang- yang lebih menjamin kepastian
an sendiri. dibandingkan dengan hukum
Hal-hal tersebut di atas merupakan Dalam keny.taan tidak
suatu dukungan terhadap kedudukan mukan hukum (positif) tertulis
dan peranan hukum adat. Namun malahan menimbulkan kerag>,...
peelu dieatat, bahwa hal itu terutama (hukum), sehingga hasHnya sarna
bagi bidang-bidang kehidupan pribadi bukan kepastian hukum. KecuaI
atau nonnetral yang mau tak mau itu, sebagaimana telah dis:inJ!:guo"
harus memperhitungkan esensi hukum muka, maka hukum (positif)
adat yang selanjutnya merupakan sya- tidak akan mungkin mengatUI
rat bagi eksistensinya. Ini bukan ber- kepentingan yang seharusnya
arli bahwa dalam bidang kehidupan : olehoya, sehingga malahan
netral masalah-masalah kedudukan dan sulit keadaan oleh karena
peranan hukum adat tidak perlu di- mengagungkan per.nan hukumo
perhitungkan. Selama bidang kehidup- tulis. Masalah lain yang peclu
an netral tersebut masih menyangkut eatat, bahwa karena rumitnya
keserasian antara alam semesta, ke- penyusunan hukum tertulis,
hidupan masyarakat dan manusia tor terlinggalnya hukum ,,,,,,.IIi.
Peranan Hukum Adat 473

ngan perkembangan dalam masya- baik dan lebih menguntungkan apa-


rakat juga melemahkan peranan yang bila dibandingkan dengan hukum
sobenarnya harus dijalankan oleh adat yang ada.
hukum tertulis tersebut. Selanjutnya 2. Hukum tertulis tersebut, tidak ber-
juga perlu dicatat bahwa kepastian tentangan dengan nilai-nilai yang di-
buk um tidak dapat dipisahkan dari ke- anut.
soragaman dan kesederhanaan hukum. 3. Hukum tertulis itu sifatnya seder-
Namun dalam kenyataannya ada hu- hana, sehingga dapat diterapkan
kum (positif) tertulls yang malahan berangsur-angsur .
mengesahkan adanya ketidakseragam- 4. Hukum tertuli.s itu mudah dime-
an, sehingga kesederhanaan semakin ngerti, oleh karena sesuai dengan
jauh dari jangkauan. taraf kemampuan berpikir.
Kenyataan menunjukkan betapa Kalaupun syarat-syarat minimal ter-
hukum tertulls yang sudah diundang- sebut di atas dipenuhi, troak mungkin
kan tidak diketahui dan tidak dipa- hukum tertulis sepenuhnya mengganti-
hami oleh warga masyarakat, padahal kan hukum adat. Oleh karena itu, yang
kepentingan mereka diatur oleh hu- penting dewasa ini adalah merumuskan
kum tertulis tersebut. Hal itu terutama politik hukum yang didasarkan pada
disebabkan, oleh karena hukum ter- apa yang ada dan membuat prayeksi
tulis merupakan hukum yang asing jauh ke muka. Di dalam mengadakan
bagi mereka. Untuk menerima hal-hal proyeksi ke masa depan it u, maka dari
asing tidaklah berlangsung dengan sen- yang ada, adakalanya terdapat unsur-
dirinya, oleh karena diperlukan syarat- unsur yang harus diperkuat, dirubah
syarat tertentu, misalnya: fu ngsinya, atau dihapuskan sarna se-
!. Hukum t ert ulis t erseb ut harus leb ih kall.

Oktabe, 1985

Anda mungkin juga menyukai