Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah merupakan cairan yang mengisi suatu bagian tersendiri dari sistem sirkulasi
yang mengalir sesuai dengan irama kontraksi jantung. Darah adalah sejenis jaringan ikat
yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma).
Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental, memiliki rasa dan bau yang khas,
serta pH 7,4 (7,35-7,45) warna darah bervariasi dari merah terang- merah tua tergantung
pada kadar oksigen yang dibawa oleh sel darah merah. Volume darah total 6 L (85 ml/kg
BB) atau 7-8% BB. Darah terdiri dari komponen yang disebut plasma. Komponen plasma
darah berupa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Sedangkan komponen interseluler terdiri dari air dan zat padat yang sebagian
albumin, globulin, dan fibrinogen.

Plasma adalah bagian cair darah, dan sekitar 91% merupakan air. Kemampuan
melarutkan air memungkinkan untuk mengankut berbagai substansi. Sedangkan didalam
plasma terdapat protein plasma. Protein plasma ialah protein total dalam plasma manusia
yang memiliki konsentrasi sekitar 7,0-7,5 gr/dl, dan membentuk bagian terbesar dari
bahan padat plasma. Protein plasma sebenarnya merupakan campurak kompleks yang
mencakup tidak hanya protein sederhana tetapi juga protein terkonjungsi, seperti
glikoprotein dan berbagai lipoprotein.

Imunoglubulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman


penyakit (virus, bakteri, racun dll), ada didalam darah, sering disebut antibodi. Setiap
imunoglobulin akan mengenali satu antigen secara spesifik. Imunoglobulin diproduksi
oleh sel darah putih yang disebut sel B atau sel plasma. Imunoglobulin termasuk dalam
kelompok glikoprotein yang memiliki struktur dasar yang sama, terdiri dari 83%-96%
polipeptida dan 4%-18% karbohidrat.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari protein plasma

2. Untuk mengetahui peran dan fungsi immunoglobulin


1
3. Untuk mengetahui proses pembekuan darah

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa mampu memahami pengertian dan fungsi protein plasma

2. Mahasiswa mampu memahami pengertian dan fungsi immunoglobulin

3. Mahasiswa mampu memahami proses pembekuan darah

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Protein Plasma

2.1.1. Pengertian Protein Plasma

Protein plasma juga bisa disebut serum protein atau protein darah, protein ada dalam
plasma darah. Mereka memiliki banyak perbedaan fungsi termasuk dalam transport
lemak, hormon, vitamin, dan mineral dalam sistem sirkulasi dan regulasi aseluler dan
fungsi dari sistem imun. Protein-protein darah yang lain bertindak sebagai enzim,
komponen-komponen komplemen, protease inhibitor atau kinin precursors. Berlawanan
dengan kenyataan secara umum hemoglobin tidak merupakan protein darah, karena
dibawa oleh sel darah merah yang berada dalam serum darah.

Serum albumin 55% terdiri dari protein darah dan sebagian besar disebarkan dalam
tekanan osmosis dari plasma untuk membantu transport lemak dan steroid hormon.
Globuli mencapai 30% dari protein darah dan transport ion, hormon, dan lemak
pembantu dalam fungsi imun. Fibrinogen terdiri atas 7% dari protein darah, pengubahan
dari fibrinogen tidak dapat dilarutkan oleh fibrin yang merupakan sifat-sifat dasar untuk
penggumpalan darah. Pengingat dari plasma protein adalah zat-zat protein seperti enzim-
enzim, proenzim, dan hormon. Semua protein darah disintesis dalam liver kecuali pada
gamaglobulins.

Pemisahan serum protein oleh elektroforesis adalah alat diagnosis yang berguna sama
baiknya dengan jalan untuk memantau perkembangan klinis. Penelitian saat ini
berhubungan dengan protein plasma darah yang berpusat pada analisis proteomic dari
serum/plasma dalam pencarian biomarkers. Hal ini adalah upaya awal dengan dua
dimensi gel elektroforensis. Upaya pada tahun 1970 dan lebihnya pada saat ini penelitian
ini telah ditampilkan menggunakan LC-lenden MS yang didasarkan proteomics.

Macam-macam protein plasma:

1. Albumin

3
Merupakan protein utama dalam plasma manusia (3,4-4,7 g/dl). Protein ini
berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dan omfotik. Protein ini juga
berfungsi untuk transport hormone, molekul, dan lipid. Albumin ini dihasilkan di
hati. Albumin berkisar 3,5-5,0 gr/dlt. Jika produksi albumin ini menurun, maka ada
kerusakan hati dan dapat menimbulkan Udim yang mengandung 60-70% air
didalam sel. Dan dapat mudah terkena alergi/gatal.
Albumin ini mempengaruhi faktor ginjal (filtrasi). Jika glomerulus rusak, albumin
masuk kedalam urin sehingga tidak bisa masuk dipertahankan oleh darah.
2. Globulin
Protein ini berkisar antara 2,0-2,5 gr/dlt. Globulin terdiri dari 2 macam yaitu alfa
dan beta globulin, gamma globulin.
Alfa dan beta globulin berperan sebagai transport ion.
Gammaglobulin berperan sebagai system kekebalan tubuh
Immunity ada dua yaitu :
a. adaptif : baru muncul jika ada antigen masuk
imunity yang baru muncul akan diteirma oleh gammaglobulin
kemudian makrofag mempresentasikan antigen ke permukaan makrofag kemudian
menjadi APC (Antigen Presenting Cell) Bagian dari APC adalah MHC (Major
Histocompability Complex) yang terbagi menjadi kelas 3 yaitu :
1 MHC kelas 1 (endogenus) : yang hidup didalam sel
Proses endogenus adalah limfosit T mengikat kelas 1 menghasilkan enzim
perforim yang akan melubangi semua dan menghasilkan enzim granzine sehingga
hancur dan dimakan oleh sel
2 MHC kelas 2 (eksogenus) : yang hidup diluar sel namun didalam darah
Limfosit B mengalami polferasi TH1 dan diferensiasi TH2 menjadi interlikin 2
dan interferen gamma Setelah TH2 aktif menghasilkan sel B dengan interlikin 4
dan 5 menjadi plasma kemudian menjadi antibodi( IgM, IgG,IgA,IgE,IgD)
Sehingga berpasangan dengan antigen dan menghasilkan Ag-Ab kompleks
3 MHC kelas 3: meregulasi peran kelas 1 dan 2
b. inet sudah ada didalam tubuh saat antigen masuk
3. Fibrinogen
Protein ini berkisar antara 0,2-0,45 gr/dl. Rata-rata berjumlah 7 % protein ini
berperan sebagai pembekuan darah, mengeluarkan tromboplastin dan sebagai
katalisator.
4. Regulatory Protein
Regulatory protein merupakan reguasi dari ekspresi gen. Ekspresi gen ada dua
macam yaitu :
1. Gen teregulasi merupakan ekspresi gen tergantung keadaan lingkungan
Contoh : gen yang terlibat dalam metabolism laktosa

4
2. Gen tidak tergulasi/ tidak terkendali merupakan ekspresi terus-menerus,
produk (protein) konstan, produk diperlukan setiap saat, tidak tergantung
lingkungan.
Contoh : gen yang terlibat dalam metabolism glukosa (glikolisis)
5. Clotting
Clotting terjadi setelah terjadinya luka pada pembuluh darah dengan rusaknya
endotelium. Langkah awal koagulasi adalah dengan pelepasan komponen
fosfolipid yang disebut faktor jaringan dan fibrinogen sebagai inisiasi sebuah
reaksi berantai. Segera setelah itu, keeping darah bereaksi membentuk penyumbat
pada permukaan luka, reaksi ini disebut hemostatis awal. Hemostatis lanjutan
terjadi hampir bersamaan protein dalam plasma darah yang disebut faktor
koagulasi merespon secara berjenjang dan sangat rumit untuk membentuk jaring
fibrin yang memperkuat penyumbatan trombosit.

2.1.2. Fungsi Protein Plasma

Protein plasma dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 g albumin dalam setiap
100 ml darah. Fungsinya ada tiga yaitu bertanggung jawab atas tekanan osmotik yang
mempertahankan volume darah, banyak zat khusus yang beredar dalam gabungan dengan
albumin, dan .menyediakan protein untuk jaringan.

Dalam keadaan normal ada 2 sampai 3 globulin dalam setiap 100 ml darah.
Globulin memiliki jauh lebih banyak macam susunan daripada albumin dan
sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda. Dibandingkan
dengan albumin, penyediaan tekanan osmotik oleh globulin kurang penting, tetapi di
bidang lain ebih penting misalnya, semua antibodi (zat penolak) yang melindungi tubuh
adalah globulin.

Fibrinogen penting untuk koagulasi (penggumpalan). Reaksi plasma darah. Darah


selalu bersifat alkalik yaitu kadar alkalinya tergantung dari konsentrasi ion-hidrogen dan
ini dinyatakan dengan pH darah, pH sebesar 7 berarti larutan netral, pH dari 7 sampai 1
merupakan larutan asam, pH dari 7 sampai 14 merhupakan larutan alkali

pH 7 akan terlihat apabila larutan netral. Darah selalu mengandung sedikit alkali –
pH darah adalah 7,35 – 7,45. Angka ini tetap dipertahankan. Sedikt saja berubah, baik ke
arah asam atau ke arah basa, dapat mempengaruhi kehidupan. Maka itu usaha
mempertahankan tingkat alkali yang konstan dalam darah adalah sangat penting dan ini
dikendalikan faktor-faktor berikut:
5
- Pengeluran karbon dioksida (yaitu gas asam) melalui paru-paru.
- Eksresi bahan asam melalui urine.
- Kemampuan untuk mempertahankan sifat alkali darah tergantung pada natrium
bikarbonat dalam plasma. Zat ini bekerja sebagai bufer dan menghindarkan
penurunan kebasaan darah akibat asam-asam hasil metabolisme.

Masa tromboplastin parsial teraktivasi, tromboplastin parsial adalah fosfolipid yang

berfungsi sebagai pengganti platelet faktor 3 (PF3), dapat berasal dari manusia, tumbuhan dan

hewan, dengan activator seperti kaolin, ellagic acid, micronized silica/celite. Reagen comersil

yang dipakai misalnya CK prest 2 yang berasal dari jaringan otak kelinci dengan kaolin

sebagai activator. Reagen patrhrombin SL menggunakan fosfolipid dari tumbuhan dengan

activator mikronezed silica.

Masa tromboplasti parsial teraktivasi atau Activated Partial Thromboplastin Time

(APTT) adalah uji laboratorium untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur instrinsik dan

jalur bersama, yaitu faktor XII (faktor hagimen), diinduksi aktivasi permukaan (kontak). Pada

pemeriksaan ini terjadi autoaktivasi faktor XII dengan substansi bermuatan negative pada

reagen. Hal tersebut kemudian memicu kaskade reaksi proteolitik pada system koagulasi. Tes

ini memeriksa faktor XII, prekalikrein, HMWK, faktor XI, IX, dan VIII dari system intrinsic

serta faktor X, V, protrombin dan fibrinogen dari jalur bersama . Karena pengganti trombosit

yang digunakan adalah tromboplastin parsial dalam jumlah yang berlebih, trombosit tidak

berpengaruh pada pemeriksaan ini, juga system ekstrinsik (faktor VII) yang memerlukan

tromboplastin dari jaringan.

PTT ( Parsial Protrombin Time) merupakan pemeriksaan skrining/penyaring yang

digunakan untuk mendeteksi defisiensi factor-faktor pembekuan kecuali factor VII dan VIII

dan mendeteksi variasi trombosit. PTT sangat bermanfaat dan m7detik. APTT (Activated

Partial Protrombine Time) lebih sensitif dalam mendeteksi kelainanfaktor pembekuan darah

daripada PTT karena skrining activator yang ditambahkan vitro memperpendek masa

6
pembekuan. APTT juga digunakan untuk memonitor terapi heparin dan skrining pra operasi

terhadap kecenderungan perdarahan. PTT yang diaktifkan dalam keadaan normal bervariasi

dari 20-35 detik. Peningkatan kadar/memanjang.

Defisiensi factor (V,VIII,IX,X,XI,XII), sirosis hepar, defisiensivitamin K, leukemia, penyakit

Hodgkin’s,DIC,hipofibrinogenemia,hemofiliavaskuler.

2.2 Imunoglobulin

2.2.1 Pengertian Immunoglobulin

Imunitas adalah kemampuan untuk membunuh patogen atau bahan asing lain dan
untuk mencegah berlanjutnya kasus penyakit akibat infeksi. Untuk membunuh patogen
tersebut di butuhkan peran dari limfosit yang berfungsi untuk mengenal antigen sebagai
bahan asing. Ada dua tipe utama limfosit yaitu limfosit T dan limfosit B, Pada embrio
limfosit T diproduksi dalam sumsum tulang belakang dan timus.Sel T harus berjalan
melewati timus dan sel itu akan dimatangkan oleh hormon timus. Sel T kemudian
bermigrasi menuju lien dan nodi limfoidei, serta noduli limfoide, tempat sel ditemukan
setelah bayi lahir. Sedang kan sel B juga diproduksi dari sumsum tulang, sel B bermigrasi
menuju nodi limfoidei serta noduli limfoidei. Saat diaktivasi selama respons imun,
beberapa sel B akan menjadi sel plasma yang menghasilkan antibodi terhadap antigen
asing spesifik. Antigen adalah penanda kimiawi yang mengidentifikasi sel. Sel manusia
mempunyai antigen sendiri yang mengidentifikasi semua sel pada diri seseorang sebagai
‘self’ (diri sendiri). Apabila antigen tersebut asing atau ‘non-self’ , antigen dapat dikenali
dan dibunuh.

Bakteri,virus,fungi, protozoa, sel-sel kanker, dan organ yang ditransplantasikan,


semuanya, merupakan antigen asing yang mengaktifkan respons imun. Mengaktifkan
respons imun yaitu dengan terbentuknya zat antibodi yang disebut juga immonoglobulin
atau gammaglobulin, merupakan protein yang dihasilkan oleh sel-sel plasma sebagai
respons terhadap antigen asing. Antibodi tidak membunuh sendiri antigen asingnya, tetapi
ia me’label’ antigen asing sehingga antigen tersebut bisa diserang untuk dimusnahkan.
Setiap antibodi yang diproduksi dikhususkan untuk satu antigen. Karena ada banyak
patogen yang berbeda-beda, yang memungkinkan bahwa sistem imun mampu

7
menghasilkan berbagai antibodi yang berbeda. Diperkirakan berbeda-beda antibodi yang
berbeda dan spesifik untuk antigen tertentu dapat diproduksi begitu dibutuhkan.

2.2.2 Fungsi Immunoglobulin

Imunoglobulin merupakan senyawa protein yang digunakan untuk melawan penyakit


dan berfungsi sebagai berikut :

1) Meningkatkan antigen secara spesifik


2) Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mati
3) Membantu imunitas melawan beberapa agen infeksi yang disebabkan melalui
darah seperti bakteri, virus, parasit dan jamur
4) Memberi aktivitas antibodi dalam karena gammaglobulin mengandung
sebagian besar antibodi jaringan serum
5) Mengikat dan menghancurkan antigen, namun demikian pengikatan antigen
kurang memberikan dampak yang nyata jika tidak disertai fungsi efektor sekunder.
Fungsi efektor sekunder yang penting adalah memacu aktivasi komplemen, juga
merangsang pelepasan histamin oleh basofil atau mastosit dalam reaksi
hipersensitifitas tipe segera

2.2.3 Induksi sintesis Imunoglobulin

Syarat sintesis imunoglobulin atau antibodi adalah sedemikian rupa sehingga tidak ada
satu organ pun mempunyai monopoli pembentukan antibodi. Umumnya, jika antigen dapat
menimbulkan adanya makrofag, limfosit – B, limfosit – T, maka dapat mengakibatkan
pembentukan imunoglobulin. Keadaan ini terjadi dalam kelenjar limfe, limpa, dan jaringan
nodulus limfoid tertentu sepanjang permukaan mukosa. Jika antigen memasuki jaringan
limfosid, maka langkah pertama adalah uptake benda antigenik oleh makrofag. Sel-sel ini
bertanggungjawab menyajikan antigen dalam bentuk yang cocok bagi limfosit atau
mungkin untuk memproses antigen untuk menghasilkan molekul yang sangat imunogenik.
Kemudian antigen berfungsi “memilih” limfosit-limfosit tertentu dan mengadakan reaksi
dengannya. Artinya, di dalam jaringan limfosit paling sedikit terdapat sejumlah kecil
limfosit yang reseptor permukaannya adalah sedemikian rupa sehingga bereaksi dengan
kelompok-kelompok determinan dari antigen itu. Hasil bersih interaksi semacam ini adalah
kenaikan jumlah limfosit dari jenis tertentu, dan modulasi dari limfosit – B menjadi sel
plasma yang menghasilkan antibodi.

2.2.4 Sifat molekul imunoglobulin

8
Imunoglobulin, atau antibodi, adalah molekul protein yang sebagian struktur mereka
mempunyai urutan asam-asam amino khas yang memungkinkan interaksi sangat khusus
dengan antigen yang sesuai. Setiap imunoglobulin (ig) terdiri dari empat buah rantai
peptida, 2 rantai berat (H) dan 2 rantai ringan (L), secara kimia terikat bersama-sama.
Imunoglobulin mempunyai beberapa kelas, yang masing-masing ditandai oleh suatu
tetapan (konstante) struktur tertentu (pada rantai H) selain berbagai bagian molekul yang
reaktif-antigen. Kelas-kelas ini diberi nama dengan huruf-huruf G, M, A, E, D, dan
biasanya disebut sebagai IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD. Bagian tetap dari brbagai molekul
imunoglobulin ini menentukan antigen efek biologis umum antibodi tertentu, sedangkan
bagian bagian-bagian yang variabel secara khusus menentukan antigen mana yang akan
bereaksi terhadapnya. Antibodi yang paling sering terdapat dalam cairan yang bersirkulasi
dan dalam banyak jaringan tergolong dalam kelompok IgG. :IgG mempunyai 2 ikatan
antigen dan berumur 6-8 bulan. Antibodi ini penting untuk melawan infeksi dan mampu
menembus plasenta ibu ke anak, dan menimbulkan imunisasi pada anak. Antibodi IgM
sebagian besar terdapat di dalam cairan yang bersirkulasi dan umumnya merupakan
antibodi pertama kali disintesis pada awal respon antibodi. IgM disebut juga pentamer
yang berarti mempunyai 5 dinding sel ikatan antigen dan berumur 5-14 hari. Antibodi IgA
dihasilkan dalam jaringan limfoid sepanjang permukaan mukosa dan molekul-molekul ini
sebenarnya berikatan dengan suatu protein dalam mukosa dan dinamakan antibodi sekresi..
Antibodi ini berada diseluruh permukaan tubuh seperti air liur, air mata dll. Antibodi ini
mempunyai 2 ikatan antigen dan berumur kurang lebih 3 bulan. Jenis antibodi ini
melindungi permukaan terhadap agen-agen tertentu dalam lumen. Antigen IgE dihasilkan
di dalam jaringan limfoid. IgE mempunyai 2 ikatan antigen yang berperan sebagai proses
alergi. IgD peran dan prosesnya belum diketahui secara detail, akan tetapi diduga mengatur
kerja antibodi yang lain.

2.3. Proses pembekuan darah

2.3.1 Mekanisme pembekuan dara secara umum

Terjadi melalui tiga langkah utama yaitu

1. sebagai respons terhadap rupturnya pembuluh darah atau kerusakan


darah itu sendiri, maka rangkaian reaksi kimiawi yang kompleks terjadi dala
darah yang melibatkan lebih dari selusin factor pembekuan darah. Hasil akhirnya

9
adalah terbentuknya suatu kompleks substansi teraktivasi yang secara kolektif
disebut activator protombin.
2. Aktivator protombin mengkatalisis pengubahan protombin menjadi
trombin.
3. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi
benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk
membentuk bekuan.

Bila darah ditumpahkan darah akan cepat lekat dan segera mengendap sebagai
zat kental berwarna merah. Jeli atau gumpalan itu mengerut dan keluarlah cairan
bening berwarna kuning jerami. Cairan ini disebut serum.

Bila darah yang tumpah diperiksa oleh mikroskop, akan kelihatan benang-
benang fibrin yang tak dapat larut. Benang-benang ini terbentuk dari fibrinogen
dalam plasma oleh kerja thrombin. Benang-benang ini menjerat sel darah dan
bersama-sama dengannya membentuk gumpalan. Bila darah yang tumpah
dikumpulkan dalam tabung reaksi, gumpalan itu akan terapung-apung dalam serum.

Penggumpalan darah adalah proses yang majemk, dan berbagai factor


diperlukan untuk melaksanakan itu. Sebagaimana telah diterangkan, thrombin
adalah alat dalam mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin tidak ada
dalam darah normal yang masih dalam pembulu, yang ada adalah zat
pendahulunya, protombin, yang kemudian diubah menjadi zat aktif trombin oleh
kerja trombokinase. Trombokinase atau tromboplasti adalah zat penggerak yang
dilepaskan ke darah di tempat yang luka Tromboplastin terbentuk karena terjadinys
kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium dalam darah, akan
mengubah protrombin menjadi trombin sehingga terjadi penggumpalan darah.
Untuk menghasilkan penggumpalan dibutuhkan 4 faktor yaitu garam kalsium yang
dalam keadaan normal ada dalam darah, sel yang terluka yang membebaskan
trmbokinase, trombin yang terbentuk dari protrombin bila ada trombokinase, dan
fibrin yang terbentuk dari fibrinogen disamping trombin.

Protrombin dibuat didalam hati. Vitamin K diperlukan untuk menghailkan


protrombin. Penggumpalan (koagulasi) darah dipercepat oleh panas yang sedikit
lebih tinggi daripada suhu badan, kontak dengan bahan kasar, seperti pinggiran

10
yang kasar dari pembuluh darah yang rusak, atau dengan pembalut. Penggumpalan
diperlambat karena dingin , kalau disimpan dalam tabung berlapis lilin desebelah
dalamnya, sebab darah memerlukan kontak dengan permukaan yang dapat menjadi
basaholeh air sebelum dapat bergumpal, sedangkan paraffin tidak memiliki
permukaan yang dapat basah oleh air, dengan ditambah kalium atau natrium sitrat
yang menyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal ada.

Pencegahan pembekuan darah dalam system pembuluh normal antikoagulan


intravaskulat

Faktor-faktor dipermukaan endotel

1. Licinnya permukaan endotel sehingga tidak terjadi aktivasi kontak dari


system pembekuan intrinsik.
2. Lapisan glikokaliks, yaitu suatu mukopolisakarida yang diabsorpsi ke
permukaan bagian dalam endotel, yang mempunyai sifat menolak factor-faktor
pembekuan dan trombosit dengan demikian mencegah aktifasi pembekuan.
3. Protein berikatan dengan membrane endotel yaitu trombomodulin yang
mengikat trombin.
Kerja anti trombin dari fibrin dan dari antitrombin III

Di antara antikoagulan antikoagulan yang paling penting dalam darah ialah yang
menghilangkan trombin dalaam darah. Dua diantaraanya yang paling kuat ialah

1. Benang-benang fibrin yang terbentuk selama proses pembekuan


2. Suatu alfa-globulin yang disebut antitrombin III atau kofaktor
antitrombin-heparin.
Heparin

Merupakan antikoagulan kuat lainnya namun adar dalam darah normal sangat
rendah dan hanya dalam kondisi fisiologik tertentu saja ia berfungsi sebagai
antikoagulan yang cukup berarti.sebaliknya daalam praktek kedokteran heparin
sangat luas dipakai sebagai pencegahan pembekuan intravascular.

Alfa2-makroglobulin

11
Adalah molekul globulin besar dengan berat 360.000 senyawa ini mirip dengan
kompleks anti heparin dalam hal ikatannya dengan factor pembekuan proteolitik.
Fungsinya bekerja sebagai pengikat beberapa factor pembekuan dan mencegah
kerja proteolitiknya sampai mereka dapat dihancurka tapi bukan oleh alfaa2-
makrogobulin itu sendiri. Dalaam keadaan normal alfa mungkin berperan penting
dalam proses pembekuan darah.

2.3.2 faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah :

1. Faktor I : Fibrinogen
Merupakan salah satu protein yang disintesis oleh hati. Dan
merupakan reaktan fase akut berbentuk globulin beta. Protein ini
berguna untuk proses hemostatis dengan menstimulasi
pembentukan thrombus. Ratio plasma normal dari fibrinogen 0.2-
0,4 gr/dlt.
2. Faktor II : Protombin
Merupakan sejenis glikoprotein yang dibentuk oleh dan disimpan
oleh hati. Sekresi protombin dalam plasma darah terjadi karena
stimulasi dari tromboplastin dan ion kalsium pada proses koagulasi.
3. Faktor III : Trombokinase
Merupakan sebuah protein yang terdapat di jaringan sub-endotelial,
keping darah dan sel darah putih, dan penting untuk senyawa
kimiawi yang mengubah zymogen berupa protombin menjadi
trombin.
4. Faktor IV : Kalsium
Merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia antara lain
bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung,
dan pergerakan otot.
5. Faktor V : Proakselerin
Merupakan substansi yang terdapat didalam plasma, bukan didalam
serum yang berfungsi saat pembentukan tromboplastin, baik secara
intrinsic maupun ekstrinsik
6. Faktor VI :
sebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap sebagai bentuk aktif
faktor V, tetapi tidak lagi dianggap sebagai skema hemostatis
7. Faktor VII : Prokonvertin
Merupakan sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relative,
stabil, panas dan berpartisipasi dalam jalur koagolasi ekstinsik.
Protein ini merupakan enzim dari kelas serina protease yang

12
meningkatkan laju konversi protombin menjadi trombin dengan
bantuan faktor III, IV, V.
8. Faktor VIII:Plasmokinin
Sebuah faktor koagulasi yang relatif labil dan berpartisipasi dalam
jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak sebagai kofaktor dalam
aktivasi faktor X.
9. Faktor IX : Tromboplastin plasma
Sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relative, stabil, dan
berpartisipasi dalam jalur koagolasi intrinsik dari pembekuan.
Setelah aktivasi, diaktifkan defisiensi faktor X hasi[l di hemophilia
B. disebut juga faktor Natal dan faktor antihemophilic B.
10. Faktor X : Protombinase
Merupakan sejenis enzim pada lintasan koagulasi yang merupakan
serina endopeptidase. Faktor X juga merupakan enzim yang
pertama dan utama dalam lintasan koagulasi yang berujung pada
pembentukan thrombus.
11. Faktor XI : PTA (Plasma Thromboplastin Antcedent)
Merupakan zymogen dari jenis serina protease yang merupakan
prekusor dari faktor XI A, yang disekresi kedalam sirkulasi darah
untuk mengaktivasi plasma trhomboplastin intrinsik saat darah
terpapar oleh permukaan asing.
12. Faktor XII :Hageman
Faktor koagulasi yang beredar dalam sirkulasi darah dalam bentuk
zymogen, yang kemudian dikonversi menjadi serina protease.
13. Faktor XIII :Fibrinase
Adalah zymogen berjenis transglutaminase yang disintesis oleh
saccharomyces cerevesiae dan beredar dalam sirkulasi darah dalam
bentuk heterotetramer yang terdiri dari sub unit A yang bersifat
katalitik dan 2 sub unit B sebagai pengusungnya. Fibrinase
mempunyai paruh waktu berkisar antara 9-14 hari

13
2.3.3 Proses terjadinya luka :

14
BAB 3

KESIMPULAN

Immunoglobulin merupakan protein yang dihasilkan oleh sel-sel


plasma sebagai respons terhadap antigen asing. Antibodi tidak membunuh sendiri antigen
asingnya, tetapi ia me’label’ antigen asing sehingga antigen tersebut bisa diserang untuk
dimusnahkan. Setiap antibodi yang diproduksi dikhususkan untuk satu antigen. Karena ada
banyak patogen yang berbeda-beda maka sistem imun mampu menghasilkan berbagai
antibodi yang berbeda. Antibodi yang berbeda dan spesifik untuk antigen tertentu dapat
diproduksi begitu dibutuhkan.

Proses pembekuan darah merupakan proses perubahan thrombin mengubah


fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin tidak ada dalam darah normal yang masih
dalam pembuluh, yang ada adalah zat pendahulunya, protombin, yang kemudian diubah
menjadi zat aktif trombin oleh kerja trombokinase. Trombokinase atau tromboplasti adalah
zat penggerak yang dilepaskan ke darah di tempat yang luka Tromboplastin terbentuk
karena terjadinys kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium dalam darah,
akan mengubah protrombin menjadi trombin sehingga terjadi penggumpalan darah.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://en.m.wikipedia.org/wiki/blood_proteins

Patofisiologi konsep klinik proses-proses penyakit, Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty
Wilson 1984, Jakarta, ECG Penerbit Buku Kedokteran

16

Anda mungkin juga menyukai