Abstrak

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Penggunaan minyak goreng
secara kontinyu dan berulang-ulang pada suhu tinggi disertai adanya kontak dengan udara dan air
akan mengakibatkan terjadinya reaksi degradasi antara lain reaksi oksidasi, hidrolisis dan
polimerisasi. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi yang mengkonsumsinya.. Salah satu
alternatif cara peningkatan kualitas minyak jelantah adalah dengan metode adsorpsi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu kontak adsorpsi pada proses penurunan bilangan
asam dan bilangan peroksida dengan menggunakan arang aktif sabut kelapa dan ekstrak pucuk
idat sebagai antioksidan alami. Proses adsorpsi dilakukan dengan mengontakkan minyak jelantah
dengan arang aktif sabut kelapa dan ekstrak pucuk idat pada suhu 60oC dengan variasi waktu
kontak selama 15, 30, 60,120, 180 menit. Pada penelitian ini diketahui bahwa semakin lama waktu
kontak proses adsorpsi maka diperoleh persen penurunan bilangan asam dan bilangan peroksida
yang semikin tinggi. Kondisi terbaik diperoleh pada perlakuan penambahan arang aktif sabut
kelapa dan antioksidan ekstrak pucuk idat pada waktu adsorpsi 180 menit dengan nilai bilangan
asam dan bilangan peroksida masing-masing sebesar 0.4200 mg NaOH/gr dan 3.3658 meq O2/kg.
Dari hasil analisa bilangan asam dan bilangan peroksida minyak jelantah setelah pemurnian telah
memenuhi standar nasional Indonesia 3741-2013.

mengurangi keberadaan radikal bebas dalam minyak jelantah yaitu dengan antioksidan karena
senyawa antioksidan dapat mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Sabut kelapa
merupakan limbah hasil pertanian yang banyak dijumpai dan tersedia di Indonesia struktur sabut
kelapa tersusun atas selulosa , hemiselulosa dan lignin yang secara alami memberi struktur berpori
sehingga dapat digunakan sebagai adsorben. Sedangkan daun pucuk idat (Cratoxylum glaucum)
dapat bertindak sebagai antioksidan alami apabila ditambahkan ke dalam minyak jelantah.