Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai


produk yang terdiri dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu
bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan
batu bata di Mesir, panah orang Mongolia yang menggabungkan kayu, otot
binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang terdiri dari banyak lapisan
oksida besi yang berat dan liat.

Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi


sifat-sifat yang luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti
logam besi, keramik, dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan
yang diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas, perumahan,
perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena bidang-bidang tersebut
membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang
tinggi, viskosity yang baik dan hentaman yang baik.

Terminologi komposit memunculkan beberapa permasalahan, satunya


ialah komposit. Komposit selalu dibentuk untuk meningkatkan kekuatan,
ketahanan terhadap korosi, sifat-sifat listrik, atau sekedar penampilannya.
Menurut definisinya, komposit adalah struktur yang di buat dari bahan-bahan
yang berbeda-beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk
sepenuhnya.

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi sebagian tugas


mata kuliah Kimia Dasar serta memperdalam materi yang disampaikan. Dan
untuk mengetahui tentang kandungan kimia yang ada dalam bahan-bahan
komposit. Seperti yang kita tau banyak hal di lingkungan kita yang berkaitan
dengan kima. Termasuk penerbangan juga banyak banyak membutuhkan kimia.
Dan tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui adanya keterkaitan kimia
pada pada Penerbangan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

KOMPOSIT

Perkembangan dibidang teknologi dan sciences belakangan ini mendorong


material komposit banyak digunakan pada berbagai macam aplikasi produk.
Secara global material komposit dikembangkan untuk menggantikan material
logam yang banyak digunakan sebelum berkembangnya material komposit.

2.1 Pengertian Komposit

Menurut definisi, komposit adalah struktur yang dibuat dari bahan-bahan


yang berbeda-beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk
sepenuhnya.

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik
dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya.

Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda, serta
mengikuti situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih
bahan merupakan suatu konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi
komposit.

Walaupun demikian definisi ini terlalu umum, karena komposit ini merangkumi
semua bahan termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logamalloy, keramik,
kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih untuk
mendapatkan suatu bahan yang baru.

Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis
(modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa
lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda,
gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.

2
Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:

a. Penguat (Reinforcement), yang mempunyai sifat kurang elastis tetapi


lebih kaku serta lebih kuat.
b. Matriks, umumnya lebih elastis tetapi mempunyai kekuatan dan
kekakuan yang lebih rendah.

Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang
digunakannya, yaitu :

a. Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang


hanya terdiri dari satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat
(fiber). Serat (fiber) yang digunakan bisa berupa glass fibers, carbon
fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya.
b. Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit
yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan
setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri.
c. Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang
menggunakan partikel atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi
secara merata dalam matriksnya.

Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih
material yang digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat
terlihat langsung oleh mata) sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.

Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :

a. Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan


pelindung filler(pengisi) dari kerusakan eksternal.
b. Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks.

2.2 Klasifikasi Komposit

Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan
komposit dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi
komposit yang sering digunakan antara lain seperti :

a. Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau


metal anorganic.
b. Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system
matrik ataulaminate.
c. Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok,
seperti continous dandisontinous.
d. Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural.

3
Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit
partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite).
Bahan komposit partikel terdiri dari partikel–partikel yang diikat oleh matrik.

2.3 Bahan - bahan Pembentuk Komposit

Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6


macam sebagai bahan utama dan 5 macam sebagai bahan finishing. Sebagai bahan
utama yaitu erosil, pigmen, resin, katalis, talk, mat, sedangkan sebagai bahan
finishing antara lain : aseton, PVA, mirror, cobalt, dan dempul.

2.4 Kandungan kimia Bahan-bahan Komposit

A. Bahan Utama

 Aerosil : Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna
putih, berfungsi sebgai pelekat Mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak
mudah patah/pecah.
Rumus Empiris: SiO2
Berat Molekul: 60,08
 Pigmen : Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiberglass
dicampur. Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada
umumnya pemilihanwarna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan
 Resin : Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening.
Berfungsi untuk mencairkan/melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua
bahan yang akan dicampur. Biasanya bahan ini dijual dalam literan atau
dikemas dalam kaleng.
Ar2C= O + RCH2 CH2 𝑁𝑅 3  ArC= OH + RCH2CHN𝑅 3
 Katalis: Skema umum katalitik
A+C  AC (1)
B+AC AB+C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi (1), namun selanjutnya dihasilkan
kembali oleh reaksi (2), sehingga reaksi seluruhnya menjadi,
A+B+C  AB+C
 Talk: Sesuai dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti
sagu.Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur
Rumus kimia : Mg3[(OH)2Si4O10]
 Mat: Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model,
dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan
jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar fiberglass
sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras mat

4
berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak
getas.

B.Bahan Finishing

 Aseton: Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis
yaitu untuk mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila adonan terlalu kental
yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama
keringnya.
 PVA: Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus.
Berfungsi untuk melapisi antara master mal/cetakan dengan bahan fiberglass.
Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut tidak saling menempel sehingga
fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau
cetakannya.
 Mirror: Sesuai namanya manfaatnya hampir sama dengan PVA, yaitu
menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna
bermacam-macam.
 Cobalt: Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan
aktif pencampur katalis agar cepat kering terutama apabila kualitas katalisnya
kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan
penyempurna sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung
pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya.
Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3 liter katalis.
Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak dapat menimbulkan api.
 Dempul: Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan
pengamplasan permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu
dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil
cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan
pengerjaan lebih lanjut.

2.5 Sifat – sifat Material Komposit

Dalam pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian


optimum dari sifat-sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal
sangat diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk yang
memiliki kombinasi sifat-sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai
kekerasan yang cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari material komposit
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu material yang digunakan sebagai bentuk
komponen dalam komposit, bentuk geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat
struktur dari sistem komposit, cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk
lainnya.

5
Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan
komposit mmpunyai ciri-ciri yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan
suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari sifat dan
ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masi kekal dan
dihubungkan melalui suatu antara muka.

Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang
terdiri dari fasa yang tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri
dari serat atau bahan pengukuh, manakalah yang berterusannya terdiri dari
matriks.

2.6 Kelebihan Material Komposit

Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan


bahan konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat
dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal
dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :

2.7 Kegunaan Material Komposit

Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk :

a. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter,


Komponen satelit.
b. Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
c. Marine atau Kelautan = Kapal layar, Kayak
d. Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal
selam
e. Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stik golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
g. Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen
dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda.
Material komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam

6
memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability) memiliki kekuatan lelah
(fatigue) yang baik memiliki, kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis
(modulus young/density) yang lebih tinggi daripada logam tahan korosi memiliki
sifat isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik
yang baik dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan akibat
pembebanan dan korosi.

3.2 SARAN

Hambatan dalam aplikasi material komposit umumnya adalah soal biaya.


Meskipun sering kali proses manufaktur material komposit lebih efisien namun
material mentahnya masih terlalu mahal. Material komposit masih belum bisa
secara total menggantikan material konvensional seperti baja, tetapi dalam banyak
kasus kita memiliki kebutuhan akan hal itu. Tidak diragukan lagi, dengan
teknologi yang terus berkembang pengunaan baru dari material komposit akan
bermunculan. Jadi dalam upaya ini harusnya diadakan penelitian atau peninjauan
kembali tentang material-material mentah komposit yang lebih efisien.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. John A, Schey. 2009. Proses Manufaktur. Yogyakarta : Penerbit


Andi.Diterjemahkan oleh : Ir. Rines M.T., Dwiyani Asih, Indah Sri
Utami, Basuki Heri Winarno
2. http://ramatawa.wordpress.com/2008/11/23/komposit-part-
definisiklasifikasiaplikasi/ pada tanggal 25 Oktober 2017, jam 20.48
3. http://eatrenkz.blogspot.com/2012/06/bab-ii-pengertian-komposit-
secara-luas.html pada tanggal 25 Oktober 2017 . 20.59
4.

Anda mungkin juga menyukai