PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
KOMPOSIT
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik
dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya.
Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda, serta
mengikuti situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih
bahan merupakan suatu konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi
komposit.
Walaupun demikian definisi ini terlalu umum, karena komposit ini merangkumi
semua bahan termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logamalloy, keramik,
kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih untuk
mendapatkan suatu bahan yang baru.
Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis
(modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa
lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda,
gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.
2
Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang
digunakannya, yaitu :
Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih
material yang digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat
terlihat langsung oleh mata) sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.
Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan
komposit dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi
komposit yang sering digunakan antara lain seperti :
3
Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit
partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite).
Bahan komposit partikel terdiri dari partikel–partikel yang diikat oleh matrik.
A. Bahan Utama
Aerosil : Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna
putih, berfungsi sebgai pelekat Mat agar fiberglass menjadi kuat dan tidak
mudah patah/pecah.
Rumus Empiris: SiO2
Berat Molekul: 60,08
Pigmen : Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiberglass
dicampur. Pemilihan warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada
umumnya pemilihanwarna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan
Resin : Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening.
Berfungsi untuk mencairkan/melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua
bahan yang akan dicampur. Biasanya bahan ini dijual dalam literan atau
dikemas dalam kaleng.
Ar2C= O + RCH2 CH2 𝑁𝑅 3 ArC= OH + RCH2CHN𝑅 3
Katalis: Skema umum katalitik
A+C AC (1)
B+AC AB+C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi (1), namun selanjutnya dihasilkan
kembali oleh reaksi (2), sehingga reaksi seluruhnya menjadi,
A+B+C AB+C
Talk: Sesuai dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti
sagu.Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras dan agak lentur
Rumus kimia : Mg3[(OH)2Si4O10]
Mat: Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model,
dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan
jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran adonan dasar fiberglass
sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan mengeras mat
4
berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak
getas.
B.Bahan Finishing
Aseton: Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis
yaitu untuk mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila adonan terlalu kental
yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama
keringnya.
PVA: Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus.
Berfungsi untuk melapisi antara master mal/cetakan dengan bahan fiberglass.
Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut tidak saling menempel sehingga
fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan mudah dari master mal atau
cetakannya.
Mirror: Sesuai namanya manfaatnya hampir sama dengan PVA, yaitu
menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna
bermacam-macam.
Cobalt: Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan
aktif pencampur katalis agar cepat kering terutama apabila kualitas katalisnya
kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dapat dikategorikan sebagai bahan
penyempurna sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini tergantung
pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya.
Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3 liter katalis.
Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak dapat menimbulkan api.
Dempul: Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan
pengamplasan permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu
dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil
cetakan menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan
pengerjaan lebih lanjut.
5
Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan
komposit mmpunyai ciri-ciri yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan
suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari sifat dan
ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masi kekal dan
dihubungkan melalui suatu antara muka.
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang
terdiri dari fasa yang tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri
dari serat atau bahan pengukuh, manakalah yang berterusannya terdiri dari
matriks.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen
dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda.
Material komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam
6
memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability) memiliki kekuatan lelah
(fatigue) yang baik memiliki, kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis
(modulus young/density) yang lebih tinggi daripada logam tahan korosi memiliki
sifat isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik
yang baik dan dapat juga digunakan untuk menambal kerusakan akibat
pembebanan dan korosi.
3.2 SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA