Anda di halaman 1dari 12

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA N 6 Batanghari pada siswa kelas XII IPA

semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

3.2 Rancangan Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Desain Eksperimental Semu

(Quasi-Eksperimental Designs). Desain eksperimental semu labih baik

dibandingkan desain pra-eksperimental, karena melakukan suatu cara untuk

membandingkan kelompok, tetapi desain ini mempunyai kelemahan dalam satu

aspek yaitu randomisasi. Penelitian ini terdiri dari dua kelompok. Pertama,

kelompok dengan pembelajaran menggunakan laboratorium virtual disebut

dengan kelompok eksperimen. Kedua, kelompok dengan pembelajaran

konvensional disebut dengan kelompok control.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini desain Nonequivalent

Control Group Designs. Desain ini mirip dengan desain kelompok control prates-

postes hanya tidak melibatkan subjek ke dalam kelompok secara random.

Keuntungan desain ini adalah kelas-kelas yang digunakan sebagaimana adanya,

pengaruh yang mungkin dari penyelenggaraan reaktif dapat dikurangi. Subjek

penelitian mungkin sama sekali tidak menyadari bahwa mereka dilibatkan dalam

studi.
33

Desain penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

K1 T1 X1 T2

K2 T1 X2 T2

Keterangan :

K1 : Kelompok eksperimen (kelompok yang menggunakan

pembelajaran dengan laboratorium virtual).

K2 : Kelompok kontrol (kelompok yang menggunakan model Direct

Instruction).

T1 : Tes awal yang sama pada kedua kelompok (Pretest)

T2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok (Posttest)

X1 : Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran dengan laboratorium

virtual

X2 : Perlakuan dengan menggunakan model Direct Instruction

3.2.2 Tahapan Penelitian

Penilitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan meliputi survei tempat penelitian dalam penelitian ini

laboratorium SMA Negeri 11 Tebo, mengecek kelengkapan alat dan bahan

yang tersedia serta mengecek ketersediaan laboratorium komputer,

menyiapkan surat izin penelitian, penyusunan instrumen penelitian, validasi

instrumen.
34

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi semua kegiatan yang berlangsung di lapangan

meliputi: pelaksanaan pengajaran dan praktikum dengan menggunakan

laboratorium virtual untuk kelas eksperimen dan pelaksanaan pengajaran

dengan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol serta pengumpulan

data penelitian melalui pemberian posttest.

c. Tahap penyelesaian

Tahap penyelesaian meliputi analisis data, penarikan kesimpulan serta

penyusunan laporan.

Adapun rancangan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

siswa

Kelas kontrol Kelas eksperimen

Pretest Pretest

Tanpa menggunakan Menggunakan


laboratorium virtual laboratorium virtual

Proses belajar

Pemberian tes Pemberian tes

Analisis statistik

Kesimpulan
35

Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah kelas XII IPA SMA N 6

Batanghari tahun ajaran 2017/2018. Populasi terdiri dari dua kelas yaitu XII IPA1

yang terdiri dari 31 siswa dan XII IPA2 yang terdiri dari 33 siswa dengan jumlah

keseluruhan sebanyak 64 siswa.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini

dibutuhkan kelas control dan kelas eksperimen. Karena populasi hanya terdiri dari

dua kelas, maka kedua kelas tersebut dijadikan sebagai sampel (total sampling).

Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen melalui undian sehingga dipilih

kelas XII IPA1 sebagai kelas kontrol dan kelas XII IPA2 sebagai kelas

eksperimen.

3.3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas (Independen)

Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai variabel bebas adalah

Laboratorium virtual
36

2. Variabel Terikat (Dependen)

Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai variabel terikat adalah hasil

belajar siswa.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Zuriah (Sudarti :2010) instrument merupakan alat bantu bagi

peneliti dalam pengumpulkan data. Instrument yang digunakan untuk

pengambilan data Instrumen tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini

adalah soal pilihan ganda. Tes dibuat berdasarkan taksonomi Bloom dan

disesuaikan dengan aspek kognitif panah ranah C1 sampai C3 yaitu pengetahuan,

pemahaman dan penerapan.

3.5 Standardisasi Instrument Penelitian

Instrument tes objektif yang diuji cobakan harus memenuhi syarat uji

validitas, daya pembeda, taraf kesukaran, dan uji reliabilitas.

3.5.1 Validitas

Validitas tes berkaitan dengan apakah tes yang digunakan dapat mengukur

secara tepat apa yang akan diukur. Suharsimi Arikunto (2012), validitas item

dengan rumus product moment dari person dengan rumus angka kasar sebagai

berikut :

N XY - ( X)(  Y)
rxy 
N X - ( X) N Y - ( Y) 
2 2 2 2

Keterangan :

rxy : Koefisien Validitas

X : Hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya

Y : Kriteria yang dipakai


37

Interprestasi terhadap nilai koefesien korelasi rxy digunakan criteria sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Klasifikasi Harga Koefisien Korelasi


No Harga r Korelasi
1 0,8 ≤ r ˂ 1,00 Sangat tinggi
2 0,6 ≤ r ˂ 0,79 Tinggi
3 0,4 ≤ r ˂ 0,59 Cukup
4 0,2 ≤ r ˂ 0,39 Rendah
5 0,00≤ r ˂ 0,19 Sangat rendah

Berdasarkan criteria pengukuran validitas, soal yang digunakan minimal

memiliki criteria cukup yaitu dengan harga r diantara 0,4 ≤ r ˂ 0,59.

3.5.2 Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang

menjawab benar. Rumus yang digunakan untuk mengukur taraf kesukaran soal

adalah sebagai berikut :

B
P 
Js
(Suharsimi Arikunto, 2012)

Dimana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar.

Js = jumlah seluruh siswa peserta tes.

Tabel 3.3 Klasifikasi Harga Taraf Kesukaran


0.00 - 0.30 Sukar
38

0.31 - 0.70 Sedang


0.71 - 1.00 Mudah

Soal yang baik adalah soal dengan taraf kesukarannya sedang dengan indeks

kesukaran 0.31 - 0.70.

3.5.3 Daya Pembeda

Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Cara menentukan daya pembeda adalah sebagai seluruh

pengikut tes dideretkan dari mulai skor teratas sampai terbawah, kemudian dibagi

dua sama besar 50 % kelompok atas dan 50 % kelompok bawah.

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

BA BB
D 
J A JB

(Suharsimi Arikunto, 2012)

Dimana :
D = indeks diskriminasi (daya pembeda).

JA = banyaknya peserta kelompok atas.

JB = banyaknya peserta kelompok bawah.

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar.

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar.

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Daya pembeda


0.00 – 0.20 Jelek
0.20 – 0.40 Cukup
0.40 – 0.70 Baik
39

0.70 – 1.00 Baik sekali

Soal yang digunakan hanya soal dengan daya beda cukup hingga baik, soal

dengan daya beda jelek akan dibuang yaitu pada indeks dibawah 0,20.

3.5.4 Reliabilitas

. Menurut Suharsimi Arikunto (2012) untuk mengetahui reliabilitas

seluruh test digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut:

𝑁 ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
r1/21/2 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − [∑ 𝑋]2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − [∑ 𝑌]2 }

2𝑟1⁄21/2
𝑟11 = 1+ 𝑟1⁄21/2

Keterangan:
r11 = Reliabilitas test secara keseluruhan

r1/21/2 = Indeks korelasi antara dua buah variable

Tabel 3.5 Klasifikasi Reliabilitas


No Harga r11 Korelasi
1 0.79 ≤ r11 ≤ 1.00 Sangat tinggi
2 0.59 ≤ r11 ≤ 0,79 Tinggi
3 0.39 ≤ r11 ≤ 0.59 Cukup
4 0.2 ≤ r11 ≤ 0.39 Rendah
5 0 ≤ r11 ≤ 0.2 Sangat rendah

Kriteria realibilitas yang baik adalah realibilitas yang sangat tinggi yaitu 0.79 ≤ r11

≤ 1.00. dan criteria realibilitas minimal yang digunakan adalah kriteria cukup

yaitu 0.39 ≤ r11 ≤ 0.59.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar pada

kedua kelas sampel. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data hasil
40

belajar tersebut adalah dengan menggunakan tes soal objektif hasil belajar yaitu

berupa pretest yang diberikan sebelum proses belajar dan soal posttest yang

diberikan setelah proses pembelajaran.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk menguji data yang diperoleh.

Teknik analisis data digunakan untuk penetapan jumlah sampel dan pengolahan

data untuk melihat perbedaan nilai pada kelas kelompok eksperimen dan kelas

kelompok kontrol. Uji hipotesis dapat dilakukan apabila data yang diperoleh

terdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi

data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik

yang akan digunakan. Uji normalitas dalam penelitian ini adalah uji Liliefors.

langkah-langkah uji normalitas data dengan uji Liliefors adalah sebagai

berikut (Sudjana.2005:466):

1. Skor hasil belajar diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai yang

terbesar.

2. Menghitung rata-rata masing-masing kelas sampel.

3. Menghitung standar deviasi masing-masing kelompok sampel.

4. Mencari skor baku dari skor mentah dengan rumus:

(𝑋𝑖 − 𝑋̅)
Zi =
𝑆
Dimana 𝑋̅ dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel.
41

5. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluang dengan

rumus:

F(Zi) = P (Z<Zi)

6. Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3.....,Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi dinyatakan dengan:

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑍1, 𝑍2, … . 𝑍𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ 𝑍𝑖


S(Zi) =
𝑛

𝐹 (𝑍𝑖)
S(Zi) =
𝑛

7. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.

8. Mengambil harga yang paling besar dari harga-harga mutlak selisih tersebut,

harga terbesar ini disebut L0.

9. Membandingkan L0 dengan harga kritis L yang ada pada tabel dengan tingkat

kepercayaan 95%, kriteria pengujian adalah:

Jika L0 < Ltabel maka data berdistribusi normal.

Jika L0 > Ltabel maka data tidak berdistribusi secara normal. Jika data tidak

normal maka dilakukan transformasi data.

3.7.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui varians data bersifat

homogen atau tidak. Sama seperti pada kenormalan, bahwa asumsi homogenitas

juga diperlukan pada beberapa analisis statistik parametrik. Uji homogenitas dari

kelompok data digunakan uji F. Uji homogenitas dengan uji F menurut Sudjana

(2005:249) dapat ditentukan dengan rumus:

S12
F= 2
S2
42

Keterangan:

S12 = Varians terbesar

S22 = Varians terkecil

Pertama, tentukan dulu harga Fhitung, maka harga tersebut selanjutnya

dibandingkan dengan harga Ftabel yang terdapat dalam daftar distribusi F pada

tingkat kepercayaan 95%. Jika Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel, berarti kedua

kelompok sampel memiliki varian yang homogen.

3.7.3 Uji Hipotesis

Rumusan pasangan hipotesis nol dan tandingannya dari penelitian ini yaitu

H0 : μ1 = μ2

H1 : μ1 > μ2

Keterangan:

μ1 = hasil belajar siswa dengan menggunakan media laboratorium virtual

μ2 = hasil belajar siswa dengan tanpa media laboratorium virtual

Rumusan dari hipotesis statistic ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media laboratorium virtual terhadap

hasil belajar siswa pada materi sifat koligatif larutan di SMA Negeri 11

Kabupaten Tebo

H1 : Terdapat pengaruh penggunaan media laboratorium virtual terhadap hasil

belajar siswa pada materi sifat koligatif larutan di SMA Negeri 11

Kabupaten Tebo.
43

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Rumus uji-t yang digunakan

sebagai berikut (Sudjana. 2005):


𝑋1 −𝑋2
𝑡= 1 1
𝑆√ +
𝑛1 𝑛2

Menghitung simpangan baku kedua kelompok kelas dapat digunakan rumus:

(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22


𝑠2 =
𝑛1 + 𝑛2 − 2

Keterangan:

X1 = Skor rata-rata kelas eksperimen

X2 = Skor rata-rata kelas kontrol

S = Varian sampel

𝑠2 = Simpangan baku gabungan

𝑠12 = Simpangan baku kelas eksperimen

𝑠22 = Simpangan baku kelas kontrol

𝑛1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

𝑛2 = Jumlah siswa kelas kontrol

Kriteria pengujian adalah :

1. Hipotesis diterima jika thitung ˃ ttabel. Pada taraf nyata 95% α 0,05 dan derajat

kebebasan (𝑛1 + 𝑛2 − 2).

2. Hipotesis ditolak jika thitung ˂ ttabel. Pada taraf nyata 95% α 0,05 dan derajat

kebebasan (𝑛1 + 𝑛2 − 2).

Anda mungkin juga menyukai