Anda di halaman 1dari 26

MODUL BIOLOGI

KELAS XI-IPA

SISTEM REPRODUKSI

Disusun oleh : Ersa Mayla Aurora Yasmin


Peta Konsep
Sistem Reproduksi
Manusia

Pria Gangguan /penyakit Wanita


Mencakup mencakup

Hormon- Fertilisasi, oogenesis


Organ
Organ Hormon-

Spermatogenesis reproduksi hormon kehamilan

reproduksi hormon pada dan

wanita persalinan
pada pria merupakan

 Testis merupakan  oviduk


  uterus  Estrogen
 testosteron

Saluran
pengeluaran  LH  vagina  Progesteron Proses
 Kelenjar  FSH  vulva
 FSH pembentukan
assesories  Estrogen

 Penis  Hormon  LH ovum


 Prolaktin
 skrotum pertumbuhan

Proses
Manfaat ASI
pembentukan
sperma

PENGERTIAN REPRODUKSI PADA MANUSIA

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan


yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis
agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengancara generatif atau seksual.

STRUKTUR SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

REPRODUKSI PRIA

 ALAT REPRODUKSI PRIA


Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi
Luar.

1). Organ Reproduksi Dalam

Terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.

a). Testis (gonad jantan)


jumlah sepasang terdapat di bagian
tubuh sebelah kiri dan kanan.berbentuk oval
dan terletak didalam kantung pelir (skrotum)
Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat
yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot
polos.
Bagian dalam testis tersusun atas salutan yang
berkelok-kelok yang disebut Tubulus seminiferus
Di dalam tubulus terdapat 3 macam sel
(1). Sel Leydig sebagai penghasil
hormon testosterone
(2). Sel Sertoli yang menghasilkan makanan
bagi sperma
(3).Spermatogonium/ sel induk sperma Gambar 10.1. Alat Reproduksi pria
sebagai calon sperma

b). Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari
testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan
bergerak menuju vas deferens.

c). Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens)


Merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di
dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma
dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).

d). Saluran ejakulasi


Merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra.
Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
e). Uretra
Merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. berfungsi
sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang
urin dari kantung kemih.

f). Kelenjar Asesoris


Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah
kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris
merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper.

(1). Vesikula seminalis kantung semen (kantung mani)


Merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan
bagi sperma.

(2). Kelenjar prostat


Melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih.
Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.

(3). Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)


Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

2). Organ Reproduksi Luar

Terdiri dari penis dan skrotum.


a). Penis
Terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di
bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian
bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra
pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut
akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

b). Skrotum ( kantung pelir )


Merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang,
yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi
oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi
untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum
juga terdapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang
disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar
kondisinya stabil.
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu
beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.

 Hormon
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada
tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel
Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di
antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon: yaitu
testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormon), estrogen dan
hormon pertumbuhan

1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk
membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk
spermatosit sekunder.

2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-
sel Leydig untuk mensekresi testoteron

3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)


FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi
sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel
sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron
dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus
seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.

 Spermatogenesis
Spermatogonium
Berkembang menjadi sel
spermatosit primer. Sel
spermatosit primer bermiosis
menghasilkan spermatosit
sekunder, spermatosit sekunder
membelah lagi menghasilkan
spermatid, spermatid
berdiferensiasi menjadi
spermatozoa masak.
Bila spermatogenesis sudah
selesai, maka ABP testosteron
(Androgen Binding Protein
Testosteron) tidak diperlukan
lagi, sel sertoli akan
menghasilkan hormon inhibin
untuk memberi umpan
balik kepada hipofisis agar Gambar 10.2 Spermatogenesis
menghentikan sekresi FSH dan LH. Spermatozoa
akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan
cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-
kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air
mani. Pada waktu ejakulasi,
seorang laki-laki dapat mengeluarkan
300 – 400 juta sel spermatozoa.

Gambar 10.3. Sel Sperma


REPRODUKSI WANITA
Alat reproduksi pada wanita terdiri atas organ kelamin luar dan dalam

1. Alat Reproduksi Luar


a. Vulva melebar dan menyempit.
Vulva merupakan daerah yang Kemampuan ini sangat hebat,
menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas terbukti pada saat melahirkan
mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung vagina bias melebar seukuran bayi
luar vagina, dan saluran kemih. Mons yang melewatinya. Pada bagian
pubis adalah gundukan jaringan lemak ujung yang terbuka, vagina ditutupi
yang terdapat di bagian bawah perut. oleh sebuah selaput tipis yang
Daerah ini dapat dikenali dengan dikenal dengan istilah selaput dara.
mudah karena tertutup oleh rambut
pubis. Rambut ini akan tumbuh saat
seorang gadis beranjak dewasa. Labia
adalah lipatan berbentuk seperti bibir
yang terletak di dasar mons pubis. Labia
terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan
bibir dalam. Bibir luar disebut labium
mayora, merupakan bibir yang tebal
dan besar. Sedangkan bibir dalam
disebut labium minora, merupakan bibir
tipis yang menjaga jalan masuk ke
vagina. Klitoris terletak pada pertemuan
Gambar 10.4 Sistem Reproduksi Wanita
antara ke dua labia minora dan dasar
mons pubis. Ukurannya sangat kecil
sebesar kacang polong, penuh dengan
sel saraf sensorik dan pembuluh darah.
Alat ini sangat sensitif dan berperan
besar dalam fungsi seksual.
b. Labium
Bibir yg membatasi vulva, terdiri dari
labium mayor dan minor.

c. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya
sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina
dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan
jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa
2. Alat Reproduksi Dalam

a. Ovarium ( indung telur )


Jumlahnya sepasang kiri dan
kanan. Bentuknya seperti telur,
terdapat didalam rongga badan
didaerah pinggang . Dalam ovarium
terdapat kelenjar penghasil hormon
estrogen dan progesteron dan sel
tubuh yang bertugas membentuk
sel telur (folikel ). Ovarium berhasil
memproduksi sel telur jika wanita telah
dewasa dan mengalami siklus
menstruasi. Setelah sel telur masak,
akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel
telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap
28 hari.
b. Saluran Kelamin
Terdiri atas:

1. Tuba falofii (saluran telur)


Jumlahnya sepasang kanan
dan kiri. Bagian pangkal berbentuk
corong yg disebut infundibulum tuba. Gambar 10.5 organ reproduksi wanita
Pada infundibulum tuba terdapat
jumbai-jumbai yang sangat penting untuk menangkap sel-sel telur yg dilepaskan
oleh sel folikel ovarium. Sel telur yg ditangkap jumbai-jumbai akan masuk dalam
tuba falopii. Pada daerah 1/3 bagian dari tuba ini umumnya sel telur dibuahi oleh
sel sperma. Hasil pembuahan berupa zigot. Zigot kemudian bergerak menuju ker
rahim / uterus. Gerakan ini terjadi akibat silia atau bulu getar pada sel-sel dinding
tuba falopii serta gerak peristaltik otot-otot dinding tuba falopii

2. Rahim (uterus)
Pertemuan dua tuba falopii membentuk rongga tempat pertumbuhan
embrio yang disebut rahim atau kandung peranakan. Rahim manusia mempunyai
ruang seperti buah pir. Bagian bawah rahim mengecil yang disebut leher rahim
Rahim tipe ini disebut tipe simpleks. Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan
jaringan. Lapisan jaringan terdiri atas beberapa lapisan otot polos dan lapisan yg
membatasi rongga rahim yang disebut endometrium. Lapisan endometrium
tersusun atas sel-sel epithel. Lapisan endometrium sering disebut lapisan dinding
rahim. Lapisan endometrium banyak menghasilkan lendir dan banyak pembuluh
darah.
Perubahan ketebalan dinding rahim dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu:

Menjelang ovulasi, karena pengaruh hormon estrogen

Setelah ovulasi, makin menebal karena pengaruh hormon progresteron

Pada waktu menstruasi, dinding rahim tipis kembali.
Setelah menstruasi dinding rahim dibentuk kembali. Ini disebut siklus
menstruasi

3. Vagina
Merupakan saluran akhir dari saluran kelamin dalam wanita, terdapat
didalam vulva. Merupakan alat kopulasi bagi wanita. Dinding vagina banyak lipatan-
lipatan serta mempunyai selaput lendir yang banyak mengandung kelenjar

 Hormon Wanita
Hormon wanita ini terutama dibentuk di ovarium. Baik pria maupun
wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya kadarnya
yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain progesteron dan estrogen.

1. Estrogen
Diproduksi oleh Ovarium ( Folicle de Graf ). Diaktifkan oleh FSH dari
Hipofise. Junmlahnya banyak ketika Pra Ovulasi ( sebelum terjadi ovulasi)
Jumlahnya menurun setelah ovulasi dan kedudukannya digantikan oleh
Progesteron. Berpengaruh besar pada sekresisi LH dan penyetopan FSH Fungsi :

Untuk membentuk dinding endometrium pada uterus

Merangsng keluanya LH dari hipofise

Menghentikan sekresi FSH dari Hipofise

Mempengaruhi perkembangan kelamin sekunder wanita

Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion ( hormon seksual pria
yang utama) yang dihasilkan ovarium.

Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan
dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit untuk wanita.
2. Progesteron
Diaktifkan oleh Hormon LH dari hipofise, jumlahnya akan banyak dijumpai
di darah ketika sudah terjadi Ovulasi. Akan terus berkurang menjelang
menstruasi. Berperan penting dalam indikator menstruasi, Jumlahnya semakin
sedikit maka menyebabkan terkelupasnya dinding endometrium Hormon ini
akan bertambah banyak ketika terjadi fertilisasi sperma dan ovum ketika
membentuk zygot dan dilanjutkan implantasi. Diproduksi oleh Korpus
Luteum / badan kuning di Ovarium setelah terjadi ovulasi , dan juga diproduksi
di Placenta setelah terjadi fertilisasi.

 Oogenesis
Sel telur ( ovum) berasal dari
oogonia (oogonium) atau sel induk
telur. Oogonia bersifat diploid yaitu
mempunyai 23 pasang kromosom.
Oogonium akan tumbuh menjadi
oosit primer, Oosit primer membelah
meiosis menjadi 2 sel anak yang tidak
sama ukurannya, yang besar (normal)
disebut oosit sekunder sedangkan yg
kecil (kekurangan plasma sel) disebut
polosit primer (badan kutub primer).
Pembelahan dari oosit primer
menjadi oosit sekunder dan polosit
primer disebut
meiosis I. Selanjutnya oosit sekunder Gambar 10.5 Folikel dalam ovarium
membelah meiosis II, menghasilkan ootid dan polosit sekunder II, sedangkan
polosit primer menjadi dua polosit sekunder. Jadi satu oogonium
menghasilkan sebuah ootid yg akan tumbuh menjadi ovum dan tiga buah
polosit sekunder.
Hormon yg memacu proses pertumbuhan ovum adalah FSH yg dihasilkan
oleh hipofisis. FSH memacu aktivitas folikel ovarium agar sel telur masak dan
memproduksi hormon estrogen, terbentuknya estrogen akan menghambat
produksi FSH oleh hipofisis. Terhentinya produksi FSH menyebabkan hipofisis
memproduksi LH yang akan merangsang ovum keluar dari folikel. Proses
pelepasan sel telur yg telah matang dari folikel disebut ovulasi.
Dalam ovulasi hanya ada satu
Sel telur yg dilepaskan, Folikel
kosong yang ditinggalkan
ovum akan dipacu oleh LH
menjadi korpus luteun (badan
berwarna kuning).
Korpus luteum akan
menghasilkan estrogen dan
progresteron. Progresteron
akan menghambat produksi
LH oleh hipofisis yang
memungkinkan tertahannya
korpus luteum. Progresteron
yang dihasilkan korpus
luteum akan mempengaruhi
perubahan pada dinding
rahim.
Gambar 10.6 Oogenesis

 Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis
dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja
sampai menopause. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari,
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus
menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari.
Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga
dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat
menstruasi adalah 10ml hingga 80ml per hari tetapi biasanya dengan rata-rata
35ml per harinya.
Gambar 10.7 Siklus menstruasi
Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel
primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan
membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi
folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang
perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi
Selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk
mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi
disebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah
menjadi badan kuning ( Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan
pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio.Periode ini disebut fase
luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH,
akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang,
Pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam
terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan
terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan
atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk
lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

 Fertilisasi, Kehamilan dan Persalinan


Peristiwa fertilisasi terjadi
di saat spermatozoa membuahi
ovum di tuba fallopii. Fertilisasi
terjadi disini karena ovum dalam
kondisi mature , selanjutnya hasil
pembuahan itu terbentuklah zygot.
Zygot membelah secara mitosis
menjadi dua, empat, delapan,
enam belas dan seterusnya.
Pada saat 32 sel disebut morula,
di dalam stadium morula ini sel
terus membelah dan terjadi
penekanan pada bagian penyusun Gambar 10.8 Fertilisasi
selnya terbentuklah rongga ,
yang kemudian rongga itu disebut blastosoel. Blastocoel yang berisi cairan yang
dikeluarkan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit yang
merupakan penanda tahap stadium blastula .
Lapisan terluar blastosit disebut
trofoblas merupakan dinding
blastosit yang berfungsi untuk
menyerap makanan dan merupakan
calon tembuni atau ari-ari
(plasenta). Sedangkan masa di
dalamnya disebut simpul embrio
(embrionik knot) merupakan calon
janin. Blastosit ini terus bergerak
menuju uterus untuk mengadakan
implantasi (perlekatan dengan Gambar 10. 8 Implantasi
dinding uterus). sehingga proses
pembelahan sel penyusun embryo
bisa dipenuhi. Pada hari ke-4 atau
ke-5 sesudah ovulasi, blastosit
sampai di rongga uterus. Hormon
progesteron menjadi aktif dan
semakin banyak di sekresi sehingga
merangsang pertumbuhan uterus, Gambar 10.9 implantasi embrio

dindingnya tebal, lunak, banyak


mengandung pembuluh darah,
serta mengeluarkan secret seperti
air susu (uterin milk) sebagai
makanan embrio. Enam hari setelah
fertilisasi, trofoblas menempel pada
dinding uterus (melakukan implantasi)
dan melepaskan hormon korionik
gonadotropin. Hormon ini melindungi
kehamilan dengan cara menstrimulasi
produksi hormon estrogen dan
progesteron sehingga mencegah
terjadinya menstruasi. Trofoblas
kemudian menebal beberapa lapis,
permukaannya berjonjot dengan Gambar 10.10 Perkembangan janin
tujuan memperluas daerah dalam uterus

penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke


12 dari fertilisasi.

13
Gambar 10.11 perkembangan embrio

Gambar 10.12 perkembangan embrio


Proses tahapan setelah implantasi adalah :
1. Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut
ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel
membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan
kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus
kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang,
tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung
ini berisi persediaan makanan bagi embrio. Di antara lapisan ektoderm dan
endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan
lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh
ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem
saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan,
mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem
ekskresi dan sistem reproduksi.

2. Membran (Lapisan Embrio)


Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
b. Amnion
c. Alantois
d. Korion

a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)


Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan
makanan bagi hewan ovipar. Yolk Sac terletak di antara amnion dan plasenta,
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah
yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk melindungi embrio
terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan. Membantu proses pernapasan,
ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama kehidupannya didalam rahim.
Yolk Sac pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.

b. Amnion
Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat
embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna
untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.
c. Alantois

Gambar 10.13 lapisan pada embrio

ibu dengan janin


Terletak di dalam tali pusat.
Jaringan epitelnya menghilang dan
yang menetap adalah pembuluh-
pembuluh darahnya yang berfungsi
untuk menghubungkan sirkulasi
embrio dengan plasenta. Alantois
berfungsi sebagai
organ respirasi dan pembuangan
sisa metabolisme. Pada mammalia
dan manusia, alantois merupakan
kantung kecil dan masuk ke dalam
jaringan tangkai badan, yaitu bagian
yang akan berkembang menjadi tali
pusat.
Plasenta dengan embrio
dihubungkan oleh tali pusat. Di
dalamnya terdapat 2 buah
pembuluh nadi dan sebuah
pembuluh balik yang berhubungan
dengan pembuluh-pembuluh darah
di dalam plasenta.
Zat makanan dan oksigen dari
pembuluh darah induknya
melalui plasenta ke tali pusat
dan selanjutnya ke pembuluh
darah embrio.
Sedang zat sisa metabolisma dan
CO2 dari pembuluh darah
embrio, ke tali pusat, terus ke
plasenta, dan akhirnya dialirkan
ke pembuluh darah ibu.
Bila pertumbuhan dan
perkembangan janin telah
sempurna, janin akan keluar
melalui vagina. Selubung
janin akan pecah, diikuti
keluarnya plasenta.

Gambar 10.14 pembuluh darah yang menghubungkan


d. Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan
trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian
tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah
dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Merupakan selaput yang
terdapat di sebelah luar amnion.
Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan
berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada
dinding rahim.
Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan
peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta.
Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut
janin/fetus.

3. Plasenta atau Ari-Ari


Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah
20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir
tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari
1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa
antara ibu dan fetus.
Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan
dengan darah janin,meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui
penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah
janin.

Catatan :
Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak,
progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang
merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah
kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
juga berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan.
Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu,
tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar
hipofisislah yang merangsang produksi air susu
Persalinan
Otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi didorong ke luar.
Pada saat tertekan, amnion pecah, cairan amnion keluar bersama bayi untuk
melicinkan jalan keluar. Pemotongan tali pusat dilakukan beberapa saat
setelah bayi keluar. Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga puluh menit
setelah bayi keluar karena dinding rahim berkontraksi lagi.

Tabel 10.1 Perkembangan janin


Gangguan / Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

1. Gangguan Reproduksi Wanita


a. Endometriosis :
kelainan ditandai adanya lapisan endometrium diluar tempat yang
Seharusnya.

b. Tumor Payudara

Tumor pada payudara dapat bersifat jinak seperti fibroadenoma.


Tumor juga dapat bersifat ganas, disebut kanker payudara.
c. Vulvovaginitis
Peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan
gejala keputihan (flour albus).
d. Sindrom Premenstrual
Adalah keadaan di mana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala,
bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri pada payudara yang terjadi
beberapa hari sebelum menstruasi.
e. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
f. Hamil anggur
kehamilan abnormal berupa
tumor jinak yang terjadi akibat
kegagalan pembentukan janin, "bakal
janin" ini dengan istilah Mola
hidatidosa. Bentuknya memang mirip
gerombolan buah anggur, sehingga
orang menyebutnya hamil anggur.
Tumor jinak mirip anggur tersebut
asalnya dari trofoblas,yakni sel
bagian tepi ovum atau sel telur,
yang telah dibuahi, yang nantinya
melekat di dinding rahim dan
menjadi plasenta (tembuni) serta
membran yang memberi makan
hasil fertilisasi.
Gambar 10.15 hamil anggur
2. Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
a. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan
oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan
testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak
adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi
hormon.
b. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk
turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal
tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic
gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga,
dilakukan pembedahan.
c. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada
penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering
menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma
urealyticum atau virus herpes.
d. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat
berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
e. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan
Chlamydia.
f. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh
virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan
infertilitas.
Pemberian ASI
Banyak sekali manfaat yang diperoleh ketika ib u memberikan ASI kepada
bayinya. Berikut akan diuraikan manfaatnya :
1. Air susu ibu mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi. ASI
mengandung kadar laktosa tinggi.
Asam laktat dalam susu bayi bermafaat untuk:
a. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen.
b. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
berbagai asam organik dan mensintesis beberapa jenis vitamin dalam
usus.
c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium caseinate.
d. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral.

2. ASI tidak mengandung bibit penyakit, mengandung zat penolak untuk


melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
3. ASI lebih aman terhadap kontaminasi.
4. Resiko alergi pada bayi sangat kecil.
5. Temperatur ASI sesuai dengan temperatur tubuh bayi.
6. Pemberian ASI dapat mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan
bayinya.
7. Bayi yang menyusu pada ibunya, memiliki pertumbuhan geraham lebih baik.
8. Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi menyusui tanpa tersedak.

Anda mungkin juga menyukai