Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan, karena atas
pengetahuan dan ilmu yang telah di anugerahkan-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan Perioperatif dengan baik.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna dan
dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi pembaca dimasa yang akan
datang, serta sebagai bahan referensi bagi mereka yang membutuhkan informasi.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini, kepada bapak ibu dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Perioperatif.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan oleh karena
itu, kami mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat
membangun agar lebih baik lagi.
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
C. TIME OUT (Sebelum Insisi Kulit) ...... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................ 18
A. Kesimpulan ............................................................................................... 18
A. Saran ......................................................................................................... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya
ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah
Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormonhormon ini mengawal
metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia. Kerusakan atau kelainan pada
kelenjar tiroid akan menyebabkan terganggunya sekresi hormon-hormon tiroid
(T3 & T4), yang dimana dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan
kelainan bagi manusia. Kerusakan atau kelainan pada kelenjar tiroid disebabkan
oleh beberapa faktor. Untuk kasus hipotiroid, kelainan kelenjar tiroid disebabkan
oleh defisiensi yodium, sedangkan untuk kasus hipertiroid disebabkan oleh
adanya hiperplasia kelenjar tiroid sehingga sel-sel hiperplasia aktif mensekresikan
hormon tiroid, dan kadar hormon tiroid dalam darah meningkat.
3
adalah kesempatan terbaik untuk pasien mencapai tingkat kesembuhan optimal,
demikian pula halnya untuk kanker tiroid.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Lobektomi / Tiroidektomi ?
2. Apa saja alat-alat yang di gunakan ?
3. Bagaimana prosedural tindakannya ?
4. Bagaimana penggunaan alatnya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan defensi dari Lobektomi / Tiroidektomi.
2. Menjelaskan alat-alat apa saja yang di gunakan.
3. Menjelaskan prosedural dari tindakan Lobektomi / Tiroidektomi.
4. Menjelaskan bagaimana cara menggunakan alat-alat Lobektomi /
Tiroidektomi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Definisi
Lobektomi / Tiroidektomi subtotal yaitu pengangkatan salah satu lobus
dari kelenjar tiroid
Tiroidektomi total / Itsmolobektomi yaitu pengangkatan seluruh bagian
tiroid
b. Ruang lingkup
Tiroidektomi total : Benjolan di leher bagian depan, ikut bergerak waktu
menelan disertai tanda penekanan, suara parau, sesak
nafas, gangguan menelan, konsistensi keras, mobilitas
terbatas, bisa disertai pembesaran kelenjar
getah bening leher, memerlukan FNAB untuk
menentukan keganasan
5
imun.
c. Indikasi operasi
tiroidektomi total
Tiroidektomi subtotal
Tiroidektomi subtotal
e. Diagnosis Banding
tiroidektomi total
Tiroiditis kronik.
Struma adenomatosa.
6
Tiroidektomi subtotal
Tiroiditis subakut
f. Pemeriksaan Penunjang
Tiroidektomi total
Foto polos leher ( kalau perlu), foto toraks, FNAB, sidik tiroid I131 bila
ada fasilitas, USG Abdomen, parafin coupe bila ada fasilitas
Tiroidektomi subtotal
g. Komplikasi operasi
Komplikasi dini pasca operasi:
Perdarahan
Bila darah di botol Redon > 300 ml per 1 jam, perlu dilakukan re-open.
Jika perdarahan arterial, drain Redon kurang cepat menampung perdarahan
dan darah mengumpul pada leher membentuk hematoma dan menekan
trakea sehingga penderita sesak napas.
Lakukan intubasi. Atau tusukkan Medicut no.12 perkutan menembus
membran krikotiroid.
Luka operasi dibuka dan evakuasi bekuan darah
Penderita dibawa ke kamar pembedahan untuk dicari sumber perdarahan
dan dihentikan, dipasang drain Redon.
7
Lesi n. laringius superior
Kerusakan n. rekuren
8
Hipotiroidism
Hipotiroidism setelah tiroidektomi total adalah konsekwensi logis yang terjadi
karena penderita tidak lagi memiliki jaringan tiroid sama sekali.
h. Mortalitas
Angka kematian pasca tiroidektomi total yang dilakukan oleh ahli bedah yang
berpengalaman kurang dari 0,2% dan dalam sejumlah banyak seri yang dilaporkan
angka kematiannya adalah 0%.
i. Perawatan Pasca Bedah
Pascabedah penderita dirawat di ruangan selama 1-2 hari, diobservasi
kemungkinan terjadinya komplikasi dini yang membahayakan jiwa penderita
seperti perdarahan dan obstruksi jalan nafas.
Drain Redon dilepas setelah 24 jam, dan jahitan luka pembedahan diangkat pada
hari ke 7.
j. Follow-up
Paska bedah tiroidektomi total karena karsinoma tiroid, 3-4 minggu kemudian
dilakukan pemeriksaan sidikan I131 seluruh tubuh. Bila ada uptake yodium
dilakukan ablasi dengan I131 di Bagian Radionuklir. Bila tidak ada uptake, diberi
terapi hormonal yaitu ekstrak hormon tiroid, dosis 50 mcg/hari dan ditingkatkan
sampai pemeriksaan TSH menunjukkan < 0.01. Dosis ini diberikan seumur hidup.
Jadwal follow-up :
Tahun ke 1 : tiap 3 bulan
Tahun ke 2 : tiap 4 bulan
Tahun ke 3-4 : tiap 6 bulan
Tahun ke 5 : setiap tahun
Hal yang perlu dievaluasi:
Keadaan klinis dan faal tiroid (T3,T4,TSH) setiap kali pasien kontrol
Untuk pasca tiroidektomi total karena karsinoma tiroid, perlu:
9
Sidikan I131 seluruh tubuh untuk mencari kekambuhan atau metastasis.
X-foto toraks setiap tahun sekali
Menjelang operasi
g. Persiapan alat
A. Alat steril
1. Instrumen di Meja mayo berisi :
Handle mess no 3 : 1 buah
10
Pinset anatomis : 2 buah
11
Mousquito : 2 buah
12
Nald foeder : 2 buah
13
Aliss klem : 1 buah
14
Cucing kecil/Kom sedang : 1/1 buah
Bengkok : 3 buah
Kabel couter : 1 buah
Handuk : 5 buah
Perlak : 2 buah
15
Metiline blue : 3 cc
Drain : 1 buah
Teknik operasi
Atur posisi supine, kepala hiperekstensi.
Perawat instrumen melakukan scrubbing, gowning dan gloving
Berikan cairan desinfektan (surgical srub) untuk mencuci lapangan
operasi.
Berikan desinfeksi klem dan depper dalam cucing berisi alkohol 70 %
untuk antisepsis daerah operasi.
Berikan kasa lembab dan kering untuk membersihkan daerah operasi.
Lakukan drapping :
1 duk kecil di bawah kepala, duk sedang diatas kepala, 1 duk kecil
u/kanan & kiri, duk besar di dada, duk sedang di bawah & duk kecil di
kepala. Lakukan fiksasi sudut dg 4 buah duk klem.
Pasang kabel couter & fiksasi dg duk klem
Dekatkan meja mayo,meja instrumen & kom
Berikan nald foeder &mersilk 2/0 u/ fiksasi kulit dan duk pada 4 titik.
Berikan pinset cirurgi & metiline blue u/ marking
Berikan handle mess no 3 & mess no 10 serta pinset cirurgis ke operator,
kasa kering dan mosquito ke asisten. Rawat perdarahan dengan couter lalu
operator memperdalam insisi.
Berikan kocker 4 buah pd asisten u/ mengangkat kulit, memudahkan
pembuatan flap lalu difiksasi dg
zeide 2-0 keatas (dagu) dan kebawah (dada).
Berikan langenbeck (2) pd asisten u/ memisahkan jar tumor dg jar sehat
serta koagulasi dg menggunakan jahitan / ikat dg zeide 3-0 / cauterisasi.
Berikan allise klem, lalu berikan metzemboum & klem pean u/ melepas
tumor thiroid, Tumor di Vriescope. Selama menunggu PA operator &
asisten melakukan cauterisasi/jahitan/ikat dg zeide 3-0.
16
Berikan cairan irigasi (aquadest / NS) dikeringkan dg kasa & suction
sambil cek perdarahan. Berikan spongostan (k/p) lalu pasang selang drain
dan difiksasi ke kulit dengan zyede 2-0.
Lakukan inventarisasi alat sbl luka ditutup sesuai dg jumlah awal
Berikan nald foeder dg vicril 3/0 untuk menjahit musculus. Fat dijahit
dengan plain no 3/0 serta berikan gunting benang ke asisten.
Berikan nald foeder dan premeline 3/0 untuk menjahit kulit.
Berikan kasa basah, supratule, kasa kering dan hipafix untuk menutup
luka.
Perawat instrumen merapikan pasien dan merawat alat alat instrumen.
Tehnik septik aseptik terjaga
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia.
Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang
terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3).
Hormonhormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga)
manusia. Kerusakan atau kelainan pada kelenjar tiroid akan
menyebabkan terganggunya sekresi hormon-hormon tiroid (T3 &
T4), yang dimana dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
dan kelainan bagi manusia.
Lobektomi / Tiroidektomi subtotal yaitu pengangkatan
salah satu lobus dari kelenjar tiroid.
Tiroidektomi total / Itsmolobektomi yaitu pengangkatan
seluruh bagian tiroid.
B. Saran
Setelah kita mengetahui kegunaan dan pentingnya jenis opersai ini,
setidaknya pembaca dapat mengetahui berbagai jenis laat dan jenis
operasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Achadiat CM. 2004. Prosedur tetap Obstetri dan ginekologi. Jakarta :EGC
Crum MD, Christopher P & Kenneth R. Lee MD. 2003. Tumors of the
Myometrium in Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology.
Moore JG. 2001. Essensial obstetri dan ginekologi. Edisi 2. Jakarta : Hipokrates
Panay BSc MRCOG MFFP, Nick et al. 2004. Fibroids in Obstetrics
and Gynaecology. London : Mosby
19