Tutorial With DR Anita
Tutorial With DR Anita
DIUSUN OLEH:
PEMBIMBING :
dr. Anita Rosali Dalimunthe , Sp. PD
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah memberikan
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan makalah
terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
hidupnya. Bagi lanjut usia yang mengalami gangguan gizi diperlukan untuk
penyembuhan dan mencegah agar tidak terjadi komplikasi pada penyakit yang
dideritanya. Nutrisi merupakan unsur penting bagi kesehatan tubuh dan gizi yang
Pemenuhan nutrisi pada usia lanjut sangat penting. Pada usia lanjut
ketahanan tubuh. Apabila seseorang berhasil mencapai usia lanjut, maka salah
satu upaya utama adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang
bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas hidup yang bersangkutan lebih
baik. Perubahan status gizi pada lanjut usia disebabkan perubahan lingkungan
maupun faali dan status kesehatan mereka. Perubahan ini makin nyata pada kurun
usia dekade 70an. Faktor lingkungan antara lain meliputi perubahan kondisi
ekonomi yang terjadi akibat memasuki masa pensiun, isolasi sosial berupa hidup
Perubahan gizi lanjut usia merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi,
Perubahan fisik dan penurunan fungsi tubuh akan mempengaruhi konsumsi dan
penyerapan zat gizi. Zat gizi termasuk zat besi pada lanjut usia yang mempunyai
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat
perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-
makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan
Penerbit FKUI)
Jakarta pada 10 Puskesmas kecamatan di Jakarta Selatan dari 222 orang lanjut
usia didapatkan berat badan Iebih pada 73 orang lansia (32-39%) dan obese pada
14 orang (6,3%). Selanjutnya pada penelitian di Utan Kayu Selatan pada 100
orang lanjut usia didapatkan 19% tergolong defisiensi besi. Penelitian pada 10
orang lanjut usia di salah satu panti werdha memperlihatkan keadaan defisiensi
vitamin B6 pada 3 orang lanjut usia (30%), defisiensi vitamin B12 pada 3 orang
lanjut usia (30%) dan defisiensi asam folat terdapat pada 90% dari subyek yang
Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari
kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan
status gizi. Untuk itu dalam paper ini akan kami bahas bagaimana nutrisi atau gizi
yang diperlukan bagi usia lanjut. (Darmojo, R. Boedhi.,dkk.1999. Buku Ajar Geriatri.
TINJAUAN PUSTAKA
masa, sejak dari janin, bayi, balita, remaja, dewasa, hingga masa tua. Proses
keseluruhan.
individu, karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal
dukungan keluarga.
aktivitas sel atau metabolisme dalam tubuh memerlukan zat-zat gizi yang cukup.
Sementara itu perubahan biologis pada lanjut usia merupakan faktor internal yang
2.2 Lansia
Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang lansia sebagai berikut:
c. Lansia tak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
masalah kesehatan)
2.3 Nutrisi Pada Lansia
1. Pengertian Nutrisi
Menurut Wartonah (2003) nutrisi merupakan zat-zat gizi dan zat lain
dari pemenuhan nutrisi pada lansia akan menjaga kondisi lansia menjadi
2. Macam-macam Nutrisi
Zat-zat gizi (nutrisi) terdiri dari Karbohidrat, protein, lemak, air, mineral,
mineral.
tubuh, dimana kebutuhan Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan zat gizi
yang menghasilkan energi tergantung pada Basal Metabolisme Rate (BMR) dan
penyakit dan komposisi tubuh. Kecukupan energi per orang perhari laki-laki umur
60 tahun keatas adalah 2200 kalori/hari, untuk wanita umur 60 tahun keatas
1. Umur
Pada lanjut usia kebutuhan energi dan lemak menurun. Selain usia 50
dan antioksidan untuk melindungi dari sel-sel tubuh dari radikal bebas
2. Jenis kelamin
Umumnya lelaki membutuhgkan zat gizi lebih banyak (terutama
dan luas permukaan tubuh laki-laki lebih besar dari pada wanita. Namun
kebutuhan zat besi (Fe) wanita lebih banyak karena wanita mengalami
menstruasi. Pada wanita yang sudah menopause kebutuhan zat besi (Fe)
turun kembali.
berkurang.
Kebutuhan gizi setiap individu tidak selalu tetap, tetapi bervariasi sesuai
dan stressor psikososial yang kerap terjadi pada usia lanjut juga
Ada 2 jenis protein yaitu protein nabati dan protein hewani. Kecukupan
protein untuk laki-laki umur 60 tahun keatas adalah 55 gram/ hari, sedangkan
untuk wanita dengan umur 60 tahun keatas adalah 40 gram/ hari. (Almatsier,
2003)
Usaha perbaikan gizi pada lansia dengan mencegah dalam mengurangi dan
berlebihan yaitu :
berlemak, keju)
banyak gula
e. Cukup mengandung serat, zat pembangun dan zat pengatur dengan makan
sayuran, makan buah setiap hari, minum yang cukup, sedapat mungkin
susu rendah lemak, minum sari buah segar yang mengandung vitamin C
Protein (g) 60 45
Vitamin D (g) 15 15
Vitamin E (mg) 15 15
Vitamin K (mg) 65 55
Vitamin C (mg) 90 75
Besi (mg) 13 12
Selenium (g) 30 30
Persentase kebutuhan zat gizi makro untuk lansia adalah 20-25% protein,
memiliki kandungan asam lemak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid) yang
tinggi, yaitu asam lemak omega-3 dan omega-9, seperti yang terdapat pada ikan
Masalah gizi lanjut usia merupakan rangkaian proses masalah gizi sejak usia
menunjukkan bahwa masalah gizi pada lanjut usia sebagian besar merupakan
masalah gizi lebih pada lanjut usia sebagian besar merupakan masalah gizi lebih
koroner, diabetes melitus, hipertensi, gout rematik, ginjal, perlemakan hati, dll.
Kurang atau hilangnya nafsu makan yang berkepanjangan pada lanjut usia
dapat menyebabkan penurunan berat badan. Pada lanjut usia kulit dan jaringan
ikat mulai keriput sehingga makin kelihatan kurus. Disamping kekurangan zat gizi
makro, sering juga disetai kekurangan zat gizi mikro. Kurang zat gizi mikro lain
biasanya menyertai lanjut usia dengan KEK (kurang energi kronik), namun
kekurangan zat gizi mikro dapat juga terjadi pada lanjut usia dengan status gizi
b. Hipertensi
c. Diabetes melitus
Adalah suati penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah
d. Osteo arthritis
e. Osteoporosis
f. Arthritis gout
asuhan gizi suatu individu dan juga populasi. Proses ini terdiri dari 4 langkah
sistematis dimulai dari pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan
2.6.1 Antropometri
meliputi pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar lengan atas,
lingkar pinggang. Indeks Massa Tubuh (IMT) dilakukan dengan mengkaitkan dua
<18,5 Underweight
dikatakan obesitas sentral jika lingkar perut pada laki-laki >90 cm dan
Laki-laki : 30 Kkal/KgBB
Perempuan : 25 Kkal/KgBB
90 x (TB-100) x 1 kg
Jika tinggi badan < 160 cm untuk laki-laki, dan < 150 cm untuk
perempuan, maka
Umur
Berat badan
kegemukan.
Stress metabolik
Penambahan 10-30%
Untuk wanita, paling sedikit 1000-1200 kkal/hari dan pada pria 1200-1600
a. Karbohidrat
b. Lemak
Lemak tidak jenuh ganda <10%, selebihnya dari lemak tidak jenuh
tunggal.
Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung
lemak jrnuh dan lemak trans antara lain: daginh berlemak dan susu
c. Protein
dll),daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak,
d. Natrium
Anjuran asupan natrium tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7
Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda, dan bahan
e. Serat
KESIMPULAN
tahun 1998 ). Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri dari
kesehatan para lansia pada taraf setinggi-tingginya agar terhindar dari penyakit
atau gangguan dengan cara memberikan asuhan nutrisi yang cukup untuk lansia.
DAFTAR PUSTAKA