Pada
umumnya beton terdiri dari kurang lebih 15% semen, 8% air, 3% udara, selebihnya pasir dan kerikil
(Wuryati dan Candra, 2001).
Beton adalah bahan konstruksi yang berbasis perekat semen, dan agregatnya berupa pasir dan batu
(kerikil). Beton juga dapat didefinisikan sebagai pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar
yaitu pasir, kerikil, batu atau bahan semacamnya dengan menambahkan bahan perekat semen dan air
sebagai bahan pembantu proses pembekuan atau proses kimia selama proses pengerasan
berlangsung (Istimawan Dipohusudo, 1996 : 1)