Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

“UPAYA PENYELESAIAN MASALAH DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT

INDONESIA”

Oleh:

Abda Reza Agustian

Arya Syahputra

M. Ikbal Pratama

Nadella Syafitri

Nasywa Chelsea Kayla

Rafi’i Ahmad
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini,

dengan judul “UPAYA PENYELESAIAN MASALAH DALAM KEBERAGAMAN

MASYARAKAT INDONESIA”.

Makalah ini berisikan tentang jenis-jenis upaya permasalahan dalam masyarakat Indonesia,

serta membahas upaya penyelesaian dari jenis-jenis permasalahan tersebut.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik

pada teknis penulisan maupun penguasaan materi, mengingat akan kemampuan penulis yang

terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan

pembuatan makalah ini.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak - pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan makalah ini,

Pangkalan Kerinci, 16 Maret 2020

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Upaya Penyelesaian Permasalahan Sosial Budaya........................................... 3

2.2 Upaya Penyelesaian Permasalahan Ekonomi................................................... 4

2.3 Upaya Penyelesaian Permasalahan Gender...................................................... 4

2.4 Alternatif Pemecahan Masalah........................................................................ 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9

3.2 Saran ................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk.

Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi

tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama,

ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang

dimiliki oleh suku – suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain

perbedaan suku – suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah,

persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.

Keragaman tersebut merupakan identitas bangsa Indonesia. Semboyan “Bhineka

Tunggal Ika” merupakan wujud dari bangsa Indonesia yang syarat dengan keragaman.

Perbedaan dan keragaman di Indonesia jangan sampai dijadikan penghambat untuk

mencapai kemajuan bangsa. Kekayaan keragaman seharusnya dimanfaatkan untuk

mewujudkan Indonesia sebagai negara yang dapat memperkenalkan kekayaan keragaman

Indonesia.

Negara kita sering dilanda konflik dan kekerasan antar masyarakat yang dapat

menyebabkan perpecahan baik konflik etnis maupun konflik antar pemeluk agama. Serta

konflik antar kampung sampai sekarang juga masih terjadi di daerah-daerah tertentu.

Upaya mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh keragaman bangsa tersebut

salah satunya adalah melalui jalur pendidikan sebab setiap masyarakat pasti memperoleh

pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilaksanakan melalui proses

pembelajaran untuk mengembangkan potensi peserta didik yang berguna bagi dirinya,

masyarakat dan negara . Pendidikan dapat membantu membangun kesadaran untuk saling

menghargai keragaman. pendidikan merupakan suatu wahana yang tepat untuk

membangun kesadaran multikulturalisme agar dapat saling menghargai keragaman yang

ada.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara upaya penyelesaian permasalahan sosial budaya?

b. Bagaimana cara upaya penyelesaian permasalahan ekonomi?

c. Bagaimana cara upaya penyelesaian permasalahan gender?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mengumpulkan tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.

b. Mengetahui cara upaya penyelesaian permasalahan sosial budaya.

c. Mengetahui cara upaya penyelesaian permasalahan ekonomi.

d. Mengetahui cara upaya penyelesaian permasalahan gender.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Upaya Penyelesaian Permasalahan Sosial Budaya

Strategi dalam upaya menyelesaikan permasalahan keberagaman masyarakat yang

muncul dalam bidang sosial budaya, tentunya diperlukan peran serta masyarakat yang

dikoordinasikan oleh pemerintah terkait. Beberapa bentuk penyelesaian

masalah  keberagaman masyarakat di bidang sosial budaya yakni :

A. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial, menciptakan budaya hidup

bersih dan sehat dilingkungan rumah, tempat tinggal, sekolah, tempat-tempat umum

dan juga pada tempat kerja. Tantunya upaya tersebut dapat memengaruhi kualitas

mental diri masyarakat itu sendiri seperti pada ungkapan latin yagn berbunyi " Mens

sana in corpore sano" yang artinya : didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

B. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan membangun ketahanan sosial yang mampu

memberikan bantuan penyelamatan dan pemberdayaan terhadap masalah kesejahteraan

sosial dan korban bencana serta mencegah timbulnya gizi buruk dan juga turunnya

kualitas generasi muda. Membangun apresiasi untuk penduduk lansia dan veteran

untuk menjaga harkat dan martabatnya serta memanfaatkan pengalamannya.

C. Memelihara kerukunan hidup masyarakat membangun peradaban bangsa dengan

mengembangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa, yang bersumber dari

warisan budaya leluhur bangsa , budaya bangsa yang mengandung nilai yang universal,

pengembangan sikap kritis terhadap nilai budaya dalam rangka memilah-milah budaya

yang kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa di masa

depan.

D. Memberikan kebebasan berkreasi dalam berkesenian untuk mancapai sasaran sebagian

pemberi inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan yang tetap mengacu

pada etika, moral, estetika, dan Agama, serta memberian perlindungan dan

penghargaan terhadap hak cipta dan royaliti bagi pelaku seni dan budaya.
3
E. Meningkatkan moralitas Agama serta kecerdasan bangsa melalui media komunikasi

yang informatif, kreatif, inovatif dan edukatif yang membentuk opini publik yang

positif dan peningkatan nilai tambah secara ekonomi.

F. Mengembangkan bakat dan minat generasi muda dengan memberikan kesempatan dan

kebebasan mengorganisasikan dirinya secara bebas dan merdeka sebagai wahana

pendewasaan untuk menjadi pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa, berahlak

mulia, patriotis, demokratis, mandiri, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat.

2.2 Upaya Penyelesaian Permasalahan Ekonomi

Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil dan menghindari terjadinya struktur

pasar monopolitik dan berbagai struktur pasar yang merugikan masyarakat dimana hal

tersebut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi

ketidak sempurnaan pasar, dengan membuang seluruh hambatan yang mengganggu

mekanisme kerja pasar melalui regulasi, layanan publik, subsidi, dan insentif yang

dilakukan secara transparan dan diatur dengan undang-undang.

Mengambangkan kebijakan industri, perdagangan da investasi dalam rangka

meningkatkan daya saing global yang dilakukan dengan cara membuka aksesbilitas yagn

sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat serta seluruh daerah

melalui keunggulan kompetitif seperti keunggula sumber daya alam dan sumber daya

manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan.

Pemberdayaan usaha kecil, menengah, dan koperasi dengan tujuan agar lebih efisien,

produktif dan bernilai saing dengan manciptakan iklim berusaha yagn kondusif dan juga

peluang usaha yagn seluas-luasnya.

2.3 Upaya Penyelesaian Permasalahan Gender

Pembentukan kebijakan pembangunan lima tahun kedepan melalui peningkatan

keterlibatan perempuan dam proses politik dan jabatan publik, meningkatkan taraf

pendidikan dan layanan kesehatan dan bidang pembangunan lainnya untuk mempertinggi

kualitas hidup perempuan, menyemprnakan perangkat hukum untuk melindungi setiap


4
individu dari berbagai tindak kekerasan, oksploitasi dan diskriminasi dimana segala hal

tersebut diatas dapat dilakukan dengan melakukan bberapa kegiatan pokok berikut ini :

A. Pengikatan kualitas hidup perempuan melalui aksi afirmasi, terutama pada bidang

pendidikan, kesehatan, hukum, ketenagakerjaan, sosial, politik, lingkungan hidup, dan

ekonomi.

B. Peningkatan upaya perlindungan perempuan dari berbagia tidnak kekerasan,

eksploitasi dan diskriminasi, termasuk pula upaya pencegahan dan

penanggulangannya.

C. Pengembangan dan penyempurnaan perangkat hukum dan kebijakan peningkatan

kualitas hidup dan pelindungan peremuan di berbagia bidang pembangunan di daerah.

D. Pelaksaan komunikasi, informasi, dan edukasi untuk peningkatan kualitas hidup dan

perlindungan peremuan di daerah.

E. Penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan, sistem penanganan dan penyelesaian

kasus tindak kekerasan, oksploitasi dan diskriminasi, terhadap perempuan.

F. Pembangunan pusat pelayanan terpadu berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat

tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai sarana perlindungan perempuan korban

kekerasan termasuk pula dengan KDRT.

G. Peningaktan peran masyarakat dan media dalam penanggulangan pornografi dan

pornoaksi.

Kemitraan antar laki-laki dan perempuan haruslah bertumpu pada pemberdayaan

intelektual untuk menampilkan kualitas sesuai dengan yang diharapkan agar sumber daya

perempuan dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai potensi kekuatan masyarakat yang

luat biasa. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan

kaum peremuan yaitu sebagai berikut :

A. Melalui jalur pendidikan formal dan informal

5
B. Mencipatakan kemitraan yagn baik antara laki-laki dan perempuan, baik di rana publik

maupun domestik, dengan memiliki persepsi yang sama dengan dimensi perbedaan dan

perbedaan.

C. Memberdayakan diri dengan cara meningkatkan rasa percaya diri.

D. Memahami tujuan hidup dan dapat membuka diri untuk bermusyawarah sebab dengan

derasnya arus informasi pada masa ini mengharuskan perempuan memanfaatkan

potensi dirinya melalui pengembangan karir di luar rumah.

E. pelaksaan pelatihan/pendidikan analisis gender, agar dapat meningkatkan pengetahuan,

pemahaman, dan kesadaran tentang gender, serta meningkatkan kemampuan dalam

kebijakan program/perencanaan pembangunan.

F. Mengupayakan keterlibatan kaum perempuan  dalam setiap proses pengambilan

keputusan.

2.4 Alternatif Pemecahan Masalah

Kita tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik dan kerusuhan

sosial. Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah kita dalam

mengatasi masalah sosial akibat keberagaman budaya. Ahli-ahli ilmu sosial juga telah

memberikan teori-teori pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya. Namun pengaruh

pemecahan masalah tersebut, tidak langsung dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sungguh

cerdas pujangga Mpu Tantular. Sesaat setelah melihat keanekaragaman masyarakat yang

ada di dalam masyarakat Kerajaan Majapahit, ia membuat sebuah rumus sosial yang bisa

mempersatukan seluruh perbedaan yang ada di masyarakat. Bahkan, rumus yang ia

kemukakan itu bisa dijadikan acuan dalam menghadapi permasalahan yang muncul sebagai

akibat keanekaragaman.

Ia kemudian kita ketahui menulis sebuah kitab Sutasoma, yang di dalamnya tertulis

Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Kamu tentu mengetahui apa arti dari

kalimat ini. Tetapi pelajaran yang terpenting dari potongan sejarah ini adalah bahwa

keanekaragaman bukanlah merupakan penghambat bagi tercapainya persatuan, kesatuan,

6
dan kerukunan masyarakat. Fakta sejarah memang membuktikan bahwa kehidupan agama

di Kerajaan Majapahit berjalan dengan sangat harmonis antara agama Hindu Siwa, Buddha,

dan lainnya, bahkan hingga masuknya pengaruh agama Islam. Sebagai bukti adalah adanya

kebijakan dari raja Majapahit saat membebaskan raja-raja bawahan di pesisir pantai utara

Jawa untuk menganut agama Islam.

Itu terjadi pada abad-abad yang silam. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang

muncul sebagai akibat dari keanekaragaman dan perubahan kebudayaan yang ada di

masyarakat? Setidaknya ada dua potensi yang bisa dijadikan dasar pijakan untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat yang multikultural

seperti Indonesia.

A. Menggunakan Kearifan Lokal

Ada sisi positif dan negatif dari kehadiran ratusan suku bangsa di Indonesia. Selain

bisa memperkaya khazanah kebudayaan nasional, juga menjadi pemicu munculnya

disintegrasi sosial. Sering kita dengar terjadinya perang antarsuku atau konflik sosial

antaretnis di Indonesia. Ada banyak alasan yang mendasarinya. Tetapi, yang menarik

adalah ternyata banyak suku bangsa yang mempunyai mekanisme atau cara di dalam

menyelesaikan permasalahan itu. Kisah tentang kehidupan masyarakat di Lembah

Baliem, bisa jadi merupakan contoh kearifan lokal yang dapat kita jadikan referensi

dalam upaya mencarikan solusi atas permasalahan antaretnis atau antarsuku bangsa di

Indonesia.

B. Menggunakan Kearifan Nasional

Pada saat kita dihadapkan pada beragam konflik dan sengketa yang terjadi di antara

etnis atau suku bangsa yang ada di Indonesia, belajar dari sejarah adalah cara yang

paling tepat. Pada masa penjajahan Belanda kita merasakan betapa sulit merangkai

nilai persatuan untuk sama-sama menghadapi bangsa penjajah. Hingga ketika kita

mulai menyadarinya di tahun 1928. Saat itu kita mengakui Indonesia sebagai identitas

bersama, yang mampu mengatasi sejumlah perbedaan kebudayaan di antara suku

bangsa yang ada. Nasionalisme Indonesia pun terbentuk dalam wujud pengakuan

7
bahasa, tanah air, dan kebangsaan. Dampaknya adalah perjuangan menghadapi

kolonialisme Belanda semakin menampakkan hasilnya.

C. Puncak dari pencarian identitas itu ditemukan pada saat Pancasila disepakati sebagai

dasar negara dan petunjuk atau arah kehidupan bangsa. Kompleksitas keragaman

masyarakat dan budaya di Indonesia pun bisa diakomodasi bersama. Dasar negara

inilah yang digunakan oleh para founding fathers kita pada saat mendirikan sebuah

Negara nasional baru. Disebut negara nasional karena negara Indonesia terdiri atas

ratusan suku bangsa yang bisa hidup berdampingan dalam ikatan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keanekaragaman jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai

kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu

melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Factor penyebab munculnya

permasalahan social budaya pada masyarakat Indonesia yakni factor ekonomi, factor budaya,

factor biologis dan factor psikologis. Serta permasalahan ekonomi pada masyarakat Indonesia,

diantaranya rendahnya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, kesenjangan

penghasilan, inflasi, hutang luar negeri, definisit anggaran, ketidak mampuan industrial

mengelola sumber daya manusia, penguasaan iptek yang kurang, korupsi , masalah pangan, serta

pembangunan yang cenderung tersentralisasi. Permasalahan gender pada masyarakat Indonesia

yakni berupa is-isu yang berkaitan dengan gender, seperti kekerasan rumah tangga, tradisi, adat

istiadat, dan berbagai permasalahan dalam hubungan masyarakat.

3.2 Saran

Kita harus melibatkan semua pihak dalam upaya penyelesaian permasalahan social

budaya, ekonomi, dan gender dalam masyarakat Indonesia. Baik secara individu, kelompok

masyarakat dan pemerintah. Setiap individu harus memiliki kesadaran untuk berupaya

meningkatkan kualitas dan taraf hidup yang lebih baik. Kelompok masyakat perlu turut bekerja

sama dalam mengatasi masalah social. Pemerintah melalui programnya yang bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan kesejahteraan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sumartini, Ai Tin dan Putra, Asep Sutisna. 2018. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.

Edisi Revisi. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 1

http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/29/keragaman-suku-bangsa-di-indonesia/

https://buku.kemdikbud.go.id

https://www.pembelajaranmu.com/2018/09/upaya-penyelesaian-masalah-keberagaman.html

10

Anda mungkin juga menyukai