PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah kerangka kerja untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang profesional dan berkualitas. Proses keperawatan langsung
mengarah pada kegiatan keperawatan yang meliputi promosi kesehatan,
perlindungan kesehatan dan pencegahan penyakit. Proses keperawatan juga
digunakan oleh perawat dalam setiap kegiatan walaupun sudah
terspesialisasi. Proses keperawatan adalah dasar cara berfikir kritis dalam
keperawatan (Debora, 2013).
Proses Keperawatan besifat dinamis dan tidak berhenti pada satu tahap,
langkah yang dilakukan sama, tetapi membutuhkan kreatifitas dalam
pelaksanaannya, hal ini yang menyebabkan hasil proses keperawatan
berbeda pada tiap klien. Misalnya proses keperawatan pada orang dewasa
dan anak (Debora, 2013).
1
2
lahir, balita, anak usia sekolah, atau remaja. Salah satu faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah penyakit (Ngastiyah, 2014).
Demam adalah suatu kondisi saat suhu badan lebih tinggi dari biasanya
atau di atas suhu normal. Umumnya terjadi ketika seseorang mengalami
gangguan kesehatan. Suhu badan manusia biasanya berkisar 360C-370C jadi,
seseorang yang mengalami demam suhu badannya diatas 370C. Demam
dapat terjadi pada semua tingkatan umur manusia dari bayi hingga orang
lanjut usia sekalipun. Hal ini tidak lepas dari berbagai kemungkinan
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh (Nadirah, 2011 dalam Merda
2016).
rectal karena proses ekstrakranium di luar kepala, bukan karena kondisi lain
seperti infeksi pada otak, gangguan elektrolit, atau penyakit lainnya dan
tidak terbukti adanya infeksi atau penyakit lainnya sebagai penyebab kejang
dan biasanya terjadi pada usia 3 bulan - 5 tahun (Rendi, 2014). Kejang
demam dikelompokkan menjadi dua, yaitu kejang demam sederhana dan
kejang demam kompleks. Kejang demam merupakan salah satu kelainan
saraf tersering pada anak. (Rendi, 2014).
Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti dari ruang IGD RSUD
Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2014, 2015 dan 2016, Demam
Febris selalu berada pada kategori 10 penyakit terbanyak yang masuk di
Ruang IGD. Distribusi penyakit di IGD pada tahun 2014 dapat dilihat pada
tabel 1.1, tabel 1.2 dan tabel 1.3 di bawah ini :
Diketahui dari tabel 1.1 di atas bahwa kasus Obs. Febris berada pada
urutan ke-2 dengan jumlah kasus sebanyak 1915 orang (14,39%) dari 13303
pasien yang masuk ke IGD RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Diketahui dari tabel 1.2 di atas bahwa kasus Obs. Febris berada pada
urutan ke-1 dengan jumlah kasus sebanyak 1518 orang (21,28%) dari 7131
orang pasien yang masuk ke IGD RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh
Banjarmasin.
Diketahui dari tabel 1.3 di atas bahwa kasus Obs. Febris berada pada
urutan ke-1 dengan jumlah kasus sebanyak 5446 orang (32,35%) dari 16892
orang pasien yang masuk ke IGD RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh
Banjarmasin.
Penanganan yang cepat dan tepat prognosisnya baik pada kejang demam
tidak menyebabkan kematian. Angka kejadian epilepsi berbeda-beda
tergantung dari cara penelitiannya. Golongan epilepsi yang diprovokasi
kejang demam 97% menjadi epilepsi (Ngastiyah, 2014).
o
sedangkan penurunan terendah yaitu 0,7 C dan rata-rata penurunannya
yaitu 0,8 oC. Namun penelitian yang pernah dilakukan oleh Mohammed
pada tahun 2012 di Sharqia Governorate dengan judul A Comparison of
Vinegar Compresses vs. Cold Water and Water With Vinegar for Treating
Of Fever at Tropical Hospital tidak sesuai dengan hasil penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Mohammed menunjukkan hasil bahwa
kompres air pada anak hipertermi mengalami penurunan suhu tubuh sebesar
0,5 oC. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini terjadi karena panas
tubuh digunakan untuk menguapnya air pada kain kompres (Yohmi, 2008,
dalam hadi, 2012).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut : ”Bagaimanakah Gambaran Pemberian Kompres Air Biasa Pada
Asuhan Keperwatan Klien Dengan Demam Febris dapat Menurunkan Suhu
Tubuh Klien di Ruang IGD RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin?”
1. Tujuan
Menggambarkan Pemberian Kompres Air Biasa Pada Asuhan
Keperwatan Klien Dengan Demam Febris di Ruang IGD RSUD
Dr.H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
2. Manfaat Penulisan
a. Bagi Klien dan keluarga
Dapat dijadikan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan
peningkatan suhu tubuh dan memberikan pengetahuan tentang cara
8