Anda di halaman 1dari 26

DAGANG

Selasa, 14 Aug. 18

A. Pendahuluan 7. Perdagangan Internasional.


Menurut Prof. Nindyo Pramono, hukum bisnis 8. Dll.
adalah hukum yg berkaitan dengan perikatan
(perjanjian) dan badan usaha (perusahaan) dalam
berbagai bidang lapangan bisnis / perdagangan.

Secara umum, hukum dagang ialah hukum para


pedagang. Para pedagang ialah pihak yang
melaksanakan kegiatan jual beli demi mendapatkan
keuntungan / usaha bisnis.

Hukum Dagang merupakan lex specialis dari Hukum


Perdata. Hukum Dagang mengatur secara khusus
apa yang diatur secara umum dalam Hukum
Perdata, berlaku adagium lex specialis derogate legi
generali.

B. Pengertian Bisnis – Ekonomi


Terdapat perbedaan makna didalam kata-kata
‘bisnis’ dan ‘ekonomi’. Secara umum bisnis diartikan
sebagai pencarian keuntungan (profit oriented),
sedangkan ekonomi memiliki pengertian yang lebih
luas dan bisa berupa makro.

Terminologi Hukum Dagang muncul dari KUHD yang


mana dahulu mengatur keseluruhan aspek
perdagangan di Indonesia mulai dari perseroan
hingga perbankan. Kini, dengan adanya UU
tersendiri bagi perbankan, perseroan, pasar modal,
dll, serta mengingat terminologi dagang ialah untuk
para pedagang (pencari profit), ergo istilah Hukum
Dagang untuk mencakup keseluruhan aspek
ekonomi di Indonesia akan terdengar tidak tepat
(Mas Veri Antoni).

C. Sumber Hukum Dagang


Sumber dari hukum dagang sendiri terbagi dengan
dua, yakni tidak tertulis dan tertulis.

1. Sumber tidak Tertulis berupa kebiasaan yang


terdapat di lingkungan perusahaan /
perdagangan.
2. Sumber Tertulis:
a. Dikodifikasikan berupa KUHD,
KUHPerdata, dan Undang – undang.
b. Tidak Dikodifikasikan berupa SKIPPED.

D. Ruang Lingkup Hukum Dagang


Ruang lingkup hukum bisnis antara lain, namun
tidak terbatas pada:

1. Persekutuan Perniagaan (Firma, CV, PT).


2. Surat Berharga.
3. Pasar Modal.
4. Perbankan.
5. Persaingan Usaha.
6. HaKI.
DAGANG
Jumat, 24 Aug. 18

A. Pengertian Perusahaan dan Pengusaha 2. Kewajiban Pendaftaran Akta Pendirian ke


Orang yg menjalankan perusahaan disebut Daftar Perseroan (UU 40/2007 ttg PT –
PENGUSAHA. Kemenkumham RI);
3. Kewajiban membuat dokumen Perusahaan (UU
PERUSAHAAN adalah setiap bentuk usaha yang 8/1997);
melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus 4. Kewajiban ttg domisili perusahaan;
dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan, 5. Memenuhi peraturan perUUan terkait lainnya
baik yang diselenggarakan oleh orang perseorangan (antara lain perizinan, perlindungan
maupun oleh badan usaha konsumen, perpajakan, persaingan usaha, dll).
(perkumpulan/organisasi) baik yang berbentuk 6. Kewajiban di bidang ketenagakerjaan:
badan hukum maupun bukan yang didirikan dan a. Wajib lapor ketenagakerjaan;
berkedudukan di dalam wilayah negara RI. b. Peraturan Perusahaan;
PELAKU USAHA adalah badan usaha yg berbentuk c. BPJS Ketenagakerjaan;
badan hukum maupun bukan badan hukum yang d. Upah Minimum Perusahaan (UMP).
melakukan kegiatan usaha. 7. Kewajiban Di Bidang Perpajakan (Nomor
Pokok Wajib Pajak (“NPWP”)/Pengukuhan
Kemudian 2 Juli 1934 Ps.2 s.d 5 WvK dihapus, Pengusaha Kena Pajak (“PKP”)
termasuk istilah “koellieden/koophandel” dalam 8. Mengurus berbagai Perizinan (SIUP dan HO)
WvK diganti dgn istilah
“bedrijf/bedrijfshandelinghen” atau “Perusahaan” Pada dasarnya, Kewajiban Pengusaha berbeda-
beda antara satu dengan lainnya tergantung
Oleh karenanya, diserahkan kpd doktrin dan usaha apa yang ia lakukan -Mas Veri.
yurisprudensi utk memberikan tafsiran resmi ttg apa
yg dimaksud dgn Perusahaan.
Pengusaha wajib mendaftarkan perusahaannya
Baik bdsk Memorie van Toelichting dari Minister van
kecuali untuk perusahaan kecil perorangan dan
Justitie maupun Doktrin (Molengraaff, Polak) dan
perusahaan jawatan.
Yurisprudensi baru dapat dikatakan ada perusahaan
apabila: E. Tujuan Mendaftarkan Perusahaan
1. Publikasi, mencatat bahan2 keterangan yg
1. Pihak yg berkepentingan bertindak scr tidak
dibuat scr benar dr suatu perursahaan dan
terputus2;
merupakan sumber info resmi utk semua pihak
2. Terang-terangan;
yg berkepentingan mengenai identitas, data,
3. Didalam kedudukan ttt;
serta keterangan lainnya.
4. Berhubungan dgn pihak ketiga;
2. Pembinaan
5. Dengan tujuan mendapatkan laba;
Sarana bagi pemerintah untuk melakukan
6. Semuanya dicatat dalam pembukuan
pembinaan, pengarahan, pengawasan, dan
B. The Chain of Production menciptakan iklim dunia yang sehat.
Supplier à Manufacturer à Wholesale à
F. Kewajiban Daftar Perusahaan
Distributor à Retailer
Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar
C. KUHPerdata dan KUHDagang Perusahaan KECUALI Perusahaan Negara yang
Kodifikasi adalah himpunan aturan yg terletak di berbentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan
dalam suatu kitab. Perusahaan Kecil Perorangan (dijalankan oleh
anggota keluarga).
D. Kewajiban Pengusaha
Kegiatan utama seorang Pengusaha adalah Pendaftaran dilakukan pada kantor tempat
menjalankan Perusahaan. pendaftaran perusahaan yang ditetapkan oleh
Menteri.
Selain itu, Kewajiban Pengusaha, lainnya adalah:
Perusahaan yang dimaksud adalah:
1. Kewajiban mendaftarkan perusahaan dan
penyampaian laporan keuangan (UU 3/1982 ttg 1. Badan Hukum Termasuk Koperasi;
wajib Daftar Perusahaan – Kemendag RI); 2. Persekutuan;
3. Perorangan;
4. Perusahaan lain selain perusahaan tersebut di Dokumen Perusahaan yang telah dialihakan
atas. merupakan alat bukti yang sah.

G. Sanksi J. Berita Acara dan Daftar Pertelaan


1. Dgn sengaja atau kelalaian tidak memenuhi Dibuat pada saat terjadinya pengalihan dokumen ke
kewajiban diancam pidana penjara selama- dalam mikrofilm atau media lain.
lamanya 3 bulan atau denda rp.3.000.000,-
tindak pidana ini merupakan kejahatan Pada Berita Acara Pengalihan tersebut wajib
2. Dgn segaja mendaftarkan keliru / tdk lengkap dilampirkan Daftar Pertelaan atas dokumen
diancam pidana 3 bln atau denda rp. perusahaan yang dialihkan ke dalam mikrofilm atau
1.000.000,- tindak pidana ini merupakan media lain.
pelanggaran Daftar Pertelaan daftar yang memuat keterangan
H. Dokumen Perusahan (UU 8/97) antara lain mengenai jenis, jumlah dan jangka waktu
Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dan penyimpanan dokumen yang bersangkutan.
atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh K. Pemusnahan Dokumen
perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, Dokumen Perusahaan yg telah dialihkan ke dlm
baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun microfilm atau media lain dapat dimusnahkan
terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat kecuali pimpinan perusahaan menentukan lain.
dilihat, dibaca, atau didengar.
Demikian jg catatan, bukti pembukuan dan bukti
Dokumen perusahaan terdiri dari: pendukung administrasi keuangan bdsk keputusan
1. Dokumen Keuangan pimpinan perusahaan dpt dimusnahkan.
a. Catatan; L. Lama Penyimpanan
- Neraca Tahunan; Catatan: 10 tahun terhitung sejak akhir tahun buku
- Laba rugi; perusahaan yang bersangkutan.
- Rekening;
- Jurnal Trx Harian. Data pendukung adm. Keuangan disesuaikan
b. Bukti Pembukuan dengan kebutuhan perusahaan.
Terdiri dari warkat-warkat yang digunakan
sebagai dasar pembukuan yang Dokumen lain ditetapkan berdasarkan nilai guna
mempengaruhi perubahan kekayaan, dokumen perusahaan tersebut.
utang, dan modal Jangka waktu dokumen administrasi keuangan dan
c. Data Pendukung.
dokumen lain lazimnya ditetapkan dengan
Ketiga hal di atas menunjukan bukti adanya hak keputusan pimpinan perusahaan.
dan kewajiban perusahaan.

2. Dokumen Lain
Data dan Tulisan lain yg berisi keterangan yg
mempunyai nilai guna bagi perusahaan
meskipun tidak terkait langsung dgn dokumen
keuangan.

I. Pengalihan dan Legalisasi


Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam
mikrofilm atau media lainnya.

Pengalihan Dokumen Perusahaan Wajib Dilegalisasi.

Legalisasi dapat dilakukan oleh pimpinan


perusahaan atau pejabat di lingkungan atau pejabat
di lingkungan perusahaan yang ditunjuk dan harus
dibuatkan berita acaranya.

Legalisasi adalah tindakan pengesahan isi dokumen


perusahaan yang dialihkan atau ditransformasikan
ke dalam mikrofilm atau media lain atau
menyatakan bahwa isi dokumen perusahaan yang
terkandung di dalamnya sesuai dengan aslinya.
DAGANG
Selasa, 21 Aug. 18

HUKUM PERUSAHAAN disebutkan juga, “ketiadaan akta notaris tidak boleh


dijadikan alasan untuk merugikan pihak ketiga”.
A. Bentuk-Bentuk Perusahaan
1. Perusahaan Perorangan Sehingga, pada prinsipnya cukup lisan spt pd
a. Unit dagang partnership. Praktek selalu dibuat dg Akta Notaris, dg
b. PB ketentuan harus didaftarkan di Pengadilan Negeri dan
2. Persekutuan Perniagaan diumumkan dlm TBNRI.
a. Bukan Badan Hukum
- Persekutuan Perdata Dalam prakteknya tdk pernah diumumkan, hanya
- Firma didaftarkan di Kepaniteraan PN, seharusnya di Kantor
- CV Pendaftaran Perusahaan, Cth: UU No.3 Thn 1982
b. Berbadan Hukum Tentang Wajib Daftar Perusahaan.
- PT Konsekuensi pendaftaran dan pengumuman blm
- Koperasi didaftarkan dan diumumkan:
B. Persekutuan Perdata (KUHPerd Bk III Ps.1618 s/d 1665) 1. Pihak ketiga dapat mengangap firma tersebut
Persekutuan Perdata adalah perserikatan perdata Persekutuan Umum;
yang menjalankan usaha 2. Menjalankan segala macam urusan;
Perserikatan Perdata adalah merupakan suatu 3. Didirikan untuk waktu yang tidak terbatas;
perjanjian dimana dua orang atau lebih mengikatkan 4. Tidak ada seorang sekutu pun yang dikecualikan
diri utk memasukkan sesuatu dlm perserikatan, dari kewenangan bertindak dan menandatangani
dengan maksud untuk membagi keuntungan yg terjadi surat bagi pesekutuan Firma
karenanya (Ps.1618 KUHPerd). F. Mengapa Firma dan CV Bukan Badan Hukum?
Persekutuan Perdata yang terbatas hanya menyangkut 1. Untuk mendirikan Firma dan CV di dlam KUHD
barang-barang tertentu, pemakaiannya atau hasil- tidak ada aturannya, sehingga tunduk kepada
hasil yang akan diperoleh dari barang-barang itu, aturan tentang Perserikatan Perdata
mengenai usaha tertentu, atau penyelenggaraan suatu (Maatschap), yaitu dapat didirikan dengan secara
perusahaan atau pekerjaan tetap (Pasal 1623 KUH lisan (Ps. 1618 KUH Perdata), sehingga tentu saja
Perdata). tidak memerlukan pengesahan dari yang
berwenang
C. Syarat Perserikatan Perdata 2. Masih berlaku ketentuan Pasal 18 KUHD
1. Adanya dua pihak atau lebih; “Bahwa setiap sekutu di dalam firma
2. Mengharuskan adanya pemasukan; bertanggung jawab secara pribadi dan untuk
3. Tujuannya mencari untung/laba. seluruhnya bagi perikatan-perikatan
persekutuan.”
Utk mendirikan maatschap tidak harus dgn bentuk Ketentuan demikian memberikan kesimpulan
tertulis, melainkan dpt secara lisan (1624 KUHPerd) bahwa secara yuridis di dalam firma tidak ada
D. Firma (KUHD Ps.15 s/d Ps.35) pemisahan kekayaan antara kekayaan anggota
Merupakan Perserikatan Perdata Khusus, dimana dengan kekayaan perusahaan.
kekhususannya terletak pada adanya; G. Pembubaran Firma (Ps.1646 KUHPerdata, kecuali diatur
1. Menjalankan perusahaan; lain dlm Akta Pendirian)
2. Memakai nama bersama, dan 1. Lampaunya jangka waktu pendirian;
3. Tanggung jawab sekutu secara pribadi utk 2. Musnahnya barang atau diselesaikan usaha yg
seluruhnya bagi perikatan2 persekutuan menjadi tugas pokok;
3. Kehendak dari seorang sekutu atau beberapa
E. Pendirian Firma sekutu;
Ps.22 KUHD mengharuskan dengan Akta Notaris, tapi 4. Meninggal; dibawah pengampunan; dinyatakan
tidak ada sanksinya jika tidak dilakukan, bahkan pailit.
H. Persekutuan Komanditer/C.V. (Ps.19-35 KUHD) K. Hubungan Hukum Eksternal
C.V. adalah pedengan satu orang atau lebih sekutu Hanya sekutu aktif saja (sekutu komplementer) yg dpt
perusahaan yg didirikan oleh satu orang atau lebih bertindak untuk dan atas CV dan mewakili CV.
sekutu aktif pasif sebagai pelepas uang (sekutu
Komanditer) L. Macam-Macam C.V
1. CV diam-diam
Pasal 19 KUHD, “Persekutuan dengan jalan meminjam a. Belum menyatakan dirinya secara terang
uang atau disebut juga persekutuan komanditer, sebagai CV;
diadakan antara seorang sekutu atau lebih yang b. Bertindak keluar, perusahaan masih
bertanggungjawab secara pribadi dan untuk menyatakan dirinya sbg firma, tapi ada
seluruhnya dengan seorang atau lebih sebagai sekutu yang berstatus sebagai sekutu
peminjaman uang”. komanditer.
2. CV Terang-terangan (Terbuka)
Disebut CV, krn memiliki sekutu pasif yang tidak ikut a. Menyatakan diri secara terang sebagai CV.
campur di dalam mengurus perusahaan. Mis, dipapan nama, kop surat, dll, tertulis
Status sekutu pasif dapat dipersamakan dengan kata “CV”.
seorang yang menitipkan modal pada satu 3. CV Atas Saham
perusahaan, yang hanya menikmati hasil keuntungan a. Modal CV terdiri dar kumpulan saham.
b. Tidak diatur dlm KUHD, muncul karena
I. Sekutu dalam C.V praktek bisnis semata—untuk dapat
CV mempunyai 2 sekutu: menghimpun dana;
c. Hakikatnya sama dengan CV terang-
1. Sekutu aktif (sekutu kerja, sekutu komplementer, terangan, hanya saja modalnya terdiri atas
sekutu pengurus) saham-saham;
Memasukan modal dan mengurus CV d. Merupakan bentuk terminal menuju
(bertanggungjawab sampai harta pribadi); Perseroan Terbatas (PT).
2. Sekutu pasif (silent partner, sekutu diam, sekutu
tdk kerja, sekutu komanditer) M. Persamaan dan Perbedaan antara CV atas Saham
Memasukkan modal saja. (bertanggungjawab dengan PT
sebatas modal saja). Tapi Pihak ketiga tidak tahu 1. Persamaan
keberadaan dari sekutu pasif ini. a. Modal terdiri atas saham
b. Memiliki pengawas dari Komisaris (Pada CV
J. Hubungan Internal Sekutu dapat ditetapkan seorang dari sekutu sbg
1. Sekutu Aktif komisaris)
a. Selain memasukkan uang atau benda ke 2. Perbedaan
dalam persekutuan, juga melakukan a. Dlm CV atas saham ada sekutu kerja
pengurusan; pertanggungjawaban secara pribadi
b. Memikul tanggungjawab tidak terbatas atas (pertanggungjawaban penuh) Vs Direksi
kerugian yang diderita persekutuan dalam dlm PT tidak bertanggungjawab secara
usahanya, kecuali lain dlm perjanjian pribadi (pertanggungjawaban terbatas);
pendirian, secara solider (renteng). b. Dlm CV atas saham, Diresksi boleh diangkat
2. Sekutu Pasif (komonditer) utk selamanya, sedangkan pada PT bisa
a. Hanya memasukkan uang semata; diberhentikan sewaktu-waktu.
b. Jika terlibat melakukan pengurusan, maka ia
akan dipertanggungjawabkan seperti sekutu Apabila sekutu komanditer meninggal dunia, tidak
kerja; mempengaruhi eksistensi kelansungan persekutuan.
c. Dalam hal tertentu dapat diatur hak-hak
intern sekutu pasif, mis, terkait rapat, Apabila sekutu komplementer yang meningal dunia,
pembukuan, atau kemungkina menjadi maka perusahaan menjadi bubar dan selanjutnya
Komisaris; diadakan proses “pemberesan”.
d. Dapat disamakan seperti kedudukan
pemegang saham pada PT.
N. Pendirian C.V
1. Tdk berbeda dg Maatschap dan Fa, secara yuridis
cukup lisan;
2. Praktek selalu dibuat dg akta notaris, yg berfungsi
sebagai alat bukti adanya CV;
3. Status hukumnya tetap bukan badan hukum
menurut KUHD;
4. Dlm praktek selalu membuat kekayan terpisah
(Cth: Pembukuan (UU No.8 Thn 1997 jo Ps 6
KUHD)).

O. Pembubaran CV
Sama dengan pembubaran Fa.
DAGANG
Jumat, 31 Aug. 18

HUKUM PERSEROAN TERBATAS Pemegang saham dpt diminta


A. Pengertian PT pertanggungjawaban melebihi sahamnya
Menurut Pasal 1 UUPT: apabila à Piercing the Corporate Veil:

“PT adalah badan hukum yg merupakan persekutuan 1. Persyaratan Perseroan sebagai badan
modal, didirikan bdsk perjanjian, melakukan kegiatan hukum belum atau tidak terpenuhi;
usaha dgn modal dasar yg seluruhnya terbagi dalam 2. Pemegang saham yang bersangkutan
saham dan memenuhi persyaratan yg ditetapkan dlm baik langsung maupun tidak langsung
UU ini serta peraturan pelaksanaannya.” dengan itikad buruk memanfaatkan
Perseroan untuk kepentingan pribadi;
Pengetian PT terdiri dari 2 kata, yakni “Perseroan” dan 3. Pemegang saham yang bersangkutan
“Terbatas”. “Perseroan” merujuk kpd modal PT yg terlibat dalam perbuatan melawan
terdiri dari sero-sero atau saham2. Adapun kata hukum yang dilakukan oleh Perseroan;
“Terbatas” merujuk kpd pemegang yg luasnya hanya atau
sebatas pd nilai nominal semua saham yg dimilikinya. 4. Saham yang bersangkutan baik langsung
maupun tidak langsung secara melawan
PT memperoleh status Badan Hukum pd tanggal hukum menggunakan kekayaan
diterbitkannya keputusan Menteri mengenai Perseroan, yang mengakibatkan
pengesahan Badan Hukum Perseoran. (Pasal 7 ayat 4 kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup
UUPT) untuk melunasi utang Perseroan.
B. Ciri Khas atau Karakteristik PT
1. Sbg Badan Hukum mandiri (persono standi in
D. Pendirian PT
judicio), legal entity, legal body, shg dpt
Menurut Pasal 7 ayat 1:
melakukan perbuatan hukum;
2. Sebagai asosiasi modal; PT didirikan oleh 2 orang atau lebih dgn akta notaris
3. Kekayaan dan utang PT adalah terpisah dari yang dibuat dalam Bahasa Indonesia.
kekayaan utang dan pemegang saham;
Menurut Pasal 7 ayat 4:
C. Tanggung Jawab Pemegang Saham
Pasal 3 ayat 1UUPT: Perseroan memperoleh status Badan Hukum pada
diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai
Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab pengesahan badan hukum Perseroan.
secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama
Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Setelah perseroan memperoleh status badan hukum
Perseroan melebihi saham yang dimiliki à Limited dan pemegang saham menjadi kurang dari 2 (dua)
Liability. orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham
Pengecualian (Pasal 3 ayat 2): yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian
sahamnya kepada orang lain atau Perseroan
mengeluarkan saham baru kepada orang lain (Ps. 7
Ayat 5)

Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada


ayat (5) telah dilampaui, pemegang saham tetap
kurang dari 2 (dua) orang, pemegang saham
bertanggung jawab secara pribadi atas segala
perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas
permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan
negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut (Ps. 7
ayat 6)
Akta pendirian berisi anggaran dasar dan keterangan dasar pada prinsipnya merupakan total jumlah saham
lain yg berkaitan dgn pendirian perseroan. (Pasal 8 yang dapat diterbitkan oleh Perseroan.
ayat 1)
Sementara itu, modal ditempatkan adalah jumlah
E. Akta Pendirian dan Anggaran Dasar saham yang sudah diambil pendiri atau pemegang
Fungsi Akta Pendirian: saham. Dengan kata lain, modal ditempatkan itu
adalah modal yang disanggupi pendiri atau pemegang
1. Akta pendirian PT yg berisi AD PT merupakan saham untuk dilunasinya, dan saham itu telah
syarat mutlak utk berdirinya PT. Selain sebagai diserahkan kepadanya untuk dimiliki.
alat bukti yg kuat: lahiriah, formal, dan material.
2. Akta pendirian scr internal berfungsi sbg aturan Sedangkan modal disetor adalah modal yang sudah
main diantara para pemegang saham dgn organ dimasukkan pemegang saham sebagai pelunasan
PT. pembayaran saham yang diambilnya sebagai modal
3. Akta pendirian scr external merupakan identitas yang ditempatkan dari modal dasar perseroan. Jadi,
dan menentukan pengaturan modal disetor adalah saham yang telah dibayar penuh
pertanggungjawaban PT thd pihak ketiga. oleh pemegang atau pemiliknya.

F. Anggaran Dasar Paling sedikit 25% dari modal dasar harus:


Memuat sekurang2nya (Ps.15 ayat 1):
- telah ditempatkan, dan
1. nama dan tempat kedudukan Perseroan; - telah disetor penuh pada saat pendirian
2. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan
Perseroan;
3. jangka waktu berdirinya Perseroan; UUPT menentukan PT harus mempunyai modal dasar
4. besarnya jumlah modal dasar, modal minimal 50jt, tapi telah diralat oleh PP 29/2016 yakni
ditempatkan, dan modal disetor; mengganti ketentuan Modal Dasar menjadi tidak
5. jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada harus minimal 50jt, tetapi berdasarkan kesepakatan
berikut jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hak- para pihak.
hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai I. Saham
nominal setiap saham; Merupakan bagian dari modal perseroan. Istilah
6. nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan lainnya adalah andi (aandeel), sero, share. Surat saham
Dewan Komisaris; merupakan surat bukti bhwa pemegangna ikut
7. penetapan tempat dan tata cara keanggotaan suatu Perseroan.
penyelenggaraan RUPS;
8. tata cara pengangkatan, penggantian, Merupakan jenis surat berharga karena memiliki ciri2
pemberhentian anggota Direksi dan Dewan sbg surat berharga, yaitu:
Komisaris;
9. tata cara penggunaan laba dan pembagian 1. Dpt diperjualbelikan;
dividen. 2. Memuat klausula2;
3. Op-naam/aan-order/aan-toonder; dan
G. Perubahan Anggaran Dasar 4. Merupakan surat bukti diri atau surat legitimasi
Perubahan AD ditetapkan oleh RUPS. (Pasal 19 ayat 1) atau documents of title.

Huruf (a) (b) (c), besarnya modal dasar, pengurangan J. Hak Pemegang Saham
modal ditempatkan dan disetor, perubahan status PT Pasal 52 UUPT:
dari tertutup mjd terbuka atau sebaliknya (Ps. 21 ayat
2) à Harus mendapatkan persetujuan Menteri. 1. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam
RUPS;
Perubahan AD di luar hal tsb (Ps. 21 ayat 3) à Cukup 2. Menerima pembayaran deviden dan sisa
diberitahukan kpd Menteri. kekayaan likuidasi;
3. Menjalankan hak2 lain bdsk UU ini.
H. Modal
Modal (capital) adalah kekayaan total seseorang atau K. Jenis Saham
suatu badan atau nilai… Saham perseroan dikeluarkan atas nama (op-naam)
(Ps.48 UUPT)
Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham
Perseroan yang disebut dalam Anggaran Dasar. Modal
Hal itu berbeda dgn Ps.24 UU 1/1995, dimana saham O. RUPS
dpt dikeluarkan atas: RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS lainnya.

1. Saham atas unjuk (aan-toonder); dan RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu
2. Saham atas nama (op-naam). paling lambat setelah tahun buku berakhir.

L. Klasifikiasi Saham RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu


1. Saham dgn hak khusus utk mencalonkan anggota berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perseroan.
Direksi dan atau Komisaris;
2. Saham dgn hak suara atau tanpa hak suara; P. Keputusan Rapat di Luar RUPS
3. Saham yg setelah jangka waktu tertentu ditarik Pasal 51 UUPT
kembali atau ditukar dgn klasifikasi saham lain; “Pemegang saham dapat jg mengambil keputusan yg
4. Saham yg memberikan hak kpd pemegangnya utk mengikat di luar RUPS dgn syarat pemegang saham
menerima deviden lebih dahulu (saham dgn hak suara menyetujui scr tertulis dgn
preferen). menandatangani usul yg bersangkutan.”
M. Cara Peralihan Saham (Ps.56 UUPT) Q. Direksi (Ps.92-107)
1. Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan Ps.97 (1), Direksi bertanggung jawab atas pengurusan
akta pemindahan hak; Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat
2. Akta pemindahan hak disampaikan secara tertulis (1). à duty of loyalty.
kepada perseroan;
3. Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas Ps.97 (2), Pengurusan sebagaimana dimaksud pada
saham tesebut. ayat (1), wajib dilaksanakan setiap anggota Direksi
dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. à duty
Pengecualian (Ps.57) of care.
Dalam AD dpt diatur persyaratan mengenai Ps.97 (3), Setiap anggota Direksi bertanggung jawab
pemindahan hak atas saham, yaitu: penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila
1. Keharusan menawarkan terlebih dahulu kpd yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
pemegang saham dan klasifikasi ttt/pemegang tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana
saham lainnya (blokkering); dimaksud pada ayat (2).
2. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih Ps.97 (4), Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota
dahulu dr organ perseroan; Direksi atau lebih, tanggung jawab sebagaimana
3. Keharusan mendapakan persetujuan terlebih dimaksud pada ayat (3) berlaku secara tanggung
dahulu dari instansi yg berwenang. renteng bagi setiap anggota Direksi.
N. Organ Perseroan Ps.97 (5), Anggota Direksi tidak dapat
1. RUPS (Ps.75-91) dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana
Organ perseroan yg mempunyai wewenang yg dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:
tidak diberikan kpd Direksi dan Dewan Komisaris
dalam batas yg ditentukan dlm UU dan/atau AD. a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
Pemegang saham berhak memperoleh kelalaiannya;
keterangan yang berkaitan dengan perseroan dari b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik
direksi dan dewan komisaris sepanjang dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai
berhubungan dengan mata acara rapat. dengan maksud dan tujuan Perseroan;
2. Direksi c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik
Organ perseroan yg berwenang dan bertanggung langsung maupun tidak langsung atas tindakan
jawab penuh atas pengurusan perseroan utk pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
kepentingan perseroan, sesuai dgn maksud dan d. d. telah mengambil tindakan untuk mencegah
tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dgn
ketentuan AD. R. Dewan Komisaris
3. Dewan Komisaris Ps.114 (1), Dewan Komisaris bertanggung jawab atas
Organ perseroan yg bertugas melakukan pengawasan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam
pengawasan scr umum dan/atau khusus serta AD Pasal 108 ayat (1) à duty of loyalty.
serta memberi nasehat kpd Direksi.
Ps.114 (2), Setiap anggota Dewan Komisaris wajib
dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 108 ayat (1) untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan. à duty of care.

Ps.114 (3), Setiap anggota Dewan Komisaris ikut


bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau
lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).

Ps.114 (4), Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2


(dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung
jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku
secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan
Komisaris.

Ps.114 (5), Anggota Dewan Komisaris tidak dapat


dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan:

a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik


dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan Direksi yang mengakibatkan
kerugian; dan
c. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk
mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian
tersebut.

S. Tanggung Jawab Sosial (Coorporate Social


Responsibility)
Merupakan komitmen perseroan utk berperan serta
dlm pembangunan ekonomi yg berkelanjutan utk
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yg
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas
setempat, maupun masyarakat pd umumnya.

Perseroan yg melakukan kegiatan usaha di bidang


dan/atau berkaitan dgn sumber daya alam, wajib
melaksanakan tanggung jawab social dan lingkungan.

Tanggung jawab social dan lingkungan merupakan


kewajiban perseroan yg dianggarkan dan
diperhitungkan biaya perseroan.
DAGANG
Selasa, 4 September 2018

PENGGABUNGAN, PENGAMBILALIHAN, PELEBURAN, DAN D. Pengaturan Akuisisi


PEMISAHAN PERSEROAN 1. Undang2 no. 40/2007, pasal 125, 126, 127 dan
A. Pengantar pasal 131
Penggabungan (merger) adalah perbuatan hukum 2. Undang2 no. 5/1999; pasal 28 ayat(2), 29 dan
yg dilakukan oleh satu perseroan atau lebih utk pasal 48
menggabungkan diri dgn perseroan lain yg telah 3. PP no.27/1998 tentang penggabungan,
ada, yg mengakibatkan aktiva dan pasiva dari peleburan dan pengambil alihan.
prseroan yg menggabungkan diri beralih karena
E. Tujuan Akuisisi
hukum kpd perseroan yg menerima penggabungan
1. Untuk memperbaiki sitem manajemen
dan selanjutnya status badan hukum perseroan yg
perseroan terakuisisi.
menggabungkan diri berakhir karena hukum (Ps.1
2. Untuk meningkatkan deversifikasi usaha
angka 9 UUPT).
3. Untuk mengurangi hambatan persaingan.
Pengambilalihan (akuisisi) adalah perbuatan hukum 4. Untuk mempertahankan kontinuitas bisnis
yg dilalkukan oleh badan hukum atau org
F. Jenis-Jenis Akuisisi
perserorangan utk mengambil alih saham perseroan
Dilihat dari segi obyek transaksi akuisisi, ada;
yg mengakibatkan beralihnya pengendalian atas
perseroan tsb (Ps.1 angka 11 UUPT). 1. Akuisisi Saham;
2. Akuisisi asset, misalnya alat-alat produksi, hak
Peleburan (konsolidasi) adalah perbuatan hukum yg
milik intelektual;
dilakukan oleh dua perseroan atau lebih utk
3. Akuisisi Kegiatan, dalam hal ini yang diakuisisi
meleburkan diri dengan cara mendirikan suatu
hanya kegiatan usaha, termasuk misalnya
perseroan baru yang karena hukum memperoleh
jaringan usaha.
aktiva dan passiva dari perseroan yang meleburkan
diri berakhir karena hukum. (Pasal 1 Angka 10 UU G. Peleburan (Konsolidasi)
PT) Perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua
perseroan/lebih untuk meleburkan diri dgn cara
Pemisahan (spin-off) adalah perbuatan hukum yang
mendirikan satu perseroan baru, yang karena
dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan usaha
hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari
yang mengakibatkan seluruh aktiva dan passiva
perseroan yang meleburkan diri dan status badan
beralih karena hukum kepada dua perseroan atau
hukum perseroan yang meleburkan diri berakhir
lebih atau sebagian aktiva dan passiva perseroan
karena hukum.
beralih karena hukum kepada satu orang atau lebih
(Pasal 1 Angka 12 UU PT) H. Pemisahan (Spin-Off)
Pemisahan dpt dilakukan dgn cara;
B. Penggabungan (Merger)
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu 1. Pemisahan Murni dan
perseroan/lebih untuk menggabungkan diri dengan 2. Pemisahan Tidak Murni
perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan
aktiva dan pasiva dari perseroan yang Pemisahan murni mengakibatkan seluruh aktiva dan
menggabungkan diri beralih karena hukum kepada pasiva perseroan beralih karena hukum kepada 2
perseroan yang menerima penggabungan tsb. perseroan lain yg menerima peralihan dan
perseroan yg melakukan pemisahan usaha tsb
Dan selanjutnya, status badan hukum perseroan berakhir karena hukum.
yangmenggabungkan diri berakhir karena hukum.
Pemisahan tidak murni mengakibat kan sebagian
C. Pengambilalihan (Akuisisi) aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hk
Pengambil alihan dilakukan dgn cara kepada 1(satu) perseroan lain atau lebih yg
pengambilalihan saham yg telah dikeluarkan menerima peralihan, dan PERSEROAN yg melakukan
dan/atau akan di keluarkan oleh Perseroan pemisahan tsb tetap ada (ps 135 ayat 3 ).
Pengambilalihan saham berakibat beralihnya I. Pembubaran dan Likuidasi
pengendalian thd Perseroan tsb Pembubaran: perbuatan yg mengakibatkan
perseroan berhenti eksistensi dan tidak lagi
Dpt dilakukan oleh bd hk/perorangan.
menjalan kegiatan bisnis utk selama-lamanya.
– Kemudian diikuti dgn proses administrasi
berupa pemberitahuan, pengumuman,
dan PHK dgn karyawan.

Likuidasi adalah tindakan pemberesan


terhadap aktiva dan pasiva suatu perusahaan
sebagai tindak lanjut dari bubarnya
perusahaan.

J. Kapan Pembubaran Perseroan Terjadi?


Menurut Ps.143 (1) UUPT

1. Berdasarkan putusan RUPS;


2. Jangka waktu dlm angaran dasar berakhir
3. Penetapan pengadilan
4. Dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan
Pengadilan Niaga yg mempunyai kekuatan
hukum tetap, harta pailit perseroan tidak cukup
untuk membayar biaya kepailitan;
5. Krn harta pailit perseroan berada dlm keadaan
insovensi sbgmn diatur dlm UU Kepailitan
6. Karena dicabutnya izin usaha perseroan shg
mewajibkan perseroan melalukan likuidasi

Pembubaran perseroan tidak mengakibatkan


perseroan kehilangan status badan hukum sampai
dgn selesainya likuidasi dan pertanggungjawaban
likuidator diterima oleh RUPS.

Sejak saat pembubaran pada setiap surat keluar


Perseroan dicantumkan kata “dalam likuidasi” di
belakang nama Perseroan.

Setelah pembubaran perseroan, baik karena RUPS,


penetapan pengadilan negeri, keputusan
pengadilan niaga, wajib diikuti penunjukan
LIKUIDATOR atau KURATOR

Khusus utk pembubaran krn dicabutnya ijin usaha


bank, penunjukkan likuidator dilakukan oleh LPS (Psl
3 UU LPS jo Psl 5 Peraturan LPS tentang Likuidasi
Bank).

K. Kewajiban Likuidator
Kewajiban likuidator utk melakukan pemberesan
harta keakyaan perseroan dlm proses likuidasi,
meliputi:

1. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan dan


utang perseroan;
2. Pengumuman dlm Surat Kabar dan BNRI
mengenai rencana pembagian kekayaan hasil
likuidasi;
3. Pembayaran kepada kriditur;
4. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi
kepada pemegang saham;
5. Tindakan lain yang perlu dilakukan dlm
pelaksanaan pemberesan kekayaan.
DAGANG
Jumat, 7 September 2018

PERUSAHAAN GRUP Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk


Kalimantan Timur Tbk., dan PT
A. Pengertian Petrokimia Gresik yang dialihkan
Merupakan gabungan perusahaan2 yg scr yuridis kepemilikannya kepada PT Pupuk
mandiri yg terkait satu sama lain begitu erat, sehingga Sriwidjaja (Persero)
membentuk suatu kesatuan ekonomi yang tunduk 3. Respon thd Escaped Claused Regulasi
kepada suatu pimpinan dari suatu perusahaan induk a. Pasal 10 Ayat (1) dan Ayat (2) UU
sebagai pimpinan sentral. No.22/2001 MIGAS: larangan badan
B. Konstruksi Perusahaan Grup usaha untuk menjalankan kegiatan
Alasan Pembentukan Perusahaan Grup usaha hulu dan hilir migas secara
bersamaan. Penjelasan Pasal 10 Ayat
1. Strategi Bisnis (1): dalam hal badan usaha melakukan
Pembentukan atau pengembangan perusahaan kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha
grup tidak dapat dilepaskan dari realitas bisnis hilir secara bersamaan ‘harus’
yang terjadi, ketika pengelolaan usaha melalui membentuk badan hukum yang
konstruksi perusahaan grup dianggap lebih terpisah, antara lain secara holding
memberikan manfaat ekonomi dibandingkan company à Penjelasan Pasal 10 Ayat
dengan perusahaan tunggal. (1) memuat aturan pengecualian atau
escaped clause
Dalam menjalankan ekspansi usaha, suatu b. Pasal 3 Ayat (1) huruf c PBI
perusahaan menghadapi pilihan strategi untuk No.8/16/PBI/2006: Pihak-pihak yang
melakukan pertumbuhan internal atau eksternal, telah menjadi Pemegang Saham
maupun pilihan struktur organisasi perusahaan Pengendali pada lebih dari 1 (satu) Bank
dengan menggunakan perusahaan tunggal atau wajib melakukan penyesuaian struktur
grup. kepemilikan, salah satunya adalah
Organisasi bisnis ini memiliki fleksibilitas pada Membentuk Perusahaan Induk di
berbagai situasi yang ada, seperti: Bidang Perbankan (bank holding
company).
a. Paling mampu memenuhi kebutuhan
kegiatan usaha berskala besar dan lini usaha C. Pembentukan Perusahaan Grup
yang terdiversifikasi; Perusahaan à melakukan ekspansi usaha à Pendirian
b. Mengatasi hambatan operasional yang anak perusahaan/pemisahan usaha/akuisisi/joint
berada di wilayah yurisdiksi berbeda; venture à Konstruksi perusahana grup
c. Melindungi kepentingan bisnis anggota D. Jenis Konstruksi Perusahaan Grup
perusahaan grup dari berbagai hambatan 1. Berdasarkan Jenis Kegiatan Usaha Induk dan Anak
regulasi yang ada. Perusahaan
2. Akomodasi Regulasi
a. Perintah peraturan perundang-undangan Grup Vertikal
- PP No.35/1960 tentang Nasionalisasi
Semarangsche Stoomboot En Prauwen
Veer (“S.S.P.V.”) dan Semarang Veer Pabrik Kertas
yang berimplikasi kepada terbentuknya
perusahaan grup melalui pemisahan
usaha. S.S.P.V. sebagai "holding
company" yang memegang seluruh Pabrik Pengolah
Pabrik Pulp Distribusi Kertas
Pulp
saham-saham dari N.V. Semarang Veer
dan N.V. Semarang Dock Works
- PP No. 28/1997 pengalihan kepemilikan
seluruh saham Pemerintah pada
industri pupuk PT Pupuk Kujang, PT
E. Aspek Yuridis Perusahaan Grup
Perkembangan dan dominasi perusahaan grup dalam
Grup Horizontal kegiatan bisnis di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
legitimasi peraturan perundang-undangan.
Otomotif UU No. 40 Tahun 2007 tidak mengatur secara khusus
mengenai perusahaan grup, tetapi UU No. 40 Tahun
2007 telah memberikan legitimasi kepada suatu
Hotel Makanan Keuangan perseroan untuk memiliki saham pada perseroan lain.

Pasal 7 Ayat (1) UU No.40 Tahun 2007 mengijinkan


kepada seseorang untuk mendirikan suatu perseroan.
2. Berdasarkan ada/tidaknya kegiatan usaha induk Memori Penjelasan Pasal 7 Ayat (1) UU PT No. 40
perusahaan Tahun 2007 menjabarkan bahwa yang dimaksud
a. Operating Holding Company dengan “orang” adalah orang perseorangan, baik
Induk perusahaan menjalankan kegiatan warga negara Indonesia maupun asing atau badan
usaha maupun mengendalikan anak hukum Indonesia atau asing. Memori Penjelasan Pasal
perusahaan. Kegiatan usaha induk 7 Ayat (1) ini memang tidak ditujukan secara khusus
perusahaan biasanya akan menentukan jenis sebagai bentuk pengaturan perusahaan grup
izin usaha yang harus dipenuhi oleh anak
perusahaan tersebut. Perbuatan hukum suatu badan hukum untuk
b. Financial Holding Company mendirikan perseroan lain berimplikasi kepada
Induk perusahaan hanya melakukan timbulnya keterkaitan antara dua perseroan melalui
penyertaan saham pada anak perusahaan, kepemilikan saham.
tanpa melakukan kegiatan pendukung
maupun kegiatan operasional, sehingga F. Pengaturan Perusahaan Grup dalam UUPT
induk perusahaan memperoleh pendapatan Dalam UU PT No.40/2007 hanya ada 1 pasal mengatur
hanya dari dividen yang diberikan oleh anak perusahaan grup, yaitu Pasal 84.
perusahaan. (Menurut UUPT tidak boleh ada
Tetapi, UU No 1 Tahun 1995 telah memuat mengenai
financial holding company) kausa lahirnya keterkaitan induk dan anak perusahaan.
Ketentuan ini terdapat pada Memori Penjelasan Pasal
Terkait dengan ada/tidaknya kegiatan usaha dari induk
29 UU No 1 Tahun 1995.
perusahaan, Pasal 2 UU Nomor 40 Tahun 2007
menyatakan bahwa perseroan harus mempunyai Anak Perusahaan adalah perseroan yang mempunyai
maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha yang tidak hubungan khusus dengan perseroan lainnya yang
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- terjadi karena:
undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan.
1. Lebih dari 50% (lima puluh persen) sahamnya
Model financial holding company melalui kepemilikan dimiliki oleh induk perusahaannya;
saham atau investasi di perusahaan lain tidak dapat 2. Lebih dari 50% (lima puluh persen) suara dalam
dianggap sebagai bentuk usaha RUPS dikuasai oleh induk perusahaannya; dan
atau
Kepemilikan saham di perusahaan lain bukan 3. Kontrol atas jalannya perseroan, pengangkatan,
merupakan kegiatan usaha perseroan yang dan pemberhentian direksi dan komisaris sangat
bersangkutan, sehingga tidak diperkenankan untuk dipengaruhi oleh induk perusahaannya.
dimasukkan sebagai salah satu kegiatan usaha
perseroan dan tidak diperkenankan dicantumkan dalam
anggaran dasar perseroan.

Pernyataan ini menegaskan bahwa UU Nomor 40 Tahun


2007 tidak mengijinkan adanya financial holding
company.
DAGANG
Jumat, 7 September 2018

BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) G. Maksud dan Tujuan Perum


1. Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
A. Pengertian kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga yang
BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui pengelolaan perusahaan yang sehat; dan
penyertaan secara langsung yang berasal dari 2. Untuk mendukung kegiatan dalam rangka
kekayaan negara yang dipisahkan. (UU 19/2003 ttg mencapai maksud dan tujuan tersebut, dengan
BUMN) persetujuan Menteri, Perum dapat melakukan
B. Bentuk BUMN penyertaan modal dalam badan usaha lain.
1. Perusahaan Perseroan H. Organ Perum
2. Perusahaan Umum 1. Menteri;
C. Perusahaan Perseroan 2. Direksi; dan
Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut 3. Dewan Pengawas.
Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruh atau minimal 51 % (lima puluh satu persen) BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
yang tujuan utamanya mengejar keuntungan A. Pengertian
Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat
Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau
disebut Persero Terbuka, adalah Persero yang modal sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah (Ps.1
dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria butir 40 UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah)
tertentu atau Persero yang melakukan penawaran
umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan Perusahaan Daerah ialah semua perusahaan yang
di bidang pasar modal. didirikan berdasarkan UU ini yang modalnya untuk
seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan
Terhadap Persero berlaku segala ketentuan dan Daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain
prinsip- prinsip yang berlaku bagi Perseroan Terbatas dengan atau berdasarkan UU. (UU 5/1962 ttg
sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 1 Perusahaan Daerah)
Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
B. Tujuan Pendirian BUMD
D. Maksud dan Tujuan Pendirian Persero 1. Pengembangan dan Pembangunan Potensi
1. Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu Ekonomi di Daerah yang bersangkutan;
tinggi dan berdaya saing kuat 2. Pemenuhan hajat hidup orang banyak;
2. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai 3. Perintis kegiatan-kegiatan usaha;
perusahaan 4. Melaksanakan pembangunan daerah melalui
pelayanan jasa kepada masyarakat;
E. Organ Persero
5. Penyelenggara kemanfaatan umum dan
1. RUPS;
2. Direksi; peningkatan penghasilan pemerintah daerah.
3. Komisaris.

F. Perusahaan Umum
Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum,
adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara
dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus
mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan.
DAGANG
Jumat, 7 September 2018

KOPERASI

A. Dasar Hukum
- UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi
- Putusan Mahkamah Konstitusi No. 28/PUU-XI
/2013, yang menyatakan bahwa UU No. 17 Tahun
2012 tentang Perkoperasian,bertentangan
dengan UUD NRI Tahun 1945 dan dinyatakan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

B. Sejarah Gerakan Koperasi


Lahirnya koperasi sebagai akibat revolusi industri di
Inggris tahun 1770;

Yang menyebabkan kepincangan sosial pada


masyarakat sebagai akibat dianutnya sistem ekonomi
liberalis dan kapitalis;

Kondisi tersebut timbul gagasan untuk mendirikan


suatu koperasi yang dilandasi semangat kebersamaan,
keadilan dan kejujuran

YAYASAN

C. Pengertian
Adalah badan hukum yg terdiri dari atas kekayaan yg
dipisahkan dan diperuntukan utk mencapai tujuan ttt
di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yg tidak
mempunyai anggota.

D. Organ Yayasan
1. Pembina;
2. Pengurus;
3. Pengawas.

E. Karakteristik Yayasan
Yayasan dpt melakukan kegiatan usaha dgn cara
mendirikan badan usaha dana tau ikut serta dalam
suatu badan usaha (25% dari seluruh nilai kekayaan
yayasan).

Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha


kpd Pembina, Pengurus, dan Pengawas.

AD dpt dibah kecuali mengenai maksud dan tujuan


yayasan (sosial, keagamaan, dan kemanusiaan).
DAGANG
Jumat, 14 Sep. 18

HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN langsung dr masy. Dlm


masy. Dlm bentuk
A. Pengantar bentuk simpanan
Lembaga Keuangan dibagi menjadi 3 (tiga): simpanan
Jaminan Tidak Dalam
1. Lembaga Keuangan Bank menekankan pemberian
a. Bank Konvensional aspek kredit
b. Bank Syariah jaminan perbankan
(non- lebih
Badan usaha yang melakukan kegiatan di
collateral berorientasi pd
bidang keuangan dengan menghimpun dana basis) jaminan
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan (collateral
menyalurkannya kepada masyarakat dalam basis)
bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam Kemampuan Tdk dpt Tidak dpt
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat menciptakan menciptakan menciptakan
banyak. uang giral uang giral uang giral yg
mempengaruhi
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank jml giral yg
a. Asuransi beredar di
b. Dana pension masyarakat
c. Pegadaian Pengaturan Departemen OJK
d. Reksa dana Keuangan
e. Bursa efek dan BI

Badan usaha yang melakukan kegiatan di


bidang keuangan secara langsung atau tidak C. Bentuk-Bentuk Lembaga Pembiayaan
langsung menghimpun dana dengan jalan 1. Perusahaan Pembiayaan
mengeluarkan surat berharga dan a. Sewa Guna Usaha (Leasing);
menyalurkan kepada masyarakat untuk b. Anjak piutang (factoring)
membiayai investasi perusahaan c. Usaha Kartu Kredit (Credit Card)
d. Pembiayaan Konsumen (Consumer
3. Lembaga Pembiayaan Finance)
a. Sewa guna usaha 2. Perusahaan Modal Ventura
b. Modal ventura a. Penyertaan Saham (Equity Participation);
c. Anjak piutang b. Obligasi Konversi (quasi equity
d. Usaha kartu kredit participation)
e. Pembiayaan konsumen c. Pembagian Hasil Usaha (profit/revenue
f. Pembiayaan proyek sharing)
3. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur
Badan usaha yang melakukan kegiatan
a. Pemberian pinjaman secara langsung
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
(direct lending);
atau barang modal dengan tidak menarik dana
b. Refenicing atas infrastruktur yg telah
secara langsung dari masyarakat (Pasal 1 angka
dibiayai pihak lain;
1 Perpres 9/2009)
c. Pemberian pinjaman sub-ordinasi
B. Perbedaan Lembaga Pembiayaan dengan Lembaga (subordinate loan)
Perbankan
D. Perusahaan Pembiayaan
ASPEK LEMBAGA LEMBAGA
Perusahaan Pembiayaan yg melakukan banyak
PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN
kegiatan Lembaga Pembiayaan disebut juga
Kegiatan Berfokus pd Menyediakan
satu jenis banyak Multifinance.
kegiatan layanan atau Multifinance biasanya proses pelayanannya lebih
usaha kecuali kegiatan
cepat, mudah, tidak berbelit-belit meskipun bunga
tuk
yang di tawarkan lebih tinggi di banding bank.
multifinance
Cara Dilarang Menghimpun
Menghimpun menghimpun dana scr
Dana dana scr langsung dr
E. Pembatasan atau Larangan LP disewa guna usahakan lagi kpd Lessee dari
Lembaga Pembiayaan dilarang menarik dana secara Lessor utk periode tertentu.
langsung dari masyarakat dalam bentuk: 4. Direct Lease: Lessor yang membeli barang objek
leasing dari supplier, kemudian di-lease-kan
a. Giro; kepada Lessee. Jadi memang lessee yang
b. Deposito; membutuhkan barang modal untuk keperluan
c. Tabungan. usahanya, tetapi membutuhkan bantuan biaya
Lembaga Pembiayaan dapat menerbitkan Surat dari pihak Lessor untuk pengadaan barang
Sanggup Bayar (Promissory Note) dengan memenuhi tersebut.
prinsip kehati-hatian (prudential principle). 5. Leveraged Lease: leasing dimana pihak yg
memberikan dana selain Lessor ada juga pihak
F. Sewa Guna Usaha (Leasing) ketiga. Pada umumnya jenis leveraged lease
Istilah “leasing” berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dipergunakan thd barang2 yg bernilai tinggi,
“lease”, merupakan derivatif dari sewa menyewa. dimana pihak Lessor hanya membiayai antara
20 % - 40 %, sedang selebihnya dibiayai pihak
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk ketiga (Credit Provider). Sehingga dana dari
penyediaan barang modal baik secara Sewa Guna pihak ke.3 tsb merupakan pinjaman Lessor dgn
Usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun memakai perj. leasing sbg jaminan hutangnya.
Sewa Guna Usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) 6. Captive Lease: Leasing yang ditawarkan oleh
untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) Lessor kepada Lessee yang merupakan
selama jangka waktu tertentu berdasarkan langganannya. Dalam hal ini biasanya barang-
pembayaran secara angsuran. barang objek leasing adalah barang yang
Unsur-unsurnya terdiri dari: merupakan merk dari Lessor sendiri.

a. Penyedian barang modal (mesin, pesawat, dan Dilihat dari cara pembayarannya, macam2 leasing
lain-lain); ada:
b. Dengan atau tanpa hak opsi; 1. Straight Payable Lease: Suatu jenis leasing yg
c. Digunakan dalam jangka waktu tertentu; cicilan pembayarannya oleh Lessee kpd Lessor
d. Pembayaran dilakukan secara berkala. tiap bulannya dgn jumlah yg sama.
G. Pihak dalam Leasing 2. Seasonal Lease: Suatu jenis leasing yang cara
1. Lessor: pihak yang memberikan pembiayaan pembayaran cicilannya dilakukan setiap
dengan cara leasing kepada yang periode tertentu, misalnya setiap tiga bulan.
membutuhkan. 3. Return on Investment Lease: Suatu jenis leasing
2. Supplier: pihak yang menyediakan barang dimana cara pembayaran cicilannya hanya thd
modal yang menjadi objek leasing. Namun, ada angsuran bunganya saja. Sedangkan hutang
jenis leasing yang tidak melibatkan supplier pokoknya baru dibayar setiap akhir tahun dari
yang disebut dengan Sale and Lease Back keuntungan yg diperoleh oleh perusahaan
Lessee.
(setelah lesse membeli barang untuk dan atas
namanya sendiri kemudian menjual kepada I. Perbedaan Leasing dgn Pinjam Meminjam (Loan)
lessor, dan mengambil kembali barang tersebut 1. Loan: menyediakan dana; leasing: bertujuan
secara leasing). menyediakan barang modal (asset-based
3. Lessee: pihak yang memerlukan barang modal. finance);
H. Jenis Leasing (dilewatin ktnya baca sendokir) 2. Loan: berfokus pada uang jadi kreditur bukan
1. Operating Lease: usaha leasing dimana pihak pemilik barang yang didanai; leasing: berfokus
lessee hanya membayar sewa pembiayaan pada barang modal dan secara yuridis lessor
sesuai perjanjian, tanpa diikuti hak kepemilikan sebagai pemilik barang;
(hak opsi) barang modal tersebut pada akhir 3. Loan: mempunyai financial risk; leasing:
perjanjian; mempunyai financial dan physical risks;
2. Financial Lease: selain membayar sewa yang 4. Loan: berjaminan barang bergerak atau tidak
ditetapkan pada akhir masa kontrak dan seringkali tidak ada hubungan dengan
pembiayaan, lessee akan membeli barang- tujuan peminjaman dana; leasing: berjaminan
barang modal tersebut berdasarkan sisa harga barang yang dibeli dgn dana leasing.
yang disepakati. J. Perbedaan Leasing dgn Sewa Menyewa
3. Sale and Lease Back: jenis leasing dgn mana 1. Sewa: biasa waktu tidak terbatas; leasing:
barang2 itu sebenarnya dari Lessee, kemudian waktu terbatas;
dibeli oleh Lessor dan selanjutnya barang tsb 2. Sewa: tidak berjaminan; leasing: biasanya
berjaminan;
3. Sewa: objeknya barang berwujud atau tidak
berwujud apa saja; leasing: objeknya adalah
barang-barang modal atau alat produksi.

K. Perbedaan Leasing dengan Jual Beli


Jual beli: barang demi hukum menjadi milik pembeli
segera setelah levering; leasing: setelah levering
barang tidak menjadi milik lessee kecuali
menggunakan hak opsi;

L. Perbedaan Leasing dgn Sewa Beli


Sewa beli: lesee otomatis demi hukum menjadi
pemilik barang diakhir masa sewa; leasing: terjadi
jika hak opsi dilaksanakan;

Sewa beli: barang dari lessor karena merupakan


investasi; leasing: barang dari supplier.

M. Perbedaan Pokok Leasing yg Diberikan Bank dengan


Sewa Beli dan Sewa Menyewa

N. Jaminan Utang dalam Leasing


Jaminan utama: keyakinan lessor bahwa lessee akan
& sanggup membayar kembali cicilan sebagaimana
mestinya;

Jaminan pokok: barang modal hasil pembelian dari


transaksi leasing;

Jaminan tambahan: jaminan kebendaan (fidusia,


gadai saham), jaminan perorangan (personal
guarantee, corporate guarantee).

O. Putusnya Kontrak Leasing


1. Konsensus
2. Lampaunya Waktu
3. Wanprestasi
4. Force Majeure.
DAGANG
Jumat, 21 Sep. 18

MODAL VENTURA 3. Membantu perusahaan pada tahap


pengembangan;
A. Pengertian 4. Membantu perusahaan dalam tahap
Istilah MV merupakan terjemahan dr B.Ing, ‘venture kemunduran;
capital’ artinya sesuatu yg mengandung risiko. Scr 5. Pengembangan proyek penelitian dan
harfiah diartikan, ‘modal yg diinvestasikan pd rekayasa;
sesuatu yg mengandung risiko (risk capital)’ karena 6. Pengembangan teknologi baru dan alih
tidak menekankan asek jaminan (collateral). teknologi;
Perusahaan MV (venture capital company) adalah 7. Pengalihan pemilikan perusahaan.
badan usaha yg melakukan usaha E. Jangka Waktu Penanaman Modal Ventura
pembiayaan/penyertaan modal ke dlm suatu Tidak boleh lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
Perusahaan yg menerima bantuan pembiayaan
(investee company) utk jangka wkt ttt dlm bentuk Divestasi oleh perusahaan MV dalam segala bentuk
penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian dilaporkan pada Menkeu selambatnya 3 bulan
obligasi konversi, dan/atau pembiayaan bdsk setelah divestasi dilaksanakan
pembagian atas hasil usaha.
F. Kegiatan PMV
B. Pihak-Pihak dlm MV 1. Penyertaan saham (equity participation);
1. Perusahaan MV (PMV): pihak yg memberikan 2. Penyertaan melalui pembelian obligasi
bantuan dana kpd pihak yg membutuhkan konversi (quasi equity participation); dan/atau
dana. 3. Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil
2. Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)/investee usaha (profit/ revenue sharing).
company: pihak yg membutuhkan dana utk
mengembangkan produknya. G. Divestasi PMV
3. Pihak Penyandang Dana: ada kalanya dlm MV Merupakan tindakan penarikan kembali penyertaan
terlibat pihak ketiga sbg penyandang dana. modal yang dilakukan oleh Perusahaan Modal
PMV berkedudukan sbg fund manager Ventura dari Perusahaan Pasangan usahanya
disamping sbg investment company. Penyertaan modal di dalam modal ventura bersifat
C. Karakteristik MV sementara.
1. Investasi modal dan manajemen perusahaan yg Setelah tujuan dari penyertaan modal itu tercapai,
dibiayai; dalam artian PPU sudah menunjukkan kinerja yg
2. Investasi sementara sampai divestasi; baik, maka PMV akan menarik kembali modalnya
3. Mengharapkan keuntungan tinggi dengan atau melakukan divestasi.
risiko tinggi pula;
4. Investasi tidak berbentuk pinjaman tetapi H. Mekanisme MV (Single Tier Approach)
partisipasi equity, atau paling tidak pinjaman
yang bisa dialihkan menjadi equity
(convertible);
5. Return bukan interest atas modal, tetapi
dividen dan capital gain;
6. Investasi tanpa jaminan;
7. Investasi perusahaan kecil dengan
kemungkinan berkembang atau mepunyai
penemuan atau terobosan baru, risiko tinggi,
kemungkinan gagal tinggi;
8. Perusahaan baru yang tidak mempunyai akses
pinjaman bank.

D. Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)


Penyertaan modal dlm PPU utk:

1. Pengembangan suatu penemuan baru;


2. Pengembangan perusahaan yang pada tahap
awal usahanya mengalami kesulitan dana;
I. Mekanisme MV (Two Tier Approach) 5. Pengalihan piutang: terjadinya proses
peralihan piutang dari client kepada
perusahaan factoring.

C. Bagan Factoring

J. Mekanisme Divestasi
1. Jika perusahaan sudah memenuhi kualifikasi di
pasar modal, maka perusahaan tsb dapat
melakukan penawaran umum kpd publik (go
Public), di mana pada kesempatan ini investor
akan menjual porsi sahamnya di pasar modal.
2. Investor mempunyai opsi untuk menjual D. Karakteristik Factoring
sahamnya kembali kpd pemegang saham 1. Melalui factoring perusahaan dapat
sendiri. memperoleh dana sampai 80% dari nilai faktur
3. Investor dapat menjual sahamnya kepada penjualan secara kredit, agar tidak menganggu
manajemen PPU. cash flow perusahaan.
4. Investor dapat menjual sahamnya kepada 2. Pembayaran 80% dari harga penjualan piutang
pihak ketiga/pemodal lain di luar perusahaan lebih dahulu (prepayment) bukan merupakan
yang bukan pesaing. panjar (down payment) atau pembayaran
5. Perusahaan dapat membeli saham-saham yg tanda jadi.
dimiliki investor modal ventura dengan asumsi 3. Jenis piutang adalah piutang yang berasal dari
perusahaan mempunyai kas yang cukup untuk transaksi perdagangan. Piutang yang berasal
melakukan hal ini. dari hibah, pinjam meminjam atau perjanjian
6. PMV akan mendapatkan capital gain yg kerja tidak dapat dianjak-piutangkan.
diperoleh dari hasil penjualan saham-saham 4. Piutang merupakan piutang jangka pendek.
tersebut. Di samping itu, selama masa 5. Mengingat jenis piutang bersifat jangka
penyertaan berlangsung PMV juga pendek, maka rata-rata jangka waktu anjak
memperoleh penghasilan yg berupa fee jika piutang kurang dari 1 tahun.
PMV memberikan paket bantuan manajemen, 6. Factoring bukan hanya berupa kegiatan
bimbingan dan tenaga ahli. penagihan tetapi juga pengelolaan kredit.
Berbeda dengan debt collector, yang hanya
ANJAK PIUTANG/FACTORING meliputi penagihan hutang semata.
A. Pengertian E. Peralihan Piutang
Secara sederhana anjak piutang berarti pengalihan Dengan memperhatikn ketentuan:
piutang dari pemiliknya kepada pemilik lain.
1. Cessie (Pasal 613 KUH Perdata): penyerahan
Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan piutang atas nama kreditur lama kepada
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang kreditur baru
dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut 2. Subrogasi (Ps.1400 KUHPer): perpindahan hak
pengurusan atas piutang tersebut (Pasal 1 Angka 6 kreditur kepada pihak ketiga sebagai akibat
Perpres No. 9/2009). dibayarnya harga piutang oleh pihak ketiga
tersebut. (pergantian utang, utang tidak
B. Pihak dan Unsur dalam Factoring
1. Perusahaan factoring: pihak pemberi jasa, hapus).
dalam hal ini bertindak sebagai pihak pembeli F. Jenis-Jenis Factoring
piutang; 1. Recourse Factoring: apabila perusahaan
2. Client: pihak yang mempunyai piutang yang factoring tidak mendapat pembayaran atas
akan dijual kpd pihak perusahaan faktor; tagihan kepada pihak customer maka client
3. Customer: pihak debitur yang berhutang kpd tetap harus melakukan pembayaran (ada hak
client untuk selanjutnya akan membayar opsi);
utangnya kpd perusahaan factoring. 2. Without Recourse Factoring: beban tagihan
4. Piutang atau tagihan: hanya piutang yang dan seluruh risiko pada perusahaan factoring;
timbul dari transaksi perdagangan.
3. Disclosed Factoring: pengalihan utang dgn 3. Besarnya pembiayaan relatif kecil sehingga
pemberitahuan pd debitur (customer); resiko pembiayaan relatif lebih aman karena
4. Undisclosed Factoring: tidak memberitahukan tersebar pada banya konsumen.
debitur; 4. Pembayaran kembali oleh konsumen kepada
5. Account receivables factoring: yang dialihkan perusahaan pembiayaan dilakukan secara
semua tagihan; berkala/angsuran.
6. Promissory Notes factoring: customer
mengeluarkan Promissory Notes (PN) untuk USAHA KARTU KREDIT
client yang nantinya akan meng-endorse PN A. Pengertian
tersebut kepada perusahaan factoring. Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company)
PEMBIAYAAN PROYEK (PROJECT FINANCE) adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan
A. Pengertian menggunakan kartu kredit(Pasal 1 Angka 8 Perpres
Merupakan pembiayaan yang “unik” karena sumber No. 9/2009).
pelunasan pinjaman berasal dari cash flow
perusahaan yang dibiayai.

Merupakan pembiayaan proyek sebagai suatu


pembiayaan terhadap suatu unit ekonomi tertentu
dimana pihak pemberi pinjaman akan cukup puas
dengan mempergunakan cash flow dan earning dari
unit ekonomi tersebut sebagai sumber dana untuk
pengembalian kredit.

B. Karakteristik Project Finance


1. Hanya disediakan bagi proyek besar;
2. Biasanya dilakukan secara sindikasi oleh
beberapa sumber pembiayaan;
3. Tidak didukung oleh sistem kredit konvensional
yang didukung oleh jaminan kebendaan atau
orang;
4. Apabila memerlukan jaminan hanya terbatas
pada aset unit ekonomi yang dibiayai;
5. Pembiayaan proyek merupakan utang atau
pinjaman yang berisiko tinggi jika dibandingkan
dengan kredit konvensional;
6. Pengembalian berasal dari pendapatan
(revenue) dari projek;
7. Kelansungan pendapatan (economic viability)
proyek menjadi pertimbangan utama pihak
penyandang dana;
8. Kontrak pembangunan proyek memuat bentuk
pemborongan pekerjaan menjadi jaminan
pembiayaan proyek dan pengembaliannya.

PEMBIAYAAN KONSUMEN

A. Pengertian
Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah
kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
pembayaran secara angsuran (Ps.1 angka 7 Perpres
9/09).

B. Karakteristik Pembiayaan Konsumen


1. Sasaran pembiayaan adalah konsumen yang
membutuhkan barang-barang konsumsi.
2. Objek pembiayaan berupa barang-barang
untuk kebutuhan atau konsumsi konsumen.
DAGANG
Selasa, 25 Sep. 18

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL A. Hak Cipta (UU 28/14)


Ps.1 angka 2, “hak ekslusif pencipta yang timbul
A. Pengertian secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
Ps.2 (VIII) WIPO setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
“Kekayaan Intelektual meliputi Hak-hak yang nyata tanpa mengurangi PEMBATASAN menurut
berkaitan dengan karya-karya sastra, seni, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
ilmiah, invensi dalam segala bidang usaha manusia, Dengan adanya Hak Cipta pencipta atau pemegang
penemuan ilmiah, desain industri, merek dagang, Hak Cipta dapat mencegah pihak lain
merek jasa, tanda dan nama komersial, pencegahan memperbanyak tanpa izin.
persaingan curang dan hak-hak lain hasil kegiatan
intelektual di bidang ilmu pengetahuan, Ciptaan adalah setiap hasil cipta di bidang ilmu
kesusasteraan dan kesenian.” pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas
inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,
Ps.1 Konvensi Paris keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan
Sebagai perlindungan hukum kekayaan industri dalam bentuk nyata (Ps.1 angka 3).
meliputi paten, paten sederhana, desain industri, Pencipta adalah SESEORANG atau BEBERAPA orang
merek dagang, nama dagang, indikasi asal serta secara sendiri-sendiri atas bersama-sama
penanggulangan persaingan curang. menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan
Hukum Indonesia pribadi.

Hak Eksklusif yang diberikan pemerintah sebagai Hak moral: hak melekat pada pencipta/pelaku, tidak
hasil yang diperoleh dari kegiatan intelektual dapat dihilangkan/dihapus dengan alasan apapun
manusia dan sebagai tanda yang dipergunakan termasuk apabila HC/hak terkait dialihkan
dalam kegiatan bisnis serta termasuk ke dalam hak Hak ekonomi: hak mendapatkan manfaat ekonomi
tak berwujud yang memiliki nilai ekonomi. atas ciptaan/produk hak terkait
B. Ruang Lingkup HKI Hak terkait: hak eksklusif berkaitan dengan HC, yaitu
Dibagi jadi 2 (dua): hak eksklusif:
1. Hak Cipta (UU 28/14) 1. Bagi pelaku untuk memperbanyak/menyiarkan
2. Hak Kekayaan Industri: pertunjukannya;
a. Merek (20/16); 2. Bagi produser rekaman suara untuk
b. Paten (3/16); memperbanyak atau menyewakan karya
c. Rahasia Dagang (30/00); rekaman suara/bunyi;
d. Desain Industri (31/00); 3. Bagi lembaga penyiaran untuk membuat,
e. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (32/00); memperbanyak, menyiarkan karya suaranya.
f. Perlindungan Varietas Tanaman (29/00).
B. Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta
C. Rezim Hukum Perlindungan HKI Hak moral à selamanya
Dibagi mjd 2 (dua) rezim:
Hak ekonomi à seumur hidup dan 70 tahun setelah
1. Hak Perorangan pencipta terakhir meninggal
a. Hak Cipta;
b. Hak Paten; Hak Cipta BH à 50 tahun sejak pengumuman
c. Hak Merek;
d. Hak Desain Industri; A. Hak Paten (UU 3/16)
e. Hak DTLST; adalah Hak Eksklusif yang diberikan oleh Negara
f. Hak Rahasia Dagang; kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang
g. Hak PVT. teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
2. Hak Masyarakat melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau
a. Rekayasa Genetika memberikan persetujuannya kepada pihak lain
b. Pengetahuan Tradisional untuk melaksanakannya.
c. Ekspresi Budaya Tradisional Perlindungan Paten diberikan berdasarkan prinsip
konstitutif.
B. Syarat Mendapatkan Paten 1. Paten produk: membuat, menjual, mengimpor,
Suatu temuan dapat didaftarkan Paten apabila menyewa, menyerahkan, memakai
memiliki unsur: menyediakan utk dijual (disewakan) diserahkan
produk yg diberi paten;
1. Kebaruan; 2. Paten proses: menggunakan proses produksi yg
2. Langkah Inventif; dan diberi paten utk membuat brg dan tindakan
3. Dapat diterapkan dalam industry. lainnya sbg mana tsb diatas;
C. Ruang Lingkup Paten (Ps.3) 3. Menuntut orang yang sengaja dan tanpa hak
1. Paten biasa diberikan untuk Invensi yang baru, melanggar hak pemegang paten.
mengandung langkah inventif, dan dapat 4. Menggugat ganti rugi melalui pengadilan kpd
diterapkan dalam industri. siapa pun yg sengaja dan tanpa hak melakukan
2. Paten sederhana diberikan untuk setiap perbuatan sbgmn tsb diatas
Invensi baru, pengembangan dari produk atau 5. Berhak memberikan lisensi kpd orang lain
proses yang telah ada, dan dapat diterapkan berdasarkan perjanjian lisensi.
dalam industri. H. Lisensi Paten
D. Masa Perlindungan (Ps.8 (1)) Lisensi adalah izin yg diberikan oleh pemegang
Paten Biasa: 20 tahun dan tidak dapat diperbaharui. paten kpd pihak lain berdasarkan perjanjian
pemberian hak utk menikmati manfaat ekonomi
Paten Sederhana: 10 tahun dan tidak dpt dari suatu paten yg diberi perlindungan dlm jangka
diperbaharui. waktu dan syarat2 tertentu
E. Perbedaan Paten Biasa dengan Paten Sederhana Jenisnya bdsk sifatnya:
a. Paten Biasa dapat mencakup invensi yang lebih
luas yaitu proses (aktifitas) dan produk (alat, 1. Lisensi Wajib
sistem, komposisi), sedangkan objek Paten a. Dengan putusan pengadilan, manakala
Sederhana tidak mencakup proses, dalam waktu 3 tahun tidak mampu
penggunaan, komposisi, dan produk yang melaksanakan invensinya; dan
merupakan product by process. Objek Paten b. Invensinya membahayakan pertahanan
Sederhana hanya dibatasi padahal-hal yang dan keamanan negara.
bersifat kasat mata (tangible), bukan yang tidak 2. Lisensi Sukarela
kasatmata (intangible). Berdasarkan perjanjian para pihak.
b. Masa berlaku Paten Biasa 20 tahun, sedangkan
A. Hak Merek (UU 20/16)
Paten Sederhana 10 tahun (Pasal 8 (1));
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara
c. Paten Sederhana tidak dapat dimintakan lisensi
grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf,
wajib sebagaimana terdapat dalam Pasal 107
angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua)
UUP sedangkan Paten dapat dikenai lisensi
dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram,
wajib;
atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur
d. Klaim Paten Sederhana dibatasi dengan satu
tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa
klaim independen, sedangkan Paten jumlah
yang diproduksi oleh orang atau badan hukum
klaimnya tidak dibatasi.
dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
F. Invensi yang Tidak Dapat Diberi Paten
1. Invensi tentang proses/produk yang Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan
pengumuman dan penggunaan atau oleh negara kepada pemilik Merek yang terdaftar
pelaksanaannya bertentangan dengan untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sendiri Merek tersebut atau memberikan izin
moralitas agama, ketertiban umum/kesusilaan; kepada pihak lain untuk menggunakannya.
2. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan, B. Fungsi Merek
dan atau pembedahan yang diterapkan 1. Tanda pembeda barang/jasa dan
terhadap manusia dan/atau hewan; memperibadikannya;
3. Teori dan metode di bidang Ilmu Pengetahuan 2. Jaminan kualitas barang/jasa;
dan Matematika. 3. Indikasi sumber asal barang/jasa;
G. Hak Pemegang Paten 4. Alat monopoli dan Kompetisi.
Pemegang Paten memiliki hak eksklusif utk C. Ruang Lingkup Merek
melaksanakan paten yg dimiliki, dan melarang orang Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada
lain yg tanpa persetujuan: barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan barang sejenis Permohonan ditolak jika Merek memiliki
lainnya. persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dgn:
Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa
yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa 1. Merek yg terdaftar milik pihak lain atau
orang secara bersama-sama atau badan hukum dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain utk
untuk membedakan dengan jasa sejenis lainnya. barang/jasa sejenis;
2. Merek terkenal milik pihak lain utk barang
Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada dan/atau jasa yg sejenis maupun tidak sejenis
barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang yg memenuhi persyaratan ttt;
sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang 3. Indikasi Geografis terdaftar
atau jasa serta pengawasannya yang akan 4. Jika Permohonan diajukan oleh Pemohon yg
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan beriktikad tidak baik.
hukum secara bersama-sama untuk membedakan
dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya. Permohoanan Indikasi Geografis ditolak jika:

Merek kolektif fungsinya menitikberatkan pada 1. Dokumen deskripsi Indikasi Geografis tidak
indikasi tentang kualitas. Contoh: Produk Jasa dapat dibuktikan kebenarannya; dan/atau
Perbankan (tabungan Simpedes) yang dikelola oleh 2. Memiliki persamaan pada keseluruhannya dgn
semua BPD di Indonesia, masing-masing merupakan Indikasi Geografis yg sudah terdaftar
badan usaha yang mandiri dan terpisah.
Terhadap penolakan pada Pasal 20 dan 21 maka
D. Syarat Substantif Merek dapat diajukan banding max.90 hari sejak tanggal
1. Memiliki daya pembeda; penolakan permohonan. (Pasal 28-32)
2. Digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa, dan
3. Tidak deskriptif dari barang atau jasa yang A. Rahasia Dagang (UU 30/00)
dimohonkan pendaftarannya. (Ps.1) adalah informasi yang tidak diketahui umum
di bidang teknologi dan/atau bisnis; mempunyai
E. Manfaat Pendaftaran Merek nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan
1. Mendapatkan perlindungan hukum; usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
2. Mendapatkan hak eksklusif dalam penggunaan rahasia dagang.
merek;
3. Memiliki kesempatan untuk memberikan B. Lingkup Perlindungan
lisensi atau waralaba; 1. Metode Produksi;
4. Meningkatkan nilai jual. 2. Metode Pengolahan;
3. Metode Penjualan;
F. Merek dan Indikasi Geografis yang Tidak dapat 4. Informasi lain di bidang Teknologi/Bisnis yang
Didaftarkan dan Ditolak (Pasal 20 dan 21 j.o Pasal 56 memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh
dan 57) masyarakat umum.
Permohonan tidak dapat didaftarkan jika Merek:
A. Hak Desain Industri (UU 31/00)
1. Bertentangan dgn ideologi negara, perUUan, Hak ekslusif yang diberikan kepada pendesain oleh
moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban negara atas hasil kreasinya untuk selama waktu
umum; (IG) tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan
2. Sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya persetujuannya kepada pihak lain untuk
menyebut barang dan/atau jasa yg melaksanakan hak tersebut.
dimohonkan pendaftarannya; (IG)
3. Memuat unsur yg dapat menyesatkan Asas Konstitutif à perlindungan selama 10 tahun.
masyarakat (ttg asal, kualita, jenis, ukuran,
B. Hak DTLST (UU 32/00)
macam) atau merupakan nama varietas
Hak eksklusif yang diberikan oleh NKRI kepada
tanaman yg dilindungi utk barang dan/atau
Pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama waktu
jasa yg sejenis; (IG)
tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan
4. Memuat keterangan yg tidak sesuai dgn
kualitas, manfaat, atau khasiat; persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakan hal tersebut.
5. Tidak memiliki daya pembeda; dan/atau
6. Merupakan nama umum dan/atau lambang Orisinal: desain merupakan hasil karya mandiri
milik umum (cth: palang merah, lambang Pendesain, dan pada saat DTLST tersebut dibuat,
bajak laut) à harus dikasih ornament yg beda tidak merupakan sesuatu yang umum bagi
(cth swiss army, skullcandy) Pendesain
Tidak mendapat perlindungan apabila bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban
umum, agama, atau kesusilaan

Perlindungan selama 10 tahun, terhitung sejak


pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara
komersial di mana pun atau sejak tanggal
penerimaan.

C. Hak Pemegang DTLST


Pemegang hak memiliki hak eksklusif untuk
melaksanakan HDTLST yang dimilikinya dan untuk
melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
membuat, memakai, menjual, mengimpor,
mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang di
dalamnya terdapat seluruh atau sebagian Desain
yang telah diberi HDTLST.

A. Hak PVT (UU 29/00)


Adalah Perlindungan Khusus yang diberikan negara
terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh
pemulia tanaman yang memenuhi persyaratan
BUSS;

Hak PVT adalah Hak Khusus yang diberikan negara


kepada pemulia/ pemegang hak PVT untuk
menggunakan sendiri atau memberikan persetujuan
kepada orang/ badan hukum lain untuk
menggunakan-nya selama waktu tertentu.

B. Objek PVT
1. Baru
2. Unik
3. Spesies tanaman;
4. Seragam;
5. Stabil; dan
6. Diberi nama.

Anda mungkin juga menyukai