Kriteria obsesif menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth
Edition, Text Revision (DSM-IV-TR) harus memenuhi 4 kriteria dibawah ini :
Pikiran berulang dan terus-menerus, impuls, atau gambaran yang dialami di beberapa
waktu selama gangguan yang bersifat mengganggu dan tidak sesuai dan menyebabkan
kecemasan dan penderitaan. Orang dengan gangguan ini menyadari kualitas patologis
dari pikiran-pikiran yang tidak diinginkan ini (seperti ketakutan untuk menyakiti
anak-anak mereka) dan tidak akan terjadi pada mereka, tetapi pikiran ini sangat
mengganggu dan sulit untuk berdiskusi dengan orang lain.
Pikiran, impuls, atau gambar tidak hanya kekhawatiran yang berlebihan tentang
masalah kehidupan nyata.
Pasien mencoba untuk menekan atau mengabaikan pikiran seperti itu atau untuk
menetralisirnya dengan beberapa pemikiran lain atau tindakan.
Orang tersebut mengakui bahwa pikiran obsesional, impuls, atau gambaran adalah
produk dari pikiran sendiri (tidak dipaksakan dari luar, seperti dalam penyisipan
pikiran).
Kriteria Kompulsif menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth
Edition, Text Revision (DSM-IV-TR) harus memenuhi 2 kriteria dibawah ini :
Pada beberapa poin selama gangguan, pasien mengakui bahwa obsesi atau kompulsi itu
berlebihan atau tidak masuk akal (walaupun ini tidak berlaku untuk anak-anak).
Obsesi atau kompulsi itu menimbulkan penderitaan, yang memakan waktu
(berlangsung >1 jam/hari), atau secara signifikan mengganggu rutinitas normal
seseorang, fungsi pekerjaan atau akademis, atau kegiatan sosial biasanya atau hubungan
dengan orang lain.
Jika gangguan Axis I lainnya muncul, isi dari obsesi atau kompulsi tersebut tidak
terbatas pada itu saja.
Gangguan ini tidak terjadi karena pengaruh langsung zat psikotik atau kondisi medis
tertentu.
Spesifikasi tambahan "dengan tilikan rendah" dibuat bagi seorang dengan gangguan
obsesif kompulsif jika, untuk dalam suatu jangka waktu episode, orang tersebut tidak
mengenali bahwa gejala itu berlebihan atau tidak masuk akal.
PENATALAKSANAAN
1. Psikoterapi
Penanganan psikoterapi untuk gangguan obsesif kompulsif umumnya diberikan
hampir sama dengan gangguan kecemasan lainnya. Psikoterapi suportif jelas memiliki
bagiannya, khususnya untuk pasien gangguan bosesif kompulsif yang walaupun
gejalanya memiliki berbagai derajat keparahan adalah mampu untuk bekerja dan
membuat penyesuaian sosial.(2,4) Tujuan Psikoterapi Suportif adalah: (5)
1. Menguatkan daya mental yang ada
2. Mengembangkan mekanisme yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan
kontrol diri
3. Mengembalikan keseimbangan adaptif
2. Psikofarmaka
Obat-obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) bekerja terutama
pada terminal akson presinaptik dengan menghambat ambilan kembali serotonin.
Penghambatan ambilan kembali serotonin diakibatkan oleh ikatan obat (misalnya:
fluoxetine) pada transporter ambilan kembali yang spesifik, sehinggga tidak ada lagi
neurotransmitter serotonin yang dapat berkaitan dengan transporter. Hal tersebut
akan menyebabkan serotonin bertahan lebih lama di celah sinaps. Pengguanaan
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) terutama ditujukan untuk memperbaiki
perilaku stereotipik, perilaku melukai diri sendiri, resisten terhadap perubahan hal-hal
rutin, dan ritual obsesif dengan ansietas yang tinggi. Salah satu alasan utama
pemilihan obat-obat penghambat reuptake serotonin yang selektif adalah kemampuan
terapi.(6,7)
Efek samping yang dapat terjadi akibat pemberian fluexetine adalah nausea,
disfungsi seksual, nyeri kepala, dan mulut kering. Toleransi SSRI yang relatif baik
disebabkan oleh karena sifat selektivitasnya. Obat SSRI tidak banyak berinteraksi
dengan reseptor neurotransmitter lainnya. Penelitian awal dengan metode
pengamatan kasus serial terhadap 8 subjek. Tindakan terapi ditujukan untuk
mengatasi gejala-gejala disruptif, dan dimulai dengan fluexetine dosis 10 mg/hari
dengan pengamatan. Perbaikan paling nyata dijumpai pada gangguan obsesif dan
gejala cemas.(6,7)
Trisiklik (Tricyclics)
Obat jenis trisiklik berupa clomipramine (Anafranil). Trisiklik merupakan obat-
obatan lama dibandingkan SSRIs dan bekerja sama baiknya dengan SSRIs.
Pemberian obat ini dimulai dengan dosis rendah. Beberapa efek pemberian jenis obat
ini adalah peningkatan berat badan, mulut kering, pusing dan perasaan mengantuk.(6)
DAFTAR PUSTAKA