Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN , METODE DAN CARA STERILISASI

Dosen Pengampu :
Jawiah, S.Pd., S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 2 Tingkat 2B

1. Nadia Khairunnisa

2. Novi Tri Astuti

3. Ria Dwi Natasya

4. Ririndia Ditiaharman

5. Sucitra Astika Sari

6. Tia Rahma Djayanti

7. Yuni Sariati

8. Waiz Al Qorniadi

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan
makalah ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Keperawatan
Dasar.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan “Penggunaan, Metode dan Cara
Sterilisasi”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, Oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

2
DAFTAR ISI

BAB 1....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3

1.2.1 Pengertian Sterilisasi......................................................................................................3

1.2.2 Metode Sterilisasi..........................................................................................................3

1.2.3 Macam-Macam Sterilisasi..............................................................................................3

BAB 2....................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN...................................................................................................................................4

2.1.1 Pengertian Sterilisasi...........................................................................................................4

2.1.2 Cara Sterilisasi......................................................................................................................5

BAB 3..................................................................................................................................................10

PENUTUP...........................................................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di


ruang praktikum mikrobiologi adalah prinsip sterilisasi. Bahan atau peralatan
yang digunakan harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan
mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang menganggu kehidupan dan
proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik
yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikrooranisme disebut
dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan
bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses
sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan
bentukpaling resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983)
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat
hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara
digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi
dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber
energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen,
serta unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian Sterilisasi

1.2.2 Metode Sterilisasi

1.2.3 Macam-Macam Sterilisasi

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.1 Pengertian Sterilisasi


Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora
bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat. Tujuan sterilisasi yaitu
untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk
spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang
dipakai. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode sterilisasi yaitu sifat
bahan yang akan disterilkan.

A. Penggunaan Sterilisasi
Penggunaan Sterilisasi biasanya digunakan untuk :

a) Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai


b) Mencegah peralatan cepat rusak
c) Mencegah terjadunya infeksi silang
d) Menjamin kebersihan alat
e) Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan pasien.

B. Metode Sterilisasi
Metode sterilisasi antara lain :
a. Sterilisasi secara fisik
Sterilisasi secara fisik dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan
kimia tidak akan berubah akibat temperatur tinggi atau tekanan tinggi. Cara
membunuh mikroorganisme tersebut adalah dengan panas. Panas kering
membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh
panas kering tidak sebaik panas basah. Pemanasan basah dapat memakai
otoklaf, tyndalisasi dan pasteurisasi. Otoklaf adalah alat serupa tangki minyak
yang dapat diisi dengan uap air. Tyndalisasi merupakan metode dengan
mendidihkan medium dengan uap beberapa menit saja. Pasteurisasi adalah
suatu cara disinfeksi dengan pemanasan untuk mengurangi jumlah
mikrooranisme tanpa merusak fisik suatu bahan. Pemanasan kering dapat

5
memakai oven dan pembakaran. Selain itu dapat dilakukan penyinaran dengan
sinar gelombang pendek (Waluyo, 2005).

b. Sterilisasi secara kimia


Sterilisasi secara kimia dapat memakai antiseptik kimia. Pemilihan
antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu serta
efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa senyawa
bersifat iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang dapat
dipakai untuk sterilisasi antara lain halogen (senyawa klorin, yodium),
alkohol, fenol, hidrogen peroksida, zat warna ungu kristal, derivat akridin,
rosalin, deterjen, logam-logam berat, aldehida, ETO, uap formaldehid ataupun
beta-propilakton (Volk, 1993).

c) Sterilisasi secara mekanik


Sterilisasi secara mekanik dapat dilakukan dengan penyaringan.
Penyaringan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan
penyaring

2.1.2 Cara Sterilisasi

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:


1. Sterilisasi dengan pemanasan kering
a. Pemijaran/flambir
Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin
sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja,
misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-benda dari kaca,
benda-benda dari porselen.
 Caranya yaitu:
6
1. Siapkan bahan yang disterilkan, baskom besar yang bersih, brand
spritus, korek api.
2. Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom
tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api.
3. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.

b. Dengan cara udara panas kering


Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara
ini memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi
pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu
benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca.
 Caranya yaitu:
1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.
5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
6. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah.

Ada beberapa cara sterilisasi ini, yaitu:


a. Dimasak dalam air biasa.
Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat
dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar
efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan
phenol 5%.
 Caranya yaitu:

7
1. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau
kotoran lain.
2. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
3. Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati
4. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).
5. Seluruh permukaan harus terendam.

b. Dengan uap air.


Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan
dandang/panci dengan penangas air yang bagiannya diberi lubang/sorongan,
agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan disterilkan.waktu sterilisasi
30 menit.
 Caranya yaitu:
1. Alat-alat yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat serta
didesinfeksi.
2. Kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan dimasukkan dalam
dandang

3. Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi

Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum
digunakan dalam setiap rumah sakit dengan menggunakan alat yang disebut
autoclave.

 Caranya yaitu:

8
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan
didesinfeksi
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.

4. Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia


Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan
kering. Cara ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau
cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan. Contoh zat kimia :
Formaldehyda, hibitane, Cidex.

5. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet

Karena disemua tempat itu terdapat kuman, maka dilakukan sterilisasi


udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.Misalnya: di kamar
operasi, kamar isolasi, dsb. dan udaranya harus steril. Hal ini dapat dilakukan
dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet.

6. Sterilisasi dengan filtrasi

9
Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan.
Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air). Tujuannya adalah
untuk filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-obatan atau
pada sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya
yang membutuhkan adanya cairan steril. Jenis filternya yang penting ialah pori-
porinya harus lebih kecil dari jenis kuman. Pori-pori filter ukurannya minimal
0,22 micron.

10
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba


hidup dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu : sterilisasi uap
(panas lembab), sterilisasi panas kering, sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi),
sterilisasi gas, sterilisasi dengan Radiasi.

3.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan adalah agar mahasiswa dapat memahami
tentang proses sterilisasi serta macam-macam sterilisasi. Pada makalah berikutnya
menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Denz , Januari 2011,STERILISASI,http://dprayetno.wordpress.com/sterilisasi/, 10 Juni 2011

E. I. Pradhika, 19 Mei 2010 13:51, Mikrobiologi Dasar BAB 3


SETERILISASI, http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-3-sterilisasi.html Mik
robiologi dasar . 10 juni 2011
YALUN,JANUARY 2009, TEKNIK-TEKNIK STERILISASI (BAGIAN 1: CAIRAN
DAN PADATAN),HTTP://YALUN.WORDPRESS.COM/2009/01/09/TEKNIK-
TEKNIK-STERILISASI-BAGIAN-1-CAIRAN-DAN-PADATA/ 10 JUNI 2011

12

Anda mungkin juga menyukai