Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)”

Disusun Oleh :

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019


LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT di Ruang 29 RS dr. Saiful Anwar Malang yang telah disetujui oleh
pembimbing institusi dan pembimbing lahan praktik, dan disahkan pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Pokok Bahasan : PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat )

Sasaran : Keluarga pasien dan pasien

Waktu : 30 menit

Hari / Tanggal :Kamis, 14 Februari 2019

Pukul : 10.00 WIB

Tempat : Diruang 29 RS dr. Saiful Anwar Malang

I. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga di ruang 29
diharapkan keluarga mampu mengaplikasikan hidup bersih dan sehat
sehari-hari.
B. Tujuan Khusus
1. Pasien dan keluarga mengerti tentang definisi PHBS
2. Pasien dan keluarga mengetahui tentang manfaat PHBS
3. Pasien dan keluarga mengerti langkah-langkah PHBS
4. Pasien dan keluarga dapat menerapkan perilaku PHBS

II. Pokok Bahasan


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

III. Pokok Materi


1. Definisi PHBS
2. Manfaat PHBS
3. Langkah-langkah PHBS
IV. Alat / Media
1. Leaflet
2. Materi

V. Materi
Materi penyuluhan terlampir

VI. Metode penyampaian materi


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pertanyaan

VII. Pelaksanaan kegiatan


Tahap
Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Metode

Pendahuluan 5 menit 1. Mengucap salam Menjawab salam Tanya


dan perkenalan mendengarkan jawab
2. Menjelaskan ceramah
maksud dan
tujuan penyuluhan
Pelaksanaan 20 Menjelaskan tentang:
menit 1. Definisi PHBS Mendengarkan Ceramah
2. Manfaat PHBS Mendengarkan Ceramah
3. Langkah-Langkah Mendengarkan Ceramah
PHBS
Penutup 15 1. Memberikan Bertanya Tanya
menit kesempatan memberikan jawab
kepada warga respon positif
untuk bertanya
2. Menjawab Tanya
pertanyaan jawab
3. Menyampaikan Tanya
kesimpulan hasil jawab
kegiatan
4. Evaluasi
5. Menutup
pertemuan dengan
mengucapkan
salam

VIII. Pengorganisasian
1. Penyaji : Valent Yuwa
2. Moderator : Yuliani
1. Fasilator : 1. Valent Yuwa
2. Yuliani

IX. Evaluasi
1. Peserta mampu menjawab kuesioner yang diberikan setelah dilakukan
penyuluhan 75% materi yang dapat diterima
2. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan tentang pengertian PHBS
3. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan manfaat PHBS
4. Peserta mengerti langkah-langkah menerapkan PHBS
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program
priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat /
Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan
cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
B. INDIKATOR PHBS
Indikator PHBS ada 10 yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan

tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah

ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih

terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau

dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit Persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga

mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.

2. Memberi bayi ASI Eksklusif


Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan
makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan
dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama
berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk
bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

3. Menimbang balita setiap bulan


Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumi
hannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian
mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu. Mengetahui Pertumbuhan
dan Perkembangan Janin Setelah bayi dan balita ditimbang, catat hasil
penimbangan di Buku K (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju
Sehat (KMS) maka aka terlihat berat badannya naik atau tidak naik (lihat
perkembangannya)

4. Menggunakan Air Bersih


5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit
Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan
cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.Sabun dapat

membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.

6. Menggunakan jamban sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan
leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

7. Memberantas jentik di rumah


Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk.

8. Makan sayur dan buah setiap hari


Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari
sangat penting, karena mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh dan mengandung serat yang tinggi.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari. adalah anggota keluarga meiakukan aktivitas fisik
30 menit setiap hari.

10. Tidak merokok di dalam rumah


Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat
pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan
sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya
adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO). Nikotin menyebabkan
ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah. Tar menyebabkan
kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
(Sumber referensi : Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat
Promosi Kesehatan, Depkes RI, Jakarta, 2007, hal.2)

C. MANFAAT PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI


RUMAH TANGGA

Bagi Rumah Tangga:

 Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.


 Anak tumbuh sehat dan cerdas.
 Anggota keluarga giat bekerja,
 Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Bagi Masyarakat:

 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.


 Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah – masalah
kesehatan.
 Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
 Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans
desa dan lain-lain.

PERAN KADER DALAM MEWUJUDKAN RUMAH TANGGA SEHAT


o Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya dengan
menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di Rumah Tangga pada
buku kader.
o Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh masyarakat untuk
memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
o Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di
desa/kelurahan melalui kelompok dasawisma.
o Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan
perorangan, penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan
masyarakat.
o Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah
Tangga Sehat
o Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga sehat di wilayahnya setiap
tahun melalui pencatatan PHBS di Rumah Tangga.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyanto. 2006.Promosi Kesehatan.STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Prodi


DIII Kebiddanan : Yogyakarta.
http://tunggu2014.multiply.com/reviews/item/23
http://mediainfokota.jogja.go.id/detail.php?berita_id=142
http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTI1NTM=HYPERLINK
http://www.dirga.com/Bio/act.htm" http://www.dirga.com/Bio/act.htm

Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Di Rumah Tangga, 2006

Anda mungkin juga menyukai