Kelompok : D9
Nilai : Paraf :
A. TUJUAN
Untuk membentuk poligon tertutup dari pengukuran sudut menggunakan
theodolite.
B. DATA PRAKTIKUM
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
No Titik Sudut Dalam
1 A 98o47’10”
2 B 120o01’10”
3 C 156o44’25”
4 D 76o21’15”
5 E 91o10’10”
Tabel 1. Sudut Dalam Setiap Titik
Panjang AB = 5,75 m
Panjang BC = 4,5 m
Panjang CD = 9,5 m
Panjang DE = 10,5 m
Panjang EA = 12 m
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
C. PENGOLAHAN DATA
1. Sudut Dalam Poligon
No Titik Sudut Dalam
1 A 98o47’10”
2 B 120o01’10”
3 C 156o44’25”
4 D 76o21’15”
5 E 91o10’10”
Ʃ 543o04’10”
Tabel 2. Total Hitungan Sudut Dalam
Ʃ Sudut Dalam Teoritis = (n-2) x 180o, dengan n adalah jumlah sisi polygon
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
No Titik Sudut Dalam Sudut Dalam setelah Koreksi
1 A 98o47’10” 98o10’20”
2 B 120o01’10” 119o24’20”
3 C 156o44’25” 156o07’35”
4 D 76o21’15” 75o44’25”
5 E 91o10’10” 90o33’20”
Total 543o04’10” 540o00’00”
Tabel 3. Hitungan Sudut Dalam dengan Sudut Koreksi
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2. Luas Poligon
!
Luas Segitiga I = × 𝐴𝐵 × 𝐴𝐸 × 𝑠𝑖𝑛 𝐴
!
!
Luas Segitiga I = ! × 5,75 × 12 × 𝑠𝑖𝑛98! 47’10”
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Luas Segitiga II = 𝑠. 𝑠 − 𝐵𝐷 . 𝑠 − 𝐵𝐸 . (𝑠 − 𝐷𝐸)
Panjang BE = 14,3 m
Panjang BD = 13,7
!
S = ! . (𝐵𝐸 + 𝐵𝐷 + 𝐷𝐸)
!
S =! . (14,3 + 13,7 + 10,5)
S = 19,25 m
!
Luas Segitiga III = !
. 𝐶𝐵 . 𝐶𝐷 . 𝑠𝑖𝑛 𝐶
!
Luas Segitiga III = ! . 4,5 . 9,5 . 𝑠𝑖𝑛 156! 44’25”
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Luas Poligon (Menggunakan Theodolite, Laporan Modul 7) = 111,1m2
!!",!!!!!!,!
KR Sudut Dalam = 𝑥 100%
!!",!!
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
D. ANALISIS
a. Analisis Percobaan
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk membentuk poligon
tertutup dari pengukuran sudut dengan menggunakan theodolite.
Pengukuran dilakukan dengan meletakkan pasak pada titik A, B, C, D,
dan E pada jarak tertentu sesuai dengan bagan pada gambar 1 yang sesuai
dengan modul 7. Theodolite diletakkan pada titik A lalu nivo pada theodolite
diatur supaya gelembung terletak pada tengah-tengah nivo untuk membuktikan
bahwa theodolite sudah berada tegak lurus dari tanah. Setelah itu, praktikan
mengukur jarak antara AB dan AE dengan menggunakan levelling staff dan
mengukur sudut A. Langkah ini diulang dengan memindahkan theodolite ke 4
titik sisanya, dan mengukur jarak antar titik dan besar sudut semua titik.
Untuk mengukur jarak antar titik (sisi poligon), praktikan menggunakan
levelling staff dan membaca jarak dengan theodolite. Batas atas pembacaan
levelling staff dikurangi dengan batas bawahnya lalu dikalikan 100 sehingga
jarak dihasilkan dalam desimeter.
Untuk mengukur sudut antar titik, theodolite digerakkan dari titik
disebelah kanan ke sebelah kiri untuk membaca sudut titik ditengahnya.
Misalnya, untuk membaca sudut titik A, theodolite digerakkan dari titik B ke
titik E.
b. Analisis Hasil
Dari pengolahan data praktikum yang diperoleh, praktikan melakukan
pengolahan data yang menghasilkan sudut koreksi sebesar - 00o36’50”. Sudut
koreksi yang dihasilkan termasuk kecil. Dengan melihat bahwa nilai sudut
koreksi yang didapat termasuk kecil, panjang sisi yang diperoleh guna
menentukan luas juga tidak terpaut jauh dari jarak aslinya. Dari perhitungan
pada modul 7 dan modul 8, didapatkan hasil :
• Luas Poligon Modul 7 : 111,1m2
• Luas Poligon Modul 8 : 110,55m2
• Kesalah Relatif : 0,49%
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
c. Analisis Kesalahan
Didalam percobaan kali ini terdapat beberapa hal yang mempengaruhi
terdapatnya kesalahan dalam hasil yang diperoleh. Hal tersebut ialah :
a. Kesalahan dalam pembacaan nilai pada levelling stuff.
b. Levelling stuff yang kerap kali bergerak-gerak menyulitkan praktikan dalam
membaca jarak secara akurat.
c. Theodolite diletakkan pada titik yang tidak tepat.
d. Keterbatasan penglihatan praktikan yang membuat pembacaan nilai tidak
akurat.
E. KESIMPULAN
1. Theodolite dapat digunakan untuk mengukur sudut guna membentuk poligon.
2. Sudut koreksi dapat diperoleh dengan mengurangi jumlah sudut dalam teoritis
dengan sudut dalam praktikum lalu dibagi 5. Nilai sudut koreksi yang
diperoleh dalam percobaan ini adalah - 00o36’50”.
3. Jarak antar titik dapat diukur dengan menggunakan meteran dan menggunakan
levelling staff yang dibaca dengan theodolite. Batas atas pembacaan levelling
staff dikurangi dengan batas bawahnya lalu dikalikan 100 sehingga jarak
dihasilkan dalam desimeter.
4. Luas poligon dapat diukur dengan metode transversing yang mana pada
percobaan ini luas yang didapat adalah 110,55m2.
5. Kesalahan pada percobaan disebabkan oleh kesalahan pembacaan nilai pada
leveling stuff, salahnya posisi meletakkan theodolite, dan keterbatasan
penglihatan praktikan.
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
F. REFERENSI
Basak, N N. 2014. Surveying and Levelling 2nd Edition. Malda: McGraw Hill.
Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah
G. LAMPIRAN
10
Laboratorium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia