Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi utama yang sangat
dibutuhkan pada kehidupan manusia. Minyak dan gas bumi merupakan sumber
energi yang tidak terbarukan. Beberapa teori menyatakan bahwa minyak dan gas
bumi berasal dari mikroorganisme yang mengalami perubahan komposisi dan
struktur karena proses biokimia di bawah pengaruh tekanan dan suhu tertentu
dalam rentang waktu yang sangat panjang sehingga butuh waktu yang lama untuk
bisa terbentuk kembali.
Aktivitas kegiatan di dunia migas dibagi menjadi dua yaitu kegiatan di
Hulu (upstream) dan kegiatan di Hilir (downstream). Kegiatan di hulu yaitu
aktivitas yang mencakup proses eksplorasi dan eksploitasi. Sedangkan kegiatan di
hilir yaitu aktivitas yang mencakup produksi (pengolahan) dari bahan mentah
menjadi berbagai macam produk seperti avtur, solar, bensin, kerosin, LPG
kemudian didistribusikan kepada konsumen dan dapat dinikmati oleh masyarakat
seperti saat ini. Pada aktivitas di Hulu, untuk mendapatkan kandungan minyak
dan gas bumi yang baru tidaklah mudah dan singkat, tapi membutuhkan proses
yang lama dan membutuhkan waktu. Proses tersebut diawali dengan kegiatan
seismik, yaitu metode pencarian data geologi bawah permukaan yang
menggunakan metoda pantulan gelombang yang dihasilkan dari suatu getaran
untuk mengetahui kondisi batuan bawah permukaan serta untuk mengetahui ada
tidaknya kandungan minyak dan gas bumi. Apabila hasil kegiatan seismik
tersebut menyatakan terdapat kandungan migas yang bernilai ekonomis atau
menguntungkan, maka proses berikutnya dapat dilakukan yaitu proses pengeboran
menggunakan drilling rig dengan tujuan untuk mendapatkan kandungan migas
serta mengalirkannya dari reservoir yang berada di bawah permukaan
(subsurface) menuju ke atas permukaan (surface) dimana hasil dari proses
pengeboran yang dilakukan oleh drilling rig inilah yang dinamakan sumur
produksi migas (oil/gas producer well). Setelah proses pengeboran selesai, sumur
2

migas harus dilengkapi dengan beberapa peralatan penunjang seperti wellhead,


xmass tree dan pipa flowline yang di letakkan di atas permukaan (surface) agar
sumur tersebut dapat berproduksi.
Aktivitas produksi di atas permukaan (surface) pada sumur gas TN-AA 92
menimbulkan potensi resiko dan bahaya yang tinggi. Potensi bahaya yang
dimaksud adalah suatu keadaan yang tidak terkontrol atau tidak terkendalikan
seperti pipa flowline yang sewaktu-waktu dapat pecah dan gas yang sewaktu-
waktu dapat bocor apabila sensor tekanan (pressure switch) tidak bekerja dengan
baik, dimana gas atau uap tersebut merupakan gas yang mudah terbakar tercampur
dengan udara sehingga apabila terjadi percikan api dapat menimbulkan kebakaran
atau ledakan yang membahayakan keselamatan manusia serta installasi peralatan.
Pressure adalah sebab yang paling sering mengakibatkan keadaan yang tidak
terkontrol ini. Cara pencegahan secara personal, lingkungan dan peralatan
produksi dari kerusakan-kerusakan yang fatal karena adanya keadaan yang tidak
terkontrol, maka dibutuhkan suatu sistem peralatan yang berfungsi sebagai alat
pengaman yang dapat bekerja secara otomatis agar dapat menghentikan keadaan
yang tidak terkontrol tersebut dengan cepat.
Peralatan instrumentasi yang berfungsi sebagai sistem pengaman pada
sumur gas dimaintain sedemikian rupa secara periodik/berkala dengan tujuan
untuk menjaga kualitas peralatan instrumentasi tersebut tetap dalam kondisi baik
dan siap bekerja ketika sewaktu-waktu kondisi bahaya terjadi. Kondisi peralatan
instrumentasi yang baik berperan sangat penting agar kegiatan produksi berjalan
dengan lancar dan aman tanpa gangguan. Sumur gas yang flowing atau
berproduksi secara terus menerus selama 24 jam setiap hari tanpa berhenti
memiliki potensi resiko merugikan pada sistem pengaman yaitu mengakibatkan
timbulnya kondisi penurunan kualitas kerja dari peralatan-peralatan instrumentasi
tersebut. Potensi-potensi resiko tersebut menimbulkan masalah yang dapat
mengganggu akitivitas produksi dan menyebabkan kerugian pada perusahaan.
Masalah yang dapat mengganggu akitivitas produksi dan menyebabkan
kerugian pada perusahaan merupakan dampak dari kegagalan peralatan sistem
instrumentasi pengaman sumur gas TN-AA 92 bekerja tidak sebagaimana
3

mestinya, artinya yaitu situasi dan kondisi dimana peralatan sistem instrumentasi
pengaman tidak dapat bekerja untuk menutup aliran sumur (shutdown) ketika
keadaan berbahaya atau tidak terkontrol terjadi. Kerugian yang dapat ditimbulkan
oleh kegagalan peralatan instrumentasi pengaman sumur gas TN-AA 92 yaitu
terdiri dari kerugian materil dan non materil. Kerugian materil antara lain yaitu
kerusakan installasi peralatan produksi sumur gas TN-AA 92. Sebagaimana untuk
diketahui bahwa biaya investasi awal untuk menyewa drilling rig yaitu sebesar
USD (United States Dollar) 151.917,96 minimal selama 14 hari beroperasi untuk
menemukan cadangan hidrokarbon baru dari dalam perut bumi/reservoir
(http://tiweb/totalv2/). Biaya sebesar USD (United States Dollar) 227.876,95
dibutuhkan untuk membangun installasi peralatan produksi sumur di atas
permukaan (platform) mencakup xmass tree, pipa flowline dan peralatan
instrumentasinya agar sumur tersebut dapat berproduksi (http://tiweb/totalv2/).
Kerusakan installasi peralatan produksi sumur gas TN-AA 92 otomatis akan
menghambat/menghentikan produksi sumur tersebut. Sumur gas TN-AA 92
merupakan salah satu unit produksi jenis metode sembur alami (natural flowing)
yang berada di lapangan Tunu SPU (South Processing Unit) Total E&P Indonesie.
Sumur gas TN-AA 92 adalah sumur yang memiliki produksi terbesar diantara
sumur dengan klasifikasi tag AA lainya, yaitu mampu menghasilkan 15
MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) gas dan 10 BCPD
(Barrels of Condensate Per Day) kondensat (fraksi berat dari gas, berbentuk
liquid, mudah menguap dan disebut juga gas basah) (http://tiweb/totalv2/). Untuk
saat ini harga 1 MMSCFD gas yaitu USD 9 dan 1 BCPD kondensat yaitu USD
48,69 (http://tiweb/totalv2/). Apabila sumur gas TN-AA 92 berhenti berproduksi
dalam rentang waktu yang cukup lama, maka secara otomatis jumlah total
keseluruhan target penjualan (export) produksi dari lapangan Tunu SPU ke
pembeli tidak tercapai. Akibatnya perusahaan dapat melanggar perjanjian jual beli
dengan pembeli, mendapat sanksi, dan pendapatan perusahaan berkurang.
Sedangkan kerugian non materil dampak dari kerusakan installasi peralatan
produksi sumur gas TN-AA 92 akibat keadaan tidak terkontrol yaitu dapat
menimbulkan korban jiwa dari pekerja dilapangan (cidera maupun meninggal
4

akibat kecelakaan kerja), image nama perusahaan di mata pemerintah dan


hubungan bisnis ke pembeli menjadi kurang baik, dan saham perusahaan akan
jatuh. Sumur gas TN-AA 92 terletak di atas permukaan air (offshore) dimana
hidrokarbon (gas dan kondensat) yang tumpah ke air laut (karena pipa flowline
bocor) dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem di dalamnya. Biota
laut sumber pendapatan nelayan akan berkurang, dan menjadi berbahaya bila
dikonsumsi oleh masyarakat karena terkontaminasi zat berbahaya .
(http://www.total.id/en-us/making-energy-better/exploration-production).
Menjadi hal yang sangat penting untuk tetap menjaga kualitas dari
peralatan instrumentasi tetap dalam kondisi baik. Untuk itu dibutuhkan metode
pemecahan masalah yang tepat, dalam hal ini seorang teknisi instrument harus
memiliki kemampuan serta pengetahuan untuk dapat mengatasi berbagai macam
gangguan atau masalah yang sering terjadi pada peralatan sistem instrumentasi
pengaman sumur. Atas dasar pemikiran tersebut, maka hal ini yang mendorong
penulis untuk mengangkat judul pembahasan Tugas Akhir yaitu “Pemeliharaan
Sistem Instrumentasi Pengaman Sumur Gas TN-AA 92 Di Tunu SPU Field
Total E&P Indonesie”, hal ini dikarenakan peran sumur gas TN-AA 92 sangat
penting sebagai salah satu unit utama yang menunjang aktivitas produksi yang
berada di lapangan Tunu SPU Total E&P Indonesie.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian yaitu sebagai berikut :
a. Apa saja dan bagaimana prinsip kerja peralatan-peralatan instrumentasi
pada sistem pengaman sumur gas TN-AA 92 ?
b. Bagaimana langkah-langkah pemeliharaan sistem instrumentasi pengaman
sumur gas TN-AA 92 yang tepat dan aman tanpa harus menghentikan
produksi ?
c. Masalah-masalah apa saja yang sering timbul pada peralatan instrumentasi
ketika melakukan pemeliharaan sistem pengaman sumur gas Tn-AA 92
dan bagaimana cara penangananya ?
5

1.3 Batasan Masalah


Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka
permasalahan pada penelitian Tugas Akhir ini dibatasi hanya mengenai
“Pemeliharaan Sistem Instrumentasi Pengaman Sumur Gas TN-AA 92 Di
Tunu SPU Field Total E&P Indonesie” dimana di dalamnya mencakup
beberapa hal, yaitu :
a. Sumur gas TN-AA 92 yang dijadikan objek penelitian merupakan jenis
sumur remote metode sembur alami (natural flowing well).
b. Sistem instrumentasi pengaman sumur gas TN-AA 92 secara garis besar
terdiri dari tiga sub bagian, yaitu sensor atau initiator, controller, dan final
element.
c. Variabel proses yang dikendalikan pada sistem instrumentasi pengaman
sumur gas TN AA-92 yaitu mencakup pressure dan level.
d. Sistem instrumentasi pengaman sumur gas TN-AA 92 bekerja dengan
mengkombinasikan sistem pneumatik dan hidrolik.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan batasan masalah diatas,
maka dapat disusun tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :
a. Mengetahui dan memahami secara keseluruhan tentang peralatan sistem
instrumentasi pengaman sumur gas, khususnya pada cara pemeliharaan,
prinsip kerja dan mengidentifikasi jenis-jenis permasalahan yang timbul
(troubleshooting) beserta cara perbaikannya (problem solving).
b. Memahami penentuan waktu pemeliharaan (maintenance) sistem
instrumentasi pengaman sumur gas di lapangan Tunu SPU Total E&P
Indonesie.

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah dan tujuan
penelitian diatas, maka manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut :
6

a. Bagi Mahasiswa
a) Diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang
masalah yang akan diteliti sehingga dapat diperoleh gambaran
yang lebih nyata dan jelas.
b) Memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan dan
kreatifitas pribadi.
b. Bagi Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi khususnya Teknik
Instrumentasi Elektronika Migas
a) Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi kurikulum yang telah
diterapkan sesuai dengan kebutuhan industri.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan/refferensi
dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya, serta membantu
rekan-rekan mahasiswa dalam rangka menyelesaikan penelitian
selanjutnya yang akan dilakukan dikemudian hari.
c. Bagi perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama berada di lokasi
penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk
menentukan kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang serta
sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerjasama antara
perusahaan dengan instansi pendidikan di masa yang akan datang,
khususnya mengenai recruitment tenaga kerja.

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun dalam bab-bab dengan
sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
7

BAB II : DASAR TEORI


Pada bab ini akan diuraikan penjelasan dasar-dasar ilmu yang
berkaitan dengan pemeiharaan sistem instrumentasi pengaman
sumur gas TN-AA 92.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang waktu dan tempat penelitian,
metode pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisa
data dan flowchart penelitian.
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan penjelasaan tentang pemeliharaan
sistem instrumentasi pengaman sumur gas TN-AA 92, mencakup
gambaran umum proses sumur gas TN-AA 92, jenis dan prinsip
kerja peralatan instrumentasi pengaman yang digunakan,
emergency shutdown level, langkah-langkah pemeliharaan,
pemecahan masalah atas masalah yang timbul, serta cara
penanganannya.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang bisa diberikan oleh
penulis berkaitan dengan isi pembahasan, serta menjadi bagian
penutup laporan Tugas Akhir.

Anda mungkin juga menyukai