Dosen pembimbing :
Yulastri Arif
Hermayunita (1811316037)
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “konsep Caring Sebagai Dasar Perilaku
Dan Sikap Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan”.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya. tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut untuk
semakin maju dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk salah
satunya merambah pada bidang kesehatan terutama keperawatan. Kualitas
pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi
pelayanan kesehatan (rumah sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi
karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah
terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain,
kesakitan, kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator
mutu layanan keperawatan adalah kepuasan pasien.
Perilaku Caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawatan
bermutu apa tidak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu caring ?
2. Bagaimana persepsi klien tentang caring ?
1
3. Bagaimana perilaku caring dalam keperawatan ?
4. Apa perbedaan caring dengan curing ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa mengetahui tentang konsep caring dalam pemberian
asuhan keperawatan
2. Tujuan khusus
a. Agar mahasiswa mengetahui pengertian caring
b. Agar mahasiswa mengetahui persepsi klien tenatang caring
c. Agar mahasiswa mengetahui perilaku caring dalam keperawatan
d. Agar mahasiswa mengetahui perbedaan caring dan curing
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Caring
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan
perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. Selain itu, caring
mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang.
Caring juga mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspektif.
3
3. Griffin (1983), membagi konsep caring kedalam dua domain utama.
Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi
perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas
yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya.
Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah
proses interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan
aktivitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan
menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resepien.
Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu, menolong, dan
melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini
dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.
4. Lydia Hall (1969) , mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam
teorinya. Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core,
dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan
asuhan keperawatan yang optimal untuk klien. Care merupakan
komponen penting yang berasal dari naluri seorang
ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari
kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi
dan terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total
kepada klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan (Julia, 1995).
5. Florence Nightingale (1860), caring adalah tindakan yang
menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu
penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, verifikasi yang baik
dan tenang kepada klien.
6. Leinginger (1981), caring merupakan aktifitas, proses dan
pengambilan keputusan yang bersifat memelihara baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk meningkatkan status kesehatan.
7. Barnum (1994), caring memiliki mana yang bersifat aktivitas, sikap
(emosional) dan kehati-hatian. Secara garis besar, dapat
dikatakan caring adalah sentral praktik keperawatan berupa tindakan
yang memperhatikan kesehatan klien dengan menunjukkan perhatian,
4
empati maupun rasa menyayangi yang berupaya untuk meningkatkan
kesehatan klien.
5
duduk dan menyentuh klien, perawat bertanya tentang keadaan klien
kemudian pergi.
6
Hal yang penting adalah mengetahui bagaimana klien
menerima Caring dan pendekatan apa yang paling baik dalam
menyelenggarakan pelayanan. Sikap Caring merupakan permulaan yang
baik. Hal ini juga penting untuk menjelaskan persepsi dan harapan khusus
klien. Membangun suatu hubungan yang baik terhadap klien dapat
membantu perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Sikap ini juga
membantu perawat mengatasi perbedaan antara persepsi perawat dan klien
tentang Caring. Perawat harus mengetahui siapa klien dan mengenali klien
agar suatu hubungan yang baik terwujud dan perawat mampu memilih
pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
7
“caring” ditujukan untuk perawatan kesehatan yang holistik dalam
meningkatkan kontrol, pengetahuan dan promosi kesehatan..
Asumsi dasar teori watson terletak pada asumsi dasar yang menjadi
kerangka kerja dalam pengembangan teori; yaitu:
1. Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal
2. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia
3. Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
4. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai
seseorang berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan
menjadi dimasa depannya.
5. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan
memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri
seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
6. Caring bersifat healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring
mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit,
dimana caring melengkapi curing.
8
untuk meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan
Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk
mencapai hal tersebut.
3. Konsep tentang lingkungan
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan
konstanta dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak
diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal
tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk
melakukan mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
4. Konsep tentang keperawatan
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit
dan caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun
sehat.
9
Terdapat tiga aspek penting yang mendasari keharusan perawat
untuk care terhadap orang lain. Aspek ini adalah aspek kontrak, dan aspek
spiritual dalam caring terhadap orang lain yang sakit
1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah
kewajiban kontrak untuk care. Radsma (1994) mengatakan, “perawat
memiliki tugas profesional untuk memberikan care”. Untuk itu, kita
sebagai perawat yang profesional diharuskan untuk
bersikap care sebagai kontrak kerja kita.
2. Aspek etika
Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah,
bagaimana membuat keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam
situasi tertentu. Jenis pertanyaan ini akan memengaruhi cara perawat
memberikan asuhan. Seorang perawat harus care karena hal itu
merupakan suatu tindakan yang benar dan sesuatu yang penting.
Dengan care perawat dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
3. Aspek spiritual
Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain
adalah ide utama. Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang
religious adalah orang yang care, bukan karena dia seorang perawat
tetapi lebih karena dia adalah anggota suatu agama atau kepercayaan,
perawat harus care terhadap klien.
10
perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat yang selanjutnya. Perawat juga
harus memberikan informasi kepada klien. Perawat bertanggungjawab
akan kesejahteraan dan kesehatan klien
Dari sini kita tahu, caring bukan semata-mata perilaku. Sikap caring dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata-
11
kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada di
samping klien, dan bersikap sebagai media pemberi asuhan.
12
merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas
sekundernya.Begitu pula curing, curing merupakan tugas primer dokter
dan caring sebagai sebagi tugas sekundernya. Curing merupakan
komponen dalam caring. Karena di dalam caring termasuk salah satunya
adanya kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk membantu
penyembuhan klien. Jadi, tetap mempunyai hubungan yang saling
melengkapi.
Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari
diagnosis, intervensi, dan tujuannya. Di dalam caring terdapat diagnosis
keperawatan yang merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi masalah
dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien. Sedangkan di
dalam curing terdapat diagnosis medis yaitu suatu bentuk kinerja yang
mengungkapkan penyakit yang diderita klien. Dengan kata lain dapat
disebut diagnosa penyakit. Dalam caring lebih dititik-beratkan pada
kebutuhan dan respon klien untuk ditanggapi dengan pemberian
perawatan. Berbeda dengan curing lebih memperhatikan penyakit yang
diderita serta penanggulangannya.
13
Satu hal lagi yang dapat difahami dari perbedaan caring dan curing yaitu
dari aspek tujuan. Tujuan dari perilaku caring, yaitu:
1. Membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi.
2. Membantu pasien/ klien beradaptasi dengan masalah kesehatan,
mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan fungsi dari tubuh pasien.
Sedangkan tujuan dari kegiatan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit
dan penanganannya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan
suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Caring merupakan sentral
praktik keperawatan, tetapi hal ini lebih penting dalam kekacauan
lingkungan pelayanan kesehatan saat ini. Kebutuhan, tekanan, batas waktu
dalam waktu pelayanan kesehatan saat ini. Kebutuhan, tekanan, batas
waktu dalam lingkungan pelayanan kesehatan berada dalam ruang kecil
praktik caring yang membuat perawat dan profesi kesehatan klien.
Perbedaan antara caring dan curing dapat lebih jelas jika dilihat dari
diagnosis, intervensi, dan tujuannya.
B. Saran
Bagi mahasiswa keperawatan dan tenaga kesehatan diharapkan untuk
menerapkan keilmuan mengenai caring dalam pemberian asuhan
keperawatan dan diri sendiri
15
Daftar Pustaka
16