Dosen pembimbing :
MERI NEHERTA
OLEH KELOMPOK 3 :
T. Rahmadani (1811316028)
Hermayunita (1811316037)
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan Computer Based Patient Record”.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah sistem komputer
yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan
informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian
dan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan system komputerisasi
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan pelayanan
pada pasien, meningkatkan pengembangan protokol, meningkatkan
penatalaksanaan data dan komunikasi dan meningkatkan proses edukasi
dan konseling pada pasien.
Pencatatan dengan sistem komputerisasi merupakan salah satu tren yang
paling diminati dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Banyak
institusi membuat atau membeli sistem informasi komputerisasi yang
menunjang praktik keperawatan. Berbagai kelompok dalam industry
pelayanan kesehatan menggunakan istilah computer dengan berbagai cara,
salah satunya adalah Catatan Pasien Berbasis Komputer (computer based
patient records, CPR).
Untuk itu di zaman yang canggih dan telah berkembang ini, sudah
banyak fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit menggunakan
media elektronik seperti komputer dengan sistem computer based patient
record dalam melakukan pendokumentasian keperawatan, agar tidak
terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan kesulitan dalam melakukan
asuhan keperawatan serta mencegah penduplikasian data pasien. Dimana
sistem computer based patiend record akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi pelayanan kesehatan
Computer Based Patient Record?
2. Bagaimana cara menggunakan sistem informasi pelayanan kesehatan
Computer Based Patient Record dalam keperawatan?
1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pendokumentasian
Computer Based Patient Record.
b. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan sistem pendokumentasian
keperawatan Computer Based Patient Record.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SEJARAH COMPUTER BASED PATIENT RECORD
Hal tersebut menjadi awal evolusi rekaman elektronik, dalam proses pengenalan
sistem komputerisasi di sebuah fasilitas pelayanan kesehatan. Pada umumnya,
penggunaan komputer pertama kali oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah
untuk melacak penerimaan, pemulangan dan pemindahan pasien. Jenis aplikasi ini
memberi informasi demografi pasien secara sederhana terkait juga dengan
keadaan financial pasien. Pertengahan tahun 1980an produsen software mulai
membuat software yang dapat digunakan untuk pendokumentasian asuhan
keperawatan. Dua puluh tahun terakhir, semakin banyak produk dikeluarkan oleh
produsen untuk memenuhi kebutuhan industri pelayanan kesehatan.
3
Pembuatan sistem komputerisasi disebuah fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan sebuah tantangan karena harus bisa diterapkan bersama-sama oleh
masing-masing unit pelayanan. Jika software dan hardware yang dibeli suatu unit
berbeda dengan unit yang lain di sebuah fasilitas pelayanan kesehatan, hal ini
hanya akan menimbulkan frustasi dan keterbatasan pemakaian sistem. Untuk
mengatasi permasalahan ini, umumnya perusahaan pembuat software akan
menggunakan bahasa komputer yang sama.
4
kesehatan seseorang sangatlah banyak dan metode ini merupakan penghantar
informasi yang lebih efisien dan efektif.
e. Akurasi tinggi
f. Hemat biaya
p. Ketersediaan data
b. Privacy
d. Kosakata terbatas
5
e. Penyimpanan bahan catakan
f. Biaya besar
Keperawatan dan kebidanan sering menjadi unit terakhir yang membeli dan
menggunakan software. Beberapa hambatan untuk mengembangkan dan
menggunakan system komputerisasi. Dalam pelayanan kebidanan/keperawatan
antara lain:
1.Bagian administrasi merasa tidak yakin bahwa komputerisasi informasi
kebidanan/keperawatan akan memberikan hasil nyata.
2.Bidan/perawat kurang memiliki kemampuan mengoperasikan system
komputerisasi.
3.Unit pelayanan informasi computer kadang merasa terancam untuk berbagi
informasi dengan unit lain dan khawatir kekuatannya akan hilang bila melibatkan
orang lain dalam proses pengambilan keputusan.
4.Dahulu program software hanya sedikit tersedia. Beberapa
diantaranya dirancang untuk perawat atau bidan ahli computer yang tidak
memiliki pengalaman keperawatan.
5.Banyak software yang dirancang untuk fungsi tunggal seperti ketenagaan dan
penjadwalan, rencana perawatan/klasifikasi pasien.
6.Kurangnya keseragaman bahasa keperawatan menghambat perkembangan dan
penggunaan sistem informasi komputer
7. Rasa takut termasuk anggapan bahwa komputerisasi terlalu sulit, bahwa
teknologi tersebut akan menggantikan bidan/perawat,bahwa komputer akan
langsung mengarahkan dan mendikte asuhan dan bahwa kerahasiaan pasien akan
dilanggar.
8.Komputerisasi sangat mahal.hardware,software,pendidikan staf dan computer
tambahan menunjang kontribusi staf untuk mengembangkan system
komputerisasi.
6
Meskipun keuntungan menggunakan lebih banyak daripada kerugiannya,
dibeberapa tempat terdapat masalah berkaitan dengan pemakaian computer untuk
dokumentasi. Beberapa permasalahan dari dokumentasi terkomputerisasi adalah
sbb:
1. Keuntungan pencatatan dengan kertas. Pencatatan kertas sudah dikenal, mudah
dibawa dan dapat dibawa ke ruang perawatan pasien, tidak terjadi downtime,
fleksibilitas dalam pencatatan data, memudahkan pencatatan data subjektif dan
naratif, dapat dicari dan diperiksa dengan cepat.
2. Masalah keamanan dan kerahasiaan informasi pasien. Perlunya menjaga
privasi, kerahasiaan dan keamanan catatan medis pasien yang terkomputerisasi.
1. Tujuan
Sistem CPR ini memiliki tujuan untuk mendukung perawatan pasien dan
meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan produktivitas tenaga
kesehatan dan mengurangi biaya penyediaan layanan kesehatan. Selain itu tujuan
dari penggunaan sistem ini membantu untuk mencegah kesalahan pada proses
pendokumentasian dan dalam administrasi asuhan keperawatan kepada pasien.
2. Manfaat
1. Memungkinkan untuk simmultan, akses jarak jauh data pasien untuk semua
penyedia layanan resmi
7
D. BAGIAN - BAGIAN SISTEM COMPUTER BASED PATIENT
RECORD
8
1. Kamus data klinis yang substansial dan fleksibel, yang akan
mendefinisikan semua unsur data untuk informasi klinis yang akan
disimpan
2. Tempat penyimpanan data klinis yang arsitekturnya dirancang dengan
baik, guna memenuhi kebutuhan semua anggota tim pemberi perawatan
kesehatan. Permintaan informasi media mengenai pesien tertentu harus
dipenuhi dalam beberapa detik.
3. Kemampuan input yang fleksibel. Harus tersedia perlengkapan yang tepat
(seperti mouse, keyboard, pengenal suara, touch screen, pen light).
4. Presentasi data yang ergonomis harus sesuai dengan kebutuhan individu.
5. Dukungan sistem otomatis. Sistem harus mengantisipasi dan mendukung
proses klinis serta berfikir melalui sistem pendukung. Hal ini harus
mencakup akses ke sistem ahli, data dasar pengetahuan, literature medis,
umpan balik hasil, dan masukkan kualitas/biaya semua yang akan
digunakan dalam pembuatan keputusan klinis.
9
5. Petugas atau pihak yang berwenang diberi kata sandi (password) yang
diganti secara periodik untuk mencegah penggunaan komputer oleh orang
yang tidak berwenang. Prosedur rekam medis yang biasa
dikomputerisasikan adalah sebagai berikut:
6. Tambahan untuk aplikasi ini, prosedur berikut bisa dijalankan saat sistem
diatas sudah berjalan:
Menyediakan akses terintegrasi ke semua data pasien adalah tujuan utama dari
CPR. Meskipun tugas ini mungkin tampak relatif sederhana, pertumbuhan volume
data untuk pasien dari berbagai sumber (misalnya, laboratorium klinis,
departemen radiologi, yang berdiri bebas magnetik
resonance imaging (MRI) pusat, outlet farmasi, lembaga kesehatan di rumah)
membuat sulit.
Pendukung keputusan yang paling efektif bila diberikan pada saat dokter adalah
merumuskan dirinya penilaian kondisi pasien dan membuat keputusan
10
pemesanan. Komputer-dibantu mendukung keputusan hanya dapat diterima bila
memungkinkan dokter untuk mengesampingkan sistem yang disediakan
rekomendasi dan memilih tindakan alternatif. Yang paling sukses pendukung
keputusan intervensi membuat sesuai dengan tindakan yang disarankan mudah.
Sebuah pemikiran singkat umumnya dilengkapi dengan rekomendasi, dan sesuai
dengan rekomendasi semudah memukul tombol Enter atau mengklik mouse.
Tujuan akhir dari sistem CPR untuk membantu dokter membuat keputusan, maka
sistem harus menyajikan informasi yang relevan pada saat order entry. Beberapa
sistem memiliki kemampuan
memberikan dukungan keputusan selama proses order-entry [Steen, 1996;.
Tierney et al, 1993]. Sebagai contoh, sebuah tim klinis di unit perawatan intensif
medis di Vanderbilt University Hospital dapat menggunakan rak grafik elektronik
untuk melihat pesanan aktif dan memasukkan perintah baru. Orde Wiz
layar mengintegrasikan informasi tentang perintah aktif pasien, tanda klinis
berdasarkan data saat ini dari catatan pasien elektronik, dan abstrak artikel yang
relevan dari literatur.
11
Sebagai fungsi perawatan menjadi semakin dibagikan kepada kesehatan
multidisiplin profesional, efektivitas dan efisiensi komunikasi antara anggota tim
mempengaruhi koordinasi dan ketepatan waktu perawatan yang diberikan.
Kebanyakan pesan akan terkait dengan
spesifik pasien. Jadi, alat komunikasi harus diintegrasikan dengan sistem CPR
seperti yang pesan (termasuk pesan sistem atau hasil tes laboratorium) secara
elektronik melekat pada sebuah catatan pasien. Artinya, catatan pasien harus
tersedia di sentuhan tombol.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sistem ini dilengkapi dengan sistem pemantauan klien secara progresif
B. Saran
terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu disiapkan, tidak hanya berkaitan
dengan penyedian hardware dan software computer itu sendiri, tetapi yang lebih
informasi ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ise.bgu.ac.il/courses/mdss_bm/CH09-FINAL.pdf
http://www.computer.org/portal/pages,
14