Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PENOLONG


YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

Disusun oleh :
Titis Larasati (NIM : 04419614029)

AKADEMI KEBIDANAN PRIMA HUSADA BOGOR


Jl. Brigjen H. Saptadji No.19, Cilendek Barat – Bogor
TAHUN AJARAN
2019/2020

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, Segala puji bagi Allah SWT, yang senatiasa


melimpahkan rahmat serta karunianya sehingga kita dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-sebaiknya. Makalah yang berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Psikis
Dan Penolong Komunikasi Intrapersonal” disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan.

Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami
miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi, terutama dari
media internet dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan
kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami, dan semoga
bagi para pengguna makalah ini.

Penyusunan makalah ini banyak melibatkan banyak pihak, baik dari sekolah ataupun
luar sekolah. Oleh karena itu kami sebagai penyusun makalah banyak mengucapkan terima
kasih atas konstribusinya dalam pembuatan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, namun kami penulis menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dalam menyusun makalah ini. Karenanya kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sekalian. Harapannya semoga makalah ini bermanfaat
untuk banyak pihak yang membacanya.

Bogor, 21 September 2020

Penulis

DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................6
A. Pengertian Persalinan............................................................................................6
B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persalinan..................................................6
1. Passage (panggul ibu)..........................................................................................6
2. Power/kekuatan....................................................................................................8
3. Passenger/Buah Kehamilan..................................................................................8
4. Psikologis.............................................................................................................9
5.Penolong..............................................................................................................13
BAB III. KESIMPULAN..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam
Millenium Development Goals (MDGs) yang merupakan tujuan kelima untuk meningkatkan
kesehatan ibu.Tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang keempat adalah
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) (Maryunani dan Nurhayati, 2009).
Tingginya Angka Kematian Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) diIndonesia
disebabkan oleh adanyaperdarahan, eklamsia, aborsi tidak aman(unsafe abortion), partus
lama dan infeksi(Sadli, 2010). Partus lama disebabkan olehlima macam faktor (kelainan 5P)
yaitu:power (kekuatan yang mendorong janinkeluar), passenger (kelainan janin itusendiri),
passage (kelainan ukuran maupunbentuk panggul/jalan lahir), psikologis ibubersalin dan
penolong persalinan(Martaadisoebrata dkk, 2013). Keseimbangan faktor 5P dapat membantu
menciptakan persalinan normal yangberjalan lancar. Gangguan pada faktor P dapat
menyebabkan ibu mengalami kesulitan persalinan (Bobak, 2004).
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil keputusan untuk melakukan campur tangan
ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Tiap campur tangan bukan saja membawa
keuntungan potensial, tetapi juga resiko potensial pada sebagian besar kasus, penanganan
yang terbaik dapat berupa observasi yang cermat.
Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab persalinan
sehingga diharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada proses persalinan dapat
memperhatikan faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas topik
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu: power, passage, passanger,
psikologis, penolong.

B. Rumusan Masalah.
5
1. Apakah Pengertian dari persalinan?
2. Apakah faktor faktor yang mempengaruhi Persalinan?
3. Apakah Faktor Psikologis Dalam Persalinan ?
4. Apakah Faktor Penolong Dalam Persalinan ?
C. Tujuan.
1. Memahami dan menjelaskan Pengertian dari persalinan?
2. Memahami dan menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi Persalinan?
3. Memahami dan menjelaskan Faktor Psikologis Dalam Persalinan ?
4. Memahami dan menjelaskan Faktor Penolong Dalam Persalinan ?

BAB II

6
PENDAHULUAN

A. Pengertian Persalinan.

Ada beberapa pengertian persalinan, yaitu sebagai berikut :

1. Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali
dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi
sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini
akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).
2. Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir
(Moore, 2001).
3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002).
4. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin (Prawirohardjo, 2002).
5. Menurut Depkes RI (2008) persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu persalinan dianggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan.


1. Passage (Panggul Ibu).

Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas :


 Bagian keras : tulang tulang panggul (rangka panggul).
 Bagian lunak : otot-otot, jaringan- jaringan dan ligament-ligament.

7
a. Jalan Lahir Keras (panggul).
Panggul dibentuk oleh empat buah tulang yaitu: 2 tulang pangkal paha (os
coxae) terdiri dari os illium, os ischium dan os pubis, 1 tulang kelangkang (os
sacrum), dan 1 tulang tungging (os cocygis).
1) Os ilium/tulang usus.
2) Os Ischium/tulang duduk.
3) Os Pubis/tulang kemaluan.
4) Os Sacrum/tulang kelangkang.
5) Os Cocsygis/tulang ekor.
6) Bidang Hodge.
7) Ukuran-Ukuran Panggul.
8) Jenis Panggul Dasar.

b. Bagian Lunak Panggul.


1) Tersusun atas segmen bawah uterus, serviks uteri, vagina, muskulus dan
ligamentum
yang menyelubungi dinding dalam dan bawah panggul.
2) Perineum.
Merupakan daerah yang menutupi pintu bawah panggul, terdiri dari:
a) Regio analis.
b) Regio urogenetalis.

2. Power/Kekuatan.
Power atau kekuatan terdiri dari :

8
a. Kontraksi Uterus.
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi otot otot
perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen.
b. Tenaga mengejan.

3. Passenger/Buah Kehamilan.
Passenger/Buah kehamilan: janin, plasenta dan air ketuban.

Kepala janin :

a. Presentasi Janin.
1) Presentasi janin: bagian janin yang pertama kali memasuki PAP dan terus
melalui jalan lahir saat persalinan mencapai aterm.
2) Bagian presentasi: bagian tubuh janin yang pertama kali teraba oleh jari
pemeriksa saat melakukan pemeriksaan dalam
3) Bagian presentasi: presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu,
presentasi muka, dll.
b. Presentasi Kepala.

c. Letak Janin.
1) Letak janin: hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap
sumbu panjang (punggung) ibu.
9
2) Letak janin: memanjang, melintang, obliq/miring.
3) Letak janin memanjang: letak kepala, letak bokong.
4) Sikap Janin.
5) Sikap: hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan yang lain, hal ini
sebagian merupakan akibat pola pertumbuhan janin dan sebagian akibat
penyesuaian janin terhadap bentuk rongga rahim.
6) Sikap: Fleksi umum, punggung janin sangat fleksi, kepala fleksi kearah
sendi lutut, tangan disilangkan di depan toraks dan tali pusat terletak di
antara lengan dan tungkai.
d. Posisi Janin.
e. Variasi Posisi Kepala.
f. Presentasi Dahi.
g. Presentasi Muka.
h. Presentasi Bokong
i. Presentasi Vertex (Oksipito Anterior).
j. Presentasi Muka.
k. Plasenta (Uri).
l. Air ketuban.
m. Fungsi air ketuban.

4. Psikologis.
Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang ibu dan
keluarganya. Banyak ibu mengalami psikis (kecemasan, keadaan emosional wanita)
dalam menghadapi persalinan, hal ini perlu diperhatikan oleh seseorang yang akan
menolong persalinan.
Perasaan cemas, khawatir akan mempengaruhi hormone stress yang akan
mengakibatkan komplikasi persalinan. Tetapi sampai saat ini hampir tidak ada
catatan yang menyebutkan mengenai hormone stress terhadap fungsi uteri, juga
tidak ada catatan mengenai hubungan antara kecemasan ibu, pengaruh lingkungan,
hormone stress dan komplikasi persalinan.
Namun demikian seseorang penolong persalinan harus memperhatikan
keadaan psikologis ibu yang akan melahirkan karena keadaan psikologis mempunyai
pengaruh terhadap persalinan dan kelahiran.
10
Hakikat manusia menurut perspektif psikologi adalah seorang wanita yang
percaya bahwa kita dianggap sempurna ketika dapat melahirkan seorang anak. Ini
merupakan peristiwa yang sangat positif dimana dapat menjadi masa transisi yang
terasa menyenangkan untyuk berlaih ke tahap kehidupannya yang baru. Persalinan
juga disebut sebagai saat-saat yang berat dalam hidup.
Mengapa? Karena disinilah terjadi pertaruhan nyawa antara hidup dan mati.
Resa cemas, panik disertai ketakutahn yang tinggi, ketidakpastian ditambah sakit
yang luar biasa timbul menjelang proses kelahiran. Rasa ini timbul akibat
kekhawatiran yang muncul akan proses persalinan yang dialaminya dengan calon
bayinya nanti. Sebab itulah, wanita yang sedang menghadapi persalinan
membutuhkan selain kematangan fisik, mereka juga membutuhkan kesiapan secara
psikologis.
Buruknya kematangan psikologis seorang wanita juga akan memperngaruhi
proses persalinannya. Anggapan-anggapan bahwa persalinan itu sakit selalu
membayangi si calon ibu. Nah, anggpapan inilah yang menyebabkan sistem syaraf
simpatetik seperti sistem saraf endokrin dimana kebanyakan akan membuat ibu
hamil yang sedang menuju proses persalinan lebih mudah marah atau tersinggung,
sering melamun dan gelisah. Berikut adalah faktor psikologis terhadap persalinan.
Faktor-faktor psikologis yang menyertai proses kelahiran setiap wanita
bermacam-macam. Hal ini disebabkan karena setiap individu memiliki kepribadian
masing-masing.

a. Kekhawatiran.
Kekhawatiran yang dimaksud disini adalah kekhawatiran terhadap proses
kelahiran dimana wanita tersebut membayangkan jika bayi yang kan dilahirkan
akan mengalami cacat jasmani ataupun rohani. Proses persalinan memang tidak
bisa dipisahkan dari kondisi biologis dan psikologis seseorang. Rasa mual,
lelah, susah tidur, sesak napas dan berbagai gangguan lainnya dapat menambah
ketegangan dan ketakutan yang dialami oleh ibu menjelang proses persalinan.
b. Takut mati.
Meskipun persalinan adalah proses yang wajar dan normal, namun fakta ini
tidak lantas membuat wanita tidak membayangkan ketakutannya dalam
menjalani proses persalinan setiap proses kelahiran yang akan dijalani oleh

11
setiap wanita akan selalu disertai dengan pendarahan yang hebat dan keakitan
yang luar biasa. Dari sebab inilah, muncul ketakutan-ketakutan yang berlebihan
seperti takut mati baik kematian sendiri ataupun kematian calon bayi yang akan
dilahirkannya.
c. Trauma akan kelahiran.
Trauma kelahiran ini berupa rasa ketakutan seorang ibu berpisah dengan
bayinya. Wanita mnjelang proses kelahiran mengalami rasa trauma untuk takut
akan kelahiran bayi kemudian terpisah dari ibunya. Mungkin ini jarang terjadi
tetapi mungkin juga bisa dialami oleh calon ibu yang mengalami trauma akan
kelahiran.
d. Perasaan bersalah.
Berkaitan dengan faktor psikologis terhadap persalinan yang kedua yaitu takut
akan mati, rasa bersalah ini jugalah yang mempemgaruhi ketakutan akan mati
tersebut. Wanita yang sedang menuju persalinan sering merasa dikejar-kejar
oleh rasa bersalah. Untuk menghindari perasaan bersalah ini biasanya wanita
akan lebih suka dan yakin jika menjelang proses persalinannya dapat
didampingi oleh ibu atau neneknya. Kehadiran mereka dapat sedikit
memberikan ketenangan dan mengurangi rasa bersalah yang dialami wanita
menjelang persalinan.
e. Kecemasan.
Kecemasan adalah faktor psikologis yang menunjukkan sebuah perasaan dan
keadaan emosional yang dimiliki seseorang ketika akan menghadapi kenyataan
atau kejadian dalam hidupnya. Begitu pula dengan wanita, ia akan merasakan
kecemasan menjelang proses kelahiran. Para ahli membagi bentuk kecemasan
dalam dua tingkat :
1) Tingkat psikologis yaitu munculnya rasa kecemasan sebagai wujud
manifestasi gejala‐gejala kejiwaan, seperti tegang, bingung, khawatir, dan
sebagainya.
2) Tingkat fisiologis yaitu munculnya rasa kecemasan yang sudah
mempengaruhi gejala‐gejala fisik, terutama pada sistem syaraf, misalnya
tidak dapat tidur, jantung berdebar‐debar, perut mual, dan sebagainya.
Cara menghilangkan kecemasan yang dialami oleh wanita menjelang proses
persalinan diperlukan kerja sama antara pasien dan penolong yaitu dokter atau

12
bidan dengan memberikan penjelasan dan penerangan selama kehamilan agar
bertujuan untuk menghilangkan kecemasan melalui penjelasan kurangnya
pengetahuan akan cara-cara yang dilakukan untuk merawat si jabang bayi.
f. Gelisah.
Rasa gelisah bisa timbul akibat ketakutan karena keseringan mendengar cerita
mengerikan tentang pengalaman proses persalinan yang dialami orang lain
sehinggan menimbulkan seorang wanita berfikir bahwa proses persalinan adalah
sebuah proses yang sangat menakutkan. Mungkin gelisah ini tidak terlalu
dialami oleh wanita yang pernah mengalami persalinan, namun bagi wanita
yang belum pernah mengalamai persalinan, rasa gelisah ini adalah salah satu
faktor psikologis yang juga memperngaruhi persalinan seseorang. Wanita akan
menjadi tidak tenang dan sangat gelisah sehingga mereka membutuhkan
pendamping untuk menanamkan kepercayaan diri untuk mengubah pandangan
bahwa persalinan adalah peritiwa menakutkan.
g. Narsistis.
Narsistis adalah suatu keinginan yang timbul ditunjukkan melalui
kecenderungan seorang wanita yang ingin cepat melahirkan bayinya semata-
mata ketidaksabarannya melihat sang buah hati. Penyebab narsistis adalah :
Pikiran mengenai calon bayi yang akan menjadi objek tumpuan kasih dan
Beban fisik karena membesarnya bayi dalam kandungan
h. Stress.
Stress yang dialami oleh seorang ibu menjelang proses persalinan tidak hanya
berdampak pada dirinya sendiri, namun juga berefek pada calon bayi. Wanita
menjelang proses persalinan akan tampak sangat stres akibat akumulasi dari rasa
ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih mengenai persalinan. Efek dari stress
akan sampai terbawa pada psca persalinan dan berdampak pada terganggunya
proses peroduksi ASI.
i. Konflik Batin.
Minggu-minggu terakhir menjelang proses persalinan akan terjadi banyak
konflik batin antara mempertahankan janin yang dikandungnya atau sedera
melahirkannya. Keinginan mempertahankan bayi ini diakibatkan dari perasaan
melindungi janin yang sudah terbiasa dilakukan sejak masa kehamilan awal.

13
Wanita akan terdorong untuk memperlambat persalinannya walaupun
sebenarnya tidak semua wanita akan mengalami fase ini.
j. Sedih sekaligus bahagia.
Semua orang tahu bahwa persalinan adalah peristiwa terhebat yabng dialami
oleh seorang wanit tangguh di dunia ini. Kita bisa merasakan dua sisi perasaan
yang berlawanan saat menjalani persalinan yaitu sedih tetapi bahagia. Ini
merupakan puncak dari srmua faktor psikologis terhadap persalinan. Seseorang
yang berada dlam masa menjelang persalinan memang akan dibarengi dengan
perasaan sedih akibat rasa sakit yang luar biasa ditambah dengan rasa takut,
khawatir, cemas. Namun, di satu sisi mereka juga akan merasakan kebahagiaan
yang amat dalam karena akan segera mendapatkan buah hati.

5. Penolong.
Penolong persalinan perlu kesiapan, dan menerapkan asuhan sayang ibu.
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan
mengikut sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi
dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik
mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan
mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik (Enkin, et al,2000). Disebutkan
pula bahwa hal tersebut diatas dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan
vakum, cunam, dan seksio sesar, dan persalinan berlangsung lebih cepat (Enkin, et
al, 2000).

Prinsip umum dari asuhan sayang ibu yang harus diikuti oleh bidan adalah:
a. Rawat ibu dengan penuh hormat.
b. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan ibu. Hormati
pengetahuan dan pemahaman mengenai tubuhnya. Ingat bahwa mendengar sama
pentingnya dengan memberikan nasihat.
c. Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang bermutu serta sopan.
d. Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi.

14
e. Selalu menjelaskan apa yang akan dikerjakan sebelum anda melakukannya serta
meminta izin dahulu.
f. Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta kepada siapa saja yang
ia inginkan untuk berbagi informasi ini.
g. Selalu mendiskusikan rencana dan intervensi serta pilihan yang sesuai dan
tersedia bersama ibu.
h. Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan menemaninya selama
persalinan, kelahiran dan pasca salin.
i. Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang diinginkan selama
persalinan dan kelahiran.
j. Menghindari penggunaan suatu tindakan medis yang tidak perlu (episiotomy,
pencukuran dan enema).
k. Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru lahir (Bounding and
attachment).

BAB III
KESIMPULAN.

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin

15
dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, serta berlangsung dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri).
Terdapat lima faktor esensial yang mempengaruhi proses persalinan dan kelahiran.
Faktor-faktor tersebut dikenal dengan lima P: passenger (penumpang, yaitu janin dan
plasenta), passageway (jalan lahir), powers (kekuatan), position (posisi ibu), dan psychologic
respons (respon psikologis) (Bobak, 2012).
Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang ibu dan
keluarganya. Banyak ibu mengalami psikis (kecemasan, keadaan emosional wanita) dalam
menghadapi persalinan, hal ini perlu diperhatikan oleh seseorang yang akan menolong
persalinan.
Faktor-faktor psikologis yang menyertai proses kelahiran setiap wanita bermacam-
macam. Hal ini disebabkan karena setiap individu memiliki kepribadian masing-masing.
a. Kekhawatiran.
b. Takut mati.
c. Trauma akan kelahiran.
d. Perasaan bersalah.
e. Kecemasan.
f. Gelisah.
g. Narsistis.
h. Stress.
i. Konflik Batin.
j. Sedih sekaligus bahagia.

Penolong persalinan perlu kesiapan, dan menerapkan asuhan sayang ibu. Asuhan
sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu.
Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikut sertakan suami dan
keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniarum, ari.2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru


Lahir.Jakarta:Kemenkes RI
Damayanti, ika putri.,dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin
dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Cv Budi Utama

16
Oktarina, Mika. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta; Cv Budi Utama
http://sichesse.blogspot.com/2012/11/makalah-faktor-yang-mempengaruhi_4147.html
https://www.academia.edu/23498181/FAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENGARU
HI_PERSALINAN
https://dosenpsikologi.com/pengaruh-faktor-psikologis-terhadap-persalinan

17

Anda mungkin juga menyukai