Anda di halaman 1dari 3

 Undang-undang No.

13 /2003 tentang Ketenagakerjaan


 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG
PENGUPAHAN
 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
UPAH MINIMUM
 KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
KEP. 231 /MEN/2003 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM
 KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
KEP.102 /MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari
Raya (THR) Keagamaan.
 PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN RI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA
PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN
PENDAFTARAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA
 Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 Tahun 2017 tentang UMK 2018

Psl 2. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10


(sepuluh) orang wajib membuat PP.

PP sekurang-kurangnya memuat:
a. hak dan kewajiban pengusaha;
b. hak dan kewajiban pekerja/buruh;
c. syarat kerja;
d. tata tertib perusahaan;
e. jangka waktu berlakunya PP;

Kesepakatan dalam suatu perjanjian kerja, tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.

Membayar upah lebih rendah dari upah minimum merupakan tindak pidana kejahatan dengan
ancaman hukuman pidana penjara bagi pengusaha paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4
(empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100 juta dan paling banyak Rp 400 juta.

Pasal 15 Permenakertrans 7/2013:


(1) Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari Upah Minimum yang telah
ditetapkan.
(2) Upah Minimum hanya berlaku bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari
1 (satu) tahun.

Pasal 2 Kepmenaker 231/2003:


(1) Pengusaha dilarang membayar upah pekerja lebih rendah dari upah minimum.
(2) Dalam hal pengusaha tidak mampu membayar upah minimum, maka pengusaha dapat
mengajukan penangguhan pelaksanaan upah minimum.

Upah Minimum Kabupaten (UMK Pati 1.585.000)


UMK = upah pokok + tunjangan tetap (tunjangan tidak tetap TIDAK termasuk)

UMK hanya berlaku bagi (1) level terendah (2) pegawai baru (masa kerja tahun pertama) dan (3)
masih lajang.

Komponen Upah

 Upah pokok, jumlah min: 75% dari (Upah pokok + Tunj. Tetap)
 Tunjangan Tetap => tidak berkaitan dengan kehadiran (Tunjangan Isteri; Tunjangan Anak;
Tunjangan Perumahan; Tunjangan Kematian; Tunjangan Profesi)
 Tunjangan Tidak tetap => berkaitan dengan kehadiran, sifatnya tidak wajib (Tunjangan
transportasi, tunjangan makan)
1. Jam kerja (Pasal 77)
 40 jam dalam 1 minggu

2. Lembur (Pasal 78 & Kepmen-No-Kep.102-MEN-VI-2004 Pasal 8)


 Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah bulanan.
 Cara menghitung upah sejam adalah 1/173 kali upah sebulan.
 Hari libur resmi: (tujuh) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, dan jam kedelapan
dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan jam lembur kesembilan dan kesepuluh 4 (empat) kali upah
sejam;
 memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila kerja lembur
dilakukan selama 3 (tiga) jam atau lebih.

3. Cuti (Pasal 79)


 Istirahat antara jam kerja (sekurang-kurangnya 30 menit setelah 4 jam bekerja)
 Istirahat mingguan (sekurang-kurangnya 1 hari setelah 6 hari bekerja)
 Cuti tahunan 12 hari
 Istirahat panjang 2 bulan setelah 6 tahun bekerja

4. Libur resmi (Pasal 85)


(1) Pekerja/buruh tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi.
(2) Pengusaha dapat mempekerjakan pekerja/buruh untuk bekerja pada hari-hari libur resmi
apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus-
menerus atau pada keadaan lain berdasarkan kesepakatan antara pekerja/buruh dengan
pengusaha.
(3) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan pada hari libur
resmi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) wajib membayar upah kerja lembur.
(4) Ketentuan mengenai jenis dan sifat pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur
dengan Keputusan Menteri.

5. Upah Minimum (Pasal 90)


 Upah pokok sekurang-kurangnya 75% dari THP (upah pokok + tunjangan)
 Komponen upah (upah pokok + tunjangan tetap + tunjangan tidak tetap)
 Tunjangan tetap adalah tunjangan yg tidak dikaitkan dengan kehadiran (mis. Tunjangan
perumahan)
 Tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yg dikaitkan dengan kehadiran (mis. Tunjangan
transportasi & tunjangan makan)

6. Tunjangan Hari Raya


Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya
(THR) Keagamaan. pengusaha diwajibkan untuk memberi THR Keagamaan kepada pekerja yang telah
mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan atau lebih secara terus-menerus.

7. Pemotongan Upah (Pasal 93)


 Pajak penghasilan
 Jaminan Kesehatan
 Absen tanpa alasan yang jelas
 Karena melakukan pelanggaran
 Karena membayar cicilan

8. Mangkir
 Untuk karyawan yang mangkir, sanksi yang diberikan bukan pemotongan upah pokok tapi
diberikan surat peringatan dan jumlah hari mangkir mengurangi jumlah hak cuti ybs. Jika
mangkir 5 hari berturut-turut dan telah dipanggil 2 kali oleh perusahaan dan tidak dapat
memberikan keterangan yang dapat diterima oleh perusahaan maka karyawan tersebut
dapat di PHK
 Yang dapat dipotong upahnya adalah karyawan yang dibayar harian. Jika ybs. tidak masuk
kerja maka ybs tidak mendapatkan upah.
 Jika ingin memotong upah sebagai sanksi dari mangkir dapat dilakukan untuk komponen
upah lainnya yang berupa tunjangan, bukan upah pokok, misalnya tunjangan makan,
transpor, insentif, dll. Dalam UU no 13-2003 besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75%
(tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan.

Anda mungkin juga menyukai