Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun oleh :

1. Aurelia Ch. D. Djami

2. Desy M.W. Lado

3. I Gusti Wirawan
4. Pasya P.P.A Saini

5. Piere Poy

6. Rio E.F. Panap

7. Sefnad Lakusa

XII MIPA 1

SMA NEGERI 3 KUPANG

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan.

Makalah ini Kami susun sebagai tugas dari mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “ Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”.

Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Dra.Lusia E. Fernandez selaku guru
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan
pelajaran demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.

Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi
tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari
para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….…… 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………. 2


BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 3

A. Latar Belakang ………………………………………………………. 3

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 4

C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………. 4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..... 5

A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara ………………………. 5

B. Hak dan Kewajiban Negara/ Pemerintah …………………….……….... 9

C. Pemabagian Hak Dan Kewajiban Warga Negara ........................................12

D. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Pancasila ………………..16

BAB III CONTOH KASUS ………………………………………………… 18

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………...... 19

A. K esimpulan ……………………………………………..... .............19

B. Saran ………………………………………………………..........19

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….................20


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Hak merupakan segala sesuatu yang
pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak
masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan /
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara
guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik
kehidupan , maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak
masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara .

Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban , terutama
dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga
negara . Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang
perlu diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap - tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Secara
garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya
perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna
menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang
layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban .

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan permasalahan


yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang
akan dibahas dalam makalah, sebagai berikut :

Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara

Siapakah yang berhak menjadi warga Negara Indonesia

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari


dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Adapun tujuan
penulisan makalah, sebagai berikut :

1. Memahami pengertian akan hak dan kewajiban warga negara.


2. Memahami siapa – siapa saja yang memiliki hak menjadi warga negara
Indonesia.
3. Mengetahui tentang apa saja yang menjadi Hak dan Kewajiban sebagai warga
Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HAK , KEWAJIBAN DAN WARGA NEGARA

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak
pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas
kewajiban .

Contoh Hak Warga Negara Indonesia :

Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.


Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.

Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.

Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia


atau NKRI dari serangan musuh.

Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang
berlaku.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan /


kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah
pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai
anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :

Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.

Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).

Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum
dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum
yang berlaku di wilayah negara Indonesia.

Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 :

Ø Membayar pajak.

Ø Membela pertahanan dan keamanan.

Ø Menghormati hak asasi.

Ø Menjunjung hukum dan pemerintahan.

Ø Ikut serta membela negara.

Ø Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.

Ø Wajib mengikuti pendidikan dasar.

Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan HAK dan KEWAJIBAN warga
Negara dalam UUD 1945 :

 Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa


Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga Negara pada ayat 2, syarat –syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-undang.

 Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam
hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

 Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul,


mengeluarkan pikiran dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dgn undang-undang.

 Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara dan ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
UU.

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh


Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian
penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu
yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai
tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah
sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,
dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga
dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari
sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.

Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal
26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara”.

Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik


Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI
adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian
dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi
warga negara RI.

Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab
kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi
anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh
negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka
negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali
sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.

Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara
dapat diklasifikasikian menjadi :

a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan


orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.

b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara
sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara
yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara
melalui kantor imigrasi.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan


2 kriterium.

1. Kriterium kelahiran

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara
berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.

Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana
dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan
mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli
dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride)
atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan dengan
itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel
kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.

Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:

 Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
 Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan


seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain

B. HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA/ PEMERINTAH

Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima
dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin
kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

A. Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :

1. Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.


2. Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
3. Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.
B. Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :

Melindungi wilayah dan warga negara.

Memajukan kesejahteraan umum.

Mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan


sosial.

Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama.

Membiayai pendidikan dasar.

Menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.

Memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari anggaran belanja


negara dan belanja daerah.

Memajukan pendidikan dan kebudayaan.

Mengembangkan sistem jaminan sosial.

Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kebudayaan nasional.

Menguasai cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hidup


orang banyak.

Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.

Memelihara fakir miskin.

Mengembangkan sistem jaminan sosial.

Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan publik yang layak.


C. Pembagian hak dan kewajiban warga negara

Hak dan kewajiban dalam bidang politik


• Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pasal ini menyatakan adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu :
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.
• Pasal 28 menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang”.
Arti pesannya :
1. Hak berserikat dan berkumpul.
2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan
lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya,
semua media pers dalam mengeluarkan pikiran.

Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya


• Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran”. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan
undang-undang”.
• Pasal 32 menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia”.
Arti pesan yang terkandung adalah :

1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum


maupun kejuruan.
2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.
4. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.
5. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
6. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.

Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang
pula pada pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Arti pesannya adalah :

1. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral


keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan
spiritualnya terpelihara dengan baik.
2. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam


• Pasal 30 menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara”. Arti pesannya : bahwa setiap warga negara berhak
dan wajib dalam usaha pembelaan negara.

Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi

 Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha


bersama berdasar atas azas kekeluargaan”.
 Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa “Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara”.
 Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat”.
 Pasal 34 menyatakan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara”.

Hak dalam bidang Bidang Ekonomi.


Di dalam Pasal 27 ayat (2) Perubahan UUD 1945 ditentukan : “Tiap-tiap warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Dalam
Pasal 28D ayat (2) Perubahan UUD 1945 ditentukan :Setiap orang berhak untuk
bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja. Selanjutnya khusus mengenai perekonomian diatur dalam Pasal 33 Perubahan
UUD 1945 yaitu :
(1). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2). Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
(3). Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional. Penelusuran dalam kepustakaan ditemukan bahwa hak asasi manusia bidang
ekonomi adalah hak yang berkaitan dengan akitivitas perekonomian, perburuhan, hak
mempero!eh pekerjaan, perolehan upah dan hak ikut serta dalam serikat buruh.

- Hak memperoleh Pekerjaan.


Deklarasi Umum Persenkatan Bangsa-dangsa (PBB) tentang HAM, dalam pasal 23
ayat (1) menentukan “setiap orang berhak atas pekerjaan berhak dengan bebas
memilih pekerjaan, berhak atas syarat-syarat perburuhan yang adil serta baik dan atas
perlindungan terhadap pengangguran. Dalam International Covenant on Economc,
Social and Cultural 1966, pasal 6 ayat (1) menentukan “negara-negara peserta
perjanjian ini mengakui hak untuk bekerja yang meliputi setiap orang atas kesempatan
memperoleh nafkah dengan melakukan pekerjaan yang secara bebas dipilihnya atau
diterimanya dan akan mengambil tindakan-tindakan yang layak dalam melindungi
hak ini”. Kecuali itu, dalam pasal 38 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999
menentukan :“setiap warga negara sesuai dengan bakat, kecakapan dan kemampuan,
berhak atas pekerjaan yang layak (ayat 1). Selain itu ditentukan “setiap orang berhak
dengan bebas memilih pekerjaan yang disukainya dan berhak pula atas syarat-syarat
ketenagakerjaan yang adil (ayat 2). Setiap orang baik. pria maupun wanita yang
melakukan pekerjaan yang sama, sebanding, setara atau serupa berhak atas upah serta
syarat-syarat perjanjian kerja yang sama (ayat 3). Sedangkan ayat 4 menentukan
“ setiap orang baik pria maupun wanita dalam rnelakukan pekerjaan yang sepadan
dengan martabat kemanusiaannya berhak atas upah yang adil sesuai dengan
prestasinya dan dapat menjamin kelangsungan kehidupan keluarga.

- Hak mendapat upah yang sama.


Untuk menciptakan keadilan, maka perolehan upah antara pria dan wanita diharapkan
tidak berbeda dalam hal jenis kelamin dan kualitas pekerjaan yang sama. The
Universal Declaration of Human Rights 1948, dalam pasal 23 ayat (2) menentukan
“setiap orang dengan tidak ada perbedaan, berhak atas pengupahan yang sama untuk
pekerjaan yang sama”. Hal yang sama juga diatur secara rinci dalam pasal 7
International Covenant on Economic, Social and Cultural menetukan “negara-negara
pesertaperjanjian mcngakui hak setiap orang akan kenikmatan kondisi kerja yang adil
dan menyenangkan yang mejamin :

 Pemberian upah bagi semua pekerja, sebagai minimum dengan :

1) Gaji yang adil dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya tanpa
perbedaan apapun, terutama wanita yang dijamin kondisi kerjanya tidak kurang dan
kondisi yang dinikmati oleh pria, dengan gaji yang sama untuk pekerjaan yang sama.
2) Penghidupan yang layak untuk dirinya dan keluarganya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam perjanjian.

 Kondisi keja yang aman dan sehat;


 Persamaan kesempatan untuk setiap orang untuk dipromosikan pekerjaannya
ke tingkat yang lebih tinggi, tanpa pertimbangan lain kecuali senioritas dan
kecakapan;
 Istirahat, santai dan pembatasan dan jam kerja yang layak dan liburan
berkala.dengan upah dan juga upah pada hari libur umum. Hal yang sama
dalam hukum positif Indonesia diatur dalam pasal 38 Undang-undang tentang
Hak Asasi Manusia.

- Hak ikut serta dalam Serikat Buruh.


Piagam dalam Dekiarasi Umum Perserikatan Bangsa Bangsa 1948, pada pasal 23 ayat
(4) menentukan :”setiap orang herhak mendirikan dan memasuki serikat-serikat kerja
untuk melindungi kepentingannya.

- Hak di bidang Sosial dan Budaya


a. Hak di bidang Sosial
Hak asasi manusia bidang sosial adalah hak asasi manusia yang berkaitan dengan hak
atas jaminan sosial, hak atas perumahan dan hak atas pendidikan. Dalam Perubahan
UUD 1945 ditentukan sbb :
- Pasal 28H ayat (3) Perubahan UUD 1945 menentukan :
”Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermantabat.
- Pasal 28H ayat (1) Perubahan UUD 1945 menentukan:
- “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
- Pasal 31 Perubahan UUD 1945 menentukan tentang pendidikan dan
kebudayaan yaitu :
(1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan
(2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
aklak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan Undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
20 % dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan
menjungjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
b. Hak di bidang Budaya
Hak asasi manusia dalam bidang budaya dapat diidentifikasi sebagai berikut.
- Pasal 28C Perubahan UUD 1945 menentukan bahwa :
”Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan tehnologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
- Pasal 28I ayat (3) Perubahan UUD 1945 menentukan bahwa:
”Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
- Pasal 32 Perubahan UUD 1945 menentukan :
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional.

Di dalam Perubahan UUD 1945 ditegaskan bahwa setiap orang wajib menghormati
hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan Undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Berangkat dari ketentuan tersebut, maka perlindungan , pemajuan, penegakan, dan


pemenuhan hak asasi manusia adalah merupakan tanggung jawab Negara, terutama
pemerintah. Untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip Negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangundangan. Maka dalam rangka
memenuhi semua itu dikeluarkan antara lain:
- Perubahan UUD 1945 (Bab XA tentang Hak Asasi Manusia)
- UU RI NO.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
- UU RI NO.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak asasi manusia.
- Dan peraturan-peraturan lainnya

D. Hak Dan Kewajiban Dalam Kandungan Nilai Pancasila

Berdasarkan pancasila sila pertama: KetuhananYnag Maha Esa

1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME dengan agama dan kepercayaan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradad.

2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan


penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunannya.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan


kepercayaannya.

4. Tidak memaksakan suetu agama dan kepercayaan pada orang lain.

Berdasarkan pancasila sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan persamaan kewajiban antera


sesame manusia

2. Saling mencintai dan menyayangi sesama menusia

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain

5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

7. Berani membela kebenaran dan keadilan

8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai sebagian dari seluruh umat manusia,
karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain

Berdasarkan pancasila sila ketiga: persatuan Indonesia

1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan


Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.

2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara


3. Cinta tanah air dan bangsa

4. Bangga sebagai bangsa Indonesia bertanah air Indonesia

5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbineka tunggal
ika

Berdasarkan pancasila sila keempat: kerkyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat

2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

3. Mengutamakan musyawarah dalam megambil keputusan untuk kepentingan


bersama

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan

5. Dengan i’tikat baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah

6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur

7. Keputusan yang diambil harus dapat di pertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjujung tinggi harkat dan martabatmanusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan

Berdasarkan pancasila sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan gotongroyong

2. Berikap adil

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

4. Menghomati hak-hak orang lain

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain

6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain

7. Tidak bersifat boros

8. Tidak bergaya hidup mewah


9. Tidak melakukan kegiatan yang merugikan kepentingan umum

10. Suka bekerja keras

11. Menghargai hasil karya orang lain

12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan


sosial.

BAB III

CONTOH KASUS

Contoh kasus hak dan kewajiban warga negara :

Perlindungan Hukum

Sudahkah kita mendapatkan Perlindungan Hukum dengan baik?

Kita sebagai warga negara berhak mendapatkan Perlindungan Hukum tetapi


kenyataannya masih banyak dari kita yang belum mendapatkan perlindungan hukum
dengan baik.

Contoh Kasus belakangan yang marak terjadi yaitu BEGAL!!!

Dimana pemerintah (dalam hal ini di wakilkan oleh APARAT KEAMANAN) lebih
banyak bertindak setelah adanya kejadian bukan sebelumnya kejadian.

Membayar Pajak dan Menaati Hukum Lalu Lintas

Sudahkah kita Membayar Pajak dan Menaati Hukum Lalu Lintas?

Kewajiban kita sebagai warga negara yaitu Membayar pajak (Pajak bumi&bangunan,
pajak kenderaan, pajak bea&cukai, dll ), menaati UU, menaati perpu, hukum lalu
lintas, mengikuti wajib militer bila negara dalam keadaan darurat, dll
Salah satu yg paling umum disekitar kita aja, lalu-lintas di jalanan.
Jika anda menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya (jelas sudah bayar pajak
kendaraan), tapi sudahkah mentaati peraturan dan sopan-santun berlalu-lintas?

Kenyataannya masih banyak di antara kita yang belum menaati peraturan tersebut.

Semua akan terealisasi jika kita sebagai warga negara memiliki kesadaran
masing-masing, dengan di dukung oleh infrastruktur jalan agar warganegara bisa
mengerti tujuan membayar pajak pada dasarnya dari kita oleh kita dan untuk kita.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan ,
sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan
hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak dan kewajiban
merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik harus
dijalankan dengan seimbang .

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan
guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan
yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .

B. SARAN

Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan .

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

http://ariaaja.wordpress.com/2011/05/11

http://hakkitani.blogspot.com/

http://costoendnow.blogspot.com
http://heriimarun.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai