Anda di halaman 1dari 4

Praktikum kristalografi dan mineralogy plug 7 yang berlangsung pada setiap

hari Kamis mulai tanggal membahas berbagai hal yaitu tentang definisi-definisi
kristal, kristalografi, mineral, mineralogy, 7 sistem kristal, dasar pembagian kristal,
8 golongan mineral dan penjelasan lebih lanjut 7 sistem kristalografi.
Menurut John Wiley and Sons pada tahun 1999, Kristal adalah suatu benda
dengan bentuk yang polyhedral (bidang banyak), dibatasi oleh bidang yang rata,
yang merupakan senyawa kimiawi, terbentuk dari suatu zat cair atau gas yang
memadat. Namun, agar lebih singkat padat dan jelasnya pengajar mendefinisikan
kristal yaitu bahan padat yang homogen dan bentuknya dibatasi oleh bidang-bidang
tertentu yang merupakan bidang banyak, jumlah dan kedudukan dari bidang-bidang
kristalnya tertentu dan teratur.
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari
kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur
dalam dan sifat-sifat fisis lainnya. Sifat geometri mencakup letak, panjang, dan
jumlah sumbu suatu kristal serta bentuk bidang luar yang membatasinya.
Perkembangan dan pertumbuhan lebih kepada kombinasi kenampakan bentuk luar
selain bentuk-bentuk dasar pada suatu bidang permukaan. Struktur dalam
mencakup susunan dan jumlah sumbu-sumbu suatu kristal juga cara menghitung
parameter rasio. Sedangkan sifat fisis kristal sangat tergantung pada struktur
(susunan atom-atomnya).
Setelah mengetahui definisi kristal dan kristalografi dari sana kita dapat
mengelompokkan sistem kristal menjadi 7 bagian yaitu :
1. Isometrik / Reguler
2. Tetragonal
3. Hexagonal
4. Trigonal
5. Orthorombik
6. Monoklin, dan
7. Triklin
Pembagian sistem kristal tersebut didasarkan pada JPLN, yang
berkepanjangan :
 Jumlah sumbu kristal
 Perbandingan panjang sumbu kristal
 Letak / posisi sumbu kristalografi, dan
 Nilai sumbu C
Selanjutnya yaitu definisi Mineral dan Mineralogi. Mineral adalah suatu
benda yang terbentuk secara anorganik, memiliki rumus kimia tertentu dan tetap,
berbentuk padat homogen, dan yang paling penting mineral terbentuk di alam
secara alami tanpa campur tangan manusia. Jadi, selain yang diatas bukan mineral
tetapi mineraloit.
Sedangkan mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun bentuk
kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara
terdapatnya, cara terjadinya dan juga kegunaan dari mineral.
Untuk memudahkan cara membedakan antara kristal dan mineral pengajar
juga memberi sebuah permisalan, yaitu jika mineral sebagai bangunan maka kristal
adalah arsitekturnya.
Selain kristal yang dibagi dalam tujuh sistem, mineral juga digolongkan
menjadi delapan yaitu :
1. Silikat (SixOy)
2. Halida (F, Cl, Br, I) contohnya NaCl
3. Sulfida (S) contohnya FeS2
4. Phosphat (PO4)
5. Nativ Element (Av) contohnya Emas
6. Sulfat (SO4)
7. Oksida (O)
8. Karbonat (CO3)
Setelah mengetahui definisi kristal, kristalografi, mineral, dan mineralogy
kami mulai masuk dalam materi inti yaitu penjelasan setiap sistem-sistem
kristalografi.
1. Sistem Reguler
Ketentuan :
 Memiliki sumbu a (sumbu yang tegak lurus pada bidang kertas), sumbu b
(sumbu yang horizontal pada bidang kertas), sumbu c (sumbu yang vertical
pada bidang kertas)
 Sudut alfa (sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c), sudut beta
(sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu c), dan sudut gamma (sudut
yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu b) memiliki besar yang sama yaitu
90o
 Karena sumbu a sama dengan sumbu b dan juga sama dengan sumbu c,
maka sering disebut dengan sumbu a
Cara menggambarnya :
 Antara sudut a+ dan sudut b- adalah 30o
 Perbandingan antara sumbu a b dan c adalah 1 : 3 : 3
Contoh mineralnya : Galena (PbS), Emas (Au), Intan ©
Jumlah unsur simetri :
 L pertama , yaitu sumbu utama
 L kedua, yaitu sumbu lateral bernilai 3/6
 L ketiga, yaitu sumbu yang diapit sumbu utama (intermediet)
Menurut Herman Mauguin :
- Bagian I : menerangkan nilai sumbu a (a, b, c) mungkin bernilai 4 atau 2
dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.
- Bagian II : menerangkan nilai sumbu simetri bernilai 3. Apakah sumbu
simetri bernilai 3 saja, atau juga bernilai 6.
- Bagian III : menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermediet
(diagonal) bernilai 2 dan ada tidaknya bidang simetri diagonal yang tegak
lurus terhadap sumbu diagonal.
Menurut Schoenflish :
- Bagian I : menerangkan nilai C ada 2 kemungkinan yaitu sumbu C bernilai
4 atau bernilai 2
- Bagian II : menerangkan kandungan bidang simetrinya
2. Sistem Tetragonal
Sistem ini memiliki kesamaan dengan sistem sebelumnya (regular) yaitu sama-
sama memiliki 3 sumbu kristal yang masing-masing tegak lurus satu dengan
yang lainnya tapi dengan perbandingan panjang sumbu simetri a : b : c adalah
1 : 3 : 6.
Ketentuan :
 Memiliki sumbu a yang = b tapi tidak sama dengan c
 Memiliki sudut alfa = beta = gamma = 90o
 Karena sumbu a = sumbu b, maka bias disebut dengan sumbu a
 Sumbu c bias lebih panjang atau lebih pendek dari sumbu a atau b
Cara menggambar :
 Antara sudut a+ dan b- adalah 30o
 Perbandingan antara sumbu a, b, dan c adalah 1 : 3 : 6
Contoh mineralnya : Calcopyrite (CuFeS2)
Menurut Herman Mauguin :

Anda mungkin juga menyukai