Anda di halaman 1dari 27

A.

WOC Leukemia

Faktor genetik Sinar Radioaktif Kelainan kromosom Virus onkogenik


(retrovirus tipe C) –
Virus RNA
Translokasi kromosom LMA dan LGK Down syndrome

Invasi kedalam
Membuat lebih rawan
Mutasi Sel Induk tubuh manusia
mengalami abnormalitas
genetik
Limfoid Mieloid Enzym reverse
Mutasi somatik stem cell transcriptase dalam
darah
Sel T Sel B Eritrosit Granolosit - Megakariosit
Memicu pertumbuhan sel Monosit
darah putih abnormal Pembentukan sel
reaktif antigen oleh
limfosit
Proliferasi mieloblast
tidak terkontrol Proliferasi neoplastik dan
Differentiation arrest Kerusakan
Mekanisme
proliferasi limfosit
Akumulasi sel-sel muda dalam
sum – sum tulang
MK: Gangguan Differentiation arrest
Alopecia citra tubuh limfoblast
LEUKEMIA

Perubahan bentuk Merusak folikel


tubuh rambut Zat-zat kimia Kemoterapi

1
LEUKEMIA

B1 B2

Sel hematopoetik imature Produksi neutrofil Maligna sel Depresi sum- Trombositopenia/ Sel
menggantikan sel-sel menurun leukosit masuk sum tulang trombosit < hematopoetik
normal (blastosit) (neutropenia) ke pembuluh 100.000 imature
darah menggantikan
Hematopoesis seilsiel normal
terganggu MK: Resiko
Depresi sum-sum Imunosupresi (blastosit)
Paru-paru Pendarahan
tulang
Infeksi saluran Leukosit matur Pendarahan Depresi sum-
Hematopoesis napas Kerusakan menurun (petekie, ekimosis, sum tulang
terganggu pembuluh kapiler purpura, spontan)
paru
Penumpukan sekret Imununosupresi Hematopoesis
Eritrosit (-)
di saluran napas Kehilangan terganggu
Eksudasi cairan MK: Resiko cairan aktif
Anemia Spasme jalan Infeksi Eritrosit (-)
napas Odema paru MK: Resiko
Suplai O2 ke jaringan Anemia
Hipovolemia
menurun Sputum berlebih,
Ketidakseimbangan
Batuk tdk efektif,
ventilasi perfusi Konsentrasi
Ronkhi, dispnea
Penurunan energi Hb (-)
Dispnea, PCO2
MK: Bersihan jalan (+)/(-), PO2 (-), PH
Kompensasi = (+) napas tidak efektif Suplai O2 ke jaringan
frekuensi nafas, arteri (+)/(-) MK: Perfusi
perifer tidak menurun, CRT> 3 detik,
penggunaan otot bantu Nadi perifer (-)/ tdk teraba,
MK: Pola napas tidak efektif
napas, dispnea MK: Gangguan Akral dingin, kulit pucat
efektif
pertukaran gas 2
LEUKEMIA

B3 B5 B6

Depresi sum- Infiltrasi sel kanker/ sel Infiltrasi sel Infiltrasi sel Infiltrasi sel Depresi sum-
sum tulang leukimia ke seluruh tubuh: leukemia ke otak leukemia ke hati leukemia ke sum tulang
Limfe, Liver, Nodus lambung
Hematopoesis Limpe, Tulang, sendi, Peradangan sel otak Hepatomegali Hematopoesis
terganggu hepar, dan lambung Peradangan terganggu
pd mukosa
Peningkatan Distensi abdomen
Pembesaran & peradangan lambung
TIK Eritrosit (-)
Leukosit matur
menurun Anoreksia, nauesa,
Pelepasan neuro vomit, mual muntah Erosi dinding
transmitter (histamin, Defisit fungsi lambung Hb (-)
Infeksi bradikinin, neurologis
prostaglandin) Keengganan untuk Ketidak-
Melepaskan sitokinin Perubahan fungsi makan seimbangan
Berikatan dg psikomotor Suplai dan
reseptor nyeri BB menurun> kebutuhan O2
Merangsang
hipotalamus MK: Resiko 10%, nafsu makan
Impusl nyeri ke Cedera menurun Mengeluh
Set point suhu (+) Thalamus lelah, lemah
MK: Defisit
Nutrisi
Mengeluh nyeri terutama
Suhu tubuh> 37,5 MK: Intoleransi
tulang & persendian,
Kulit merah dan terasa Aktivitas
meringis dan gelisah MK: Resiko Gg. Ketidakadekuatan
hangat
Pertumbuhan nutrisi
MK: Nyeri Kronik
MK: Hipertermi
3
BAB IV
ASKEP KASUS

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. A
2. Tempat tgl lahir/usia : Jatirejo, 1 januari 1999/ 11 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Jatirejo, kawengen Ungaran
7. Tgl masuk : 14 Januari 2010 pukul 07.00
8. Tgl pengkajian : 14 Januari 2010
9. Diagnosa medik : Leukemia limfoblastik akut (Tipe L2)
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a : Tn.K
b. U s i a : 40 tahun
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan : Pegawai koperasi
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Jatirejo, kawengen Ungaran
2. Ibu
a. N a m a : NY. A
b. U s i a : 35 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jatirejo, kawengen Ungaran
C. Identitas Saudara Kandung
STATUS
No N A M A U S I A HUBUNGAN
KESEHATAN
- - - -

Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : sesak
Riwayat Keluhan Utama : Pasien mengalami sesak sejak 1 hari yang
lalu,terdapat penggunaan otot bantu nafas, nyeri pada sendi tangan kanan
dan kaki dialami pasien sejak lebih dari 1 minggu sebelum masuk rumah

4
sakit. Nyeri pada siku ini dirasakan semakin berat dan membesar. Pasien
juga mengeluhkan panas lebih dari 1 minggu sebelum masuk rumah sakit,
panas bersifat hilang timbul, tidak ada menggigil, mengigau, dan
berkeringat banyak. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering batuk
pilek 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami mual dan
terjadi penurunan BB dari 27 Kg menjadi 20 selama 2 minggu terakhir.
Pasien merasa badan sering terasa lemah dan cepat lelah bila
beraktivitas, pusing dan sering pucat sejak usia 9 tahun. Perut dirasakan
membesar secara perlahan sejak kecil yaitu sekitar usia 2 tahun. Pasien
sering mengalami gusi yang berdarah bila pasien menyikat gigi, darah
yang keluar. Tidak ada mimisan, dan tidak keluar bintik-bintik merah pada
tubuh. Timbul benjolan di daerah leher sejak lebih dari 2 tahun sebelum
masuk rumah sakit dan tidak nyeri. Buang air besar normal, warna kuning,
lembek. Buang air kecil normal, warna jernih kekuningan.
Keluhan Pada Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan sesak, nyeri pada kepala dan sendi skala 4, mual,
nafsu makan menurun, dan terjadi penurunan BB.

B. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap 4 minggu di bidan
Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu
Tidak ada
b. Riwayat terkena radiasi : tiada ada
c. Riwayat berat badan selama hamil : Tidak terkaji
d. Riwayat Imunisasi TT : Tidak ada
e. Golongan darah ibu :O Golongan darah ayah:O
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Rumah Dukun beranak
b. Jenis persalinan : Normal
c. Penolong persalinan : Dukun beranak
d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan :
Tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : baik APGAR : 9
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : Tidak cacat
c. Klien pernah mengalami penyakit : tidak ada
d. Riwayat kecelakaan : Tidak ada

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

5
Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit seperti
klien.

Genogram

Ket :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal dalam 1 rumah

D. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)


Reaksi setelah
No. Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi Frekuensi
pemberian
BCG Usia 1 bulan 1 kali Panas Tidak
1.
terkaji
HEPATITIS Usia 2-3 bulan 1 kali Panas Tidak
2.
terkaji
DPT (I,II,III) Usia 2-3 bulan, 3 kali Panas Tidak
3.
usia 4 blan terkaji
POLIO Usia 2-3 bulan, 4 kali Tidak diketahui Tidak
4. (I,II,III,IV) usia 4 bulan, dan terkaji
usia 9 bulan
CAMPAK Usia 9 bulan 1 kali Panas Tidak
5.
terkaji

6
E. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat badan : 2,5 kg
b. Tinggi badan :51 cm.
c. Waktu tumbuh gigi : 7 bulan
2. Perkembangan tiap tahap usia anak saat
a. Berguling : 1 bulan
b. Duduk : 5bulan
c. Merangkak : lupa
d. Berdiri : 10 bulan
e. Berjalan : 11 bulan
f. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 bulan
g. Bicara pertama kali :1tahun dengan menyebutkan : lupa
h. Berpakaian tanpa bantuan : 9 bulan
F. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui : Sejak dilahirkan
b. Cara Pemberian : Menetek/Disusui langsung
c. Lama pemberian : Sampai anak usia 1 tahun 8 bulan

2. Pemberian susu formula


a. Alasan pemberian : Tidak ada
b. Jumlah pemberian : Tidak ada
c. Cara pemberian : Tidak ada

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
No Usia Jenis nutrisi Lama pemberian
1. 0-4 bulan ASI 1 tahun 8 bulan
2. 4-12 bulan ASI, bubur , buah-buahan 6 bulan
3. Sekarang nasi, sayur, daging, ikan, Usia 3 tahun sampai
buah, sekarang

G. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal bersama : Orang tua di : Rumah prbadi
2. Lingkungan berada di : Kota
3. Rumah dekat dengan : Masjid (tempat ibadah), tempat bermain:
Taman bermain
4. kamar klien : kamar pribadi
5. Rumah ada tangga : Tidak
6. Hubungan antar anggota keluarga : Harmonis
7. Pengasuh anak : Orang tua

7
H. Riwayat Spiritual
1. Support sistem dalam keluarga : Orang tua
2. Kegiatan keagamaan : Diselenggarakan dirumah dan dimesjid

I. Reaksi Hospitalisasi
1. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
a. Ibu membawa anaknya ke RS karena : sesak
b. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : iya
c. Perasaan orang tua saat ini : Orang tua lebih tenang karena
anaknya dirawat dengan baik di rumah sakit.
d. Orang tua selalu berkunjung ke RS : Iya
e. Yang akan tinggal dengan anak : ayah, ibu,dan nenek
2. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
a. Anak mengerti bahwa ia dibawah dirumah sakit karena sakit
b. Klien belum mengerti apa yang menyebabkan dia sakit
J. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Selera makan Baik Kurang
b. Menu makan Nasi +sayur+lauk Bubur + ikan+ telur+
sayur
c. Frekuensi 3 X sehari (habis) 3 X sehari (3 sendok)
d. Pantangan makan - -
e. Cara makan Makan sendiri Disuapi

2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Jenis minuman Air putih dan teh Air putih, susu
b. Frekuensi minum 6 gelas/hari 4 gelas/hari
c. Kebutuhan cairan 1000-1500 cc/ hari 1000-1500 cc/ hari
d. Cara pemenuhan Gelas Gelas, cairan infus

3. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

8
BAB
a. Tempat Toilet Toilet
pembuangan
b. Frekuensi (waktu) 1 X sehari 1 X sehari
c. Konsistensi lembek lembek
d. Kesulitan Terpasang infus Terpasang infus
e. Obat pencahar Tidak digunakan Tidak digunakan
BAK
a. Tempat Toilet Toilet
pembuangan
b. Frekuensi (waktu) 3 X sehari 3 X sehari
c. Konsistensi Cair Cair
d. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

4. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Jam tidur
- Siang Jam 13.00-15.00 Jam 13.00-14.00
- Malam Jam 21.30-05.00 Jam 21.30-05.00
b. Pola tidur Teratur Teratur
c. Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
d. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

5. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Program olah raga Tidak ada Tidak ada
b. Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
c. Kondisi setelah Tidak ada Tidak ada
olah raga

6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Mandi
- Cara Mandi sendiri Di lap memakai
waslap
- Frekuensi 2 X sehari 2 X sehari
- Alat mandi Sabun dan handuk Handuk + Air
b. Cuci rambut
- Frekuensi 3x seminggu Belum pernah

9
- Cara Shampoo+air Belum pernah

c. Gunting kuku
- Frekuensi 1x seminggu Belum pernah
- Cara Dibantu orang tua Belum pernah
menggunakan gunting
kuku
d. Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
- Frekuensi Pasta gigi+sikat gigi, Pasta gigi+sikat gigi,
- Cara pagi dan malam pagi dan malam
sebelum tidur sebelum tidur

7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Kegiatan sehari-hari Beramain dan nonton Tidak ada
TV
b. Pengaturan jadwal Tidak ada Tidak ada
harian
c. Penggunaan alat Bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
d. Kesulitan pergerakan Tidak ada Tertahan oleh infus
tubuh

8. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Perasaan saat senang Tidak ada
sekolah
b. Waktu luang hari ahad Tidak ada
c. Perasaan setelah Senang Tidak ada
rekreasi
d. Waktu senggang Hari libur Tidak ada
klg
e. Kegiatan hari libur Bermain dan nonton Tidak ada
TV

K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum: Klien tampak lemah
2. Kesadaran: composmentis
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah: 118/70 mmHg
b. Denyut nadi saat istiraha: 105 x / menit
c. Suhu : 37,2 o C
d. Pernapasan: 35 x/ menit
4. Berat Badan: 20 Kg
5. Tinggi Badan: 125 cm

10
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : Baik
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Merata
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut : Rambut bersih
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada : Tidak ada
Nyeri tekan : ada / tidak ada : Tidak ada
Tekstur rambut : kasar/halus : Halus
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak: Simetris
b. Bentuk wajah: Oval
c. Gerakan abnormal: Tidak ada
d. Ekspresi wajah: Normal/ baik
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : Tidak ada
Data lain : Tidak ada
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra: Edema / tidak
Radang / tidak
b. Sklera: Icterus / tidak
c. Conjungtiva: Radang / tidak
Anemis / tidak
d. Pupil: - Isokor / anisokor
- Refleks pupil terhadap cahaya : Positif
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : Simetris
f. Gerakan bola mata: Mampu mengikuti jari penunjuk pemeriksa
g. Penutupan kelopak mata: Normal
h. Keadaan bulu mata: Normal
i. Keadaan visus: Tidak dikaji
j. Penglihatan: - Kabur / tidak
- Diplopia / tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : Baik
Data lain : Tidak ada
9. Hidung & Sinus
Inspeksi

11
a. Posisi hidung: Normal
b. Bentuk hidung: Simetris
c. Keadaan septum: Ada dan simetris
d. Secret / cairan: Tidak ada
Data lain : Tidak ada
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga: Normal
b. Ukuran / bentuk telinga: Simetris
c. Aurikel: Baik
d. Lubang telinga: Bersih / serumen / nanah
e. Pemakaian alat bantu: Tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan / tidak
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : normal
b. Weber : normal
c. Swabach : normal
Pemeriksaan vestibuler : normal
Data lain : Tidak ada
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : Normal
- Karang gigi / karies : Tidak ada karies
- Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : Merah
c. Lidah
Kotor / tidak : Tidak
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : Tidak pucat dan tidan cianosis
- Basah / kering / pecah : basah
- Mulut berbau / tidak : Tidak berbau
- Kemampuan bicara : Lemah
Data lain : Tidak ada
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa: Normal (putih kemerahan)
b. Nyeri tekan: Tidak ada
c. Nyeri menelan: Tidak ada
13. Leher
Inspeksi

12
Kelenjar thyroid : Membesar / tidak
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Teraba / tidak
b. Kaku kuduk / tidak : Tidak
c. Kelenjar limfe : Membesar/tidak
Data lain : Tidak ada
14. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : Normal
b. Irama pernafasan : Teratur
c. Pengembangan di waktu bernapas :Mengembang saat
inspirasi
d. Tipe pernapasan : Takipnea
Data lain : Tidak ada
Palpasi
a. Vokal fremitus: Teraba sama kuat pada paru kanan-kiri
b. Massa / nyeri: Tidak ada
Auskultasi
a. Suara nafas : Vesikuler / Bronchial/Bronchovesikuler
b. Suara tambahan: Ronchi / Wheezing / Rales
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
Data lain : Tidak ada
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Ictus cordis teraba di IC
ke V
Perkusi
Pembesaran jantung : Tidak ada
Auskultasi
a. BJ I: Lub
b. BJ II: Dub
c. BJ III: Tidak ada
d. Bunyi jantung tambahan: Tidak ada
Data lain : Tidak ada
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : membuncit
b. Ada luka / tidak : Tidak
Auskultasi
Peristaltik : 20 X/Menit
Palpasi
a. Hepar: Teraba

13
b. Lien: Teraba
c. Nyeri tekan: ada
Perkusi
a. Tympani : Tympani pada usus
b. Redup : Redup pada organ hepar
dan Lien
Data lain : Tidak ada
17. Genitalia dan Anus: Normal
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : Baik
- Pergerakan abnormal : Tidak ada
- Kekuatan otot kanan / kiri : Baik
- Tonus otot kanan / kiri :5
- Koordinasi gerak : Baik
b. Refleks
: Positif (Normal)
c. Sensori
- Nyeri : Baik
- Rangsang suhu : Baik
- Rasa raba : Baik

Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : Baik
- Kekuatan kanan / kiri : Baik
- Tonus otot kanan / kiri :5
b. Refleks
: Refleks patela positif
c. Sensori
- Nyeri : Baik
- Rangsang suhu : Baik
- Rasa raba : Baik
Data lain : terdapat nyeri pada sendi
tangan dan kaki
19. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu: Klien dapat membedakan bau
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan: Lapang pandang baik
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : Normal

14
- Gerakan kelopak mata : Baik
- Pergerakan bola mata : Baik
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : Baik
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : Klien dapat merasakan
sensasi pada daerah maksila dan mandibula
- Refleks dagu : Baik (mampu mengatup
gigi)
- Refleks cornea : Baik
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik : Klien dapat tersenyum,
menutup mata dengan rapat, mengangkat kedua alis,
mengembangkan pipinya
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Klien dapat merasakan
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Klien dapat mendengar
dengan baik
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan : Baik
- Refleks muntah : Baik
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang :Klien dapat merasakan
fungsi pengecapan pada 1/3 posterior lidah.
- Suara : Normal
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Klien dapat
mengalihkan kepala ke samping
- Mengangkat bahu : Klien dapat mengangkat
bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : Klien dapat
menggerakkan lidah
Tanda – tanda peradangan selaput otak
a. Kaku kuduk: Negatif
b. Kernig Sign: Negatif
c. Refleks Brudzinski: Negatif
d. Refleks Lasequ: Negatif
Data lain : Tidak ada

L. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )


Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar : - (anak sudah berusia 11 tahun)

15
2. Motorik halus : - (anak sudah berusia 11 tahun)
3. Bahasa : - (anak sudah berusia 11 tahun)
4. Personal social : - (anak sudah berusia 11 tahun)
M. Test Diagnostik
1. Pemeriksaan darah saat pasien masuk tanggal 14 Januari 2010
Hemoglobin : 7,4 gr/dl
Leukosit : 215.000/mm3
Hematokrit : 16.8 %
Trombosit : 30.000/mm3
Gula darah puasa : 73 gr%
SGOT : 27
SGPT : 14
Ureum : 30,9
Kreatinin : 0,5
Natrium : 141
Kalium : 5,3
Chloride : 102
LED : 158
CRP : (+) 48
2. Pemeriksaan Urinalisa tanggal 14 Januari 2010
Berat jenis : 1.015
Keton :-
Nitrit :-
Hemoglobin/darah :+
Warna : Kuning jernih
pH : 5.0
Protein :-
Glukosa :-
Bilirubin :-
Urobilinogen :-
Sel epitel :+
Lekosit : 3-5
Eritrosit : 5-10
Silinder :-
Kristal :-
Bakteri :-
Jamur :-
ESBACH :-
3. Pemeriksaan Foto Thoraks AP tanggal 14 Januari 2010

16
4. Hasil Evaluasi Darah Tepi Tanggal 14 Januari 2010
a. Eritrosit : normositik normokrom
b. Leukosit : jumlah sangat meningkat, didominasi oleh sel-sel dengan
gambaran limfositic series blast > 50%,
c. Trombosit : jumlah menurun
d. Kesan : Akut Leukemia suspek Akut limfoblastik leukemia
e. Saran : Bone Marrow Punction

5. Uji kepekaan antibiotic tanggal 14 januari 1020 (Urin)


a. Jenis Kuman : Staphylococcus aureus
5
b. Jumlah kuman/ml/24 jam : 6x10 km/ml/24 jam
c. Ceftazidine : 21 mm
d. Cefoperazone+sulbactam : 22 mm
e. Ciprofloxacin : 25 mm
f. Ceftriaxone : 25 mm
g. Nortioxacin : 26 mm
h. Gentamycin : 27 mm
i. Cefuroxime : 27 mm
j. Meropenem : 28 mm
k. Cepirome : 28 mm
l. Cefepime : 28 mm
6. Hasil Biakan Kultur Darah tanggal 14 januari 2010
Tidak ada pertumbuhan bakteri
7. Hasil pemeriksaan Bone Marrow Punction tanggal 16 Januari 2010
a. Selularitas : Hiperseluler
b. M:E Ratio : Sukar dievaluasi karena M dan E sangat
sedikit/menurun
c. Sistem Eritropoietik : Aktivitas sangat menurun, sukar ditemukan
normoblast

17
d. Sistem Granulopoietik : Aktivitas sangat menurun, sukar ditemukan
granulosit
e. Sistem Trombopoietik : Aktivitas sangat menurun, tidak ditemukan
megakariosit
f. Tampak sediaan didominasi oleh sel-sel seri limfosit. Limfoblast ±
72,33%, ukuran besar dan kecil, dinding sel irregular, sitoplasma
relative lebar
g. Kesan:
1) Akut limfositik leukemia
2) Suspek type L2
3) Dengan penekanan sel eritropoietik, granulopoietik, dan
trombopoietik.
8. Hasil pemeriksaan cairan otak tanggal 16 Januari 2010
a. Makroskopis
1) Kejernihan : jernih
2) Warna : bening
b. Mikroskopis
1) Hitung sel : 3/mm3
2) Hitung jenis
a) Mononuclear : 50%
b) Polinuklear : 50%
c. Protein
a. Tes busa : negative
b. Tes Pandy : negative
c. Tes Nonne/Apelt : negatif
d. Glukosa : 70
e. Protein : 166

N. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)


1. Terapi spesifik:
a. Methotrexate 12 mg/intrathecal
b. Vincristine 1,3 mg/intravena
c. Dexametason 5 mg/hari per oral
2. Terapi suportif:
1. IVFD D5% 0,45% NS 8 tetes makro/menit
2. Drip Natrium Bicarbonat 20 cc dalam D5% 0,45% NS 22 tetes
makro/menit
3. Cotrimoxazole 2x80 mg, per oral
4. Gentamycin 2x100 mg, intravena
5. Paracetamol tab 3x 250 mg, per oral, p.r.n
6. Ondancentron 3x2 mg, a.c, p.r.n
7. Ranitidine 3x20 mg, intravena

18
8. Antasida sirup 2x3 cth
9. Trombosit Konsentrat 6 unit
10. Packed Red cells 400 cc
3. Terapi Gizi sesuai dengan Recomended Daily Allowed
1) Energi : 2050 kcal
2) Protein : 50 gr
a) Diberikan Modisco I 6x250 cc
b) bubur 150 gr, 3x sehari
c) Ikan segar 60 gr 1-2x perhari
d) Telur 1 butir per hari

19
Analisa Data
No. Data Masalah Penyebab
1. DS: Pola Napas tidak Sel hematopoetik
Pasien mengatakan efektif imature menggantikan
bahwa dia sesak sel-sel normal
(blastosit)
DO:
a. Dispnea Depresi sum-sum
b. Terdapat tulang
penggunaan otot
bantu napas Hematopoesis
c. RR= 35 x/menit terganggu

Eritrosit (-)

Anemia

Suplai O2 ke jaringan
menurun

Penurunan energi

Kompensasi = (+)
frekuensi nafas,
penggunaan otot bantu
napas, dispnea

MK: Pola napas tidak


efektif
2. DS: Nyeri kronis Infiltrasi sel kanker/ sel
a. Pasien mengatakan leukemia ke seluruh
nyeri pada sendi tubuh: Limfe, Liver,
tangan dan kaki, Nodus Limpe, Tulang,
serta sakit kepala. sendi, hepar, dan
b. P: infiltrasi sel lambung
leukemia ke seluruh
tubuh Pembesaran &
c. Q: seperti di tusuk- peradangan
tusuk
d. R: sendi tangan dan Pelepasan neuro
kaki,kepala transmitter (histamin,
e. S: 4 bradikinin,
f. T: saat istirahat & prostaglandin)
beraktivitas
Berikatan dg reseptor
DO: nyeri
a. Pasien tampak
meringis Impusl nyeri ke

20
b. TTV meningkat Thalamus
1) TD= 118/70
mmHg Mengeluh nyeri
2) N= 105 x/menit terutama tulang &
3) RR= 35 x/menit persendian, meringis
dan gelisah

MK: Nyeri Kronik


3. DS: Defisit nutrisi Infiltrasi sel leukemia
Pasien mengatakan mual, ke hati
tidak nafsu makan,
terjadi penurunan BB Hepatomegali
dari 27 Kg menjadi 20
Kg. Distensi abdomen
DO:
a. Terjadi penurunan Anoreksia, nauesa,
BB pasien > 10% vomit, mual muntah
BB sebelum sakit=
27 Kg, BB saat Keengganan untuk
sakit= 20 Kg makan
b. Nafsu pasien makan
menurun BB menurun> 10%,
c. Hb= 8,4 g/dl nafsu makan menurun

MK: Defisit Nutrisi


4. Faktor resiko : Resiko infeksi Depresi sum-sum
Imununosupresi tulang

Hematopoesis
terganggu

Leukosit matur
menurun

Imununosupresi

MK: Resiko Infeksi


5. Faktor Resiko : Resiko perdarahan Depresi sum-sum
Trombositopenia tulang

Hematopoesis
terganggu

Trombositopenia/
trombosit < 100.000

MK: Resiko
Perdarahan

21
Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
1. Pola napas tidak efektif b.d penurunan energi.
2. Nyeri kronis b.d Infiltrasi sel kanker/ sel leukemia ke seluruh tubuh.
3. Defisit nutrisi b.d keengganan untuk makan.
4. Resiko infeksi d.d Imununosupresi.
5. Resiko perdarahan d.d Trombositopenia.

22
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(Nursing Care Plan)
HARI/ DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
TGL KEPERAWATAN
14/01/10 Pola napas tidak Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV. 1. Kenaikan TTV terutama RR
efektif b.d penurunan keperawatan selama 3 x 24 2. Kaji kepatenan jalan napas menunjukkan pola nafas tidak efektif.
energi. jam diharapkan pola napas (irama, pasien merasa 2. Jalan napas yang paten merupakan salah
kembali efektif dengan tercekik atau tidak) satu indikator efektifnya pola nafas.
kriteria hasil: 3. Kaji adanya penggunaan otot 3. Penggunaan otot bantu napas
1. Menunjukkan jalan napas bantu napas menunujukkan pasien sesak dan
yang paten (irama nafas: 4. Kaji warna kulit dan adanya kekurangan oksigen.
ritmik, pasien tidak sianosis. 4. Kulit sianosis menunjukkan pasien sesak
merasa tercekik, tidak ada 5. Auskultasi bunyi napas. dan kekurangan oksigen.
bunyi napas tambahan) 6. Posisikan pasien semi 5. Bunyi nafas tambahan merupakan
2. TTV dalam batas normal fowler. indikator adanya penyempitan jalan nafas
a. TD= 110/65 mmHg 7. Ajarkan pada pasien tekhnik atau gangguan bersihan jalan napas.
b. N= 75-100 x/menit napas dalam. 6. Posisi semifowlerdapat memaksimalkan
c. RR= 20-30 x/menit 8. Kolaborasi dengan dokter ventilasi dan ekspansi paru.
3. Tidak terdapat dalam pemberian O2 dan 7. Napas dalam dapat memaksimalkan
penggunaan otot bantu terapi. insipirasi terutama Oksigen.
napas 8. Oksigen yang diberikan pada pasien
4. Tidak ada sianosis sesuai dengan kebutuhan pasien.

14/01/10 Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV. 1. Pelepasan neurotransmiter nyeri akan
Infiltrasi sel kanker/ keperawatan 3 x 24 jam 2. Kaji respon nyeri verbal dan mempengaruhi saraf simpatik untuk
sel leukemia ke diharapkan nyeri berkurang non verbal pada anak. menaikkan TTV.
seluruh tubuh. dengan kriteria hasil: 3. Kaji skala nyeri yang dialami 2. Pasien seringkali mengekspresikan
1. Pasien mengatakan pasien. nyerinya melalui respon verbal dan non
nyerinya berkurang 4. Lakukan distraksi pada anak verbal.

23
2. Skala nyeri 2 5. Ajarkan anak tekhnik 3. Skala nyeri menujukkan seberapa hebat
3. Pasien tidan meringis relaksasi; nafas dalam. nyeri yang dialami pasien
4. TTV dalam batas normal 6. Kolaborasi dengan dokter 4. Dapat menngalihkan perhatian pasien
a. TD= 110/65 mmHg dalam pemberian analgesik. dari nyeri yang dialaminya.
b. N= 75-100 x/menit 5. Tekhnik relaksasi dapat mengurangi
c. RR= 20-30 x/menit nyeri.
6. Nyeri bisa diatasi dengan analgesik.
14/01/10 Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi adanya mual pada 1. Mual menyebabkan pasien tidak nafsu
keengganan untuk keperawatan selama 3 x 24 pasien. makan dan enggan untuk makan.
makan. jam diharapkan nutrsi 2. Kaji makanan yang disukai 2. Dengan mengetahui makanan yang
terpenuhi sesuai kebutuhan pasien. disukai pasien, maka dapat ditentukan
pasien dengan kriteria hasil: 3. Kaji nafsu makan pasien. asupan nutrisi pasien.
1. Tidak ada mual 4. Monitor Hb tiap hari. 3. Penurunan nafsu makan dapat
2. Nafsu makan pasien 5. Berikan makanan sedikit tapi emngurangi asupan nutrisi ke tubuh
meningkat sering dalam kondisi hangat. pasien.
3. Porsi makanan habis 6. Timbang BB tiap hari. 4. Penurunan Hb merupakan salah satu
4. Terjadi kenaikan BB 0,5 7. Berikan health edukasi pada indikasi defisit nutrisi.
Kg keluarga agar pasien 5. Dapat mengurangi mual dan
5. Hb9 - > 10 g/dl menghindari makanan yang meningkatkan intake nutrisi ketubuh.
merangsang dan 6. Penuruan BB merupakan indikasi tubuh
mengandung gas. kekurangan nutrisi
8. Kolaborasi dengan ahli gizi 7. Makanan yang mengandung gas dapat
dalam menentukan asupan menyebabkan distensi gaster dan mual.
nutrisi pasien 8. Menentukan jenis dan jumlah nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
14/01/10 Resiko infeksi d.d Setelah dilakuakan asuahan 1. Observasi TTV. 1. Kenaikan TTV terutama suhu merupakan
Imununosupresi. keperawatan selama 3 x 24 2. Kaji adanya tanda-tanda salah satu inndikasi terjadinya infeksi.
jam diharapkan tidak terjadi infeksi (kolor, dolor, rubor, 2. Adanya mikroorganisme penyebab
infeksi dengan kriteria hasil: tumor dan fungsiolasea). infeksi dalam tubuh akan menyebakan
1. Tidak ada tanda-tanda 3. Cuci tangan sebelum dan terjadinya kolor, dolor, rubor, tumor,
24
infeksi (kolor, dolor, sesudah tindakan fungsiolasea pada tubuh.
rubor, tumor dan keperawatan (5 momen cuci 3. Cuci tangan dapat membersihkan kuman
fungsiolasea). tangan) yang ada ditangan
2. TTV dalam batas normal. 4. Gunakan APD,pertahankan 4. Lingkungan yang asepsis mencegah
3. Pasien dan keluarga dapat lingkungan aseptik selama mikroorganisme untuk masuk kedalam
mendeskripsikan cara pemasangan alat. tubuh dan menyebabkan infeksi.
penularan penyakit 5. Batasi pengunjung. 5. Pengunjung dapat membawa
(kontak langsung 6. Ajarkan pasien dan keluarga mikroorganisme penyebab penyakit.
terutama tangan), tentang cara penularan 6. Peningkatan pengetahuan pasien dan
pencegahan penyakit penyakit (kontak langsung keluarga tentang infeksi dapat mencegah
(cuci tangan 5 momen) terutama tangan), kemungkinan terjadainya infeksi pada
dan tanda-tanda infeksi. pencegahan penyakit (cuci pasien.
tangan 5 momen) dan tanda- 7. Antibiotik berfungsi sebagai profilaksis.
tanda infeksi.
7. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi
antibiotik bila perlu infection
protection.

25
14/01/10 Resiko perdarahan Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji keadaan kulit/ membran 1. Adanya petekie, luka digusi merupakan
d.d Resiko keperawatan selama 3 x 24 mukosa. salah satu indikasi terjadinya perdarahan.
perdarahan d.d jam diharapkan tidak terjadi 2. monitor nadi dan tekanan 2. Perubahan dapat menunjukkan sebagai
Trombositopenia. perdarahan dengan kriteria darah. efek hipovolemia (perdarahan).
hasil: 3. Awasi pemeriksaan lab, misal: 3. Penurunan jumlah trombosit dan Hb / Ht
1. Tidak terjadi perdarahan trombosit, HB / HT. mengindikasikan adanya perdarahan.
2. TD dan Nadi dalam batas 4. Hindari tindakan yang dapat 4. Jaringan rapuh dan trombositopenia
normal: TD= 110/65 membuat cidera jaringan / meningkatkan resiko perdarahan meskipun
mmHg, N= 75-100x/ perdarahan. trauma minor.
menit 5. Ajarkan dan anjurkan klien 5. Dapat mengurangi iritasi gusi dan
3. Hb= 9 - > 10 g/dl, Ht= 30 untuk diet makanan halus berperan dalam pembekuan darah.
% dan makanan yang banyak 6. Jumlah darah WBC dapat ditransfusi
4. Trombosit > 50.000 mengandung vitamin K. sesuai kebutuhan pasien.
6. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian transfusi
darah WBC

26
DAFTAR PUSTAKA
Suriadi,Yulianni. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Anak (Ed 2). Jakarta:
PT.Percetakan Penebar Swadaya

27

Anda mungkin juga menyukai

  • Teknik Sanitasi Susu
    Teknik Sanitasi Susu
    Dokumen10 halaman
    Teknik Sanitasi Susu
    Ghina Khoerunisa
    Belum ada peringkat
  • Psikiatri Komunitas
    Psikiatri Komunitas
    Dokumen23 halaman
    Psikiatri Komunitas
    Johariscan
    100% (1)
  • Dislokasi Bahu
    Dislokasi Bahu
    Dokumen36 halaman
    Dislokasi Bahu
    VictorJansen
    67% (3)
  • Mantap Kayaknyaa
    Mantap Kayaknyaa
    Dokumen6 halaman
    Mantap Kayaknyaa
    fakk
    Belum ada peringkat
  • Uas Ikm
    Uas Ikm
    Dokumen34 halaman
    Uas Ikm
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • F 13693 Woc-Askep-Retinoblastoma
    F 13693 Woc-Askep-Retinoblastoma
    Dokumen4 halaman
    F 13693 Woc-Askep-Retinoblastoma
    Dwi Laila Ranti
    Belum ada peringkat
  • Uas Ikm
    Uas Ikm
    Dokumen2 halaman
    Uas Ikm
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Indra
    Bab 3 Indra
    Dokumen1 halaman
    Bab 3 Indra
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Format Askep Keluarga Rika
    Format Askep Keluarga Rika
    Dokumen11 halaman
    Format Askep Keluarga Rika
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Isi KMB
    Isi KMB
    Dokumen2 halaman
    Isi KMB
    rabbaniyah
    Belum ada peringkat
  • Terapi Komplementer Vs Terapi Alternatif
    Terapi Komplementer Vs Terapi Alternatif
    Dokumen4 halaman
    Terapi Komplementer Vs Terapi Alternatif
    Rifa Riviani
    100% (6)
  • BAB 3 Rian
    BAB 3 Rian
    Dokumen1 halaman
    BAB 3 Rian
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Terapi Komplementer
    Terapi Komplementer
    Dokumen21 halaman
    Terapi Komplementer
    fauziahrudhiati
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Nyeri Kanker Dengan Terapi Komplementer
    Manajemen Nyeri Kanker Dengan Terapi Komplementer
    Dokumen7 halaman
    Manajemen Nyeri Kanker Dengan Terapi Komplementer
    Lingga Wardanu
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen9 halaman
    A
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Halima
    Bab 3 Halima
    Dokumen2 halaman
    Bab 3 Halima
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Halima
    Bab 3 Halima
    Dokumen2 halaman
    Bab 3 Halima
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Bray
    Bray
    Dokumen1 halaman
    Bray
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen9 halaman
    A
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Arti Perawat
    Arti Perawat
    Dokumen9 halaman
    Arti Perawat
    senjaagustina
    Belum ada peringkat
  • Terapi Kognitif PDF
    Terapi Kognitif PDF
    Dokumen21 halaman
    Terapi Kognitif PDF
    Alfian Ikhwan
    100% (2)
  • RM Rika
    RM Rika
    Dokumen1 halaman
    RM Rika
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Theraphy Komplementer Rika
    Theraphy Komplementer Rika
    Dokumen6 halaman
    Theraphy Komplementer Rika
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Ajal Kelompok
    Ajal Kelompok
    Dokumen6 halaman
    Ajal Kelompok
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Terapi Musik
    Terapi Musik
    Dokumen5 halaman
    Terapi Musik
    Okta Nurandi Pratama
    Belum ada peringkat
  • Komplementer 2
    Komplementer 2
    Dokumen1 halaman
    Komplementer 2
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Rian Gila
    Rian Gila
    Dokumen61 halaman
    Rian Gila
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Rian Gila
    Rian Gila
    Dokumen4 halaman
    Rian Gila
    Anonymous IYk15sCm3
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Komplementer
    Jurnal Komplementer
    Dokumen9 halaman
    Jurnal Komplementer
    Asti Winda Wati
    Belum ada peringkat