Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Tanjungpinang adalah sebuah kota di ujung selatan Pulau Bintan. Kota Tanjungpinang
berada di Pulau Bintan dengan letak geografis berada pada 00 51' s/d 00 59' LU dan 104 23' s/d 104
34' BT. Berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, kota Administratif
Tanjungpinang menjadi kota Tanjungpinang dengan membawahi 4 kecamatan yaitu Kecamatan
Tanjungpinang Kota, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kecamatan Bukit Bestari dan Kecamatan
Tanjungpinang Timur.
Kecamatan Tanjungpinang Timur Memiliki 8 Kelurahan, antara lain :
1. Kelurahan Batu IX
2. Kelurahan
3. Kelurahan
4. Kelurahan
5. Kelurahan
6. Kelurahan
7. Kelurahan
8. Kelurahan
Kelurahan Batu IX memiliki ... RW dan ... RT. ....... . Wilayah Kelurahan Batu IX seluas 2.700
ha/m².
Secara geografis wilayah Kelurahan Batu IX berbatasan dengan :

Batas Kelurahan Kecamatan


- Sebelah Utara Kelurahan Air Raja Tanjungpinang Timur
- Sebelah Timur Kelurahan M. Kota Piring Tanjungpinang Timur
- Sebelah Selatan Kelurahan Dompak & Sei Jang Bukit Bestari
- Sebelah Barat Kelurahan Gunung Lengkuas Bintan Timur

No. RW Luas Jumlah Kepadatan


Daratan Penduduk per Km2
(Km2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Total
Lingkungan di wilayah RW 03 masih sangat alami, dengan luas wilayah …km² yang terdiri
dari perbukitan dan rawa, jumlah penduduk sebanyak … jiwa dan rata-rata berusia produktif.
Dengan kondisi wilayah yang perbukitan menjadikan mata pencaharian penduduknya adalah bertani
dan berternak. Di daerah ini telah di kembangkan berbagai kelompok usaha bersama yang mandiri.
Lingkungan di wilayah RW 11 masih asri, dimana pepohonan rimbun masih menghiasi kanan
dan kiri jalan masuk di wilayah itu. Dengan jumlah penduduk sebanyak … jiwa dan bermata
pencaharian beragam.

1.2. Permasalahan
Dari pengamatan langsung maupun wawancara langsung terhadap aparatur maupun
masyarakat setempat, dapat disimpulkan permasalahan-permasalahan yang terdapat di kelurahan
Batu IX, khususnya wilayah RW.03 dan RW 11 yakni :
1. Minimnya tempat sampah.
2. Papan Nama Tanda Jalan yang belum ada maupun yang kurang baik kondisinya.
3. Sarana & Prasarana PAUD yang belum lengkap.
4. Masih rendahnya taraf hidup masyarakat.
5. Kurangnya Peralatan Pengelolaan Lahan.
6. Sarana dan Prasarana Tempat Ibadah Masyarakat yang masih minim.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan umum dari Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir ini adalah sebagai bentuk penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya yang telah di dapat para mahasiswa melalui keterlibatan secara langsung
dengan masyarakat di wilayah RW 03 dan RW 11 Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjungpinang
Timur, Kota Tanjungpinang.
Sedangkan tujuan khusus dari Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir ini yaitu:
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
2. Membantu Masyarakat dalam meningkatkan motivasi pendidikan sekolah formal maupun
informal.
3. Merintis pembentukan lembaga/institusi pendidikan anak usia dini.
4. Memotivasi masyarakat melaui semangat kewirausahaan dalam pelaksanaan swadaya
pengelolaan lahan tidur.

1.4. Sasaran / Target


Adapun yang menjadi sasaran / target dari Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir ini adalah Masyarakat di Kelurahan Batu IX
Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang, khususnya Masyarakat di wilayah RW 03 dan
RW 11 agar lebih bersemangat dalam rangka peningkatan taraf hidup dengan mencetak kelompok-
kelompok usaha bersama serta selalu melakukan inovasi dan meningkatkan kreativitas dalam
mengelola kegiatan usaha swadaya masyarakat demi tercapainya sasaran pembangunan.

1.5. Lokasi Kukerta


Lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir terletak di wilayah RW 03 dan RW 11 Kelurahan
Batu IX Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang.

1.6. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan


Mahasiswa yang mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir di wilayah RW 03 dan RW 11 Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang sebanyak 24 orang dan dibimbing 2 orang Dosen
Pembimbing Lapangan dengan uraian sebagai berikut:
Mahasiswa :
No Nama NIM Fakultas
1 ADE FANCISKA 080563201073 FISIP
2 ADE IRMAYANI 090462201009 FEKON
3 AHLIL. MUTTAQIN 070210450002 FIKP
4 CUT WIDIAWATI 070420103064 FEKON
5 DARLINA NOVITRI 070420103004 FEKON
6 DHANI ADI SAPUTRA 080563201071 FISIP
7 DESI EFNA 080462201413 FEKON
8 EKA RIYANTI 090462201410 FEKON
9 FADHILAH 070320717013 FKIP
10 HELDA SUSANTI 070420103012 FEKON
11 HENDRI JUNAIDI 070420103033 FEKON
12 HENDRI SAPUTRA 070320717017 FKIP
13 HENY AFRINA 070210450019 FIKP
14 M. A. IMRON 070210450026 FIKP
1 LA AMIRUDIN 070420103096 FEKON
16 MARIYATI 070420103065 FEKON
17 MIRA MAYA SOPA 070420103017 FEKON
18 M. YAHYA 070420103037 FEKON
19 PUJI EKA SAFITRI 070420103051 FEKON
20 RAJA RACHMAT HIDAYAT 080565201093 FISIP
21 RIFKI WAHYUDI 080563201066 FISIP
22 SAID ISHAK 070420103115 FEKON
23 SURI SARBIAH 070320717044 FKIP
24 YANDRI ANGGRIAWAN 080565201092 FISIP

Dosen Pembimbing lapangan:


Nama NIP
Ir. Linda Waty Zen, M. Si
Nanik Rahmayani, M. Si

BAB II
PERENCANAAN , PELAKSANAAN DAN HASIL PROGRAM
1.2. Perencanaan Program
2.1.1 Sosialisasi Program Kukerta
Sebelum pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
Peduli Masyarakat Pesisir dilaksanakan diadakan sosialisasi terlebih dahulu. Mulanya Mahasiswa
melakukan pertemuan dengan aparat desa yakni ketua RW 03 dan RW 11 untuk menyampaikan
maksud dan tujuan program tersebut. kemudian ketua RW 03 dan RW 11 menyarankan untuk ikut
serta dalam kegiatan kemasyarakatan.

2.1.2 Pendataan Identifikasi Potensi, Permasalahan serta Kebutuhan


Wilayah RW 03 merupakan wilayah perbukitan dan rawa-rawa, dengan kondisi seperti ini
maka wilayah RW 03 memiliki potensi di bidang pertanian dan peternakan. Namun dikarenakan
wilayah tersebut sangat luas dengan jumlah penduduk sebanyak ... jiwa maka dalam hal
pengelolaan lahan masih tidak maksimal, dan sedikitnya jumlah hewan ternak yang dapat
dimanfaatkan warga setempat. Sehingga wilayah ini membutuhkan sarana dan prasarana dalam
pengelolaan lahan dan tambahan hewan ternak.
Wilayah RW 11 yang memiliki sungai dimana alirannya digunakan masyarakat sebagai
sumber air dalam pengelolaan perkebunan dan peternakan serta digunakan juga untuk kebutuhan
MCK warga secara manual sehingga pengunaan air di wilayah tersebut masih kurang maksimal. Hal
ini dapat diminimalisir dengan adanya pengolahan aliran sungai secara otomatis menggunakan
mesin.

2.1.3 Sasaran Program


Sasaran / target pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir yakni peningkatan taraf hidup masyarakat dengan mencetak
kelompok-kelompok usaha bersama serta selalu melakukan inovasi dan meningkatkan kreativitas
dalam mengelola kegiatan usaha swadaya masyarakat demi tercapainya sasaran pembangunan.

2.1.4 Penyusunan Perencanaan dan Langkah – langkah Kegiatan


Dari waktu yang diberikan untuk melaksanakan program kukerta, dapat dilihat perencanaan
kegiatan dan langkah – langkah dalam pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
Pada minggu pertama :
Minggu pertama di RW.03 dan RW.11 diagendakan sosialisasi dan dialog dengan aparatur
desa dalam rangka mengidentifikasi potensi serta permasalahan yang ada di desa sehingga
mahasiswa dapat merumuskan program dan kegiatan – kegiatan apa saja yang perlu dilakukan.
Setelah dilakukan dialog dan pengamatan langsung di lapangan, disusunlah
program/kegiatan yang akan dilaksanakan seperti gotong royong di lingkungan perumahan warga,
penyiapan sarana dan prasarana PAUD dan lain-lain.
Ditetapkan juga waktu dan jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan mahasiswa beserta
masyarakat setempat seperti posyandu, peringatan isra mi’raj dan proses pembelajaran di PAUD.
Dan juga pelaksanaan kegiatan gotong royong di lingkungan PAUD dan Posyandu.
Pada minggu kedua :
Minggu kedua di RW.03 direncanakan proses awal pembukaan lahan tidur yang akan
difungsikan sebagai kebun jagung bagi kelompok usaha bersama warga.
Sedangkan di RW.11 direncanakan pelaksanaan proses awal penyediaan sarana dan
prasarana PAUD serta tempat ibadah dan gotong royong bersama di lingkungan tersebut.
Pada minggu Ketiga :
Minggu ketiga di RW.03 direncanakan dilaksanakan tahapan selanjutnya pengelolaan lahan
tidur dan penyediaan sarana pengelolaan lahan.
Sedangkan di RW.11 diagendakan tahapan selanjutnya penyediaan sarana dan prasarana
PAUD dan gotong royong bersama di lingkungan tersebut.
Pada minggu Keempat :
Minggu keempat di RW.03 diagendakan dilaksanakan gotong royong bersama di lingkungan
tersebut dan penyerahan sarana yang dibutuhkan daerah tersebut yaitu tong sampah dan plang
papan nama jalan.
Sedangkan di RW.11 diagendakan tahap akhir penyediaan sarana dan prasarana PAUD dan
gotong royong bersama di lingkungan tersebut.
Waktu Deskripsi kegiatan Lokasi
Minggu pertama
8 – 11 Juli 2010 Survey lokasi kukerta bersama DPL dan aparatur RW 03
Kecamatan dan Kelurahan dilanjutkan dialog dan RW 11
pengamatan langsung dilapangan dalam rangka
pengumpulan informasi potensi dan permasalahan yang
terjadi di lokasi kukerta.
12 – 16 Juli 2010 Pelaksanaan kegiatan bersama masyarakat (posyandu, RW 11
peringatan isra mi’raj proses pembelajaran di PAUD dan
gotong royong dilingkungan dan Proses awal penyediaan
sarana dan prasarana PAUD.
17 – 18 Juli 2010 Dialog bersama aparat desa perihal proses awal RW 03
pembukaan lahan tidur serta pelaksanaan pembukaan
lahan tidur.
17 – 18 Juli 2010 Proses penyediaan sarana dan prasarana PAUD dan gotong RW 11
royong bersama di lingkungan tersebut.
Minggu Kedua
19 – 23 Juli 2010 Proses awal penyediaan sarana dan prasarana PAUD serta RW 11
tempat ibadah dan gotong royong bersama di lingkungan
tersebut.
24 Juli 2010 pelaksanaan pembukaan lahan tidur dan penyerahan RW 03
sarana/alat pengelolaan lahan.
25 Juli 2010 Proses penyediaan sarana dan prasarana PAUD RW 11
Minggu Ketiga
26 Juli – 01 Agustus 2010 Proses penyediaan sarana dan prasarana PAUD dan gotong RW 11
royong. RW 03
Minggu Keempat
02 – 08 Agustus 2010 Finalisasi penyediaan sarana dan prasarana PAUD, tempat RW 11
pembuangan sampah, plang papan nama jalan. RW 03

2.2. Pelaksanaan Program


2.2.1 Profil Lokasi Kukerta
Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Peduli Masyarakat
Pesisir dilaksanakan terletak di wilayah RW 03 dan RW 11 Kelurahan Batu IX Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang.
Kedua wilayah tersebut masing – masing memiliki potensi dan permasalahan yang beragam.
Dengan tingkat kehidupan masyarakat di wilayah tersebut yang beragam mulai dari buruh, pegawai,
wiraswasta dan lainnya.

2.2.2 Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan


Dari identifikasi permasalahan yang terdapat di kedua wilayah/daerah RW 03 dan RW 11
Kelurahan Batu IX tersebut dapat di uraikan program/kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
kukerta yakni sebagai berikut :
1. Penyediaan Sarana & Prasarana PAUD.
PAUD Dahlia yang terdapat di wilayah RW 11 merupakan PAUD yang didirikan secara swadaya
oleh masyarakat dilingkungan tersebut. Tujuan pendirian PAUD ini selain sebagai sarana formal
pendidikan juga sebagai bukti kepedulian masyarakat terhadap pendidikan anak. Karena
pendidikan bisa didapat secara formal dan informal.
Namun dikarenakan swadaya masyarakat, masih banyak sarana & prasarana PAUD yang masih
minim seperti peralatan mengajar, rak/tempat penyimpanan yang belum ada, kondisi cat ruang
kelas yang kurang menarik, papan nama PAUD dan lain sebagainya. Maka dari itu kelompok
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir
melaksanakan kegiatan penyediaan sarana & prasarana PAUD demi kelancaran kegiatan belajar
mengajar.
2. Pembukaan Lahan Tidur
Kondisi RW 03 yang berupa perbukitan dan rawa merupakan potensi tersendiri untuk wilayah ini.
Masyarakat yang sebagian berprofesi sebagai petani dan peternak memanfaatkan kondisi
demografi wilayah tersebut. Dengan dibantu instansi setempat, mereka memanfaatkan lahan
tidur yang ada sebagai tempat bercocok tanam untuk tanaman jagung.
Melihat kondisi ini maka kelompok kami melaksanakan program pembukaan lahan dan
penyediaan sarana pengelolaan lahan tidur tersebut berupa cangkul.
3. Penyediaan Sarana & Prasarana Tempat Ibadah
RW 11 memiliki sarana tempat ibadah yang masih minim, padahal masyarakat disini sangat
memerlukan peralatan tersebut untuk menjalankan aktifitas keagamaan mereka, maka dari itu
kami melaksanakan kegiatan penyediaan sarana & prasarana tempat ibadah seperti penyediaan
sajadah, mukena, karpet musholla dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas keagamaan
masyarakat di daerah tersebut.
4. Penyediaan Tempat Sampah
Kondisi kampung/desa di RW 03 dan RW 11 sangat memerlukan tempat sampah massal yang
dapat dipindah-pindah. Hal ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sampah sementara
sebelum diangkut kedalam bak sampah besar. Sehingga hal ini menjadikan kegiatan penyediaan
tempat sampah menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.
5. Penyediaan Plang Nama Jalan
Status nama jalan yang terdapat di sepanjang jalan masuk menuju RW 03 dalam kondisi kurang
baik, hal ini tentunya akan menyulitkan orang – orang yang berkepentingan. Maka dari itu
kelompok Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir
wilayah/daerah RW 03 Kelurahan Batu IX melaksanakan penyediaan plang nama jalan.

2.2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Tugas


Faktor – faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program – program Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Faktor – faktor pendukung :
- Demografi wilayah yang mudah terjangkau.
- Koordinasi yang baik antara peserta kukerta,
dosen pembimbing, aparatur pemerintah dan masyarakat serta tokoh masyarakat.
- Kekompakan tiap – tiap anggota kelompok.
- Sikap positif masyarakat dalam penerimaan
program/kegiatan yang direncanakan.
2. Faktor – faktor penghambat :
- kondisi cuaca yang membuat beberapa
program/kegiatan tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
- Dana yang terkumpul masih belum dapat
memenuhi pelaksanaan program/kegiatan yang direncanakan.
- Kurangnya sarana & prasarana dalam
melaksanakan program/kegiatan.
- Terbatasnya waktu yang ada bagi tiap – tiap
anggota kukerta karena hampir seluruh anggota kelompok bekerja.

2.2.4 Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan


Sebagaimana uraian point b diatas tentang program/kegiatan yang dilaksanakan, dapat
dirinci hasil dari pelaksanaan program/kegiatan dimaksud sebagai berikut:
1. Penyediaan Sarana & Prasarana PAUD.
Penyediaan sarana & prasarana yang dimaksud ialah pembuatan rak buku/tempat penyimpanan
barang, penyediaan white board beserta kelengkapannya, penyediaan alat – alat kebersihan
seperti sapu, kain pel, kain lap, pembersih kaca & lantai, tempat sampah plastik, pengecatan
ruang belajar, perbaikan plafon.
2. Pembukaan Lahan Tidur
Pembukaan lahan dengan teknik manual dilaksanakan secara bersama – sama dengan
masyarakat setempat serta penyediaan sarana pengolahan lahan yakni cangkul.
3. Penyediaan Sarana & Prasarana Tempat Ibadah
RW 11 memiliki sarana tempat ibadah yang masih minim, padahal masyarakat disini sangat
memerlukan peralatan tersebut untuk menjalankan aktifitas keagamaan mereka, maka dari itu
kami melaksanakan kegiatan penyediaan sarana & prasarana tempat ibadah seperti penyediaan
sajadah, mukena, karpet musholla dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas keagamaan
masyarakat di daerah tersebut.
4. Penyediaan Tempat Sampah
Tempat sampah yang dibuat oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Peduli Masyarakat Pesisir berbahan plastik agar lebih tahan lama.
5. Penyediaan Plang Nama Jalan
Papan nama petunjuk jalan yang ada saat ini kurang memadai, sehingga dibuat yang baru
berbahan dasar plat besi agar lebih kokoh dan dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama.
BAB III

KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT

3.1. Kesimpulan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
UMRAH 2010 dengan tema pokok “Peduli Masyarakat Pesisir” dapat berjalan dengan baik mulai dari
penerjunan mahasiswa menuju lokasi sub unit Kampung Wonoyoso RW III dan Kampung Sido
Makmur RW XI Kelurahan Batu IX Kota Tanjungpinang, perkenalan dan adaptasi dengan lingkungan
masyarakat, mengidentifikasi masalah, perencanaan hingga pelaksanaan program KKN di Kampung
Wonoyoso RW III dan Kampung Sido Makmur RW XI dapat dilaksanakan berkat kerjasama yang
baik antara mahasiswa KKN dengan masyarakat setempat. Beberapa kendala dan rintangan dapat
teratasi karena sebelumnya telah dibuat suatu rumusan perencanaan yang matang sehingga
pelaksanaan program yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan taget yang
ditentukan.
Pada awal perkenalan dan adaptasi dengan lingkungan dilakukan sosialisasi dengan
mengunjungi beberapa aparat desa terkait mulai pemerintahan kecamatan, kelurahan sampai Ketua
RW/RT setempat. Dengan mengunjungi aparat desa setempat dapat sekaligus dilakukan identifikasi
permasalahan untuk selanjutnya dilakukan perencanaan dan pelaksanaan program dalam lingkup
sub unit maupun unit. Apresiasi masyarakat Kampung Sido Makmur RW IX terhadap restrukturisasi
dan rehabilitasi Gedung PAUD sangat menyambut baik dan antusias sekali. Terdorong oleh adanya
apresiasi dan antusias masyarakat tersebut kami melakukan restrukturisasi gedung PAUD yaitu
berupa pembangunan rumah untuk papan nama PAUD dan pengadaan papan nama PAUD,
pengadaan tong sampah PAUD sedangkan untuk rehabilitasi Gedung PAUD meliputi penggantian
plafon ruangan dalam dan luar PAUD, pembuatan gambar karikatur/katun-katun di dinding dalam
dan luar gedung PAUD dengan tujuan untuk memperindah suasana didalam dan luar ruangan dan
memberikan sugesti kepada anak didik PAUD yang kebanyakan masih berusia dini sehingga tidak
menimbulkan rasa bosan dan jenuh pada saat proses bermain dan belajar, penambalan atap gedung
PAUD yang bocor, pengecatan dinding dalam dan luar serta pintu dan kusen-kusen gedung PAUD.
Sedangkan apresiasi masyarakat Kampung Wonoyoso RW III terhadap kegiatan padat karya
produktif yang memanfaatkan lahan tidur yang merupakan program perluasan dan pengembangan
kesempatan kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI sangat disambut dengan
antusias sekali oleh masyarakat karena kegiatan ini memberdayakan masyarakat Kampung
Wonoyoso sehingga mengurangi pengangguran dan meningkatkaan pendapatan masyarakat
setempat. Dengan antusias dan dukungan partisipasi masyarakat terhadap program tersebut tidak
semuanya masyarakat mempunyai peralatan untuk mengelola lahan itu, oleh karena berawal dari
minimnya peralatan pengolahan untuk lahan tidur yang dimaksud maka kami tergerak untuk
memberikan bantuan peralatan pengolahan lahan kepada masyarakat Kampung Wonoyoso sehingga
dalam pengelolaan lahan tidur berjalan lancar dan cepat terselesaikan.
Di samping itu Kampung Wonoyoso merupakan kampung yang mulai tumbuh
perkembangannya yang ditandainya dengan dibangunnya perumahan-perumahan oleh
pengembang-pengembang property maupun perumahan yanag dibangun oleh penduduk pendatang
baru yang umumnya membangun rumah dilahan kosong yang letaknya masuk kedalam dari jalan
induk sehingga timbullah percabangan jalan-jalan kecil menuju perumahan penduduk tersebut.
Karena hal inilah maka timbul gang-gang baru yang mana dari gang tersebut sebagian belum
mempumyai nama sehingga apabila ada seseorang mencari nama/rumah penduduk dipastikan
mengalami kesulitan. Kondisi inilah menginspirasikan kami untuk membuat/pengadaan Papan Nama
Tanda Jalan yang belum ada maupun yang kurang baik kondisinya dengan tujuan disamping
menambah keindahan lingkungaan jalan di kampung dan juga memudahkan pengguna jalan untuk
mencari nama/rumah penduduk.
3.2. Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di RW 03 Kampung Wonoyoso dan RW 11
Kampung Sido Makmur ada beberapa solusi yang kami rekomendasikan untuk permasalahan-
permasalahan tersebut, antara lain:
1. Pemerintah setempat melalui instansi terkait agar membuat program pengadaan tong sampah
baik untuk sampah padat maupun sampah cair di sepanjang jalan-jalan dikampung jangan
saja terfokus di jalan-jalan perkotaan sehingga pemerataan pembangunan dan keadilan yang
dirasakan oleh masyarakat benar-benar teraktualisasi. Tujuan dari program ini adalah supaya
tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan.
2. Untuk mewujudkan perkembangan anak yang optimal maka anak membutuhkan dukungan
dari semua pihak seperti orang tua, lingkungan masyarakat sekitarnya dan Negara. Oleh
karena itu Pemerintah setempat melalui instansi terkait supaya membuat program yang
menyentuh langsung terhadap kegiatan PAUD diseluruh Kota Tanjungpinang khususnya untuk
kegiatan PAUD di Kampung Sido Makmur RW III baik sarana dan prasarananya. Hal ini sesuai
dengan hak anak, sebagaimana diatur dalam UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak. Salah satu dari hak ini adaalah bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai
dengan minat dan bakatnya.
3. Pemerintah setempat baik aparat Kelurahan maupun RW/RT bersinergi supaya membuat
program gotong royong yang lebih intens agar kebersihan dilingkungan sekitar rumah tetap
terjaga sehingga keasrian dan keindahan lingkungan kampung berkelanjutan.
4. Pemerintahan terendah yang dijabat oleh Ketua RW agar lebih sering lagi berkoordinasi dan
pro aktif dengan pemangku pemerintahan di level atasannya yang terkait agar melobi dengan
intens supaya mendapatkan bantuan dana untuk melengkapi minimnya sarana prasarana
dalam masjid masing-masing.
3.3. Tindak Lanjut Program
Beberapa program yang kami rekomendasikan untuk segera di tindaklanjuti, antara lain :
1. Pembuatan tong sampah, baik sampah padat maupun sampah cair disepanjang jalan-jalan di
Kampung;
2. Mengadakan diklat pelatihan bagi tutor PAUD;
3. Pemanfaatan lahan tidur untuk tanaman cepat panen seperti kacang tanah, mentimun,
buncis,terong dll untuk meningkatkan pendapatan masyarakat tempatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://episentrum.com/search/pembelajaran%20sains%20anak%20AUD.
2. http://www.scribd.com/doc/10857700/41Kajian-KurikuluM-PAUD.
3. 2001. Peluang Pemanfaatan lahan Tidur Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan di
Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian No 20 (I).
4. Adimihardja., dkk. 2005. Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Departemen Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai