Anda di halaman 1dari 26

KONSEP EKOSISTEM

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi
Yang dibina oleh Ibu Novida Pratiwi, S.Si, M.Sc.
dan Ibu Dr. Vivi Novianti, M.Si

Disusun oleh
Kelompok 8/Offering B
Desy Wulansari (160351606456)
Isna Istikhanif Farida (160351606401)
Priagung Igar Chosasi (160351606437)

PROGRAM STUDI PENDIDIKA IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2018
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang ‘Konsep Ekosistem ’ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Novida Pratiwi, S.Si, M.Sc.
dan Ibu Dr. Vivi Novianti, M.Si selaku dosen mata kuliah Ekologi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai ‘Konsep Ekosistem’. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan.

Malang, 31 Maret 2018


Penyusun

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................
i
DAFTAR ISI...............................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
1
C. Tujuan...................................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem.............................................................................................
3
B. Interaksi Antar Komponen Ekosistem...................................................................
4
C. Macam-macam Ekosistem.....................................................................................
10

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
.............................................................................................................................
22

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam lingkungan terjadi interaksi kisaran yang luas dan kompleks. Ini
menunjukkan semua organisme yang hidup dialam tidak dapat hidup sendiri
melainkan harus saling berinteraksi baik dengan alam (lingkungan). Organisme
hidup dalam sebuah sistem ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kehidupan semua jenis makhluk hidup saling mempengaruhi, sastra
berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan disebut ekosistem. Ekosistem juga
menunjukkan adanya interaksi bolak-balik antara makhluk hidup (Biotik) dengan
alam (abiotik).
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional yang didalamnya mengalir
energi dan makanan antara lingkungan fisik abiotik dengan lingkungan biotik.
Lingkungan biotik dan lingkungan abiotik secara terus-menerus memiliki
dampang terhadap satu dan lainnya. Sehingga menghasilkan suatu hubungan
ketergantungan yang kompleks.Hal tersebut dapat menciptakan keseimbangan
alam dalam kehidupan adanya suatu faktor dapat menyebabkan ketergantungan
keseimbangan ekosistem itu akan mengalami perubahan juga.
Fungsi ekosistem menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam
sistem. Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem maka perlu pemahaman lebih
dan harus didukung oleh pengetahuan yang kompresif berbagai ilmu pengetahuan
yang relevan dengan kehidupan. Cabang biologi yang mempelajari ekosistem
adalah ekologi, ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang artinya rumah
atau tempat hidup, dan logis yang berarti liana. Ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam
ekologi kita akan tau bahwa makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungan.
Pembahsan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
penyusunannya yaitu faktor abitotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain, suhu,
kelembapan udara, arah angin, intensitas cahaya, Ph tanah dan tinggi serasah
(sampah daun). Faktor biotik adalah faktor hidup yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-
tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu populasi, komunikasi dan ekosistem
yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesalahan
kompleks.
Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan.
Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang
merupakan salah satu penyebab perubahan-perubahan suatu ekosistem dapat
disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia.

B. Rumusan Masalah

1
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Bagaimana interaksi antar komponen ekosistem?
3. Apa macam-macam ekosistem?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan arti ekosistem
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan interaksi antar komponen ekosistem
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan macam-macam ekosistem

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem merupakan sistem ekologi yang dibentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat didefinisikan
sebagai suatu tatanan kesatuan utuh dan menyeluruh antara segenap unsur

2
lingkungan hidup (faktor biotik dan faktor abiotik) yang saling memengaruhi.
Penggabungan dari setiap unit biosistem melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Menurut Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya
mikroorganisme dengan lingkungan fisik dapat menghasilkan suatu sistem kontrol
yang menjaga keadaan di bumi sesuai untuk terjadinya kehidupan". Bukti-bukti
menunjukkan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan
sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. Dalam ekosistem, organisme
dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai
suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya,
bahwa organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Berdasarkan interaksi tersebut menunjukkan bahwa makhluk hidup dan
lingkunganya saling mempenggaruhi.
Menurut Odum (1971) definisi ekositem adalah ‘An ecosystem is a biological
ᄃ environment ᄃ consisting of all the organisms ᄃ living in a particular area, as
well as all the nonliving (abiotic), physical components of the environment with
which the organisms interact, such as air, soil, water and sunlight. The entire array
of organisms inhabiting a particular ecosystem is called a community. The number
of species making up such a community may vary from a myriad to a single
species. In a typical ecosystem, plants and other photosynthetic organisms are the
producers that provide the food. Ecosystems can be permanent or temporary.
Ecosystems usually form a number of food webs . Ecosystems are functional units
consisting of living things in a given area, non-living chemical and physical
factors of their environment, linked together through nutrient cycle and energy
flow.
Central to the ecosystem concept is the idea that living organisms interact
with every other element in their local environment. Eugene Odum, a founder of
ecology, stated: "Any unit that includes all of the organisms (ie: the "community")
in a given area interacting with the physical environment so that a flow of energy
leads to clearly defined trophic structure, biotic diversity, and material cycles (i.e.:

3
exchange of materials between living and nonliving parts) within the system is an
ecosystem’
Ciri ekosistem adalah sebagai berikut,
 Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas
bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.
 Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi
organik.
 Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan
lingkungannya.
 Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
Contoh ekosistem diantaranya; Ekosistem alami (hutan), Ekosistem binaan
(agroekosistem), dan Ekosistem buatan (aquarium)

B. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM


1. Komponen dalam Ekosistem
Ekosistem bermacam-macam bentuk nya sesuai dengan bentangan atau
hamparan tempat ekosistem berada, seperti ekosistem hutan, rawa, danau . dan
lain-lain. Namun, jika dilihat dari komponennya terdiri atas komponen fisik
(abiotik) dan komponen biologis (abiotik)
a. Komponen biotik
Merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang
berinteraksi dengannya. Contoh dampak faktor biotik pada suatu lingkungan
adalah penyerbukan bunga oleh angin. Suatu ekosistem memiliki dua komponen
besar yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. Organisme autotrof
merupakan organisme yang mampu memproduksi makanannya sendiri atau
memperoleh makanan dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik menggunakan energi yang berasal dari sinar matahari (fotosintesis).
Berdasarkan sumber energinya, dibagi atas organisme fotoautotrof (menggunakan
sumber energi dari matahari, seperti alga dan tumbuhan berklorofil) dan
organisme kemoautotrof (menggunakan sumber energi yang berasal dari energi
hasil reaksi kimia, seperti bakteri besi dan bakteri nitrit). Sementara organisme
heterotrof memperoleh makanan yang telah dibentuk oleh makluk hidup lain.
Contoh: kupu-kupu penghisap madu bunga ,tikus makan padi,elang makan tikus
dll. Komponen biotik dapat dibagi berdasarkan fungsinya, meliputi produsen,
konsumen, dekomposer, dan detritivor.

4
 Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya sendiri.
Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.
 Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai
sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsimen dibagi menjadi:
a)Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan Contohnya:sapi, kambing,
dan kelinci; b)Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain. Contohnya:
harimau, serigala, dan singa; c)Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan
dan hewan. Contohnya: manusia dan tikus.
Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.
o Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang
memakan tumbuhan secara langsung, misalnya, hewan pemakan tumbuhan
(herbivor), seperti zooplankton, ulat, belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing,
dan kuda.
o Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang
memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan ulat dan ular
pemakan tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).
o Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang
memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang pemakan ular atau
burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat. Konsumen tingkat keempat
(konsumen puncak) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat
ketiga. Manusia sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) berada
pada tingkatan konsumen.

 Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh nutrisi


dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari
makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.
 Detritivor, setelah beberapa waktu, tumbuhan atau hewa yang mati akan
hancur menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan akhirnya akan hilang.hal
itu dapat terjadi karena adanya kegiatan organisme pengurai (perombak).
Organisme pengurai mengeluarkan enzim selulosa, tumbuhan, atau hewan
menjadi lunak kemudian dirombak dan terurai menjadi bagian kecil-kecil lalu
diserapnya. Terdapat sisa-sisa bahan fragmen yang disebut detritus, kemudian
ada organisme yang menembus ke dalam tubuh tumbuhan atau hewan itu
kemudian memakan detritus, organime tersebut disebut detritivor. Contohnya:
kaki seribu.

5
b. Komponen abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen
abiotik untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut,
o Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang biak bergantung
pada beberapa factor fisika dan kimia di lingkungannya.
o Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan organisme.
Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang menentukan jenis
organisme yang hidup di padang pasir.
Komponen abiotik pada ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari,
oksisgen, suhu, dan tanah.
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau
antara komponen biotik dan abiotik. Ketergantungan antar komponen biotik dapat
terjadi melalui:
a. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan
dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut
tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu
menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu
diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat
trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut
konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi
ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu
tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
b. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan
satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya
memakan satu jenis makhluk hidup lainnya. Ketergantungan antara
komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:
siklus karbon, siklus air, siklus nitrogen dan siklus sulfur. Siklus ini berfungsi
untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat. Ulah
manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik,
manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan. Dalam suatu
ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-sama
dengan lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik dan sebaliknya organisme juga dapat memengaruhi

6
lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup. Kehadiran suatu
spesies dalam suatu ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber
daya dan kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran
yang masih dapat ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut
hukum toleransi.
Dalam makanan terdapat energi yang digunakan oleh organisma untuk
melakukan aktivitasnya. Bersamaan dengan aliran materi dalam peristiwa makan
memakan, terjadi pula aliran energi. Aliran energi merupakan rangkaian urutan
pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar
matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke
saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung dalam ekosistem. Jadi, energi tidak
hilang tetapi berubah bentuknya, sehingga dikenal dengan hukum kekekalan
energi.
Hukum kekekalan energi dikenal juga dengan hukum thermodinamika.
Hukum thermodinamika I menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu
bentuk menjadi bentuk lainnya, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Namun demikian, hukum thermodinamika II (atau hukum konservasi entropi)
menyatakan bahwa tidak ada suatu proses pengubahan energi yang terjadi secara
sempurna (100 %). Dalam proses tertentu perubahan satu bentuk energi menjadi
energi yang lain selalu menghasilkan sisa yang tidak terpakai pada proses itu. Sisa
energi yang tidak terpakai itu disebut entropi. Karena entropi tersebut tidak
terpakai dalam proses tersebut, maka disebut pula sebagai limbah.
Piramida Biomassa dan Piramida Energi Piramida biomassa, dapat dinyatakan
sebagai diagram yang mengambarkan perpaduan massa seluruh makhluk hidup di
habitat tertentu yang diukur dan dinyatakan dalam satuan gram. Biomassa, ukuran
berat materi hidup pada waktu tertentu. Piramida Energi, memperlihatkan jumlah
energi yang dipindahkan dari satu tingkat ke tingkat diatasnya dalam suatu jaring
makanan.
2. Interaksi Antar Organisme dalam Organisme
a. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Komponen biotik banyak dipengaruhi oleh komponen abiotik. Tumbuhan
sangat bergantung keberadaan dan pertumbuhannya dari tanah, air, udara tempat
hidupnya. Jenis tanaman tertentu dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah

7
tertentu. Sebaran tumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim.
Misalnya, di pantai tanaman kelapa dapat tumbuh subur, tetapi tidak demikian di
daerah pegunungan. Sebaliknya, komponen abiotik juga dipengaruhi oleh
komponen biotik. Keberadaan tumbuhan mempengaruhi kondisi tanah, air dan
udara disekitarnya. Banyaknya tumbuhan membuat tanah menjadi gembur dan
dapat menyimpan air lebih banyak serta membuat udara menjadi sejuk.
Organisma lainnya, seperti cacing juga mampu menggemburkan tanah,
menghancurkan sampah atau seresah daun, dan menjadikan pengudaraan tanah
menjadi lebih baik, sehingga semua itu dapat menyuburkan tanah.
 Interaksi antarkomponen abiotik
Di alam antarkomponen abiotik juga saling berinteraksi. Proses pelapukan
batuan dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim juga mempengaruhi
keberadaan air di suatu wilayah. Suhu udara di suatu tempat, dalam kadar
tertentu, dipengaruhi oleh warna batuan, keberadaan tubuh-tubuh air dan
sebagainya. Kandungan mineral dalam air juga dipengaruhi oleh batuan dan
tanah yang dilaluinya.
 Interaksi antarkomponen biotik
Antarkomponen biotik juga terjadi interaksi. Interaksi tersebut dapat terjadi
antar organisma, populasi maupun komunitas.
b. Interaksi antarorganisme
Organisma secara individu melakukan berbagai bentuk interaksi dengan
sesama jenisnya maupun dengan jenis yang lain. Interaksi antarorganisma dapat
dibedakan menjadi:
 Netral, yaitu hubungan tidak saling mengganggu antarorganisma dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua
belah pihak. Contohnya, interaksi yang netral adalah antara kambing dengan
kupu-kupu.
 Predasi, yaitu hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Pemangsa
tidak bisa hidup tanpa hewan yang dimangsanya. Itulah sebabnya jika hewan
yang dimangsanya habis, maka pemangsa juga akan pergi atau punah.
Pemangsa berperan sebagai pengontrol jumlah dari suatu populasi. Jika
jumlah pemangsa berkurang maka jumlah hewan yang dimangsanya akan
bertambah. Contohnya, jika ular banyak yang dibunuh oleh manusia, maka
populasi tikus akan bertambah.

8
 Parasitisme adalah hubungan antarorganisma yang berbeda spesies yang
bersifat merugikan salah satu spesies. Contohnya adalah antara benalu dengan
pohon inangnya, lintah dengan organisma yang diambil darahnya, kutu, jamur,
cacing pita dan lain-lain.
 Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisma yang berbeda
spesies yang salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak
dirugikan. Contohnya adalah tumbuhan epifit yang hidup menempel pada
batang atau cabang pohon. Tumbuhan epifit dapat memperoleh cahaya karena
menempel di pohon yang tinggi, sedangkan pohon yang ditumpanginya tidak
diuntungkan maupun dirugikan.
 Mutualisme adalah hubungan antara dua organisma yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya adalah antara bakteri
Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan. Bakteri tersebut
hidup pada akar tanaman dan memfiksasi N2 (gas) dan mengubahnya menjadi
nitrat dan amonium sebagai nutrien untuk bakteri itu sendiri dan tanaman
kacang-kacangan.
c. Intereaksi antarpopulasi
Interaksi antarpopulasi terjadi antara populasi yang satu dengan populasi
lain. Interaksi tersebut dapat bersifat alelopati maupun kompetisi. Interaksi
alelopati adalah interaksi antarpopulasi yang terjadi jika populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghambat tumbuhnya populasi lain. Kompetisi
yaitu interaksi antarpopulasi yang di dalamnya terdapat kepentingan yang sama,
sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh
alelopati adalah jamur Penicillium sp. yang dapat menghasilkan antibiotika yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, sedangkan contoh kompetisi
adalah antara populasi kuda dengan populasi kijang dalam memperoleh rumput.

d. Interaksi antarkomunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling
berinteraksi di suatu wilayah yang sama. Sebagai contoh adalah komunitas padang
rumput yang dihuni oleh beberapa populasi diantaranya kuda, banteng, ular,
belalang, singa, macan, srigala dan lain-lain. Contoh komunitas lainnya adalah
komunitas sungai yang di dalamnya terdiri atas beberapa populasi seperti buaya,
kuda nil, ular, ikan, plankton dan lain-lain. Antara komunitas padang rumput dan

9
sungai terjadi interaksi berupa peredaran organisma hidup dari kedua komunitas
tersebut. Kuda, banteng dapat menjadi sumber makanan bagi buaya. Demikian
sebaliknya, ikan dapat menjadi makanan bagi macan.

C. MACAM-MACAM EKOSISTEM
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah Ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (Garis Lintangnya), Ekosistem darat dibedakan
menjadi beberapa Bioma, yaitu sebagai berikut :
1. Bioma Hutan Gugur
2. Bioma Tundra
3. Bioma Taiga
4. Bioma Padang Rumput
5. Bioma Hutan Hujan Tropis
6. Bioma Sabana
7. Bioma Gurun

2. Ekosistem Perairan
Ekosistem darat adalah Ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa air. Ekosistem
darat dibedakan menjadi:
1. Ekosistem Air Laut
2. Ekosistem Air Tawar (Firmansyah.2009 :81)

3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.

 Ekosistem Darat

a. Bioma Hutan Gugur


Bioma hutan gugur pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang
mengalami pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat di
berbagai pegunungan di daerah tropis. Hutan gugur adalah hutan dengan
tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim dingin. Pada musim panas,
energi radiasi yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah
hujan) dan kelembapan. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh
dengan baik. Namun demikian, cahaya matahari masih dapat menembus hingga
ke permukaan tanah, karena dedaunan tidak begitu lebat. Menjelang musim
dingin, radiasi matahari mulai berkurang dan temperatur udara turun. Tumbuhan
mulai sulit mendaptkan air sehingga daun berubah warna menjadi merah, coklat,
dan akhirnya gugur.

10
Daerah persebaran

Di negara Canada, Swedia, Finlandia, Norwegia, Rusia, sebagian Amerika


Serika yang meliputi daerah yang luas, mulai dari sungai Mississippi hingga
pantai Atlantik dan dari Florida hingga Kanada bagian Selatan, Chili, Kazakhstan,
Cina dan Jepang. Sedangkan di Indonesia, bioma ini dapat ditemukan di Jawa
Barat hingga Jawa Timur.

Karakteristik
1. Mempunyai 4 musim. Panas, gugur, dingin, dan semi.
2. Curah hujan merata sepanjang tahun antara 75 – 100 cm / tahun
3. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih sedikit daripada bioma hutan tropis.
4. Tumbuhan yang dapat bertahan pada bioma hutan gugur jumlahnya tidak
terlalu banyak.
5. Suhu hutan rata – rata ± 50º F
6. Terletak di wilayah sub tropis 23,5 derajat Lu dan LS
7. Pada musim panas: radiasi matahari cukup tinggi, curah hujan tinggi, dan
kelembaban tinggi.
8. Menjelang musim dingin: radiasi matahari mulai berkurang, suhu dan
kelembaban mulai turun. tumbuhan sulit mendapatkan air, sehingga warna
daun menjadi merah dan cokelat hingga akhirnya berguguran (musim gugur).
9. Musim dingin: tubuhan gundul (tidak berdaun), daun tidak mengalami
fotosintesis, dan beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur panjang).
10. Menjelang musim panas: suhu naik, salju mencair, dan tumbuhan mulai
berdaun (musim semi).

Ciri-ciri :
1. Curah hujan sedang, yaitu 750-1000 mm per tahun.
2. Mengalami empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin,
dan musim semi. Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan
bioma hutan gugur seperti berikut.
Saat musim panas, pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan
membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung
tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis.
Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari
berkurang, suhu rendah, dan air cukup dingin. Oleh karena itu, daun-daun
menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit
mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kemudian menjadi
tumpukan senyawa organik.
Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul dan tidak
melakukan kegiatan fotosintesis, beberapa jenis hewan mengalami/ dalam
keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).

11
Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik dan salju mencair,
tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di
permukaan tanah dan hewan-hewan yang berhibernasi mulai aktif kembali.
3. Vegetasinya adalah pohon maple, oak, beech, dan elm. Tumbuhan di hutan
gugur mengalami periode dormansi saat musim dingin yaitu ditandai dengan
gugurnya daun-daun yang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan di hutan
gugur dalam menghadapi musim dingin.
4. Hewan yang menghuni pada umumnya adalah rusa, beruang, raccon, rubah,
tupai, dan burung pelatuk.
Contoh bioma hutan gugur yaitu terdapat di Kanada, Amerika, Eropa, dan Asia

b. Bioma Tundra
Bioma tundra merupakan sebuah ekosistem pada daerah yang luas yang terdiri
dari flora dan fauna yang khas di dalamnya. Ekosistem ini terbentuk karena
adanya perbedaan letak geografis dan astronomis. Sedangkan Tundra berasal dari
kata Finlandia yaitu tunturia, yang berarti dataran tanpa pohon.

Jadi, Bioma tundra adalah suatu ekosistem pada daerah yang luas yang berupa
dataran tanpa pohon. dan hanya terdapat di sekitar kutub utara dan sebagian di
kutub selatan. Bioma tundra ini terdapat di sekitar lingkar Artik dan Greenland di
wilayah kutub utara dan di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika
pada sebelah kutub selatan.

Terbentuknya Bioma tundra adalah karena lingkungan alam yang gelap dalam
jangka waktu yang lama yang disebabkan oleh tidak terjangkaunya sinar matahari
untuk menyinari daerah ini. Sehingga pada daerah ini hanya terdapat beberapa
pohon kerdil, bahkan kebanyakan hanya terdapat lumut, terutama sphagnum dan
lumut kerak (lichens).

Ciri-ciri:

1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es.


2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya
sampai di posisi 23,5° LU/LS.
3. Permafrost, yaitu dimana tanah dibawah permukaan beku secara permanen.
4. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas
tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpine.
5. Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di
bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang
dangkal selama musim panas yang pendek.

12
6. Bioma Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20%
permukaan tanah di bumi.
7. Keanekaragaman biotik rendah, struktur vegetasi yang sederhana, dan Usia
tumbuh tanaman yang sangat pendek, hanya berkisar 30-120 hari (1-4 bulan).
8. Musim tanam berkisar 50 sampai 60 hari, dengan suhu rata – rata 3º – 120C
yang memungkinkan vegetasi pada bioma tundra dapat bertahan hidup.
9. Curah hujan tahunan, termasuk saat salju mencair adalah 15 – 25 cm.
10. Energi dan nutrisi dalam bentuk bahan organic yang telah mati.
11. Nitrogen diciptakan oleh fiksasi biologis dan fosfor yang dibuat oleh curah
hujan.
12. Tanaman dapat melakukan fotosintesis pada temperatur dan intensitas cahaya
yang rendah.

c. Bioma Taiga

Bioma merupakan suatu ekosistem besar dengan daerah luas yang didalamnya
terdapat flora dan fauna yang khas dan juga terdapat flora fauna yang terbentuk
karena adanya perbedaan letak geografis dan astronomis. Sedangkan Taiga
berasal dari bahasa Rusia yang mempunyai arti hutan. Karakteristik bioma taiga,
ciri-ciri bioma taiga, manfaat bioma taiga, apa itu bioma taiga, pengertian bioma
taiga, kegunaan bioma taiga, letak bioma taiga. Taiga ialah hutan yang tersusun
dari satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. semak-semak dan
tumbuhan basah sangat minim didalamnya, hewan didalam hutan bioma taiga
antara lain seperti moose, beruang hitam, beruang, rubah, serigala, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

Bioma Taiga adalah suatu ekosistem yang berada di hutan yang didalamnya
hanya terdapat satu spesies pohon yang sejenis. Spesies tersebut misalnya seperti
pinus, konifer, cemara dan lainnya yang sejenis. Bioma Taiga bisa kita dapati
didaerah yang memiliki iklim subtropi, letak atronomisnya adalah 60º-70º garis
Lintang Utara atau garis Lintang Selatan. Bioma Taiga menempati wilayah mulai
dari perbatasan dengan wilayah bioma tundra sampai sekitar 800 km ke sebelah
selatan. Bioma ini banyak ditemukan pada wilayah bumi bagian utara misalnya
seperti di Rusia, Siberia, Alaska dan Kanada.

Ciri-ciri :

1. Perbedaan suhu yang terjadi musim panas dan dingin sangat tinggi.
2. Tanaman akan mulai tumbuh saat musim panas dari 3 sampai 6 bulan.
3. Tumbuhan yang tumbuh memiliki sifat homogen.

13
4. Binatang yang sebagai penghuni khasnya ialah,srigala,beruang hitam,dan
burung.

d. Bioma Padang Rumput


Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke
daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan
hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak
terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. Persebaran bioma stepa terdapat
di wilayah Hongaria (Puzta), Kanada (Great Plains), Amerika Selatan (Pampa-
Argentina), Rusia (Siberia), Amerika Serikat (Praire), Australia, dan Selandia
Baru.
Ciri -ciri :
a. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun.
b. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan
oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang
baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
c. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m.
d. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia.
e. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika
Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
f. Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah: akasia
dan semak belukar karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini
bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain:
rusa, kerbau, kangguru, harimau, singa.
g. Pada bioma Padang Rumput ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup
untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput,
sedangkan pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut.
h. Tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput,
meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena
mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang
rumput. Padang rumput yang tersebar di bentang bumi yang bisa dijumpai
adalah Padang atau veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di
Argentina, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika Utara bagian tengah
semuanya adalah padang rumput. Yang penting bagi padang rumput adalah
pada musim kemarau, kebakaran yang kadang-kadang terjadi, dan makanan
rumput oleh mamalia besar. Semuanya itu akan mencegah pembentukan
semak berkayu dan pohon-pohon.
i. Padang rumput seperti praire rumput tinggi di Kansas sekali waktu menutupi
sebagian besar Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput
sangat kaya akan nutrient, habitat ini menyediakan lahan subur bagi
pertanian.
j. Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan
padang rumput tropis. Prairie adalah padang rumput yang luas tanpa pohon.

14
Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan
tanaman tak berkayu. Padang rumput abadi adalah salah satu faktor
lingkungan yang melarang pertumbuhan tanaman berkayu, hal ini cukup jelas
alasannya karena situasi ekstremlah yang membantu daratan itu hanya bisa
ditumbuhi oleh rumput.Contohnya: Padang rumput abadi antara lain: rumput
Alpen, padang rumput pantai, Padang rumput gurun
Ciri-ciri :
a. Terdapat daerah yang tropis dan sub tropis

b. Memiliki curah hujan bioma padang rumput sekitar 25 sampai 50 cm per


tahunnya namun turun dengan tidak teratur.

c. Iklim pada padang rumput biasanya ber suhu panas

d. Binatang yang hidup di bioma padang rumput adalah burung, reptil,


kanguru,dan kijang.

e. Bioma Hutan Hujan Tropis


Hutan tropis adalah hutan alam yang terletak di antara garis 23°27" Lintang
Utara dan 23°27" Lintang Selatan, berada pada daerah iklim tropis. Hutan Tropis
terdapat di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara,
sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian
besar wilayah Amerika Selatan. Luas dari daerah tropis mencakup 30 persen dari
keseluruhan wilayah di permukaan bumi.
Hutan hujan tropis merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna
di seluruh dunia.Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia"
karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.
Hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah spesies tumbuhan yang
sangat banyak.Hutan di Kalimantan mempunyai lebih dari 40.000 spesies
tumbuhan, dan merupakan hutan yang paling kaya spesiesnya di dunia.Di antara
40.000 spesies tumbuhan tersebut, terdapat lebih dari 4.000 spesies tumbuhan
yang termasuk golongan pepohonan besar dan penting.
Di dalam setiap hektar hutan tropis seperti tersebut mengandung sedikitnya
320 pohon yang berukuran garis tengah lebih dari 10 cm. Di samping itu, di hutan
hujan tropis Indonesia telah banyak dikenali ratusan spesies rotan, spesies pohon
tengkawang, spesies anggrek hutan, dan beberapa spesies umbi-umbian sebagai
sumber makanan dan obat-obatan.
Hutan hujan tropis memiliki empat lapisan utama. Masing-masing lapisan
merupakan tempat hidup tanaman dan hewan yang berbeda yang telah beradaptasi
untuk hidup di wilayah tersebut. Lapisan ini telah diidentifikasi sebagai :
 Tajuk Kanopi (emergent), di ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan tanah.

15
 Kanopi Atas (upper canopy), memiliki ketinggian antara 24–36 m.

 Bawah Kanopi (understory), terletak antara kanopi atas dan lantai hutan.

 Lantai Hutan (forest floor), tempatnya terhalang dari sinar matahari.

Ciri-ciri :
1. Memiliki pohon-pohon yang tinggi, rapat, dan berdaun lebat.

2. Dasar hutan ditumbuhi rumput dan lumut sebagai penutup lahan.


3. Sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan.
4. Udara di sekitarnya sangat lembap.
5. Berada di di daerah curah hujan tinggi
6. Pada hutan hujan tropis dicirikan dengan adanya tingkat kelembaban yang
selalu tinggi, biasanya 80% atau lebih.
7. Struktur hutan hujan tropis terdiri dari tajuk yang berlapis-lapis.
8. Lapis tajuk yang atas terdiri dari pohon-pohon yang muncul di antara lapis
tajuk di bawahnya (kedua) dengan tinggi antara 45 – 60 m.
9. Pohon pada lapis teratas umumnya mempunyai tajuk yang kecil dan tidak
teratur dengan sedikit susunan cabang.
10. Lapis tajuk kedua merupakan kanopi utama yang umumnya terdiri dari jenis-
jenis pohon yang ramping dengan tinggi antara 30-40 m.
11. Lapisan tajuk di bawahnya terdiri dari jenis-jenis pohon yang sangat toleran,
dengan batang yang ramping, tinggi dan tajuk yang kecil, terdapat banyak
epifit pada cabang yang tinggi.
12. Pada lantai hutan banyak terdapat jenis-jenis tumbuhan bawah seperti palem
kecil, jenis-jenis bambu, rotan, paku-pakuan dan jenis-jenis lainnya, atau
mungkin hampir tanpa tumbuhan bawah

f. Bioma Sabana
Sabana atau savana adalah padang rumput ekosistem yang ditandai dengan
pohon-pohon yang cukup kecil atau banyak space diantaranya
sehingga kanopi tidak menutup. Kanopi terbuka memungkinkan cahaya yang
cukup untuk mencapai tanah dan mendukung lapisan herba terutama yang terdiri
dari rumput. Beberapa klasifikasi menyatakan bahwaa savana adalah sebuah
sistem yang padang rumput yang tidak ada pohon.
Kebanyakan sabana memiliki kerapatan pohon yang lebih tinggi dan jarak
pohon lebih teratur dari pada di hutan. Sabana juga ditandai dengan ketersediaan
air musiman, dengan mayoritas curah hujan terbatas pada satu musim. Sabana
yang berhubungan dengan beberapa jenis bioma. Savanna mencakup 20% dari
luas lahan bumi dan wilayah terbesar bioma savana ditemukan di Afrika (Ernst,
2002).
Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis
yang terdiri atas pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh

16
semak belukar serta rumput-rumputan. Jenis pohon yang terdapat di daerah sabana
Australia adalah eukaliptus, sedangkan di daerah Kenya dan Afrika adalah
tanaman baobab (adansonia digitata) yang memiliki ciri antara lain daun dan
cabang membentuk tajuk yang berbentuk seperti payung yang melebar, batangnya
tebal, dan relatif kasar. Vegetasi yang tumbuh dengan jarang disebabkan oleh
kondisi lingkungan kering yang lebih lama jika dibandingkan bulan basah dan
rendahnya curah hujan di daerah tersebut. Wilayah penyebaran sabana terutama di
Australia, Afrika Timur, Brazilia, dan Indonesia terutama di Kepulauan Nusa
Tenggara (Ewusie, 1990)
Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang
rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana yang ada di
Indonesia terdapat pada kepulauan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur (Widyastuti,2002).
Sabana, yaitu padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak-semak
belukar dan juga ditumbuhi pepohonan. Sabana banyak terdapat di Afrika yang
menjadi habitat hewan yang merumput (grazing animal). Sabana terdapat pula di
Australia, Amerika Selatan, dan Asia Selatan. Di Indonesia, sabana terdapat di
Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian tenggara. Sabana biasanya merupakan
daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Sabana terjadi karena keadaan
tanah, kebakaran yang berulang, dan bukan disebabkan oleh keadaan iklim.
Ciri-ciri :

1. Bersuhu panas sepanjang tahun.


2. Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya
bioma savana.
3. Savana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah
yang intensitas hujannya makin rendah.
4. Savana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang
intensitas hujannya makin tinggi.
5. Sebagian besar savana didominasi oleh suku Gramineae dan terkadang
dijumpai suku Cyperaceae. Rumput yang mempunyai pertumbuhan dengan
daun-daun kasar dan kaku akan cenderung bersifat dominan. Selain itu juga
terdapat jenis Pennisetum purpureum, Acacia
isp, suku Leguminoceae dan Adansonia digitata.
6. Pada umumnya savana mengalami masa kekeringan yang panjang tiap
tahunnya.

g. Bioma Gurun
Gurun dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir adalah
suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per
tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan.
Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin benar,
walaupun jika diamati secara seksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang
biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan
tubuh.
Dalam arti kamus besar bahasa indonesia gurun adalah padang luas yg
tandus ; padang pasir. gurun pasir adalah dataran luas mengitari bukit dan padang

17
batu yg terdiri atas pasi, sedangkan gurun tandus adalah gurun yg tidak ditumbuhi
tumbuh – tumbuhan sedikit pun. Gurun adalah suatu daerah dimana curah
hujannya sangat kecil yaitu kurangdari 250mm/tahun, sifat udaranya kering dan
hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan
kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah.
Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan
temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat
dingin pada malam hari. Gurun-gurun yang terbesar di dunia antara lain :Gurun
Sahara di Afrika Utara, Gurun Sonora di Amerika dan Gurun Kalahari di
AfrikaTengah.
Gurun terjadi karena proses pelapukan bantuan oleh cuaca yang variasi
temperatur antara siang dan malam sangat tajam.Batuan yang menjadi sangat
panas pada siang hari kemudian menyusut dan pecah karena suhu yang sangat
dingin pada malam hari. Proses pelapukan ini berlangsung ribuan tahun, bahkan
ada yang telah berumur jutaan tahun,seperti Gurun Sahara di Afrika Utara.
Terjadinya gurun pasir juga dapat disebabkan oleh penguapan air tanah yang
berlebihan oleh pemanasan matahari tehadap permukaan tanah dan atmosfir.
Padahal pemanasan atmosfer dalam waktu yang lama akan memperkecil
kemungkinan terjadinya hujan(kondensasi). Jika itu terus berlanjut tanah pun
menjadi gersang dan kemudian terciptalah gurun pasir.
Ciri-ciri:
1. Tingkat evaporasi (penguapan) yang lebih tinggi daripada curah hujan dan air
tanah yang cenderung asin.

2. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang


panjang. (Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar
panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian
disimpan dalam jaringan spons.)

3. Dihuni oleh hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbil dan juga
unta.

4. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan

5. Contoh tumbuhan yang hidup yaitu Kaktus, Kurma

 Ekosistem Perairan

a. Air Laut

Ekosistem laut merupakan salah satu ekosistem alamiah akuatik yang paling
besar di planet bumi ini. Luas area laut memang mencakup hampir 80% wilayah
bumi. Khusus untuk Indonesia yang merupakan salah satu Negara kepulauaan,

18
luas territorial didominasi oleh lautan. Dengan demikian, bisa diasumsikan bahwa
ekosistem laut memiliki peranan yang penting bagi rakyat Inodnesia dan juga bagi
masyarakat dunia dalam skala yang lebih besar.
Ciri-ciri ekosistem air laut: Memiliki luas 2/3 wilayah bumi atau sekitar 70
sampai 80%, Kadar mineral yang sangat tinggi dan didominasi CI atau garam
sebanyak 55%, terdapat variasi suhu di permukaan dan wilayah yang lebuh dalam

b. Air Tawar

Ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada
didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air
tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar akan saling
mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Komponen pembentuk ekosistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Komponen hidup (biotik)


2. Komponen tidak hidup (abiotik)
Contoh komponen hidup didalam air tawar adalah ikan, serangga dalam air,
dan segala makhluk hidup yang ada disekitar perairan tersebut. Sedangkan
komponen mati atau tidak hidup adalah benda-benda didalam telaga atau sungai
itu sendiri yang digunakan sebagai media hidup dari makhluk hidup didalamnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah
ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya

 Ekosistem Buatan

a. Ekosistem Sawah

Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik berpermukaan


rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau
tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok
tanam padi. Untuk keperluan ini, sawah harus mampu menyangga genangan
air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam
pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air,
sungai atau air hujan. Sawah yang terakhir dikenal sebagai sawah tadah
hujan, sementara yang lainnya adalah sawah irigasi.

19
Padi yang ditanam di sawah dikenal sebagai padi lahan basah (lowland rice).
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban.
Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan
untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa
disebut sebagai padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia,
setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber
karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan
padi dinamakan beras. Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk
dengan adanya campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan
itu tujuan dari membuat ekosistem ini.

b. Ekosistem Akuarium

Aquarium merupakan suatu ekosistem aquatik buatan yang terbuat dan bejana
atau bak kaca, sehingga kehidupan di dalam air tersebut dapat terlihat jelas dan
luar. Di dalam aquarium terdapat unsur biotik yang berupa ikan-ikan hias, siput,
udang, binatang-binatang karang, kura-kura dan tumbuh-tumbuhan air. Air, koral,
udara, batu-batuan dan cahaya merupakan unsur-unsur benda mati yang disebut
unsur abiotik. Perpaduan antara kedua unsur tersebut menghasilkan ekos istem
yang serasi dan seimbang, sehingga akan merupakan suatu pemandangan yang
indah dan menarik (Heru Susanto. 2003).
Aquarium air tawar yaitu aquarium yang memiliki bentuk ekosistem air tawar.
Kadar garam sangat rendah dengan komunitas air tawar yang terdiri atas ikan-ikan
hias air tawar, udang air tawar, siput air tawar dan tumbuh-tumbuhan air tawar.
Pengelolaan aquarium air tawar ternyata lebih mudah, sehingga lebih banyak
penggemarnyà. Walaupun demikian aquarium air laut juga memiliki beberapa
keunggulan, yaitu memiliki variasi kehidupan yang lebih kaya.
Dalam ekosistim air tawar buatan setiap komponen biotik dan abiotik selalu
berintertaksi membentuk hubungan yang saling ketergantungan, misalnya
makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas, tumbuhan hijau memerlukan
cahaya untuk berfotosintesis. Selain itu ketergantungan komponen abiotik
terhadap komponen biotik, misalnya cacing tanah menggemburkan tanah,
tumbuhan untuk menahan erosi, tumbuhan hijau untuk mengurangi pencemaran
udara . Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini
tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem
untuk mencapai keseimbangan baru (Edi. 2007).

20
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ekosistem merupakan sistem ekologi yang dibentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat didefinisikan
sebagai suatu tatanan kesatuan utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup (faktor biotik dan faktor abiotik) yang saling memengaruhi.

Organisma secara individu melakukan berbagai bentuk interaksi dengan sesama


jenisnya maupun dengan jenis yang lain antara lain : Netral, Predasi, Parasitisme,
Komensalisme, dan Mutualisme.
Macam-macam ekosistem dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah Ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (Garis Lintangnya), Ekosistem darat dibedakan
menjadi beberapa Bioma, yaitu sebagai berikut :
a. Bioma Hutan Gugur
b. Bioma Tundra
c. Bioma Taiga

21
d. Bioma Padang Rumput
e. Bioma Hutan Hujan Tropis
f. Bioma Sabana
g. Bioma Gurun

2. Ekosistem Perairan
Ekosistem darat adalah Ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa air. Ekosistem
darat dibedakan menjadi:
a. Ekosistem Air Laut
b. Ekosistem Air Tawar (Firmansyah.2009 :81)

3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan misalnya:
a. Sawah
b. Akuarium

22
DAFTAR PUSTAKA

Edi Atmawinata. 2007. Rahasia dan Seluk Aquarium. Bandung: CV Yrama Widya
Firmansyah.2009.Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: Setia Purna Inves
Heru susanto. 2003. Membuat Aquarium. Jakarta : Penebar Swadaya, Anggota
Ikapi
Kent M. and Paddy C. 1992. Vegetation Description and Analysis a Practical
Approach. London : Belhaven Press
Odum EP. 1971. Dasar-dasar Ekologi.T Samingan (Terjemahan). Yogyakarta :
UGM Press
Schulze, Ernst et all. 2002. Plant Ecology. New York: Springer-Verlag
Ewuise, J.Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan oleh Tanuwijaya U.
Bandung: ITB press

Widyastuti. 2002. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumber
Daya Lahan. Bogor: IPB Press

Anda mungkin juga menyukai