STEP 1
STEP 2
Ibu P1 A0 25 tahun, post partum 2 bulan, saat ini mulai merasakan produksi ASI
menurun setelah mengkonsumsi pil KB yang diberikan oleh tetangganya kira2 sejak 1
minggu yg lalu. estrogen menghambat prolaktin ASI menurun (Indikasi, kontra
indikasi, efek samping, metode, pemilihan KB, kerugian dan keuntungan, (sebaiknya
mini pil, IUD, suntik )
STEP 3
Macam Kontrasepsi
METODE SEDERHANA
a. TANPA ALAT
A. KB Alamiah
1. Metode Kalender (Ogino-Knaus)
Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6 –
12 bulan terakhir.
terjadi ovulasi --> karena terjadi penekanan LH dan FSH --> terjadi
Tapi bila dalam waktu 3 bulan datang haid, maka dianjurkan memakai
IUD --> dipasang setelah plasenta keluar tapi gagal sekitar 20% karena
hari.
Progesteron rendah & esterogen rendah --> prolaktin meningkat --> stimulasi kel
esterogen --> memperkuat efek progesteron, meningkatkan retensi air dalam tubuh
menunda
memberi jarak
1. Aman
2. Murah/tanpa biaya.
3. Dapat diterima oleh banyak golongan agama.
4. Sangat berguna baik untuk merencanakan maupun menghindari
terjadinya kehamilan.
5. Mengajarkan pada wanita, kadang-kadang suaminya, perihal siklus haid.
6. Tanggungjawab berdua sehingga menambah komunikasi dan kerjasama.
Kerugian:
Keuntungan:
Tidak memerlukan alat/murah.
Tidak menggunakan zat-zat kimiawi.
Selalu tersedia setiap saat.
Tidak mempunyai efek samping.
Kerugian:
1. Angka kegagalan cukup tinggi.
a. 16-23 kehamilan per l00 wanita pertahun.
b. Faktor-faktor yang menyebabkan angka kegagalan yang tinggi ini
adalah:
Adanya cairan pre-ejakulasi (yang sebelumnya sudah
tersimpan dalam kelenjar prostate, urethra, kelenjar
Cowper) yang dapat keluar setiap saat, dan setiap tetes
sudah dapat mengandung berjuta-juta spermatozoa.
Kurangnya kontrol diri pria, yang pada metode ini justru
sangat penting.
2. Kenikmatan seksual berkurang bagi suami-istri, sehingga dapat
mempengaruhi kehidupan perkawinan.
Kontra-Indikasi:
Ejakulasi premature pada pria.
b. DENGAN ALAT
A. BARIER (Mekanis)
1. METODE BARIER PADA PRIA (KONDOM)
Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia
interna wanita
Keuntungan kondom:
Mencegah kehamilan.
Memberi perlindungan terhadap penyakit-penyakit akibat
hubungan seks (PHS)
Dapat diandalkan.
Relatif murah.
Sederhana, ringan, disposable.
Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi atau follow-up.
Pria ikut secara aktif dalam program KB.
Kerugian kondom:
Angka kegagalan relative tinggi.
Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan
seks guna memasang kondom.
Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada
setiap sanggama.
Terbuat dari lateks sehingga ada beberapa wanita yang mengalami
alergi berupa gatal dan terasa panas
Berkurangnya sensitivitas pria, dan juga wanita, selama sanggama.
Bayangan/reputasi yang kurang baik mengenai kondom
(dihubungkan dengan pelacuran, penyakit kelamin)
Indikasi Kondom:
a. Pria:
Penyakit genitalia.
Sensitivitas penis terhadap secret vagina.
Ejakulasi prematus.
b. Wanita:
Vaginitis, termasuk yang dalam pengobatan.
Kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD, sedangkan
pemasangan diafragma atau kap serviks secara anatomis atau
psikologis tidak memungkinkan.
Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang dilepaskan di
dalam vagina.
Efektifitas:
1. Theoritical effectiveness, yang meliputi “method failure”: 2% per
100 pasangan pertahun.
2. Use effectiveness, yang meliputi “user failure”: 13 – 38%.
Use effectiveness sangat erat sekali hubungannya dengan
karakteristik individu, misalnya:
a. Umur.
b. Motivasi, menjarangkan atau menghindari kehamilan.
c. Tingkat pendidikan suami-istri.
d. Lamanya perkawinan.
e. Penghasilan keluarga.
f. Pengalaman memakai kondom.
Kontra-Indikasi Kondom:
a. Absolut:
Pria dengan ereksi yang tidak baik.
Riwayat syok septic.
Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner seksual
Efek Samping dan Komplikasi:
Keluhan utama dari akseptor adalah berkurangnya sensitivitas
glans penis.
Alergi terhadap karet.
2. METODE BARIER PADA WANITA (BARIER INTRAVAGINAL)
Menghalangi masuknya spermatozoa kedalam traktus genitalia
interna wanita dan inmobilisasi/mematikan spermatozoa oleh
spermisidnya.
1. Diafragma (Diaphragma).
Keuntungan Diafragma:
Sangat efektif (bila dipakai dengan benar).
Aman.
Diawasi sendiri oleh pemakai.
Hanya dipakai bila diperlukan.
Dapat dipakai selama haid (tapi ini tidak dianjurkan).
Tidak mempengaruhi laktasi.
Kerugian/Kurang Populernya Diafragma:
1. Reaksi alergi.
2. Iritasi Vagina.
3. Infeksi, termasuk infeksi traktus urinarius yang lebih sering,
diperkirakan disebabkan oleh :
Pinggir-alas diafragma menekan urethra dan
mengakibatkan iritasi.
Wanita lebih sering memanipulasi daerah perineumnya
sehingga bakteri dapat dapat masuk ke dalam vagina dan
urethra.
Tekanan pada urethra mengakibatkan lebih banyak urine
tertahan di dalam kandung kemih sehingga mempermudah
berkembang-biaknya kuman.
4. Dispareuni (pada diafragma yang terlalu besar), atau secret
yang sangat berbau karena pemakaian yang terlalu lama.
5. Yang selalu harus dipikirkan kemungkinan timbulnya Sindrom
Syok Toksik.
Efektivitas:
Kontra Indikasi:
3. Kondom wanita.
Aerosol (busa)
suppositoria di tempat
Krim
serviks
Tekan alat pendorong sampai krim keluar. Tidak perlu
Cara kerja :
Pilihan :
kontrasepsi
Manfaat :
Kontrasepsi
Mudah digunakan
1. Aman.
2. Sebagai kontrasepsi pengganti/cadangan untuk wanita dengan kontra-
indikasi pemakaian Pil-Oral, IUD dll.
3. Efek pelumasan pada wanita yang mendekati menopause disamping efek
proteksi terhadap kemungkinan menjadi hamil.
4. Tidak memerlukan supervise medik.
Kerugian Spermisid Vaginal:
I. Absolut:
1. Kebutuhan akan suatu metode dengan efektivitas tinggi karena alasan
kesehatan, pribadi atau social.
2. Penghentian sexual foreplay akan menghambat/menghalangi minat
seksual.
3. Ketidakmampuan penerimaaan estetik pada salah satu pasangan.
4. Alergi terhadap isi spermisid.
5. Alergi lokal kronis, kontak dermatitis genitalia, eksema genitalia,
psoriasis genitalia dan lain-lain dermatosis genitalia.
II. Relatif:
1. Penghentian sexual foreplay akan mengganggu sanggama.
2. Fertilitas tinggi.
3. Dispareuni.
4. Vaginismus.
Efektifitas:
METODE MODERN
a. KONTRASEPSI HORMONAL
Mekanisme kerja kontrasepsi hormonal:
a. Menghambat timbulnya ovulasi dengan pengaruhnya terhadap
hipothalamus, hypophysis dan ovarium. Pengeluaran RF ( Releasing
Factor ) oleh hypothalamus terhambat, sehingga kadar FSH dan LH
menurun.
mual, muntah
pusing, sakit kepala / migraine
rasa sakit / tegang pada buah dada
nafsu makan bertambah
cepat lelah
mudah tersinggung, depresi
libido bertambah / berkurang
Obyektif :
Pil relatif mudah dipakai dan tidak mengganggu siklus (jadwal) menstruasi. Akan
gejala ini tidak berlangsung terlalu lama sekitar satu bulan anda tidak perlu
cemas. Tetapi jika lebih dari waktu itu, segeralah hubungi dokter. Barangkali
2. Hampir semua pil menyebabkan air susu ibu berkurang. Tapi kalau terpaksa,
3. Kelemahan lain dari metode ini adalah resiko lupa yang tinggi. Karena pil KB
baru bermanfaat benar apabila di minum setiap hari dan pada waktu yang
sama.
Pil ini juga membahayakan bagi pemakai bila terjadi hal seperti dibawah ini dan anda
1. Nyeri perut.
www.yayasanharapankita.com
b. Suntikan
Medroksiprogesteronasetat 150 mg diberikan setiap 12 minggu
IM
c. Implant
Levonorgestrel 36 mg per tube silastik, implantasi SK 6 tube untuk
5 tahun.
Penggolongan IUD:
Misalnya:
a. Grafenberg ring.
b. Ota ring.
c. Margulies coil.
d. Lippes Loop (dianggap sebagai IUD standard).
e. Saf-T-Coil.
f. Delta Loop = Modified Lippes Loop D
Penambahan benang chromic catgut pada lengan atas, terutama untuk
insersi postpartum.
a. Mengandung Logam:
- AKDR-Cu Generasi Pertama (First Generation Copper Devices):
CuT-200 = Tatum-T
Cu-7 = Gravigard
MLCu-250
- AKDR-Cu Generasi Kedua (Second Generation Copper Devices):
CuT-380 = ParaGard
CuT-380Ag
CuT-220C
Nova-T = Novagard, mengandung Ag.
Delta-T = Modified CuT-220C
Penambahan benang chromic catgut pada lengan atas, terutama untuk
insersi postpartum.
MLCu-375
b. Mengandung Hormon Progesterone atau Levonorgestrel:
- Progestasert = Alza-T, dengan daya kerja 1 tahun.
- LNG-20, mengandung Levonorgestrel.
Mekanisme IUD:
Ada beberapa mekanisme kerja IUD yang telah diajukan:
a. Rasa nyeri/sakit.
Pengobatan dengan analgetika atau prostaglandin- inhibitor.
mekanisme kerja
i. Kontrasepsi
iii. Permanent
anastesi local
Keterbatasan / Kekurangan :
umum)
tindakan
laparoskopi)
e. Perempuan pascapersalinan
f. Perempuan pasca-keguguran
prosedur ini
keberhasilan rendah
dalam ucapan
pria dengan jalan melakukan oklusi vas deferensia sehingga alur transportasi
terjadi.
Komplikasi
deferensia
antibody sperma.
Aman pemakaiannya
Efek samping yang merugikan tidak ada (efek minimal)
Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
Tidak memerlukan bantuan medic atau control yang ketat selama
pemakaiannya
Cara pengguanaannya sederhana
Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas
Dapat diterima oleh pasangan suami istri
Sinopsis Obstetri Jilid 2, EGC
Tujuan diadakannya KB
A. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta kehiarga kecil yang bahagia dan
sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar bagi tem rujudnya macyarakat yang
B. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat/keluarga dalam penggunaan alat kon -
trasepsi.
kelahiran bayi
Sasaran Program KB
belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya
melahirkan.
Faktor gagalnya KB
Budaya, seperti faktor pengambilan keputusan yang dilakukan tidak oleh istri
belum puas bila tidak memiliki anak perempuan atau lelaki, percaya banyak
anak banyak rezeki, serta anggapan bahwa perempuan yang hamil dan
hamil.
masyarakat.
kontrasepsi.
Otonomi daerah
1. Tujuan Umum:
NKKBS.
2. Tujuan Pokok:
yang diperkirakan
kelenjar mamae --> menekan LH dan FSH pada hipofisis anterior --> gunanya untuk
menstimulasi folikel de Graff & dapat terjadi ovulasi --> karena terjadi penekanan
LH dan FSH --> terjadi penekanan / menunda adanya ovulasi --> bila dilakukan
IUD --> dipasang setelah plasenta keluar tapi gagal sekitar 20% karena eksplosi