Anda di halaman 1dari 9

BAB II

KONDISI / FAKTA PERUSAHAAN

2.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 PROFIL PERUSAHAAN
PT Aries Putra Beton memulai produksi pada tahun 2015. Berlokasi di Jalan
Tugu Wijaya IV No. 13 A, Kawasan Industri Wijayakusuma, Tugu Semarang.
Jenis usaha yang dijalankan adalah pengolahan beton siap pakai. Perusahaan ini
memiliki kapasitas produksi dari 40 m3/h sampai 60 m3/h.
Jumlah tenaga kerja untuk lelaki berjumlah 29 orang sedangkan perempuan
2 orang.
Daerah pemasaran dari PT. Aries Putra Beton ini adalah sekitaran Jawa
Tengah. Untuk daerah yang berada jauh dari pusat pabrik, maka didirikan
batching plant di daerah tersebut untuk menjaga kualitas dari beton yang
dihasilkan.
Hingga saat ini PT. Aries Putra Beton selain Batching plant di Kota Semarang
juga mengembangkan Batching plant di Sragen dan Purwodadi dan berjumlah
3 buah, yang didukung oleh tenaga profesional dan berpengalaman demi
kelancaran usaha dan proses pembuatan serta pengiriman adukan beton.
Pendirian beberapa batching plant ini juga untuk mengantisipasi menjaga
kelancaran pengiriman adukan beton apabila daerah pembangunan berada jauh
dari pabrik utama, atau berada di daerah padat yang dapat memperlambat
sampainya adukan ke tujuan. Berikut peralatan dan investasi mesin yang dimiliki
oleh PT. Mitra Beton Mandiri:
1. Batching plant
2. Generator / Genset
3. Wheel Loader
4. Truck mixer
5. Kendaraan operasional
PT. Aries Putra Beton memiliki beberapa aliasi dalam menjalankan
produksinya, berikut perusahaan yang menjadi aliasi:
1. PT. Semen Gresik
2. PT. Semen Holcim
3. PT. Semen 3 Roda
4. CV Ningsri
5. UD Pelangi Kinasih
6. PT Ratna
7. Putra Diafon

2.2 Visi dan Misi


Visi dan misi dari PT. Aries Putra Beton adalah:
Menjadi suatu perusahaan penyedia beton berkualitas yang paling dipilih oleh
perusahaan konstruksi dan bukan hanya sebagai satuan pekerja tapi juga bagian
dari keluarga sendiri.

2.3 Struktur Organisasi

GM (General Manager)

Bp. Arma

Kepala Plant + Produksi

Bp. Siswanto

Sales Manager Kepala Quality Control Kepala Mekanik


+ Kepala Teknisi
Bp. Suprihatin Bp. Asep
Bp. Joko
2.4 Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor utama dalam penjalanan proses produksi ini.
Beberapa bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dry mixed ini antara
lain.
1. Semen
Semen yang digunakan adalah semen silo yang berasal dari Semen Gresik,
Semen Holcim, dan Semen Roda 3, pemilihan tipe semen ini terutama
semen gresik dikarenakan Perusahaan semen tersebut memberikan
kerjasama Lintas terhadap PT Aries Putra Beton.
2. Pasir
Pasir disupply dari daerah sekitar pabrik. Untuk jenis pasir yang dipakai
adalah pasir vulkanik
3. Batu Split
Batu split didapatkan dari daerah stone crasher magelang. Batu split
didapatkan dari bahan baku pasir yang kemudian dilakukan pemecahan di
pabrik langsung untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan. Umumnya batu split yang digunakan dalam concrete
menempati < 50 % dari isi total beton, sehingga dalam penyeleksian
penerimaan batu split pihak pabrik sangat berhati-hati karena akan
mempengaruhi perilaku beton.
4. Addmixer
Merupakan cairan yang digunakan sebagai bahan campuran dalam
pembuatan beton yang fungsinya untuk memperlambat pengeringan beton
tersebut.

2.3 Pengenalan Batching Plant Dalam Dunia Konstruksi dan Bangunan


Batching plant merupakan alat yang berfungsi untuk
mencampur/memproduksi beton dalam produksi yang besar. Batching plant
digunakan agar produksi beton dalam produksi beton readymix tetap dalam
kualitas yang baik. Sesuai standar, nilai slump test dan streght-nya stabil sesuai
yang diharapkan. Untuk itu, komposisi material harus terkendali.
Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat
kasar (kerikil), atau jenis agregat lain, dan air, dengan semen Portland atau semen
hidrolik yang lain, kadang-kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat
kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan
yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan
terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.
Beton segar yang baik adalah beton segar yang dapat diaduk, dapat
diangkut, dapat dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi
pemisahan kerikil dari adukan maupun pemisahan air dan semen dari adukan.
Beton keras yang baik adalah beton yang kuat, tahan lama, kedap air, tahan aus,
dan kembang susutnya kecil.
Dalam hal ini dapat diperbedakan antara tipe dry mixed, yaitu batching plant
yang fungsinya hanya untuk menimbang saja, dengan pengadukan beton ready
mix yang dilakukan pada concrete mixer truck. Semua material yang akan diaduk,
sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix desaign dengan memperhitungkan
kandungan air dalam material, baik dalam agregat kasar maupun agregat halus
(pasir).

A. Pelayanan Kesehatan Kerja

Pelayanan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya dalam melindungi


tenaga kerja terhadap gangguan kesehatan yang timbul akibat dari pekerjaan atau
lingkungan kerja serta kemampuan fisik dari tenaga kerja dengan tujuan untuk
menciptakan Tenaga kerja yang sehat dan produktif.
Pelayanan kesehatan tenaga kerja diberikan kepada orang yang berstatus
sebagai tenaga kerja, sesuai yang dimaksud dalam UU. No. 1 tahun 1970, dilakukan
oleh dokter atau paramedis yang telah memenuhi syarat.
Landasan hukum pelayanan kesehatan kerja adalah :
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang keslamatan kerja
2. PERMENAKER RI No.02 tahun 1980 tentang pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja dalam penyelenggaraan keslamatan kerja
3. PERMENAKER RI No. 03 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan kerja.
Tugas pokok pelayanan kesehatan :
a. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala, khusus
b. Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap
tenaga kerja
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
d. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitair
e. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga
kerja
f. Pencegahan dan pengobatan penyakit umum dan penyakit akibat kerja
g. Pertolongan pertama pada kecelakaan
h. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas
P3K
i. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilihan APD yang diperlukan, dan gizi serta penyelenggaraan
makanan di tempat kerja
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan kerja / penyakit akibat
kerja
k. Pembinaan dan pengawaan terhadap tenaga kerja
l. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja pada
pengurus.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja, pengelompokkan perusahaan
sebagai dasar kebutuhan tenaga dokter:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja berbentuk klinik dan
memperkerjakan seorang dokter yang praktek setiap hari.
2. Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 200-500 orang dengan
tingkat bahaya rendah harus melakukan pelayanan kesehatan kerja
berbentuk klinik, dilayani oleh paramedic setiap hari dan dokter praktek
setiap 2 hari sekali.
3. Perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 200-500 orang dengan tingkat
bahaya tinggi , menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja sesuai
poin 1.
4. Perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 100-200 orang, dengan tingkat
bahaya rendah, menyediakan klinik yang dibuka setiap hari, dilayani
oleh paramedic, dokter praktek tiap 3 hari sekali
5. Perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 100-200 orang yang
mempunyai tingkat bahaya tinggi, menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kerja dilaksanakan seperti pada poin 2.
6. Perusahaan jumlah tenaga kerja kurang dari 100 orang, maka
pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan bersama – sama dengan
pengurus perusahaan lainnya.
Promosi kesehatan merupakan ilmu pengetahuan dan seni yang membantu
seseorang untuk mengubah gaya hidup menuju kesehatan yang optimal, yaitu
terjadinya keseimbangan kesehatan fisik, emosi, spiritual dan intelektual. Tujuan
promosi kesehatan di tempat kerja adalah terciptanya perilaku dan lingkungan kerja
sehat juga produktivitas yang tinggi.
Tujuan dari promosi kesehatan adalah:

 Mengembangkan perilaku kerja sehat


 Menumbuhkan lingkungan kerja sehat
 Menurunkan angka absensi sakit
 Meningkatkan produktivitas kerja
 Menurunnya biaya kesehatan
 Meningkatnya semangat kerja

Upaya preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja


yang disebabkan oleh alat/ mesin dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan
kerja ataupun penyakit menular umumnya yang bisa terjangkit pada saat melakukan
pekerjaan yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya preventif diperlukan untuk
menunjang kesehatan optimal pekerja agar didapat kepuasan antara pihak pekerja
dan perusahaan sehingga menimbulkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Aplikasi upaya preventif diantaranya pemakaian alat pelindung diri dan pemberian
gizi makanan bagi pekerja.
Gizi kerja adalah gizi /nutrisi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja tambahan. Gizi kerja
menjadi masalah disebabkan beberapa hal yaitu rendahnya kebiasaan makan pagi,
kurangnya perhatian pengusaha, kurangnya pengetahuan tenaga kerja tentang gizi,
tidak mendapat uang makan, serta jumlah, kapan dan apa dimakan tidak diketahui.
Efek dari gizi kerja yang kurang bagi pekerja adalah :

 Pekerja tidak bekerja dengan maksimal


 Pertahanan tubuh terhadap penyakit berkurang
 Kemampuan fisik pekerja yang berkurang
 Berat badan pekerja yang berkurang atau berlebihan
 Reaksi pekerja yang lamban dan apatis,
 Pekerja tidak teliti
 Efisiensi dan produktifitas kerja berkurang

Jenis pekerjaan dan gizi yang tidak sesuai akan menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit seperti obesitas, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit
degenerative, arteriosklerotik, hipertensi, kurang gizi dan mudah terserang infeksi
akut seperti gangguan saluran nafas. Ketersediaan makanan bergizi dan peran
perusahaan untuk memberikan informasi gizi makanan atau pelaksanaan pemberian
gizi kerja yang optimal akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas yang setinggi
– tingginya.
Upaya kuratif merupakan langkah pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
bagi pekerja. Upaya penatalaksanaan penyakit yang timbul pada saat bekerja
merupakan langkah untuk meningkatkan kepuasan pekerja dalam bekerja, sekaligus
memberi motivasi untuk pekerja supaya memiliki kesehatan yang optimal. Penyakit
yang sering timbul dalam suatu lokasi pekerjaan dapat menjadi tolak ukur dalam
mengambil langkah promosi dan pencegahan, sehingga tujuan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan kerja optimal dilaksanakan.
B. Pelayanan Kesehatan Kerja di PT Aries Putra Beton

Pada Blenching Plant di PT Aries Putra Beton Semarang tidak memiliki poliklinik
maupun satuan khusus dalam mengadakan kesehatan serta keselamatan pekerja.
Bila pekerja mengalami keluhan sakit, maka pekerja akan mengambil obat sederhana
yang tersedia di kotak P3K di bagian ruangan office.

Atau bila pekerja memang membutuhkan perawatan Rumah Sakit atas sakit
yang dideritanya, maka pekerja akan pergi ke RS rekanan yang bekerja sama. Rumah
Sakit yang digunakan untuk bekerja sama adalah : RS Tugurejo, RS Columbia Asia,
RS Permata Medika, dan RS Kariyadi. Bila pekerja berada diluar kota semarang dan
sakit, maka diperbolehkan untuk memilih Rumah Sakit yang dituju.

Perusahaan menggunakan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan untuk


mengcover kesehatan pegawai yang ada. Sedangkan sebaran jenis penyakit yang
paling banyak yang terjadi adalah:

1. Luka lecet (Vulnus Ekskoriatum)


2. Luka robek ringan (Vulnus Laseratum)
3. Konjungtivitis
4. Muskuloskeletal Disease

Sebelum mulai bekerja pada PT Aries Putra Beton, akan diadakan pemeriksaan
kesehatan yang bekerja sama dengan beberapa Laboratorium seperti IBL dan CITO
untuk melakukan pemeriksaan penunjang medis.

Pemeriksaan berkala juga difasilitasi oleh perusahaan yang ditujukan untuk


seluruh karyawan yang bekerja, tetapi belum ada aturan wajib yang mengatur jadwal
kapan pegawai tersebut harus dilakukan pemeriksaan berkala, sehingga
pemeriksaan berkala adalah kesadaran dan tanggung jawab pribadi pekerja.

Di Dalam perusahaan, terdapat kotak P3K yang berada di dalam ruangan office
yang berisi :
1. Paramex
2. Handsaplast
3. Geliga
4. Freshcare
5. Visin (obat tetes mata)
6. Rivanol (antiseptik)
7. Perban dan Betadine
Untuk makanan bagi pegawai di PT Aries Putra Beton tidak disediakan secara
langsung, tetapi sistemnya, pegawai akan mendapat uang makan dari perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai