PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2
II. TINJAUAN UMUM LOKASI MAGANG KERJA
3
pengolahan air dan limbah mereka. Bagian Manufacture, memproduksi dan
menjual beberapa barang seperti, pellet ikan dan tepung ikan. Bagian General
Traiding, mensupport perusahaan dengan kebutuhan-kebutuhan yang mereka
perlukan.
1. Dewan Komisaris :
Komisaris : Bambang Prasetyo
Konsultan Utama : Dr. Ir. Mas Tri Djoko Sunarno, M,Si.
2. Dewan Direksi :
Direktur Utama : Lunar Nurmanto, S,Si.
Direktur : Ir. Bambang Wicaksono.
Operasional : Rudi Kartomi.
Tenaga Ahli : Riky Suhendra.
Agung Yustinusa.
Handono Bayuaji.
Enes Lenterantio.
4
Struktur Organisasi PT. Banu Nolan Teknologi
Direktur Utama
Konsultan
Operasional
Direktur Dan
Administrasi
5
III. PELAKSANAAN MAGANG KERJA
Alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan pakan ikan yaitu alat
tulis digunakan untuk mencatat kebutuhan data yang akan dipakai, kamera
digunakan mengambil gambar pada saat kerja, karung digunakan untuk
menampung bahan sebelum pencetakan dan pellet sesudah pencetakan, terpal
ukuran 4 x 3 m digunakan untuk mengalas lantai untuk mengaduk bahan dan
pendinginan pellet setelah pencetakan, mesin penepung digunakan untuk
memproduksi tepung dari bahan baku yang masih kasar, kwas digunakan untuk
membersihkan saringan pada mesin penepung, baskom digunakan untuk
menimbah bahan baku ke dalam mesin penepung untuk ditepungkan, mesin oven
digunakan memanaskan dan mengeringkan bahan baku, timbangnan tora precise
digital scale digunakan untuk menimbang bahan baku, mesin pellet ikan
digunakan untuk mencetak pellet, kunci L 6 mm digunakan untuk membuka alat
pembuangan pada bagian ujung ekstruder dan kunci 10 digunakan untuk
membuka dinamo pada pisau pemotong pellet.
Bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan pellet ikan yaitu
bahan untuk penyusun pakan pellet sesuai formulasi yakni. Tepung ikan, tepung
tapioka, tepung kedelai, bungkil kelapa, dedak, polar, vitamin, mineral mix,
minyak ikan dan air.
6
memasukan kotoran-kotoran tersebut ke dalam lubang yang sudah digali dengan
kedalaman 100 cm dan dikuburkan.
Setelah pembersihan, dilakukan pengelompokan pada bahan-bahan baku
yang telah dibersihkan dan dirapikan sesuai jenis kemudian diberi label agar
mempermudah proses pengambilan jika dibutuhkan (Gambar 2).
Tepung ikan adalah produk berkadar air rendah yang diperoleh dari
penggilingan ikan. Produk yang kaya dengan protein dan mineral ini digunakan
sebagai bahan baku pakan. Pengolahan ikan menjadi tepung ikan tidak sulit
dilakukan. Usaha pengolahan tepung ikan dapat dilakukan dengan biaya yang
tidak terlalu besar. Tepung ikan dapat dibuat dengan cara basah, kering dan
penyulingan. Bahan tepung ikan berasal dari berbagai jenis ikan laut, akan tetapi
yang paling ekonomis adalah ikan-ikan kecil (rucah) yang kurang disukai untuk
dikonsumsi dan harganya relatif murah (Tarwiyah dkk, 2001).
Kacang kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki banyak
manfaat. Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan
lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan
lesitin (Anonim, 2010). Bungkil kedelai merupakan surnber protein yang baik
bagi ternak. Kandungan protein bungkil kedelai sekitar 44 - 51% dan merupakan
sumber protein yang amat bagus sebab keseimbangan asam amino yang
terkandung didalamnya cukup lengkap dan tinggi. Keuntungan, dari tepung
7
kedelai adalah mengandung lisin asam amino essensial yang paling tinggi dan
membuat aroma makanan menjadi lebih sedap, penggunaannya ± 10%.
Kekurangan, mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin, dapat
dikendalikan dengan cara memasak. Kandungan gizi, Protein 39,6%, lemak
14,3%, karbohidrat 29,5%, kadar abu 5,4%, kadar serat 2,8%, kadar air 8,4%.
(Sutardi, 1999).
Tepung tapioka sebagai perekat (gelatinisasi agar) terjadi perekatan antar
partikel bahan penyusun sehingga mempermudah pencetakan, penampakan pelet
menjadi kompak, tekstur dan kekerasannya bagus, pakan menjadi lebih lunak
mudah dicerna, menciptakan aroma pakan, penggunaannya cukup 10% (Anonim,
2000).
Pollar merupakan produk samping penggilingan gandum yang diambil dan
dijadikan bahan baku pembuatan pakan ikan. Pollar biasanya digunakan sebagai
bahan tambahan atau sebagai sumber karbohidrat.
Dedak merupakan produk samping penggilingan gabah (rice mill). Bahan
ini di pedesaan dapat diperoleh setiap kali menumbuk padi. Kulit gabah yang
mengelupas dan hancur beserta selaput beras disaring dengan ayakan lembut
untuk dipisahkan dari ampasnya. Dedak halus ini dalam pembuatan pakan ikan
digunakan sebagai sumber karbohidrat.
Minyak ikan sebagai sumber lemak dan sekaligus sebagai atraktan (bahan
penyedap aroma pakan ikan). Bahan ini lebih mudah diperoleh di kios-kios sekitar
pantai. Minyak ikan, disamping sebagai sumber lemak hewani, merupakan
sumber vitamin A yang sangat dibutuhkan oleh ikan. Beberapa jenis vitamin dan
mineral dapat dibeli dari toko pakan ternak.
Beberapa sumber mineral dan vitamin buatan industry (pabrik) biasanya
telah diberi pengawet atau pelindung dari kerusakan alamiah. Bahan pakan ikan
dapat juga ditambah antioksidan yang berfungsi sebagai pengawet.
Bungkil kelapa dapat dibeli langsung dari industri kelapa atau membeli
dikios pengecer dan distributor pakan ternak atau pakan ikan. Nama lain bungkil
kelapa adalah ampas kelapa. Bahan ini merupakan sumber protein nabati.
8
3. Pengeringan bahan baku
Gambar 3. Pembersihan mesin oven dan penyusunan bahan pada loyang oven.
9
pada panel besar. Bahan yang telah kering dikeluarkan dan didinginkan dan siap
diproses menjadi tepung. Oven dibiarkan hingga suhunya normal ± 1 – 2 jam, dan
dilanjutkan dengan pembersihan. Pada proses pengeringan tedapat beberapa
kendala yang mengakibatkan proses pengeringan berhenti yaitu adanya gangguan
terkait dengan pemadaman listrik sehingga mesin oven mati dengan sendirinya,
tegangan listrik yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan koslet dan mesin
oven dengan sendirinya mati, kabel untuk menghantarkan listrik pada MCB pada
panel kecil yang ditempel pada oven dipasang kurang kencang, sehingga tegangan
listrik yang cukup tinggi mengakibatkan kabel tersebut terlepas dan hal ini
mengakibatkan mesin oven mati dengan sendirinya.
10
penepung dengan cara menaikan kontak pada MCB pada panel besar dan tekan
tombol On. Masukan bahan baku untuk proses penepungan secara perlahan-lahan
agar tidak tercampur bahan keras seperti serpihan kayu dan besi (Gambar 5).
Setelah bahan baku selesai ditepungkan, matikan mesin dengan cara tekan
tombol Of dan turunkan kontak pada MCB pada panel besar. Buka ikatan mulut
karung dari alat pembuangan pada mesin penepung dan bahan tepung dimasukan
ke dalam karung yang bersih. Mesin penepung dibiarkan selama 1 – 2 jam untuk
dibersihkan kembali dari sisa-sisa bahan baku yang tidak berhasil digiling dan
sisa-sisa tepung yang masih menempel pada saringan untuk penyaringan tepung.
Pada proses penepungan terdapat beberapa kendala yang menghambat kegiatan
tersebut yaitu mesin (dinamo) mengalami kebakaran pada bagian dalam mesin
disebabkan karena terlalu lama dipakai sehingga mengakibatkan koslet
mengakibatkan mesin padam dengan sendirinya. Saringan yang digunakan untuk
penyaringan tepung mengalami kerusakan, karena terdapat serpihan kayu yang
tidak dapat dihancurkan oleh pisau penghancur sehingga serpihan kayu dapat
merusak saringan tersebut.
11
Gambar 6. Penimbangan bahan-bahan yang telah ditepungkan.
12
Tabel 2. Formulasi bahan pembuatan pellet ikan.
No Bahan Komposisi
1 Tepung tapioca 1,5 kg
2 Tepung kedelai 1 kg
3 Tepung ikan 5 kg
4 Bungkil kelapa 2 kg
5 Dedak 4 kg
6 Polar 2 kg
7 Vitamin 15 gr
8 Mineral 30 gr
9 Minyak ikan 45 gr
10 Air 1.500 ml
B. Pencampuran bahan.
13
C. Pencetakan pellet dan pendinginan.
14
Gambar 9. Bahan yang telah dicampur dimasukan ke dalam Hopper.
Gambar 10. Pellet hasil cetakan langsung dipotong oleh pisau pemotong
15
Gambar 11. Pendinginan dan pengemasan pakan pellet
16
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Proses pengolahan dan pembuatan pakan ikan terdiri dari beberapa tahapan
yakni, pembersihan gudang dan pengelompokan bahan sesuai jenis,
pengeringan bahan baku, penepungan bahan baku, penimbangan bahan baku,
penimbangan bahan sesuai formulasi, pencampuran bahan, pencetakan pellet,
pendinginan dan penyimpanan.
2. Formulasi pakan yang digunakan adalah, Tepung tapioca 1,5 kg, tepung
kedelai 1 kg, tepung ikan 5 kg, bungkil kelapa 2 kg, dedak 4 kg, polar 2 kg,
vitamin 15 gr, mineral 30 gr, minyak ikan 45 gr dan air 1.500 ml.
4.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Tepung Tapioka Sebagai Bahan Perekat. http:// lemlit. unila.
ac.id./Tapioka Sebagai Bahan Perekat.html. [Jum’at, 16 Desember
2011].
Anonim. 2010. Modul Program Keahlian Budidaya Ikan Membuat Pakan Ikan
Buatan. http:// pijvedca.depdiknas.go.id/perikanan bdat.pdf. [Jum’at,
16 Desember 2011].
Anonim. 2010. Membuat Pakan Ikan Air Tawar. http:// lemlit. unila.
ac.id./membuat pakan ikan air tawar.html. [Jum’at, 16 Desember
2011].
Halver JE dan Hardy RW. 2002. Fish Nutrition Third Edition. California (US):
Elsevier Science.
Tamsil, Rosni, Teken Y. 2012. Pemanfaatan Jerami Sebagai Bahan Baku Ikan.
Buletin Litkayasa Akuakultur. 10(1): 37-41.
18
LAMPIRAN
2. Pembersihan mesin penepung, mesin oven dan mesin cetak pellet ikan
19