Disusun Oleh :
Sukma Melati
134200210
Manajemen Agribisnis PAT-A
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
perencanaan pengolahan produk primer dari tanaman tahunan dengan judul
“Manajemen Pengolahan Keripik Sukun” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis. Selain itu, juga untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis dan kepada pembaca.
Dalam penyusunan ini tentu tidak terlepas dari beberapa sumber bacaan dan
pihak yang terkait. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah khususnya
kepada Bapak Agus Santosa, SP., M.Si., selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Manajemen Agribisnis.
Penulis memahami sepenuhnya bahwa penulisan tugas ini, masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan tugas ini. Penulis
berharap semoga penulisan tugas ini dapat memberikan informasi dan wawasan
bagi pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Keripik sukun adalah produk makanan ringan, dibuat dari irisan daging
buah sukun (artocarpus altilis) segar dan digoreng dengan atau tanpa bahan
tambahan makanan yang diizinkan (SNI 01-4279-1996). Keripik sukun
merupakan salah satu produk makanan awetan yang disukai oleh sebagian
besar masyarakat Indonesia. Selain warnanya yang menarik, rasanya yang
gurih dan khas sukun juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Namun, berdasarkan hasil survey keripik sukun dipasaran, peneliti
menemukan bahwa tekstur keripik sukun cenderung keras dan kurang renyah.
(Saputra, 2021).
Spesifikasi dan faktor yang mempengaruhi keripik sukun dan kriteria
keripik yang baik diantaranya,
a. Rasanya pada umumnya gurih,
b. Aromanya harum,
c. Teksturnya kering dan tidak tengik,
d. Warnanya menarik, dan
e. Bentuknya tipis dan utuh dalam arti tidak pecah.
Pengolahan keripik harus memperhatikan faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas keripik. Faktor - faktor yang mempengaruhi kualitas
keripik diantaranya :
a. Bahan dasar yang digunakan kualitasnya harus betul-betul baik sehingga
keripik yang dihasilkan akan baik pula
b. Bahan pembantu, berupa minyak goreng. Minyak goreng yang
digunakan dalam pembuatan keripik harus memenuhi persyaratan SNI
minyak goreng nomor 01-3741-2002.
c. Suhu penggorengan berpengaruh terhadap hasil keripik
d. Pengaruh suhu dilakukan dengan mengatur besar kecilnya api kompor,
jika minyak terlalu panas keripik akan cepat gosong. Suhu yang baik
dalam menggoreng keripik sukun sekitar 90 derajat Celcius.
Produk olahan buah sukun yang diproduksi menjadi keripik buah sukun
dapat dimanfaatkan sebagai camilan gurih dan renyah yang akhir-akhir ini
banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjadi makanan ringan pada
waktu santai.
Produk keripik buah sukun berbentuk lapisan tipis dari buah sukun yang
sudah digoreng menggunakan minyak nabati, lapisan tipis ini sudah direndam
pada larutan bumbu yang menambah cita rasa dari buah sukun. Selain itu,
terdapat varian rasa dari bumbu-bumbu yang ditambahkan setelah lapisan
buah digoreng seperti rasa balado dan rasa coklat. Pada pengemasannya
sendiri dilakukan menggunakan plastik kemasan.
BAB II
ISI
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Ati, R., Rauf, R. A., & Howara, D. Analisis Economic Order Quantity untuk
Menentukan Persediaan Bahan Baku Keripik Sukun (Studi Kasus: Industri
Rumah Tangga Citra Lestari Production) (Doctoral dissertation, Tadulako
University).