BI
di Ruang Saraf A RSUD Dr Soetomo Surabaya.
I. Identitas Klien
I. NAMA : AN. BI TANGGAL MRS :
31- 04 – 2001
Umur : 9 Tahun Sumber Informasi : Keluarga
Jenis Kelamin : Laki – Laki Keluarga Terdekat : Ibu
Alamat : Kedung Adem , Diagnosa : Hidrocephalus
Bojonegoro No. Reg : 10051110
Pendidikan : TK
Pekerjaan :-
Alasan dirawat : Ada benjolan /pembesaran di daerah dahi, kepala terasa sakit
di bagian belakang kepala, lalu muntah-muntah.
Keluhan utama sebelumnya : Mata terasa kabur kemudian tidak bisa melihat total.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah (31-5-2001)
Hb : 13,3
Eritrosit: 8,8
HCT : 36,9 %
SGOT : 19
Urea-N : 12
Kreatinin serum: 0,27
APTT : 30,7/35,1
PTT : 10,3/8,8
Terapi
Infus RL:D5% : 2:1 --- /hari
Injeksi Cimetidine 3 x ½ ampul
Injeksi Dexamethasone 4 x1/2 ampul
Injeksi Tramadol 3 x ½ ampu
Diet : TKTP
Rencana Operasi VP- Shunt.
Alasan kunjungan: Nyeri Kepala hebat disertai muntah – muntah, kaki kiri
terasa lemah, penglihatan kabur.
Keluhan utama saat ini (dikaji) : Nyeri pada daerah belakang telinga (tempat
pemasangan shunt) , telinga berdenging
Keluhan Tambahan
Sudah 4 hari tidak BAB, Kaki kanan terasa lemah dan sulit digerakan., Sering
terbangun karena nyeri., Batuk dan ada lendir, Kalau batuk terasa nyeri.
1. Faktor pencetus : Bila bekerja terutama mengangkat benda berat
2. Lama keluhan : 2 minggu sebelum MRS
3. Timbulnya keluhan : bertahap
4. Faktor yang memperberat : Sesak napas yang munculnya kadang - kadang. Nyeri
bertamabah kalau batuk (saat ini)
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : sendiri : Pergi ke RS Kediri
6. Diagnosa medik : Hydrocephalus post VP Shunt (19 April 2001)
2. Persepsi diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat
sembuh/tidak ?
Harapan setelah menjalani perawatan : ingin merubah semua
kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatannya.
Perubahan yang dirasa setelah sakit : semua kebiasaan dibatasi
3. Suasana hati : cemas, pasrah dengan penyakitnya
Renyang perhatian : sangat rentang
4. Hubungan/komunikasi
Bicara : jelas, Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerah : Jawa
Tempat tinggal : Dengan orang tua
Kehidupan keluarga :
adat yang dianut : Jawa
pembuatan keputusan : Diskusi dengan keluarga
pola komunikasi : baik
keuangan : Cukup
kesulitan dalam keluarga : -
Yang dilakukan jika stres : (X) memecahkan masalah (X) lain-lain :
marah
1. Kebiasaan seksual
Gangguan kebiasaan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
( X) fertilitas (X) Libido (X) ereksi
Pemahaman terhadap fungsi seksual : kurang terbuka.
2. Pertahanan koping
Pengambilan keputusan : (X) sendiri (X) dibantu oleh Keluarga
Yang disukai tentang diri sendiri : Tidak banyak mengeluh
Yang ingin dirubah dari kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang
menguntungkan.
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : membantu
dalam pelayanan perawatan
4. Tingkat perkembangan
Usia : 20 thn Karakteristik : Dewasa
Eliminasi:
Pola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-),
Konstipasi: (-)
Diare :(-)
Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter :(-),
Urine out put : 1900 cc/24 jam
Reproduksi
Kehamilan :(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-), Hasil:(-),
Keputihan : (-), Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter :
(-)
Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola
tingkah laku : masih dalam batas normal, Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-),
Refleks: baik, kekuatan menggenggam: Baik , Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada,
Kelemahan pada kaki kanan
Kulit
Warna : pucat/icterus, Turgor : menurun, integritas : dalam batas normal.
Data Laboratorium
23/4/2001 :
ABGS : pH : 7,429 : PCO2 ; 32,3 : PO2 : 76,6 : HCO3 : 20,9 : BE : 3,4
DL : Leukosit : 12,5 : Hb : 9,4 : HCT : 28,9 : SGOT : 24 : K+ : 2,39, Na+ : 138
CT Scan : Ada massa didaerah Occipital, Abses Cerebri dan Hidrocephalus.
Pengobatan
Ulsikur : 4 X 1 ampul, Cimetidine 3 X 1 amputl, Kalmethasone : 3 X 1 Ampul,
IVFD D5 : RL 1 : 2
Persepsi klien trhadap penyakitnya
Penyakit yang diderita dapat sembuh.
Kesan perawat terhadap klien
Klien nampak gelisah karena proses penyakitnya
ANALISA DATA
Kemungkinan
Karakteristik Data Masalah
Penyebab
Data subyektif ; Klien Mengatakan nyeri Tekanan Pada Kulit Nyeri
pada daerah dekat yang dilakukan shunt
telinganya, Mengatakan
nyerinya pada skala 7.
Data Obyektif : Klien meringis, sering
memejamkan matanya,
Kadang – kadang
memegang tempat
dialkukan pemasangan
shunt, Nadi 104
kali/menit, berkeringat.
RR 26 kali/menit,
Data Subyektif :Klien mengatakan kurang Kurangnya intake Kurang Volume
minum karena tidak peroral Cairan
merasa haus, sering
berkeringat
Data Obyektif : Suhu 38,5 oC, Nadi 104
Kali/menit, mukosa membran lembab
Data Subyektif : Klien mengatakan sudah Imobilisasi Konstipasi
empat hari sejak MRS belum pernah BAB
Data Obyektif : Klien Imobilisasi,
Auskultasi bising usus menurun
Data Subyektif :Klien mengatakan ia Perubahan Status Cemas
cemas dengan Kesehatan
penyakitnya, Bertanya
apakah penyakitnya dapat
sembuh atau tidak
Data Obyektif :Ekspresi wajah
menunjukkan kecemasan,
Nadi 104 kali/menit, RR
26 kali/menit, Keringat
dingin
Data Subyektif : Klien mengeluh lemah, Kelemahan Gangguan
Sulit mengangkat atau menggerakan kaki Aktivitas Fisik
kiri
Data Obyektif : Klien hanya tidur di
tempat tidur, Aktivitas dibantu
Data Subyektif : Klien Mengeluh Nyeri Infiltrasi Bakteri Infeksi
Pada tempat dilakukan Shunt melalui Shunt
Data Obyektif : Ada Luka di daera tulang
mastoideus, dan Perut,
Klien kadang memegang
balutan karena, Nyeri
Data Subyektif : Klien Mengatakan sering Nyeri Gangguan
terbangun waktu tidur Pemenuhhan
karena nyeri, Tidak kebutuhan tidur
merasa puas kalau tidur
Data Obyektif : Ekspresi Loyo, Sering
menguap
Data Subyektif : Imobilisasi Kontraktur dan
Klien mengatakan takut merubah posisi Kerusakan
tidur karena nyeri Integritas Kulit
Data Obyektif
Klien tidur pada satu posisi ( Terlentang)
Asuhan Keperawatan Hydrocephalus Pada Klien Tn. BH.,
di Ruang Saraf A RSUD Dr Soetomo Surabaya.
7. Alasan kunjungan: Nyeri Kepala hebat disertai muntah – muntah, kaki kiri terasa
lemah, penglihatan kabur.
Keluhan utama saat ini (dikaji) : Nyeri pada daerah belakang telinga (tempat
pemasangan shunt) , telinga berdenging
Keluhan Tambahan
Sudah 4 hari tidak BAB, Kaki kanan terasa lemah dan sulit digerakan., Sering
terbangun karena nyeri., Batuk dan ada lendir, Kalau batuk terasa nyeri.
8. Faktor pencetus : Bila bekerja terutama mengangkat benda berat
9. Lama keluhan : 2 minggu sebelum MRS
10. Timbulnya keluhan : bertahap
11. Faktor yang memperberat : Sesak napas yang munculnya kadang - kadang. Nyeri
bertamabah kalau batuk (saat ini)
12. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : sendiri : Pergi ke RS Kediri
13. Diagnosa medik : Hydrocephalus post VP Shunt (19 April 2001)
III.Riwayat kesehatan yang lalu
10. Penyakit yang pernah dialami
kanak-kanak , panas, batuk, pilek
Kecelakaan : Tidak ada riwayat Trauma melahirkan ataupun kecelakaan
lainnya.
Klien belum pernah dirawat sebelumnya, di RSUD Dr. Soetomo,. Pasien
rujukan dari RS Kediri.
Operasi : Dipasang
11. Alergi : Tidak ada riwayat Alergi
12. Imunisasi : Imunisasi Lengkap
13. Kebiasaan : tidak merokok, minum teh
14. Obat-obatan : Tidak biasa mengkonsumsi obat - obatan
15. Pola nutrisi :
Frekwensi makan : 3 kali sehari ( Di rumah sakit klien makan 3 Kali
sehari diselingi snack)
Berat badan : 52 kg (Sebelumnya tidak pernah ditimbang)
Tinggi badan : 160 cm
Jenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah
Makanan yang disukai : semua makanan suka
Makanan yang tidak diskai : tidak ada
Makanan pantang : Tidak ada
Nafsu makan : sedang
Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : Tidak pernah menimbang berta
badan
16. Pola eliminasi :
Buang air besar, Frekuensi : 2 x sehari Waktunya tidak tentu
Dirumah sakit sudah 4 hari belum BAB
Penggunaan pencahar : tidak ada
Buang air kecil
Frekuensi : 4-5 Kali sehari (di rumah), Warna : kuning
Di Rumah sakit : Terpasang katheter.
Pola tidur dan istirahat
Waktu tidur (jam) : 21.00 sampai 06.00 Wib, Lama tidur/hari : 8 jam,
Kebiasaan pengantar tidur : tidak ada, kebiasaan tidur : memakai bantal
lebih dari tiga kesulitan dalam hal tidur : ( X) menjelang tidur
Dirumah sakit :
Klien sulit tidur dan istirahat karena nyeri, Waktu tidur malam sering
terbangun karena nyeri
17. Pola aktifitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan : Berdiri
Olah raga
Jenis : Jalan kaki
Freakuensi : tidak tentu
Kegiatan di waktu luang : Tidak ada
Kesulitan dalam hal :(X) mudah merasa lelah
Di rumah Sakit : Aktivitas sementara dikurangi, Klien juga mengeluh takut
melaksanakan aktivitas, menggerakan tubuhnya karena kalau bergerak
terasanya nyeri.
18. Pola bekerja
Jenis pekerjaan : Tidak tetap
Jumlah jam kerja : Tidak tentu
Jadwal kerja : Tidak teratur
Lain-lain (sebutkan) : tidak ada
6. Persepsi diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat
sembuh/tidak ?
Harapan setelah menjalani perawatan : ingin merubah semua
kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatannya.
Perubahan yang dirasa setelah sakit : semua kebiasaan dibatasi
7. Suasana hati : cemas, pasrah dengan penyakitnya
Renyang perhatian : sangat rentang
8. Hubungan/komunikasi
Bicara : jelas, Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerah : Jawa
Tempat tinggal : Dengan orang tua
Kehidupan keluarga :
adat yang dianut : Jawa
pembuatan keputusan : Diskusi dengan keluarga
pola komunikasi : baik
keuangan : Cukup
kesulitan dalam keluarga : -
Yang dilakukan jika stres : (X) memecahkan masalah (X) lain-lain :
marah
5. Kebiasaan seksual
Gangguan kebiasaan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
( X) fertilitas (X) Libido (X) ereksi
Pemahaman terhadap fungsi seksual : kurang terbuka.
6. Pertahanan koping
Pengambilan keputusan : (X) sendiri (X) dibantu oleh Keluarga
Yang disukai tentang diri sendiri : Tidak banyak mengeluh
Yang ingin dirubah dari kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang
menguntungkan.
Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : membantu
dalam pelayanan perawatan
8. Tingkat perkembangan
Usia : 20 thn Karakteristik : Dewasa
Eliminasi:
Pola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-),
Konstipasi: (-)
Diare :(-)
Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter :(-),
Urine out put : 1900 cc/24 jam
Reproduksi
Kehamilan :(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-), Hasil:(-),
Keputihan : (-), Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter :
(-)
Neurologis
Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola
tingkah laku : masih dalam batas normal, Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-),
Refleks: baik, kekuatan menggenggam: Baik , Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada,
Kelemahan pada kaki kanan
Kulit
Warna : pucat/icterus, Turgor : menurun, integritas : dalam batas normal.
Data Laboratorium
23/4/2001 :
ABGS : pH : 7,429 : PCO2 ; 32,3 : PO2 : 76,6 : HCO3 : 20,9 : BE : 3,4
DL : Leukosit : 12,5 : Hb : 9,4 : HCT : 28,9 : SGOT : 24 : K+ : 2,39, Na+ : 138
CT Scan : Ada massa didaerah Occipital, Abses Cerebri dan Hidrocephalus.
Pengobatan
Ulsikur : 4 X 1 ampul, Cimetidine 3 X 1 amputl, Kalmethasone : 3 X 1 Ampul,
IVFD D5 : RL 1 : 2
Persepsi klien trhadap penyakitnya
Penyakit yang diderita dapat sembuh.
Kesan perawat terhadap klien
Klien nampak gelisah karena proses penyakitnya
ANALISA DATA
Kemungkinan
Karakteristik Data Masalah
Penyebab
Data subyektif ; Klien Mengatakan nyeri Tekanan Pada Kulit Nyeri
pada daerah dekat yang dilakukan shunt
telinganya, Mengatakan
nyerinya pada skala 7.
Data Obyektif : Klien meringis, sering
memejamkan matanya,
Kadang – kadang
memegang tempat
dialkukan pemasangan
shunt, Nadi 104
kali/menit, berkeringat.
RR 26 kali/menit,
Data Subyektif :Klien mengatakan kurang Kurangnya intake Kurang Volume
minum karena tidak peroral Cairan
merasa haus, sering
berkeringat
Data Obyektif : Suhu 38,5 oC, Nadi 104
Kali/menit, mukosa membran lembab
Data Subyektif : Klien mengatakan sudah Imobilisasi Konstipasi
empat hari sejak dioperasi belum pernah
BAB
Data Obyektif : Klien Imobilisasi,
Auskultasi bising usus menurun
Data Subyektif :Klien mengatakan ia Perubahan Status Cemas
cemas dengan Kesehatan
penyakitnya, Bertanya
apakah penyakitnya dapat
sembuh atau tidak
Data Obyektif :Ekspresi wajah
menunjukkan kecemasan,
Nadi 104 kali/menit, RR
26 kali/menit, Keringat
dingin
Data Subyektif : Klien mengeluh lemah, Kelemahan Gangguan
Sulit mengangkat atau menggerakan kaki Aktivitas Fisik
kiri
Data Obyektif : Klien hanya tidur di
tempat tidur, Aktivitas dibantu
Data Subyektif : Klien Mengeluh Nyeri Infiltrasi Bakteri Infeksi
Pada tempat dilakukan Shunt melalui Shunt
Data Obyektif : Ada Luka di daera tulang
mastoideus, dan Perut,
Klien kadang memegang
balutan karena, Nyeri
Data Subyektif : Klien Mengatakan sering Nyeri Gangguan
terbangun waktu tidur Pemenuhhan
karena nyeri, Tidak kebutuhan tidur
merasa puas kalau tidur
Data Obyektif : Ekspresi Loyo, Sering
menguap
Data Subyektif : Imobilisasi Kontraktur dan
Klien mengatakan takut merubah posisi Kerusakan
tidur karena nyeri Integritas Kulit
Data Obyektif
Klien tidur pada satu posisi ( Terlentang)
DIAGNOSA
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN T U JTUUAJNU A N INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL RASIONAL IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
Gangguan
Resiko TinggiRasa nyaman
kurang : Rasa nyeri
Kebutuhan cairanberkurang
terpenuhi Ukur Bantu
setelah danklien untuk DokumentasiPengetahuan
catat menentukan terhadap skala
yang akurat membantu MembuatMengkaji
Catatannyeri
balanceklien
nyeri dengan perdarahan.
volume cairan selamadiberikan tindakan.
usus belum berfungsi. pemasukkan skala 1 - nyeri kehilangan
dan meng-identifikasi
batas nyeri dengan untuk dapatcairan
melakukan
Cairandengan menggunakan
Data subyektifdengan
sehubungan Kriteria : pengeluaran.
10. tindakan
atau memenuhi kebutuhansesuai
cairan dandengan skala nyeri 1 – 10
Klien Mengatakan
kurangnya masukkan nyeri : Klien
Kriteria tidak mengeluh intensitas
mempengaruhi tindakannyeri.
selanjutnya.
padaoral
melalui daerah lokasi infus. Tanda nyeri.
vital dalam batas Untuk mengurangi tekanan Memberikan alas kapas
DataData Obyektif
Subyektif : : Klien dapat istirahat dan
normal. Beri
Monitor vital sign
alas kapas langsung daerah
Hipotensi, tachikardi,
secukupnya yang dipasang
peningkatan pada tanda
Memonitor daerah
vital yang
Klien
Klien meringis,
mengatakan sering
Turgor tidur.
kulit normal. (daerah infus
respirasi
pada daera penekanan merupakan indikasi diinfus
memejamkan
kurang matanya,
minum karena Klien
Membran mampu
mukosa lembab.mende- Posisi yang naman membantu Memberikan posisi yang
yang diapsang infus)kekurangan cairan.
tidakKadang – seringkadang
merasa haus, monstrasikan
Produksi urine tehnik un- Berikan posisi yang nyaman. mengurangi nyeri.
output nyaman yaitu posisi
memegang
berkeringat tempat tuk mengurangi nyeri Kaji
seimbang balutan pada
Hindari luka, Keluarnya
posisi miring
tempat darah yang berlebihan Mengkaji kearah
keadaan Luka
Datadialkukan
Obyektif : pemasangan Tanda Vital Dalam batas drainagedilakukan
secara teratur.
infus dapat menyebabkan hipovelemia,
infus, Nadi 112 kali/menit, Normal. kolaps
Mengajarkan tehnik Tehnik relaksasi,
sirkulasi.
untuk mengatur Mengajarkan klien
berkeringat. RR 28 Tensi : 120/80 mmHg Kolaborasi :
menu-runkan ambang nyeri. pernapasan dapat menurunkan tekhnik relaksasi : Tarik
kali/menit, Nadi : 80 X/menit Monitor
Mengajarkancairan Penurunan ambang rasa
metode volume nyeri.
cairan Napas dalam
petensial Memonitor pemberian
RR : 20 X/menit parentralrelaksasi. Respondehidrasi,
untuk terjadinya nyeri klien
kolaps dapat
CairanMengkaji respon klien
secara intavena
membaca, berceritra, penyakit dan perasaannya. Memberi jaminan kepada klien Mempertahankan kontak yang
mendengarkan ra-dio Pertahankan kontak yang bahwa dia tidak sendiri dan sering dengan klien, berbicara
dan lain-lain. sering dengan klien, tidak merasa ditolak. dengan memberikan sentuhan
pasan, suhu dan tekanan sentuhan terapeutik Mengurangi rasa cemas Menjelaskan setiap tindakan
darah dalam batas Jelaskan setiap tindakan terhadap penanganan yang yang akan dilakukan dan beri
normal. yang akan dilakukan dan tidak diketahui. kesempatan untuk bertanya.
N = 60 - 80 x/mt beri kesempatan untuk Untuk menilai sejauh mana mengevaluasi status psikologis
bertanya. perkembangan dari intervensi dan tanda vital.
KEPERAWATAN
Nama : An. B.I Dx medis : Hydrocephalus
DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI
Gangguan aktifitas fisik Setelah diberikan penjelasan Kaji kekuatan motorik kaki Mengevaluasi status sensori Mengkaji kekuatan
sehubungan dengan dan demonstrasi gerakan klien. motorik klien untuk motorik kaki klien.
kelemahan . selama 30 menit klien dapat : menyesuaikan dengan latihan
Data Subyektif : mengikuti gerakan yang yang akan diberikan menghindari
Klien mengeluh lemah, diajarkan. injuri.
Sulit mengangkat atau
menggerakan kaki kiri Kriteria : Jelaskan pada klien tentang Klien akan dapat diajak bekerja Menjelaskan pada klien
Data Obyektif : Klien dapat melakukan pergerakan tubuh secara sama dalam melakukan latihan tentang pergerakan tubuh
Klien hanya tidur di gerakan sesuai anatomis. anatomis untuk menjaga pergerakan. secara anatomis untuk
tempat tidur, Aktivitas Melakukan latihan tanpa stamina menjaga stamina
dibantu ragu secara pasif dan
aktif. Bantu pergerakan secara Gerakan bertahap untuk Membantu pergerakan
bertahap secara pasif kemudian mencegah peregangan mendadak secara bertahap secara pasif
meningkat yang dilakukan dan perlukaan pada otot kemudian meningkat yang
secara aktif. dilakukan secara aktif.
Menganjurkan untuk
mengkonsumsi makanan
yang tinggi protein
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : An. B.I
Dx medis : Hydrocephalus
DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI
Gangguan eliminasi tinja Klien dapat buang air besar Auskultasi bising usus, catat Bising usus menandakan usus Mengauskultasi bising usus.
(konstipasi) sehubungan dengan lancar dalam waktu 1 lokasi dan karakteristik. berfungsi normal.
dengan kurangnya hari setelah diberikan Mengobservasi distensi
aktifitas (immobilisasi) tindakan Observasi distensi abdomen Peristaltik menghilang pada abdomen bila bising usus
Data Subyektif : bila bising usus menurun atau distensi abdomen / meningkat menurun atau tidak ada.
Klien mengatakan sudah Kriteria : tidak ada. bila terjadi gangguan usus.
empat hari sejak MRS Perut tidak kembung.
belum pernah BAB Tinja lunak Menganjurkan untuk makan
Data Obyektif : B.a.b teratur 1-2 x sehari Anjurkan untuk makan tinggi Makanan tinggi serat tinggi serat, banyak minum
Klien Imobilisasi, Bising usus normal (+) 3 - serat, banyak minum dan menjadikan tinja lunak, banyak dan makan buah-buahan.
Auskultasi bising usus 4 kali dalam 1 menit. makan buah-buahan. minum mengurangi
menurun penyerapan pada tinja.
Melakukan latihan aktif dan
Anjurkan Klien Untuk Aktivitas untuk merangsang pasif di tempat tidur
Mobilisasi secara bertahap di peristaltik Usus
tempat tidur
Catatan Perkekmbangan