Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN IBU

DAN ANAK DI DUSUN KENALAN, BANGUNJIWO, BANTUL

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi syarat tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DISUSUN OLEH :

Asroru Mufida
20150320037

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat


dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ilmiah
yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan Ibu Dan Anak
Di Dusun Kenalan, Bangunjiwo, Bantul”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
untuk memenuhi syarat tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari


berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Agustini, S. S, M.A selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.


2. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Peniulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah in


imasih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis membuka kritik
dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis
Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Juni 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................... iii
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB II. Kajian Pustaka


A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 4
B. Landasan Teori ........................................................................... 5

BAB III. Metode Penelitian


A. Desain Penelitian Atau Jenis Penelitian ..................................... 6
B. Populasi Dan Sample .................................................................. 6
C. Metode Atau Teknik Pengumpulan Data .................................. 6
D. Analisis Data .............................................................................. 7

Daftar Pustaka

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam


pertumbuhan dan perkembangan manusia. Menurut WHO kesehatan
lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia
dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Manusia
dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung pada lingkungan sekitar, seperti
untuk kebutuhan konsumsi udara dan air bersih. Jika udara dan air sudah
tercemar, maka makhluk hidup terpaksa akam mengkonsumsi udara dan air
yang mengandung zat-zat yang tidak sesuai dengan kebutuhan, sehinga akan
mempengaruhi kesehatannya.

Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dapat
mencegah tingginya angka kematian. Di Indonesia, angka kematian bayi baru
lahir pada anak-anak yang ibunya mendapatkan pelayanan antenatal dan
pertolongan persalinan oleh profesional medis adalah seperlima dari angka
kematian pada anak-anak yang ibunya tidak mendapatkan pelayanan ini.
Gambar 4 memberikan gambaran umum tentang cakupan beberapa pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia. Indonesia menunjukkan angka
peningkatan proporsi persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan yang
terlatih, dari 41 persen pada tahun 1992 menjadi 82 persen pada tahun 2010.
Indikator tersebut hanya mencakup dokter dan bidan atau bidan desa. Di tujuh
provinsi kawasan timur, satu dari setiap tiga persalinan berlangsung tanpa
mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan apapun, hanya ditolong oleh
dukun bayi atau anggota keluarga. Proporsi persalinan di fasilitas kesehatan
masih rendah, yaitu sebesar 55 persen. Lebih dari setengah perempuan di 20
provinsi tidak mampu atau tidak mau menggunakan jenis fasilitas kesehatan
apapun, sebagai penggantinya mereka melahirkan di rumah mereka sendiri.
Perempuan yang melahirkan di fasilitas kesehatan memungkin untuk

1
memperoleh akses ke pelayanan obstetrik darurat dan perawatan bayi baru
lahir, meskipun pelayanan ini tidak selalu tersedia di semua fasilitas kesehatan
(UNICEF). Sebagian besar informan menyatakan aspek sarana pendukung
pelayanan KIA pada kategori belum memadai. Beberapa hal yang belum
memadai adalah peralatan pendukung pelayanan KIA (sarana laboratorium,
sterilisasi alat, dan lain-lain). Kekurangan sarana ini terutama untuk daerah
yang jauh, di puskesmas pembantu (pustu) maupun pondok bersalin desa
(polindes). Banyak hal yang menyebabkan sarana ini masih kurang, antara lain
keterbatasan dana karena ada pengembangan atau penambahan puskesmas
baru. Kendala lain adalah fasilitas yang belum termanfaatkan. Hal tersebut
antara lain disebabkan oleh tidak ada pelatihan pengoperasian alat, tidak ada
tenaga teknisi/analis yang kompeten atau tidak tersedia sarana pendukung
pengoperasian alat tersebut, seperti daya listrik.

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan
Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat
darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem
kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan
untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi
(telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan
pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-
kanak.

Lingkungan sehat selain baik bagi kesehatan ibu dan anak yang juga bisa
memberikan rasa aman dan nyaman bagi ibu dan anak. Kita semua tau bahwa
ibu mempunyai andil yang sangat besar untuk mencapai kata sehat untuk anak
nya. Kesehatan ibu dan anak merupakan harapan masa depan semua orang,
kesehatan ibu dan anak juga merupakan hal yang sulit untuk dicapai dengan

2
sempurna. Terdapat faktor tertentu yang menghambat ibu dan anak menjadi
sehat salah satunya yaitu faktor lingkungan yang tidak bersih atau kurang
terawat sehingga banyak masalah masalah lingkungan yang muncul dan
menghambat kesehatan ibu dan anak.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana pengaruh lingkungan yang baik untuk kesehatan ibu dan anak di
Dusun Kenalan, Bangunjiwo, Bantul?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
untuk mengetahui pengaruh lingkungan yang baik untuk kesehatan ibu dan
anak di dusun Kenalan, Bangunjiwo, Bantul.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan ibu dan anak setelah
diadakan model pendampingan oleh mahasiswa.
b. Meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
dan kembang anak yang optimal

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan untuk
mengembangkan ilmu keperawatan dalam bidang kesehatan ibu dan
anak.
2. Manfaat praktis
Meningkatkan pengetahuan serta kemampuan Ibu dalam membina
balita dan anak prasekolah dalam lingkungan keluarga, mencakup
pembinaan, kesehatan ,pertumbuhan dan gizi.
.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

Menurut artikel penelitian berjudul Deskripsi Sanitasi Lingkungan,


Perilaku Ibu, dan Kesehatan Anak oleh Kasnodihardjo, Elsa Elsi tahun 2013
Proporsi responden yang memanfaatkan air minum dari Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) 44,9%; air kemasan 26,2% dan sumur pompa 19,7%.
Umumnya responden mengambil air dari sumur gali 45,6%; sumur pompa
32,9 % dan dari ledeng (PDAM) 19,7. Masih ada responden yang
menggunakan air sungai (1,7%). Sarana air bersih (75,8%) mandi, cuci, kakus
(MCK) (81,0%) lebih banyak dimiliki sendiri. Pola penanganan sampah
rumah tangga meliputi dimusnahkan dengan dibakar (60,1%), dibuang di
kebun (14,7%), membuang di sungai (12,0%), dan diambil petugas (10,2%)
(Tabel 2). Berbagai penyakit infeksi yang pernah diderita oleh bayi dan/atau
anak balita meliputi penyakit infeksi adalah diare (25,2%), infeksi saluran
pernapasan atas (23,9%), pneumonia (14,5%) dan tuberkulosis paru (7,2%).
Penyakit demam berdarah dengue(0%), malaria (2,7%), demam tifoid 4,5%,
dan tetanus 2,0% (Tabel 3). Perilaku positif pencegahan penyakit diare dan
demam tifoid adalah mencuci tangan dengan sabun meliputi sebelum makan
(81,5%). Sesudah buang air (61,8%) dan setelah membuang kotoran bayi
(54,1%). Sebagian besar responden (9,0%) mempunyai jamban.

Responden diasumsikan memanfaatkan jamban yang dimiliki.


Perilaku positif memasak air sebelum diminum (82,0%) dan mengonsumsi
makanan matang (19,0%). Perilaku mencegah penularan penyakit infeksi
saluran pernapasan atas dan pneumonia meliputi tidak membawa bayi/balita
memasak dapur (57,6%), tidak merokok dekat bayi/balita (46,1%), dan tidak
merokok dalam rumah (19,2%). Perilaku pencegahan penyakit tuberkulosis
paru terbesar meliputi menutup hidung/mulut sewaktu bersin atau batuk
(74,8%), membuka jendela setiap hari (72,3%) dan tidak membuang dahak

4
atau meludah sembarangan (35,7%). Proporsi perilaku yang terkecil adalah
penderita tidak tidur bersama anggota keluarga lain (1,7%). Perilaku
pencegahan penyakit menular melalui vektor nyamuk terbanyak
menggunakan repellent (76,3%), obat nyamuk bakar (35,9%) dan tidur
berkelambu (10,0%) dan terkecil adalah menggunakan obat semprot (9,2%)

B. Landasan Teori
Penelitian observasional ini tentang perilaku berisiko yang
berhubungan dengan kejadian penyakit diare, infeksi saluran pernapasan
atas, pneumonia, tuberkulosis paru, tetanus, demam berdarah dengue,
malaria, dan demam tifoid. Desain penelitian yang digunakan adalah cross
sectional. Populasi adalah ibu rumah tangga yang mempunyai bayi dan
atau anak balita. Sampel adalah ibu rumah tangga yang mempunyai bayi
dan atau anak balita yang memenuhi kriteria Penarikan sampel dilakukan
secara acak dengan metoda simple random sampling. Besar sampel
minimal setiap kelurahan dihitung menggunakan rumus Lemeshows atc.10
Dengan nilai perkiraan proporsi pengetahuan sikap dan perilaku (PSP)
pada populasi 50%, besar sampel yang didapatkan adalah 384,16 dan
dibulatkan menjadi 400. Jumlah responden di kedua kecamatan lokasi
penelitian adalah 400 ibu yang mempunyai bayi dan atau anak balita,
dengan sampel tiap kecamatan daerah adalah 200 responden. Data
dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan pengamatan lapangan
terhadap para objek yang diduga berhubungan erat dengan penularan
diare, infeksi saluran pernapasan atas, pneumonia, tuberkulosis paru,
tetanus, demam berdarah dengue, malaria, demam tifoid. Data diolah dan
dianalisis secara deskriptif menggunakan paket program statistik dengan
perangkat komputer.
Faktor Predisposisi Permasalahan Kesehatan Ibu dan Anak Faktor-
faktor yang diketahui berhubungan bermakna secara statistik dengan
praktik responden terkait kesehatan maternal adalah cara pembayaran
kesehatan, aksesabilitas terhadap fasilitas kesehatan, pengaruh orang yang

5
memutuskan dalam upaya pencarian pelayanan kesehatan, pengetahuan
responden tentang kesehatan ibu serta sikap ibu terhadap pelayanan
kesehatan selama hamil, bersalin, dan nifas. Hasil penelitian ini tidak jauh
berbeda dengan penelitian Marpaung,3 dan Rahman,4 salah satu faktor
jumlah anak tidak berhubungan dengan praktik yang buruk. Hasil ini
mengindikasikan program pemerintah menjamin pelayanan kesehatan
terutama untuk masyarakat miskin dan kebijakan pelayanan gratis akan
berdampak pada perbaikan praktik masyarakat dalam pelayanan
kesehatan. Hal itu berarti bahwa berapa pun jumlah anggota keluarga dan
pendapatan keluarga, jika mereka dijamin mendapatkan layanan
kesehatan, praktik mereka akan baik. Variabel yang berhubungan dengan
kesehatan bayi
dan anak adalah usia pernikahan, jumlah anak, pendapatan keluarga, cara
pembayaran kesehatan, aksesabilitas terhadap fasilitas kesehatan,
pengaruh Zahtamal, Restuastuti & Chandra, Analisis Faktor
Determinan Permasalahan Pelayanan KIA Kesmas, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 1, Agustus 2011
orang yang memutuskan dalam upaya pencarian pelayanan kesehatan,
pengetahuan serta sikap responden terhadap pelayanan kesehatan bayi dan
anak. Variabel pengaruh orang yang memutuskan dalam upaya pencarian
pelayanan kesehatan dan pengetahuan responden merupakan variabel
dengan nilai PR terbesar yang menentukan praktik kesehatan bayi dan
anak. Faktor sosial ekonomi berhubungan dengan praktik masyarakat.
Hasil analisis multivariat menunjukkan 3 variabel bebas secara bersama
berpengaruh bermakna terhadap praktik buruk kesehatan ibu maternal
serta kesehatan bayi dan anak. Sikap merupakan variabel yang
berpengaruh kuat terhadap praktik responden yang buruk dalam pelayanan
KIA. Penelitian Setyaningsih,5 membuktikan bahwa sikap ibu balita
secara bermakna berhubungan terhadap praktik ibu balita dalam
pencegahan anemia balita (p = 0,028). Juliwanto,6 juga membuktikan
bahwa sikap seseorang yang negatif terhadap pelayanan kesehatan

6
membuat seseorang 5 kali lebih besar memilih tenaga nonkesehatan dalam
pertolongan persalinannya.
Sikap merupakan variabel dominan pembentuk perilaku. Sikap tidak
mudah untuk dibentuk, apalagi sikap yang positif terhadap suatu objek.
Azwar,7 menyatakan
bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap seseorang
terutama hubungannya dengan objek tertentu dalam berinteraksi sosial,
dimana terjadi hubungan saling mempengaruhi perilaku individu tersebut
sebagai anggota masyarakat. Individu bereaksi membentuk sikap tertentu
terhadap objek psikologis yang dihadapinya. Kurangnya stimulasi positif
menimbulkan hanya sebagian kecil orang memiliki pengetahuan tentang
objek tertentu. Selanjutnya, kurangnya rangsangan positif juga akan
berpengaruh terhadap bertahannya kondisi sikap yang netral, bahkan dapat
menjadi sikap negatif yang berujung tidak diterapkannya dalam praktik
yang diinginkan. Orang yang memutuskan pemilihan pelayanan kesehatan
dalam keluarga merupakan variabel yang berpengaruh kuat terhadap
praktik pelayanan kesehatan maternal, bayi, dan anak. Pola pengambilan
keputusan dalam keluarga akan menentukan praktik pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan KIA. Pengaruh orang lain, apakah itu orang
tua/mertua dan kerabat keluarga lain, membuat keputusan yang akan
diambil sering menjadi terlambat, terkadang membingungkan karena
banyaknya pilihan. Hal tersebut akan menyebabkan praktik keluarga yang
buruk. Suami dan istri harus mempunyai otonomi penuh dalam keputusan
praktik KIA tanpa mengabaikan masukan dari orang lain karena jika posisi
tersebut kuat keputusan dapat terealisasi dengan cepat. Oleh karena itu,
suami/istri harus berpengetahuan benar tentang praktik pelayanan KIA,
misalnya dalam perawatan kehamilan dan persalinan yang aman dan
sehat.8 Penelitian Danfort, Kruk, Rockers, Mbaruku,
dan Galea,9 membuktikan bagaimana pentingnya peran suami dan istri
dalam pengambilan keputusan terkait proses persalinan dan menentukan
tempat persalinan. Penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan

7
seseorang berhubungan dengan praktik pelayanan KIA. Hasil ini
mendukung penelitian-penelitian lain yang telah membuktikan bahwa
pengetahuan sebagai salah satu
faktor dominan pembentuk perilaku seseorang. Penelitian Setyaningsih,5
membuktikan bahwa pengetahuan secara bermakna berhubungan terhadap
praktik ibu balita dalam pencegahan anemia gizi besi balita (p = 0,003).
Menurut Notoatmodjo,10 pengetahuan yang belum ideal merupakan salah
satu penyebab
permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat. Seseorang yang
belum berpengetahuan baik akan sulit melakukan perubahan perilaku ke
arah yang lebih baik atau menerima perilaku baru yang lebih baik.
Pengetahuan baik merupakan salah satu modal awal untuk praktik yang
baik, hingga akhirnya terjadi penurunan kasus/masalah kesehatan atau
akan meningkatkan indikator pelayanan kesehatan di masyarakat.
Penelitian ini membuktikan bahwa variabel aksesabilitas pelayanan
kesehatan menentukan praktik kesehatan maternal. Secara umum,
diketahui bahwa aspek kemudahan akses fasilitas kesehatan tetapi praktik
yang buruk banyak ditemukan pada kelompok yang mengatakan
aksesabilitas pelayanan sulit dijangkau. Apabila aksesabilitas pelayanan
kesehatan buruk maka
masyarakat tidak mendapatkan informasi dan pelayanan yang cukup dari
petugas kesehatan yang bermuara pada praktik kesehatan yang buruk.
Khusus untuk pelayanan kesehatan bayi dan anak, variabel cara
pembayaran sangat menentukan praktik seseorang terkait kesehatan bayi
dan anak.
Menurut Fuadi,11 pembayaran kesehatan secara mandiri menyebabkan
beban ekonomi yang berat bagi keluarga karena biaya kesehatan memang
mahal sehingga mereka sering tidak terakses pelayanan kesehatan. Masih
banyak kepercayaan masyarakat yang belum sesuai dengan nilai-nilai
kesehatan. Juliwanto, membuktikan bahwa ada budaya yang tidak
mendukung nilai kesehatan menjadi faktor penentu praktik pelayanan

8
kesehatan masyarakat yang buruk, misalnya dalam memilih tenaga
penolong persalinan. Pemilihan tenaga nonkesehatan dalam pertolongan
persalinan 24 kali lebih besar pada orang dengan budaya yang tidak
mendukung.

9
BAB 3
METODE PENELITIAN

1. Jenis Atau Desain Penelitian


Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang
dilakukan terhadap kelompok objek yang bertujuan untuk melihat
gambaran fenomena (termasuk kesehatan)yang terjadi di dalam suatu
populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif yaitu data yang di
paparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009)

2. Populasi Dan Sample


a. populasi
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu menyusui di
Dusun Kenalan, Bangunjiwo, Bantul sebanyak 30 ibu menyusui.
b. Sample
Pada penelitian ini jumlah sample yang digunakan yaitu 30 responden.

3. Teknik Pengumpulan Data


Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional yakni
meneliti faktor determinan dan faktor dominan masalah KIA di
masyarakat. Waktu penelitian dilakukan pada jurnal terkait. Jumlah
wilayah studi responden ditentukan secara quota sampling. Besar sampel
dalam kajian ini sebanyak 550 orang masyarakat (setiap kabupaten/kota
sekitar 120-150 orang).
Selanjutnya, data faktor penentu lainnya secara kualitatif
dikumpulkan dengan wawancara pada informan, antara lain kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota dan kepala sub dinas kesehatan keluarga.
Instrumen yang digunakan adalah format identifikasi indikator pelayanan
kesehatan dari data sekunder dan kuesioner/panduan wawancara.

10
Pengelolaan data yang didapat dilakukan untuk data kualitatif dan
kuantitatif. Pengelolaan secara statistik kuantitatif berupa uji chi square
dan perhitungan prevalensi rasio (PR) dengan tingkat kemaknaan
hubungan p < 0,05. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian dengan
menggunakan bantuan peranti lunak komputer.

4. Analisis Data
Analis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah analisis
Univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari
variabel (Notoatmodjo, 2010)

11
DAFTAR PUSTAKA

Kasnodihardjo, Elsa,Elsi. 2013. Deskripsi Sanitasi Lingkungan, Perilaku Ibu, dan


Kesehatan Anak (Description of Environmental Sanitation, Maternal
Behavior, and Child Health). Jakarta

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

_______.2007. Jumlah Angka Kematian Ibu Dan Angka Kematian Bayi.


http//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28260/4/Chaptr%201.pdf.
Diakses tanggal 28 Mei 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai